2005) 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Perusahaan
Alamat e-mail :
SK UKL/UPL : 228/KPTS/V/2015
(Surat Persetujuan)
Penanggung Jawab
Nama : dr. ERSAN SAPUTRA TH
Jabatan : DIREKTUR
Izin yang terkait dengan : harus dilampirkan !
UKL UPL
Alamat lengkap
Jalan dan Nomor : JALAN STADION NOMOR 10
Pedukuhan :
Kecamatan : MANDAU
: BENGAKALIS
Kabupaten/Kota
: RIAU
Propinsi
Koordinat lokasi
Lintang Utara : 01016078,9”
C. Deskripsi Kegiatan
Tambahan lain
BAB II
PELAKSANAAN dan EVALUASI
A. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan ini mengacu pada
dokumen: UKL – UPL
yang telah disetujui oleh : Kabupaten / Kota Bengkalis
dengan No. Persetujuan : 228/KPPS/V/2015
tertanggal : 4 mei 2015
Pada tahap pelaksanaan operasional Rumah Sakit Umum Daerah Kecamatan
Mandau ada beberapa dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan, dari dampak
Lantai harus kedap air tiak bergelombang dan tidak retak serta
memiliki kemeringan 1% maksimun ke arah bak penampungan
rembesan air limbah
Untuk jenis limbah B3 yang berbeda dibuat blok-blok tertentu agar
mudah dalam pemisahan jenis limbah B3 tersebut. Dibuat juga tempat
penampungan tumpahan limbah dengan kapasitas yang memadai.
5.2 Sarana lain yang harus tersedi di TPS Limbah B3
Peralatan dan sistem pemadam keabakran
Pagar keamanan
Pembangkit listrik cadangan
Fasilitas P3K
Peralatan komunikasi
Gudang tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan
Pintu darurat
Alarm
3. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan RSUD Mandau dan tempat penampungan limbah sementara
4. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Selama operasional RSUD Mandau berlangsung
B. Limbah Padat Domestik
1. Jenis Damapak
Adanya limbah padat domestik dari kegiatan unit pelayanan medis, unit
penunjang medis dan unit penunjang non medis
2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tempat pengumpul sampah terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan,
tahan karat, kedap air, mudah dibersihkan dan harus aman dari
jangkauan manusia maupun binatang
Penempatan pewaahan sampah disetiap ruangan di RUD
Harus dilapisi plastik kantong hitam sebagai pembungkus dan
pemudahan pengangkutan
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori
tangan
Waktu sampah domestik pada tempat sampah tidak boleh lebih dari
3x24 jam agar tidak terjadi tempat perkembangan vektor penyakit dan
binatang pengganggu
Sebelum diangkut,sampah harus diletakkan pada kontainer yang kuat
dan tertutup
Sampah yang sudah terkumpul dikontainer di angkut ke TPA bekerja
sama dengan UPTD Pasar dan Kebersihan Kecamatan Mandau
Pengangkutan sampah ke TPS minimal dilakukan 1 kali sehari
Petugas yang menangani limbah padat domestik harus menggunakan
APD yang memadai
6 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015
a. Genset
1. Jenis Dampak
Penurunan kualitas udara akibat emisi gas buang
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan
Membuat rumah genset tertutup dengan sirkulasi udara masih sangat
lancar
Membuat cerobong dengan ketinggian yang cukup dan menggunakan
filter penangkap jelaga
Persyaratan teknis cerobong dan sarana pendukung mengacu kepada
KEPKA BAPEDAL Nomor 205 tahun 1996 (Upaya Pengelolaan
Lingkungan Incenerator)
3. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Rumah genset dan incinerator
4. Periode Pengelolaan Lingkungan
Selama operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
b. Incinerator
1. Jenis Dampak
Penurunan kualitas udara akibat emisi gas buang incinerator
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan
Cerobong dibuat dengan mempertimbangkan aspek pengendalian
pencemaran udara yang didasarkan pada lokasi dan tinggi cerobong
Tinggi cerobong sebaiknya 2-2,5 kali tinggi bangunan sekitar sehingga
lingkungan sekitar tidak terkena turbelensi
