Anda di halaman 1dari 3

PENGAMBILAN LIMBAH B3

OLEH PIHAK KETIGA


(TRANSPORTER LIMBAH B3)
No. Dokumen :
440/SOP/A/I/039/I/2023
No. Revisi :-
Tanggal Terbit :
SOP 14/01/2023
Halaman :1/3
SUSILO,S.Kep.,Ners
UPTD PUSKESMAS
NIP. 19691117 199503 1 002
ADIPALA II

Pengertian Merupakan suatu cara atau langkah-langkah dalam


melakukan kegiatan pengambilan limbah B3 dari Tempat
Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 oleh pihak
ketiga berijin (transporter limbah B3) secara baik dan benar
mulai dari pengambilan limbah di area Puskesmas sampai
dengan dibawa untuk dilakukan pemusnahan limbah B3
oleh pihak ketiga berijin.
Tujuan 1. Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat
limbah B3 yang tidak dikelola
2. Melindungi petugas dari infeksi HAIs (Healthcare
Associated Infection)
3. Sebagai acuan pembuatan neraca limbah B3
Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Adipala II Nomor :
440/SOP/A/I/039/I/2023 tentang Panduan Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbahnya
Referensi 1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.
P.56/MenLHK-Sekjen/2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Tekhnis Pengelolaan Limbah B3 dari
Fasyankes.
5. Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
6. Permenkes Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengelolaan
Limbah Medis Fasyankes Berbasis Wilayah
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/537/2020 tentang Pedoman
Pengelolaan Limbah Medis Pelayanan Fasilitas
Kesehatan dan Limbah dari Kegiatan Isolasi / Karantina
Mandiri di Masyarakat dan Limbah dalam Penanganan
Disease 2019 (Covid – 19)

1/3
Langkah-langkah 1. Petugas transporter limbah B3 memasuki area TPS
limbah B3 Puskesmas
2. Petugas sanitarian menggunakan APD (masker, sarung
tangan) dan menuju TPS limbah B3
3. Petugas sanitarian memeriksa kendaraan pengangkut
limbah B3 antara lain dengan membawa manifest
limbah B3 sesuai karakteristik limbah B3 dan mengecek
nomor polisi kendaraan harus sesuai dengan daftar
kendaraan yang telah berijin dan yang tertulis di
manifest.

4. Petugas sanitarian memeriksa kelengkapan APD yang


digunakan petugas transporter limbah B3 sesuai
standar.
5. Petugas sanitarian membuka ruangan TPS limbah B3
6. Petugas transporter mengambil limbah B3 sesuai
karakteristiknya dan dilakukan penimbangan
7. Petugas sanitarian mencatat jumlah timbangan sesuai
jenisnya
8. Petugas transporter memasukan limbah B3 ke dalam
kendaraan pengangkut dengan hati-hati jangan sampai
ada yang tercecer, setelah limbah B3 selesai diambil,
para petugas melakukan kebersihan diri.
9. Petugas sanitarian dan transporter mencatat jumlah
limbah ke dalam manifest limbah B3 sesuai jenisnya
dan ditanda tangani bersama serta di bubuhi cap
puskesmas, manifest salinan 2 (kuning) dan 3 (hijau)
yang sudah ditandatangani bersama diserahkan
petugas sanitarian, dan salinan lainnya dibawa
transporter
10. Petugas sanitarian menutup kembali TPS limbah B3
11. Petugas sanitarian menginput data pengangkutan
limbah B3 pada aplikasi SIMPEL KLHK - SIRAJA
12. Petugas transporter limbah B3 meninggalkan area TPS
limbah B3 Puskesmas menuju lokasi pemusnahan
limbah B3 berijin
13. Petugas/Pihak ketiga (transporter limbah B3)
mengirimkan manifest elektronik (fastronik) sebagai
bukti limbah telah dimusnahkan
14. Petugas/Pihak ketiga (transporter limbah B3) dapat
melakukan penagihan dengan melampirkan berkas
penagihan/invoice sesuai kesepakatan PKS, manifest
salinan 7, serta bukti sertifikat pemusnahan limbah B3.
Unit terkait 1. Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
2. DLH Kabupaten Cilacap
3. Petugas Sanitarian
4. Petugas Kebersihan/Cleaning service
5. Semua Unit Penghasil Limbah B3
6. Pihak Ke-3 (Transporter dan pemusnah Limbah B3
berijin)

2/3
Rekaman historis No Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai