Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.

2005) 2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KECAMATAN


MANDAU KABUPATEN BENGKALIS

Jenis Badan Hukum : BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Alamat Perusahaan : JALAN STADION NO 10 KELURAHAN AIR


JAMBAN KECAMATAN MANDAU

No. Telpon dan Fax : (0765) 596341

Alamat e-mail :

Status pemodalan : APBD DAN BLU

Bidang usaha : PELAYANAN KESEHATAN

SK UKL/UPL : 228/KPTS/V/2015
(Surat Persetujuan)
Penanggung Jawab
Nama : dr. ERSAN SAPUTRA TH
Jabatan : DIREKTUR
Izin yang terkait dengan : harus dilampirkan !
UKL UPL

B. Lokasi Usaha da/atau Kegiatan

Alamat lengkap
 Jalan dan Nomor : JALAN STADION NOMOR 10

 Pedukuhan :

 Desa : KELURAHAN AIR JAMBAN

 Kecamatan : MANDAU

: BENGAKALIS
 Kabupaten/Kota

: RIAU
 Propinsi

Koordinat lokasi
 Lintang Utara : 01016078,9”

 Bujur Timur : 101010’10,2”

1 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

Peta lokasi Denah tata letak


(di copy dari dokumen)

C. Deskripsi Kegiatan

Luas lahan kegiatan 3,08 ha

Jenis kegiatan Rumah Sakit

Kapasitas 100 bed


(atau keterangan lain)
Tahap kegiatan *)
Pra Konst. / Konstruksi / Operasional / Pasca Oprs
(saat ini)
Dampak yang perlu 1. Timbulan limbah B3
dikelola (sesuai dok. RKL
2. Timbulan Limbah Padat Domestik
atau UKL)
3. Timbulan Air limbah
4. Penurunan Kualitas Air Permukaan
5. Penurunan Kualitas Air Tanah
6. Penurunan Kualitas Udara
7. Timbulan Limbah B3 berupa oli bekas
8. Infeksi Nosokomial
Dampak yang perlu dipantau 1. Timbulan limbah B3
(sesuai dok. RPL atau UPL)
2. Timbulan Limbah Padat Domestik
3. Timbulan Air limbah
4. Penurunan Kualitas Air Permukaan
5. Penurunan Kualitas Air Tanah
6. Penurunan Kualitas Udara
7. Timbulan Limbah B3 berupa oli bekas
8. Infeksi Nosokomial
Penghargaan yang telah ISO 14001
dimiliki
*)
Coret yg tidak sesuai

D. Perkembangan Lingkungan sekitar

Arah Dulu (dlm. Dok.) Sekarang


Sebelah utara Tanah masyarakat Sama

Sebelah timur Tanah masyarakat Sama

Sebelah selatan Jalan stadion Sama

Sebelah barat Tanah masyarakat Sama

2 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

Tambahan lain

BAB II
PELAKSANAAN dan EVALUASI

A. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan ini mengacu pada
dokumen: UKL – UPL
yang telah disetujui oleh : Kabupaten / Kota Bengkalis
dengan No. Persetujuan : 228/KPPS/V/2015
tertanggal : 4 mei 2015
Pada tahap pelaksanaan operasional Rumah Sakit Umum Daerah Kecamatan
Mandau ada beberapa dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan, dari dampak

3 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

tersebut perlu dilakukan pengelolaan dan pemantauan terhadap dampak yang


terjadi. Berikut ini uraian upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan untuk hal
tersebut,
A. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Tahap Operasional
1.1 Operasional Unit Pelayanan Medis, Unit Penunjang Medis dan Unit
Penunjang Non Medis
A. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
1. Jenis Dampak
Adanya limbah B3 padat dari kegiatan unit pelayanan medis dan unit
penunjang medis
2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Tempat pengumpul sampah terbuat dari bahan yang kuat, cukup
ringan, tahan karat, kedap air, mudah dibuka dan ditutup tanpa
mengotori tangan.
 Setiap pengumpulan sampah dilapisi dengan plastik sebagai
pembungkus sampah dengan lambang untuk limbah infeksius dan
limbah beracun.
 Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori
tangan.
 Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung
diri yang terdiri: Topi/helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang
(coverall), pelindung kaki/sepatu bot dan sarung tangan khusus
(disposable gloves atau heavy duty gloves).
 Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3x24 jam atau
apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
dikemas dan diangkut ke Tempat Penyimpanan Sementara Limbah
B3 (TPS Limbah B3) untuk diolah lebih lanjut.
 Pengolahan sampah medis dilakukan dengan incinerator. Sisa
pembakaran limbah B3 disimpan di tempat penyimpanan sementara
limbah B3 (TPS limbah B3).
 Pengakutan sisa pembakaran limbah medis keluar rumah sakit
menggunakan kendaraan khusus oleh pihak ketiga.
3. Persyaratan Pengemasan Limbah B3
3.1 Kemasan (drum, tong atau bak kontainer) yang digunakan harus :
 Dalam kondisi baik, tidak bocor, berkarat atau rusak
 Terbuat dari bahan yang cocok dengan karakteristik limbah B3 yang
disimpan
 Mampu mengamankan limbah yang disimpan di dalamnya
 Memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan
saat dilakukan pemindahan atau pengangkutan