Kecepatan aliran gas buang harus lebih besa dari 20 meter/detik
Warna cerobong harus mencolok sehingga mudah terlihat keluar
Cerobong harus dilengkapai dengan plat penahan angin yang melingkar
cerobong secara memanjang ke arah ujung atas
Cerobong dilengkapi dengan saran pendukung diantaranya tangga,
lantai kerja,pagar pengaman dan aliran listrik
Pemakain APD bagi operatoe incinerator
Pemasangan peralatan tambahan untuk mengurangi pencemaran udara
oleh emisi gas buang incinerator
3. Lokasi Penfelolaan Lingkungan
Lokasi Incinerator
4. Periode Pengelolaan Lingkungan
Selama Operasional Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD )
G. Timbulan Limbah B3 (Oli Bekas)
1. Jenis Dampak
Timbulan limbah B3 oli bekas dari operasional genset dan operasional
RSUD lainnya
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1.1 Operasional Unit Pelayanan Medis, Unit Penunjang Medis dan Unit
Penunjang Non Medis
A. Genset
1. Jenis Dampak
Penurunan kualitas udara akibat emisi gas buang genset
2. Upaya pemantauan Lingkungan
Pengamatan di lapangan terhadap upaya pengelolaan lingkungan.
Pengambilan dan analisis sampel kualitas udara emisi sumber Tidak
Bergerak (cerobong) dengan mengacu kepada KEPUTUSAN KEPALA
BAPEDAL NOMOR 205 TAHUN 1996
Ketentuan pengambilan sampel kualitas udara emisi yaitu berada pada
lokasi 8 diameter cerobong dari belokan bagian bawah atau 2 diameter
dari ujung atas cerobong dan berada pada lokasi yang relatif kuat serta
memudahkan dalam pemeriksan kualitas udara emisi.
Membandingkan hasil analisis kualitas udara emisi sumber tidak
bergerak dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 21
Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.
3. Lokasi Pemantauan Lingkungan
Cerobong genset
4. Periode Pemantauan Lingkungan
6 (enam) bulan sekali selama operasional Rumah Sakit Umum Daerah
B. Incinerator
1. Jenis Dampak
Penurunan kualitas udara akibat emisi gas buang incinerator
2. Upaya Pemantauan Lingkungan
Pengamatan terhadap spesifikasi teknis cerobong sesuai dengan Kepka
Bapedal Nomor 205 Tahun 1995 Tentang Pedoman Teknis
Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak
Pengambilan dan analisis sampel kualitas udara emisi sumber Tidak
Bergerak (cerobong) dengan mengacu pada KEPUTUSAN KEPALA
BAPEDAL NOMOR 205 TAHUN 1996
Ketentuan pengambilan sampel kualitas udara emisi yaitu berada pada
lokasi 8 diameter cerobong dari belokan bagian bawah atau 2 diameter
dari ujung atas cerobong dan berda pada lokasi yang relatif kuat serta
memudahkan dalam pemeriksaan kualitas udara emisi
Membandingkan hasil analisis kualitas udara emisi dengan KepMenLH
No. 13 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
3. Lokasi Pemantauan Lingkungan
Penetapan lokasi pemantauan kualitas udara ambien mengacu pada
KEPUTUSAN KEPALA BAPEDAL NO. 205 TAHUN 1996 TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA SUMBER
TIDAK BERGERAK antara lain :
Jenis dampak Sumber dampak Tindakan Pengelolaan Tolok Ukur Pengelolaan Lokasi Periode/waktu
pengelolaan Pengelolaan
1.Timbulan Limbah 1. Operasonal Unit Tempat pengumpulan 1. Tata cara 1. Lingkungan Selama
Bahan Berbahaya operasional
Pelayanan Medis sampah terbuat dari pengemasan, (semua Unit
dan beracun RSUD
2. Unit Penunjang Medis bahan yang cukup penyimpanan dan penghasil
(Limbah B3) berlangsung
3. Unit Penunjang non
kuat , cukup ringan, persyaratan Limbah)
medis
tahan karat, kedap bangunan limbah B3 RSUD
air, mudah dibuka mengacu pada Kepka Mandau dan
dan ditutup tanpa Bapedal Nomor 1 Tempat
mengotori tangan tahun 1995. Penampung
Setiap pengumpulan 2. Label dan simbol Limbah an Sampah
B3 menacu pada
sampah dilapisi sementara
Peraturan Menteri Negara
dengan plastik Limbah B3
Lingkungan Hidup Nomor
sebagai pembungkus 14 Tahun 2013 (TPS B3 )
sampah dengan 3.......................
