1.Pengertian Limbah Puskesmas adalah semua limbah baik yang berbentuk padat, cair
maupun gas yang berasal dari kegiatan puskesmas baik kegiatan medis
maupun non medis yang kemungkinan besar mengandung mikroorganisme,
bahan kimia beracun dan radioaktif. Apabila tidak ditangani dengan baik,
limbah puskesmas dapat menimbulkan masalah baik dari aspek pelayanan
maupun estetika. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disebut Limbah B3 Puskesmas adalah sisa suatu usaha dan/ atau kegiatan
di Puskesmas yang mengandung B3. Pengelolaan Limbah B3 adalah
kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
Pengelolaan limbah Puskesmas
3.Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kibin
Nomor: 450/ -UKP/PKM/SK/2022 tentang Pengelolaan limbah
Puskesmas
4.Referensi 1. Undang - Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang – Undang No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
4. Permenlh No. 02 tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah B3
5. Permenlhk No. P.56/Menlhk-Sekjen/2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes
6. Permenkes RI No. 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 Tahun
2004 Tentang Pengelolaan Limbah
B. Langkah-langkah
1. Tahap Pemilahan
a. Setiap ruangan penghasil limbah menyediakan tempat sampah
yang sesuai dengan peruntukannya (Limbah non medis, Limbah
medis seperti Jarum suntik, medis infeksius, dan B3 lainnya).
b. Pemilahan limbah medis dilakukan mulai dari sumber yang
menghasilkan limbah sesuai dengan jenis limbah yang
dihasilkan.
c. Limbah non medis dikumpulkan dalam tempat sampah berlabel
“Limbah Non Medis” dengan plastik warna hitam.
d. Limbah benda tajam termasuk jarum suntik dikumpulkan dalam
wadah kotak berwarna kuning (safety box) yang berlabel “Limbah
B3 InfeksiusTajam”.
e. Limbah medis termasuk selang infus, masker, kapas, perban,
sarung tangan, dsb di tempatkan ke tempat sampah berlabel
“Limbah Medis” dengan plastik warna kuning.
f. Limbah B3 lainnya termasuk lampu berkas, dsb di tempatkan di
container yang berlabel “Limbah B3 Lainnya” dengan plastik
berwarna coklat.
3. Tahap Pengangkutan
Pengangkutan limbah non medis dijadwalkan seminggu sebanyak 2
kali pengangkutan oleh pihak ke-3 yaitu UPT Persampahan Dinas
Lingkungan Hidup Kab. Serang, sedangkan limbah B3 disesuaikan
dengan jadwal dari pihak ke-3 sesuai dengan MOU yang telah
disepakati dengan menyertakan bukti manifest berwarna hijau,
kuning dan merah.
4. Tahap Pelaporan
Petugas kesling membuat rekapan atau logbookdi TPS Limbah B3
dalam satuan harian sebagai laporan dan membuat rekapan jumlah
pengangkutan.
1. Diagram Alir
Seluruh Ruangan
Penghasil Limbah di
UPT Puskesmas
Tahap Pemilahan
Limbah
DAFTAR TILIK
UPT Puskesmas
Kibin
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Seluruh Ruangan Penghasil Limbah di UPT
Puskesmas ?
Keterangan Skor
Ya =1
Tidak = 0
Compliance = x 100% = %
Auditor Auditee