4 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

3.2 Kemasan yang digunakan untuk pengemasan limbah dapat berubah


drum/tong dengan volume 50 liter, 100 liter, 200 liter atau dapat pula
berupa bak kontainer berpenutup dengan kapasitas 2m 3, 4m3 atau 8m3.
3.3 Untuk mempermudah pengisian limbah ke dalam kemasan, serta agar
lebih aman, limbah B3 dapat terlebih dahulu dikemas dalam kantong
kemasan yang tahan terhadap sifat limbah sebelum kemudian dikemas
dalam kemasan dengan memenuhi butir 2 di atas
3.4 Kemasan yang telah diisi atau terisi penuh dengan limbah B3 harus:
 Ditandai dengan simbol dan label yang sesuai dengan ketentuan
mengenai penandaan pada kemasan limbah B3 (limbah infeksius dan
limbah beracun)
 Selalu dalam keadaan tertutup rapat dan hanya dapat dibuka jika
akan dilakukan penambahan atau pengambilan limbah dari dalamnya
 Disimpan ditempat yang memenuhi persyaratan untuk penyimpanan
limbah B3 serta mematuhi tata cara penyimpanan
4. Tata Cara Penyimpanan Limbah B3 ( TPS Limbah B3)
4.1 Penyimpanan Kemasan Limbah B3
 Penyimpanan kemasan harus dibuat dengan sistem blok. Setiap blok
terdiri atas 2 x 2 kemasan sehingga dapat dilakukan pemeriksaan
menyeluruh terhadap setiap kemasan yang mengalami kerusakan
 Lebar gang antar blok harus memudahkan dalam pengangkutan
limbah B3
 Penunmpukan dilakukan maksimun 3 lapis untuk drum logam dan
dibuat rak-rak untuk kemasan yang terbuat dari plastik
 Jarak tumpukan tertinggi dari langit-langit tidak boleh lebih dari satu
meter
 Penyimpanan yang dilakukan harus terpisah setiap jenis limbah B3
yang dihasilkan
5. Persyaratan Bangunan Penyimpanan Limbah B3 (TPS Limbah B3)
5.1 Persyaratan Bangunan Penyimpanan Kemasan Limbah B3
 Bangunan harus sesuai dengan jenis limbah B3 yang dihasilkan
 Terlindung dari masuknya air hujan secara langsung mapun tidak
langsung
 Memilik ventilasi yang memungkinkan sirkulasi udara baik dan juga
tidak memudahkan burung dan binatang masuk ke tempat
penyimpanan
 Memiliki sistem penerangan yang baik dan peltakkan lampu satu
meter diatas kemasan
 Dilengkapai dengan sistem penangkal petir
 Pada bagian luar tempat penyimpanan diberi simbol sesuai dengan
tata cara yang berlaku

