Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN LIMBAH B3 PUSKESMAS

No. Dok : SOP/PMP.PPI/10/I/2023


No. Revisi :0
SOP Tanggal : 10 Januari 2023
PEMERINTAH PUSKESMAS
KAB. PEMALANG Halaman : 1/3 WARUNGPRING
Tanda Tangan
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas dr. TUTY ALAWIYAH, M.M
Warungpring NIP. 197502082008012002

1. Pengertian a. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah


zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lain.
b. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3.
c. Limbah medis padat adalah hasil kegiatan pelayanan kesehatan
berbentuk padat yang mempunyai salah satu karakteristik limbah
bahan berbahaya dan beracun (B3) dan berpotensi lebih besar untuk
menimbulkan bahaya kesehatan terhadap individu maupun masyarakat
yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologik, benda tajam,
limbah farmasi, limbah genotoksik, limbah bahan kimia, limbah logam
berat, limbah container bertekanan dan limbah radioaktif.
d. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan,
penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan,
dan/atau penimbunan.
e. Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS B3) adalah tempat
khusus yang disediakan untuk menyimpan limbah B3 sebelum di
angkut/ diambil oleh perusahaan transporter limbah B3.
f. Logbook adalah bukti pencataan hasil limbah B3 yang akan di simpan
di TPSS B3.

g. Neraca B3 adalah data kuantitas limbah B3 dari usaha dan/atau


kegiatan yang menunjukan kinerja pengelolaan limbah B3 pada satuan
waktu.

1/4
h. Manifest adalah bukti timbulan limbah B3 yang dihasilkan oleh
Puskesmas yang dikirim ke perusahan transporter untuk kemudian
dimusnahkan oleh perusahan pemusnah limbah B3.
i. Pihak ke-3 adalah perusahaan transporter yang ditunjuk atau
bekerja sama untuk mengangkut limbah B3 dari puskesmas dan
dibuktikan dengan adanya MOU.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memenuhi persyaratan
kesehatan sehingga para karyawan, pasien dan pengunjung di puskesmas
serta masyarakat di sekitar puskesmas terbebas dari dampak negatif yang
ditimbulkan oleh limbah B3 seperti mencegah terjadinya kecelakaan akibat
kerja, melindungi dari bahaya infeksi nosokomial dan mencegah
pencemaran lingkungan.
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Warungpring Nomor 449.1/SK/76/I/2023 tentang
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes;
2. Pedoman Teknis PPI di FKTP Tahun 2020
5. Prosedur
a. Tahap Pemilahan
1) Setiap ruangan penghasil limbah B3 menyediakan tempat sampah
yang sesuai dengan peruntukannya (Jarum suntik, Medis infeksius,
dan B3 lainnya).
2) Pemilahan limbah B3 dilakukan mulai dari sumber yang
menghasilkan limbah sesuai dengan jenis limbah yang dihasilkan.
3) Limbah benda tajam termasuk jarum suntik dikumpulkan dalam satu
wadah kotak berwarna kuning (safety box) yang berlabel “Limbah
Benda Tajam”.
4) Limbah medis termasuk pot sputum, cairan darah, kapas, perban,
sarung tangan, dsb, ditempatkan ke tempat sampah berlabel “Limbah
Medis” dengan plastik warna kuning.
5) Limbah B3 lainnya termasuk lambu bekas, oli bekas, dsb
ditempatkan di tempat sampah yang berlabel “Limbah B3
Lainnya” dengan plastik berwarna kuning.

2/4
b. Tahap Pengumpulan dan Penyimpanan
1) Pada tahap ini semua limbah B3 dikumpulkan dari tiap ruangan
penghasil limbah seperti ruang tindakan, gigi, laboratorium dsb,
setiap hari kerja setelah selesai pelayanan di Puskesmas.
2) Bila tempat sampah telah penuh atau 2/3 tempat sampah telah terisi,
maka limbah B3 tersebut di angkut ke TPSS.
3) Kegiatan pengumpulan dilakukan dengan terlebih dahulu mengikat
plastik yang berisi limbah B3 kemudian diletakkan di wadah untuk
kemudian disimpan di dalam TPSS.
4) Petugas pengumpul limbah medis dilengkapi dengan Alat Pelindung
Diri (APD).
5) Limbah B3 yang telah dikumpulkan dari tiap ruangan, kemudian
diangkut dan disimpan di TPPS sebelum diserahkan kepada pihak ke-
3.
6) Petugas mengisi logbook harian sebagai catatan limbah B3 yang
dihasilkan PKM.
c. Tahap pengangkutan
Pengangkutan limbah B3 disesuaikan dengan jadwal dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Lebak Kasie Kesling & Kesjaor dan diserahkan
kepada pihak ke-3 sesuai dengan MOU yang telah di sepakati dengan
menyertakan bukti manifest berwarna hijau, kuning dan merah.
d. Tahap Pelaporan
Petugas kesling membuat rekapan logbook harian dalam satuan bulan
sebagai laporan.

6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait
Seluruh ruangan penghasil limbah B3 dan Perusahaan transporter (pihak-
3)

Rekaman Historis Perubahan

NO. Yang dirubah Isi Perubahan Tgl diberlakukan

1.

2.

3/4
4/4

Anda mungkin juga menyukai