Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH B3

PUSKESMAS

No. Dokume : 689/SPO/III/2023


No. Revisi : 3
SPO
Tanggal : 23 Maret 2023
Halaman : 1 dari 3

1. Pengertian 1. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3


adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau
merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain.
2. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
yang mengandung B3.
3. Limbah medis padat adalah hasil kegiatan pelayanan
kesehatan berbentuk padat yang mempunyai salah satu
karakteristik limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan
berpotensi lebih besar untuk menimbulkan bahaya kesehatan
terhadap individu maupun masyarakat yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patologik, benda tajam, limbah farmasi,
limbah genotoksik, limbah bahan kimia, limbah logam berat,
limbah container bertekanan dan limbah radioaktif.
4. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi
pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan.
5. Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS B3) adalah
tempat khusus yang disediakan untuk menyimpan limbah B3
sebelum di angkut/ diambil oleh perusahaan transporter limbah
B3.
6. Logbook adalah bukti pencataan hasil limbah B3 yang akan di
simpan di TPSS B3.
7. Neraca B3 adalah data kuantitas limbah B3 dari usaha
dan/atau kegiatan yang menunjukan kinerja pengelolaan
limbah B3 pada satuan waktu.

1/3
8. Manifest adalah bukti timbulan limbah B3 yang dihasilkan oleh
Puskesmas yang dikirim ke perusahan transporter untuk
kemudian dimusnahkan oleh perusahan pemusnah limbah B3.
9. Pihak ke-3 adalah perusahaan transporter yang ditunjuk atau
bekerja sama untuk mengangkut limbah B3 dari puskesmas
dan dibuktikan dengan adanya MOU.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memenuhi


persyaratan kesehatan sehingga para karyawan, pasien dan
pengunjung di puskesmas serta masyarakat di sekitar
puskesmas terbebas dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh
limbah B3 seperti mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja,
melindungi dari bahaya infeksi nosokomial dan mencegah
pencemaran lingkungan.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Candilama No


002/SK/XII/2022 Tentang Jenis-jenis Pelayanan.

4. Referensi 1. Peraturan Pemerintah RI No. 101 tahun 2014 tentang


Pengelolaan Limbah B3
2. Permenkes RI No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
3. PermenLH No. 02 tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah B3
4. Kepmenkes RI No. 1428/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman
Pnyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas

5. Prosedur 1. Tahap Pemilahan


a. Setiap ruangan penghasil limbah B3 menyediakan tempat
sampah yang sesuai dengan peruntukannya (Jarum suntik,
Medis infeksius, dan B3 lainnya).
b. Pemilahan limbah B3 dilakukan mulai dari sumber yang
menghasilkan limbah sesuai dengan jenis limbah yang
dihasilkan.
c. Limbah benda tajam termasuk jarum suntik dikumpulkan
dalam satu wadah kotak berwarna kuning (safety box) yang
berlabel “Limbah Benda Tajam”.
d. Limbah medis termasuk pot sputum, cairan darah, kapas,
perban, sarung tangan, dsb, ditempatkan ke tempat sampah
berlabel “Limbah Medis” dengan plastik warna kuning.
e. Limbah B3 lainnya termasuk lambu bekas, oli bekas, dsb
ditempatkan di tempat sampah yang berlabel “Limbah B3
Lainnya” dengan plastik berwarna kuning.
2. Tahap Pengumpulan dan Penyimpanan
a. Pada tahap ini semua limbah B3 dikumpulkan dari tiap
ruangan penghasil limbah seperti ruang tindakan, gigi,
laboratorium dsb, setiap hari kerja setelah selesai pelayanan
di Puskesmas.
b. Bila tempat sampah telah penuh atau 2/3 tempat sampah

2/3
telah terisi, maka limbah B3 tersebut di angkut ke TPSS.
c. Kegiatan pengumpulan dilakukan dengan terlebih dahulu
mengikat plastik yang berisi limbah B3 kemudian diletakkan di
wadah untuk kemudian disimpan di dalam TPSS.
d. Petugas pengumpul limbah medis dilengkapi dengan Alat
Pelindung Diri (APD).
e. Limbah B3 yang telah dikumpulkan dari tiap ruangan,
kemudian diangkut dan disimpan di TPPS sebelum
diserahkan kepada pihak ke-3.
f. Petugas mengisi logbook harian sebagai catatan limbah B3
yang dihasilkan PKM.
3. Tahap pengangkutan
Pengangkutan limbah B3 disesuaikan dengan jadwal dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Lebak Kasie Kesling & Kesjaor dan
diserahkan kepada pihak ke-3 sesuai dengan MOU yang telah
di sepakati dengan menyertakan bukti manifest berwarna hijau,
kuning dan merah.
4. Tahap Pelaporan
a. Petugas kesling membuat rekapan logbook harian dalam
satuan bulan sebagai laporan.

6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait Seluruh ruangan penghasil limbah B3 dan Perusahaan


transporter (pihak-3)

Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Yang diberlakukan


1. Nama dan NIP Kepala UPTD dr. Budi Mulyanto 17 Juli 2018
Puskesmas Candilama NIP.
196710242007011016
2. Nama Kepala UPTD Wahyoto 28 Desember 2022
Puskesmas Candilama
3. No. Dok SPO 689/SPO/III/2023 23 Maret 2023

3/3

Anda mungkin juga menyukai