Petugas yang
menangani limbah
harus menggunakan
alat pelindung diri
terdiri : topi/helm,
masker,pelindung
mata, pakaian
panjang, pelindung
kaki(sepatu boat),
sarung tangan
Limbah tidak boleh
dibiarkan dalam
wadahnya melebihi 3
x 24 jam atau apabila
2/3 bagian kantong
sudah terisioleh
limbah , maka harus
dikemas dan diangkut
ke TPS Limbah B3
Pengelolaan sampah
dilakukan dengan
16 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015
menggunakan
incenerator dan sisa
pembakaran di
simpan di TPS
Limbah B3
Pengangkutan
Limbah B3 dilakuksan
oleh pihak ketiga
yaitu PT. Tenang
Jaya Sejahtera yang
telah memilki izin
KLH.
warna putih.
Mempunyai tutup
yang mudah dibuka
dan ditutup tanpa
mengotori tangan.
Limbah tidak boleh
dibiarkan dalam
wadahnyan selama
3x24 jam atau
apabila 2/3 bagian
kantong sudah terisi
oleh limbah, maka
harus dikemas dan
diangkut agar tidak
menjadi tempat
perindukan vektor
penyakit atau
binatang
pengganggu.
Kantong limbah
padat domestik
19 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015
dikumpulkan di
dalam kontainer
sebelum di buang ke
TPA.
Limbah padat
domestik diangkut
untuk dibuangan ke
TPA bekerja sama
dengan UPTD Pasar
dan Kebersihan
Kecamatan Mandau
Melaksanakan
Program Pengelolan
sampah dengan 3 R
pencemaran udara
yang didasarkan
pada lokasi dan
tinggi cerobong.
Membuat tinggi
cerobong sesuai
dengan standar atau
peraturan
Cerobong dilengkapi
web skalber dan
filter untuk
pengurangi emisi
dari partikulat dan
gas dan dilengkapi
sarana pendukung
seperti tangga, lantai
kerja, pagar
pengaman, aliran
listrik
5. Penurunan Instalasi Pengolahan Air Kontruksi PERMENKES RI Instalasi Selama
Limbah ( IPAL ) Operasional
Kualitas Air pembangunan pengolahan
23 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015
pengumpulan limbah
B3) yang memiliki
legalitas (perizinan)
Penyimpanan oli
bekas maksimal 90
hari
Melakukan
identifikasi sumber
dan karakteristik
limbah B3
Pencatatan
(logbook) limbah B3
terkait jenis,
karakteristik, jumlah
dan waktu
penyerahan limbah
B3 serta nama
pengangkut limbah
B3 yang
melaksanakn
25 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015
pengiriman kepada
pengumpul dan
pemanfaat limbah
B3
Pemeriksaan SOP
tanggap darurat
limbah B3
7.Infeksi 1. Operasonal Unit Untuk karyawan rumah KEPMENKES Nomor: Bangunan, Selama
Pelayanan Medis sakit 1204/MENKES/SK/X/2004 ruangan dan operasional
Nosokomial
2. Unit Penunjang Medis Mencuci tangan tentang Persyaratan fasilitas yang ada Rumah Sakit
3. Unit Penunjang non Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit Umum Daerah
sampai bersih
medis Rumah Sakit Umu Daerah
dengan
(RSUD)
sabun/antiseptic
sebelum dan
sesudah memasuki
ruangan
Melaksanakan
hygine perorangan
Kegiatan
pembersihan
ruangan minimal
penyakit tertentu
misalnya pernafasan
Bebas dari vektor
penyakit penyakit
Ruangan mudah
dibersihkan dan
selalu dalam keadan
bersih
Konstruksi
bangunan
Penyemprotan anti
