Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN LIMBAH B3

PUSKESMAS
No. Dokumen :KS.08.02/097/
SK/PKM.SKW/I
S /2023KEPUTUS
AN
O
P No. Revisi :1
Tanggal Terbit :
Halaman :1/4
UPT H. Cecep Hamzah,S.Kep.Ners.,M.M.
PUSKESMAS Pembina
SUKAWENING NIP. 19670108 198902 1 001

1. Pengertian 1. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya


disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen
lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, dan/atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lain.
2. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang
selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
3. Limbah medis padat adalah hasil kegiatan
pelayanan kesehatan berbentuk padat yang
mempunyai salah satu karakteristik limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3) dan berpotensi lebih
besar untuk menimbulkan bahaya kesehatan
terhadap individu maupun masyarakat yang terdiri
dari limbah infeksius, limbah patologik, benda
tajam, limbah farmasi, limbah genotoksik, limbah
bahan kimia, limbah logam berat, limbah container
bertekanan dan limbah radioaktif.
4. Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang
meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan,
pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau
penimbunan.
5. Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS
B3) adalah tempat khusus yang disediakan untuk
menyimpan limbah B3 sebelum di angkut/ diambil
oleh perusahaan transporter limbah B3.
6. Logbook adalah bukti pencataan hasil limbah B3
yang akan di simpan di TPSS B3.
7. Neraca B3 adalah data kuantitas limbah B3 dari
usaha dan/atau kegiatan yang menunjukan kinerja
pengelolaan limbah B3 pada satuan waktu.
8. Manifest adalah bukti timbulan limbah B3 yang
dihasilkan oleh Puskesmas yang dikirim ke
perusahan transporter untuk kemudian
dimusnahkan oleh perusahan pemusnah limbah B3.
9. Pihak ke-3 adalah perusahaan transporter yang
ditunjuk atau bekerja sama untuk mengangkut
limbah B3 dari puskesmas dan dibuktikan dengan
adanya MOU.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk
Dikelolanya limbah B3 di puskesmas sebagai upaya
untuk memenuhi persyaratan kesehatan sehingga para
karyawan, pasien dan pengunjung di puskesmas serta
masyarakat di sekitar puskesmas terbebas dari dampak
negatif yang ditimbulkan oleh limbah B3 seperti
mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja,
melindungi dari bahaya infeksi nosokomial dan
mencegah pencemaran lingkungan
3. Kebijakan Keputusan kepala puskesmas Sukawening nomor
:…../SK/PKM.SKW//2023 tentang pengelolaan limbah
B3
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2023
2. Kepmenkes No. HK.01.07-MENKES-1983-2022
ttg Standar Akreditasi Klinik
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Peraturan Menteri No 6 Tahun 2021 Tentang
Tata Cara Dan Persyaratan Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya Beracun.
5. Permen Lhk 55 Tahun 2015 Uji Karakteristik
Limbah B3.
6. Pp 81 Tahun 2012 Pemngelolaan Sampah
Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
7. Kepmenkes No. 32 th 2023 ttg Lembaga
Penyelenggara Akreditasi Puskesmas dll
8. Permenkes No. 11 Th 2017 Keselamatan
pasien.pdf
9. Permenkes No. 27 Th 2017 Pedoman PPI di
FASYANKES.pdf
5. Prosedur / 1. Tahap Pemilahan
Langkah – a. Setiap ruangan penghasil limbah B3
langkah menyediakan tempat sampah yang sesuai
dengan peruntukannya (Jarum suntik, Medis
infeksius, dan B3 lainnya).
b. Pemilahan limbah B3 dilakukan mulai dari
sumber yang menghasilkan limbah sesuai
dengan jenis limbah yang dihasilkan.
c. Limbah benda tajam termasuk jarum suntik
dikumpulkan dalam satu wadah kotak
berwarna kuning (safety box) yang berlabel
“Limbah Benda Tajam”.
d. Limbah medis termasuk pot sputum, cairan
darah, kapas, perban, sarung tangan, dsb,
ditempatkan ke tempat sampah berlabel
“Limbah Medis” dengan plastik warna kuning.
e. Limbah B3 lainnya termasuk lambu bekas, oli
bekas, dsb ditempatkan di tempat sampah yang
berlabel “Limbah B3 Lainnya” dengan plastik
berwarna kuning.
2. Tahap Pengumpulan dan Penyimpanan
a. Pada tahap ini semua limbah B3 dikumpulkan
dari tiap ruangan penghasil limbah seperti
ruang tindakan, gigi, laboratorium dsb, setiap
hari kerja setelah selesai pelayanan di
Puskesmas.
b. Bila tempat sampah telah penuh atau 2/3
tempat sampah telah terisi, maka limbah B3
tersebut di angkut ke TPSS.
c. Kegiatan pengumpulan dilakukan dengan
terlebih dahulu mengikat plastik yang berisi
limbah B3 kemudian diletakkan di wadah
untuk kemudian disimpan di dalam TPSS.
d. Petugas pengumpul limbah medis dilengkapi
dengan Alat Pelindung Diri (APD).
e. Limbah B3 yang telah dikumpulkan dari tiap
ruangan, kemudian diangkut dan disimpan di
TPPS sebelum diserahkan kepada pihak ke-3.
f. Petugas mengisi logbook harian sebagai catatan
limbah B3 yang dihasilkan PKM.
3. Tahap pengangkutan
a. Pengangkutan limbah B3 disesuaikan dengan
jadwal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
Kasie Kesling & Kesjaor dan diserahkan kepada
pihak ke-3 sesuai dengan MOU yang telah di
sepakati dengan menyertakan bukti manifest
berwarna hijau, kuning dan merah.
4. Tahap Pelaporan
a. Petugas kesling membuat rekapan logbook
harian dalam satuan bulan sebagai laporan.
6. Diagram Alir
(jika
dibutuhkan)
7. Hal yang perlu -
diperhatikan
8. Unit terkait Seluruh ruangan penghasil limbah B3 di Puskesmas
Sukawening
9. Dokumen -
terkait
10. Rekam Tgl. Mulai diberlaku
No Yang diubah Isi Perubahan
Historis kan

Anda mungkin juga menyukai