Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN LIMBAH B3

PUSKESMAS
No. Dokumen : 445/ /SOP/PKM-PLP/2023
No Revisi :
Tgl Mulai : Januari 2023
SPO
Berlaku
Halaman : 1/2

Puskesmas
Ferry Eka Wandra, SKM
Pelompek
Nip. 192030707 200604 1 006

1. Pengertian 1. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat,
energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain.
2. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3
adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
3. Limbah medis padat adalah hasil kegiatan pelayanan kesehatan berbentuk
padat yang mempunyai salah satu karakteristik limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3) dan berpotensi lebih besar untuk menimbulkan bahaya
kesehatan terhadap individu maupun masyarakat yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patologik, benda tajam, limbah farmasi, limbah
genotoksik, limbah bahan kimia, limbah logam berat, limbah container
bertekanan dan limbah radioaktif.
4. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan,
penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan,
dan/atau penimbunan.
5. Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS B3) adalah tempat khusus
yang disediakan untuk menyimpan limbah B3 sebelum di angkut/ diambil
oleh perusahaan transporter limbah B3.
6. Logbook adalah bukti pencataan hasil limbah B3 yang akan di simpan di
TPSS B3.
7. Neraca B3 adalah data kuantitas limbah B3 dari usaha dan/atau kegiatan
yang menunjukan kinerja pengelolaan limbah B3 pada satuan waktu.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memenuhi persyaratan kesehatan
sehingga para karyawan, pasien dan pengunjung di puskesmas serta masyarakat di
sekitar puskesmas terbebas dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah B3
seperti mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja, melindungi dari bahaya
infeksi nosokomial dan mencegah pencemaran lingkungan.

1/2
3. Kebijakan Keputusan kepala puskesmas tentang kaji banding di puskesmas pelompek.
4. Referensi 1. Peraturan Pemerintah RI No. 101 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah B3
2. Permenkes RI No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Permen LH No. 02 tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah B3
4. Kepmenkes RI No. 1428/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas
5. Alat dan
Bahan
6. Prosedur 1. Tahap Pemilahan
/Langkah- a. Setiap ruangan penghasil limbah B3 menyediakan tempat sampah yang
langkah sesuai dengan peruntukannya (Jarum suntik, Medis infeksius, dan B3
lainnya).
b. Pemilahan limbah B3 dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan
limbah sesuai dengan jenis limbah yang dihasilkan.
c. Limbah benda tajam termasuk jarum suntik dikumpulkan dalam satu
wadah kotak berwarna kuning (safety box) yang berlabel “Limbah Benda
Tajam”.
d. Limbah medis termasuk pot sputum, cairan darah, kapas, perban, sarung
tangan, dsb, ditempatkan ke tempat sampah berlabel “Limbah Medis”
dengan plastik warna kuning.
e. Limbah B3 lainnya termasuk lambu bekas, oli bekas, dsb ditempatkan di
tempat sampah yang berlabel “Limbah B3 Lainnya” dengan plastik
berwarna kuning.
2. Tahap Pengumpulan dan Penyimpanan
a. Pada tahap ini semua limbah B3 dikumpulkan dari tiap ruangan penghasil
limbah seperti ruang tindakan, gigi, laboratorium dsb, setiap hari kerja
setelah selesai pelayanan di Puskesmas.
Bila tempat sampah telah penuh atau 2/3 tempat sampah telah terisi,
maka limbah B3 tersebut di angkut ke TPSS.
c. Kegiatan pengumpulan dilakukan dengan terlebih dahulu mengikat plastik
yang berisi limbah B3 kemudian diletakkan di wadah untuk kemudian
disimpan di dalam TPSS.
d. Petugas pengumpul limbah medis dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri
(APD).
e. Limbah B3 yang telah dikumpulkan dari tiap ruangan, kemudian diangkut
dan disimpan di TPPS sebelum diserahkan kepada pihak ke-3.
f. Petugas mengisi logbook harian sebagai catatan limbah B3 yang
dihasilkan PKM.
3. Tahap pengangkutan
Pengangkutan limbah B3 disesuaikan dengan jadwal dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak Kasie Kesling & Kesjaor dan diserahkan kepada pihak ke-
3 sesuai dengan MOU yang telah di sepakati dengan menyertakan bukti
manifest berwarna hijau, kuning dan merah.
4. Tahap Pelaporan
b. a. Petugas kesling membuat rekapan logbook harian dalam satuan bulan
sebagai laporan.

7. Unit Terkait Seluruh ruangan penghasil limbah B3

8. Dokumen
Terkait

2/2

Anda mungkin juga menyukai