lalat dan nyamuk
Jenis dampak Sumber dampak Lokasi Parameter Lingk. yang Metode dan HASIL Periode/Frekwensi
Pemantauan dipantau Pemantauan Pemantauan
1. Timbulan 1. Operasonal Unit 1. TPS Limbah 1. Tata cara pengemasan, 1. Metode yag digunakan 1. 3 bulan sekali
Pelayanan B3 yang ada penyimpanan dan
Limbah observasi dan selama
Medis di RSUD persyaratan bangunan
Bahan pencatatan setiap hari operasional
2. Unit Penunjang limbah B3 mengacu pada
Berbahaya Medis Kepka Bapedal Nomor 1
2. Hasil pemantauan RSUD
(Limbah B3) non medis 2. Label dan simbol Limbah B3 penyimpanan sudah berdasarkan
mengacu pada Peraturan
memenuhi SOP dokumen UKL
Menteri Negara Lingkungan
mengacu kepada dan UPL
Hidup Nomor 14 Tahun
2013
KEPKA BAPELDA 2. Dalam
Nomor 1 tahun 1995 pelaksanaanny
3. Metode yang a RSUD
digunakan observasi melakukan
dan pencatatan setiap frekuensi
hari pemantauan
4. Hasil pemantauan setiap hari
terhadap pelabelan
telah sesuai dengan
3. Timbulan Instalasi Di inlet Instalasi 1. Kuantitas dan kualitas 1. Pengamatan dan 1. Pengukuran
Pengolahan Air Pengolahan Air
Limbah Cair air limbah inlet pencatatan debit air debit air limbah
Limbah Limbah
limbah yang dihasilkan dilakukan
menggunakan setiap hari
flowmeter 2. Swapantau air
2. Pengujian kualitas air limbah
limbah di laboratorium dilakukan
setiap hari dan
pemeriksaan uji
lab untuk inlet
dilakukan
setiap satu kali
sebulan
4. Penurunan Instalasi Di outlet 1. Parameter Kimia dan 1. Pengambilan sampel 1. Dilakukan satu
Pengolahan Air Instalasi
kualitas air Bakteriologis limbah air limbah dan kali sebulan
Limbah (IPAL) Pengolahan Air
permukaan cair berdasarkan pemeriksaan di 2. Untuk
Limbah dan
Badan Air KepMenLH No. 5 laboratorium pengamatan
Penerima Air tahun 2014 swapantau dan
Limbah proses kerja
IPAL dilakukan
setiap hari
5. Penurunan Instalasi Sumber air 1. Parameter Kimia dan 1. Pengambilan sampel 1. Untuk
Pengolahan Air bersih untuk
kualitas air Bakteriologis limbah air bersih dan parameter kimia
Limbah (IPAL) RSUD yaitu
tanah cair berdasarkan pemeriksaan di dilakukan
sumur bor
Permenkes laboratorium sesuai pemeriksaan 2
416/MENKES/PER/IX/ dengan PERMENKES kali setahun
1990 tentang syarat- 416/MENKES/PER/IX/ 2. Untuk paramter
syarat dan 1990 bakteriologis
pengawasan kualitas dilakukan
air bersih pemeriksaan
satu kali
sebulan
6. Penurunan 1. Operasional Cerobong 1. Pengukuran gas buang 1. Pengukuran gas emisi Enam bulan sekali
Genset dan selama operasional
kualitas Genset emisi generator dan sesuai dengan KEPKA
Cerobong RSUD
udara 2. Incinerator incinerator BAPEDAL 205 tahun
Insinerator
berdasarkan KEPKA 1996 sesjai dengan
BAPEDAL 205 tahun baku mutu gas buang
1996 dan
memandingkan
dengan PERMENLH
21 tahun 2008
7. Timbulan 1. Operasional 1. TPS 1. Tata cara pengemasan, 1. Metode yag digunakan 1. 3 bulan sekali
penyimpanan dan
limbah B3 Genset Limbah observasi dan selama
persyaratan bangunan
berupa oli 2. Incinerator B3 pencatatan setiap hari operasional
limbah B3 mengacu pada
bekas 3. Blower Kepka Bapedal Nomor 1
2. Hasil pemantauan RSUD
tahun 1995. pengemasan dan berlangsung
2. Label dan simbol Limbah penyimpanan sudah berdasarkan
B3 mengacu pada
memenuhi SOP dokumen UKL
Peraturan Menteri Negara
mengacu kepada dan UPL
Lingkungan Hidup Nomor
14 Tahun 2013
KEPKA BAPELDA 2. Dalam
Nomor 1 tahun 1995 pelaksanaanny
3. Metode yang a RSUD
digunakan observasi melakukan
dan pencatatan setiap frekuensi
hari pemantauan
4. Hasil pemantauan setiap hari
terhadap pelabelan
telah sesuai dengan
SOP dan memenuhi
persyaratan yang
mengacu kepada
KepMENLH Nomro 14
tahun 2013
3. ...........................
4. Foto pemantauan
5. dll
B. Evaluasi
800
705.4 708.7
700
626.2
600 563.2 553.2
jumlah tmbulan (kg)
500
407.2
400
300
214
200 180.1
135
100
100 57.1 74.5
53
28.9 19 15 1715 8 1820
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
210
207.2
204.5
205
200.1
200 198.9
197.8
Jumlah Timbulan (KG)
195
189.8
190
185.3
185
180
175
170
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
sampah domestik
a. Suhu
40 38
35
30
30
25 24 24
20
15
10
5
0
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
Suhu Rujukan
Untuk hasil pengukuran pada bulan april dan juni, hasil pemeriksaan
laboratorium untuk suhu air limbah pada outlet pengolahan air limbah berada
dibawah baku mutu, artinya suhu air limbah memenuhi persyaratan untuk di buang
ke badan air penerima. Untuk baku mutu pada bulan april dan juni berbeda,
dikarenakan pada bulan april kita masih menggunakan rujukan
7.4
7.31
7.3
7.2
7.1
7
7
6.9
6.8
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
Suhu
Berdasarkan hasil pengukuran laboratorium pada bulan april dan juni pH air
limbah yang dihasilkan berada direntang antar 6-9, artinya pH air limbah memenuhi
persyaratan untuk dibuang ke badan air penerima.
c. BOD
60
50
50
40
30
30
25
20
10
5
0
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
BOD B. Mutu
Pengukuran yang dilakukan pada bulan april dan juni menunjukkan hasil
parameter air limbah untuk BOD memenuhi persyaratan karena berada dibawah
baku mutu. Nilai baku mutu yang kita gunakan berbeda dikarenakan pada bulan april
kita masih menggunakan rujukan Kep-58/MENLH/XII/1995 Lampiran B, sedangkan
untuk bulan juni kita menggunakan rujukan Permen LH NO. 5 Tahun 2014 Lampiran
XLIX.
d. COD
120
100 98
80 80
80
60
39
40
20
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
COD B. Mutu
e. TSS
250
200
200
150
100 95
50 46
30
0
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
TSS B.Mutu
f. NH3 Bebas
10
9
9
8
7
6
5
4
2.9
3
2
1
1
0.1
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
g. PO-4
12
10
6 PO4
B. Mutu
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
h. e. coli
40000
35000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
10000
5000
240500
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des
E.coli B.Mutu
BAB III
KESIMPULAN