5 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

 Lantai harus kedap air tiak bergelombang dan tidak retak serta
memiliki kemeringan 1% maksimun ke arah bak penampungan
rembesan air limbah
 Untuk jenis limbah B3 yang berbeda dibuat blok-blok tertentu agar
mudah dalam pemisahan jenis limbah B3 tersebut. Dibuat juga tempat
penampungan tumpahan limbah dengan kapasitas yang memadai.
5.2 Sarana lain yang harus tersedi di TPS Limbah B3
 Peralatan dan sistem pemadam keabakran
 Pagar keamanan
 Pembangkit listrik cadangan
 Fasilitas P3K
 Peralatan komunikasi
 Gudang tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan
 Pintu darurat
 Alarm
3. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lingkungan RSUD Mandau dan tempat penampungan limbah sementara
4. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Selama operasional RSUD Mandau berlangsung
B. Limbah Padat Domestik
1. Jenis Damapak
Adanya limbah padat domestik dari kegiatan unit pelayanan medis, unit
penunjang medis dan unit penunjang non medis
2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Tempat pengumpul sampah terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan,
tahan karat, kedap air, mudah dibersihkan dan harus aman dari
jangkauan manusia maupun binatang
 Penempatan pewaahan sampah disetiap ruangan di RUD
 Harus dilapisi plastik kantong hitam sebagai pembungkus dan
pemudahan pengangkutan
 Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori
tangan
 Waktu sampah domestik pada tempat sampah tidak boleh lebih dari
3x24 jam agar tidak terjadi tempat perkembangan vektor penyakit dan
binatang pengganggu
 Sebelum diangkut,sampah harus diletakkan pada kontainer yang kuat
dan tertutup
 Sampah yang sudah terkumpul dikontainer di angkut ke TPA bekerja
sama dengan UPTD Pasar dan Kebersihan Kecamatan Mandau
 Pengangkutan sampah ke TPS minimal dilakukan 1 kali sehari
 Petugas yang menangani limbah padat domestik harus menggunakan
APD yang memadai
6 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

3. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Bangunan RSUD dan TPS limbah domestik
4. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Selama operasional RSUD berlangsung
C. Timbulan Limbah Cair
1. Jenis Dampak
Timbulan Limbah Cair Medis
1. Upaya Pengelolaan Lingkungan
 Air limbah yang berasal dari semua unit di RSUD terlebih dahulu
dilakukan pengolahan di IPAL
 Limbah toilet ditampung dalam septic tank yang dibagi 2 bagian yaitu
unit anaerob (digester) dan bidang resepan
2. Periode Pengelolaan Lingkungan
Selama operasional RSUD berlangsung
D. Penurunan Kualitas Air Permukaan
1. Jenis Dampak
Penurunan kualitas air permukaan akibat limbah cair RSUD di buang ke
badan air permukaan
1. Upaya Pengelolaan Lingkungan
 Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 Pemasangan flow meter pada inlet dan outlet IPAL
 Perawatan dan pengoperasian IPAL secara berkala
 Pengolahan air limbah sampai memenuhi baku mutu sebelum di buang
ke badan air
2. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
3. Periode Pengelolaan Lingkungan
Selama operasional Rumah Sakit Umum Daerah berlangsung
E. Penurunan Kualitas Air Tanah
1. Jenis Dampak
IPAL limbah cair Rumah Sakit Umum Daerah jika tidak dikelola dengan
baik dapat terjadi rembesan ke tanah sehingga akan mengakibatkan
terjadinya penuruna air tanah di sekitar lokasi Rumah Sakit Umum Daerah
1. Upaya Pengelolaan Lingkungan
 Konstruksi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
salurannya harus kedap air, sehingga tidak terjadi rembesan air limbah
 Perawatan dan pengoperasian IPAL secara rutin jika terjadi kerusakan
2. Lokasi Upaya Pengelolaan
Instalasi Pengolahan Air Limbah
3. Periode Upaya Pengelolaan Lingkungan
Selama operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
F. Penurunan Kualitas Udara
7 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

a. Genset
1. Jenis Dampak
Penurunan kualitas udara akibat emisi gas buang
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan
 Membuat rumah genset tertutup dengan sirkulasi udara masih sangat
lancar
 Membuat cerobong dengan ketinggian yang cukup dan menggunakan
filter penangkap jelaga
 Persyaratan teknis cerobong dan sarana pendukung mengacu kepada
KEPKA BAPEDAL Nomor 205 tahun 1996 (Upaya Pengelolaan
Lingkungan Incenerator)
3. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Rumah genset dan incinerator
4. Periode Pengelolaan Lingkungan
Selama operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
b. Incinerator
1. Jenis Dampak
Penurunan kualitas udara akibat emisi gas buang incinerator
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan
 Cerobong dibuat dengan mempertimbangkan aspek pengendalian
pencemaran udara yang didasarkan pada lokasi dan tinggi cerobong
 Tinggi cerobong sebaiknya 2-2,5 kali tinggi bangunan sekitar sehingga
lingkungan sekitar tidak terkena turbelensi
 Kecepatan aliran gas buang harus lebih besa dari 20 meter/detik
 Warna cerobong harus mencolok sehingga mudah terlihat keluar
 Cerobong harus dilengkapai dengan plat penahan angin yang melingkar
cerobong secara memanjang ke arah ujung atas
 Cerobong dilengkapi dengan saran pendukung diantaranya tangga,
lantai kerja,pagar pengaman dan aliran listrik
 Pemakain APD bagi operatoe incinerator
 Pemasangan peralatan tambahan untuk mengurangi pencemaran udara
oleh emisi gas buang incinerator
3. Lokasi Penfelolaan Lingkungan
Lokasi Incinerator
4. Periode Pengelolaan Lingkungan
Selama Operasional Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD )
G. Timbulan Limbah B3 (Oli Bekas)
1. Jenis Dampak
Timbulan limbah B3 oli bekas dari operasional genset dan operasional
RSUD lainnya
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan

8 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

 Penanganan oli bekas sesuai dengan SOP (Standar Operating


Procedure) limbah B3 dengan mengacu kepada KEPKA BAPEDAL No 1
tahun 1995. Simbol mengacu pada PermenLH nomor 14 tahun 2013
Tentang Simbol dan label Limbah Bahan Berbahaya Beracun
 Melakukan MoU dengan pihak ketiga (pengumpul dan pengangkut
limbah B3) yang memiliki izin
 Penyimpanan limbah B3 oli bekas maksimal 90 hari
 Melakukan identifikasi sumber dan karakterisitk limbah B3
 Melakukan pencatatan terkait karakteristik, jenis, jumlah dan waktu
penyerahan limbah B3 yang melaksanakan pengiriman kepada
pengumpul dan pemanfaat limbah B3
 Pemeriksaan SOP tanggap darurat limbah B3
H. Adanya Infeksi Nosokomial
1. Jenis Dampak
Adanya infeksi nosokomila oleh adanya kegiatan unit pelayanan medis
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan
Karyawan Rumah Sakit
 Mencuci tangan sampai bersih sebelum dan sesudah memasuki
ruangan pasien
 Melaksanakan personal hygiene
 Pembersihan ruangan dilakukan minimal dua kali sehari
 Ruangan disterilkan dengan UV untuk menguragi angka kuman
ruangan
 Penggunaan alat danperlengkaan sterilisasi
 Kamar mandi dan wc dibersihkan menggunakan desinfektan
 Melaksanakan barrier nursing
Pasien
Mengisolasi pasien penyakit tertentu, misalnya pernafasan, pencernaan
dan lain lain.
Ruangan dan Bangunan Rumah Sakit
 Bebas dari vektor penyakit, seperti lalat, nyamuk dan tikus dengan
melakukan pencegahan dan pemberantasan
 Ruangan mudah dibersihkan dan selalu dalam keadaan bersih
 Konstruksi bangunan, tempat sampah dan tempat penampungan agar
tidak menjadi perkembangbiakan vektor penyakit
3. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), karyawan rumah sakit dan pasien
4. Periode Pengelolaan Lingkungan
Selama operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
B. BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Tahap Operasional

9 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

1.1 Operasional Unit Pelayanan Medis, Unit Penunjang Medis dan Unit
Penunjang Non Medis

1.1.1 Limbah Padat B3


1. Jenis Dampak
Adanya limbah padat medis dari kegiatan unit pelayanan medis dan unit
penunjang medis
2. Bentuk upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
- Pemeriksaan pencatatan (logbook) limbah B3 terkait jenis, karakteristik,
jumlah dan waktu dihasilkannya limbah B3
- Pemeriksaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3
- Pemeriksaan SOP tanggap darurat limbah B3
3. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Tempat penampungan sampah sementara (TPS limbah B3) dengan titik
koordinat 01016’45,5” LU dan 101010’08,9”
4. Periode Pemantauan Lingkungan hidup
3 (tiga) bulan sekali selama operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
berlangsung.

1.1.2 Limbah Padat Domestik


1. Jenis Dampak
Adanya limbah padat domestik dari kegiatan unit pelayanan medis, unit
penunjang medis dan unit penunjang non medis
2. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pengamatan terhadap sistem pewadahan limbah domestik
 Pemeriksan terhadap keberadaan alat pelindung diri (APD) petugas
sanitasi
 Pengamatan terhadap tempat pewadahan limbah padat domestik
3. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan TPS (Tempat
Penyimpanan Sementara) limbah domestik
4. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup
Setiap hari sekali selama operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Berlangsung
1.1.2 Timbulan Limbah Cair
1. Jenis Dampak
Timbulan limbah cair
2. Upaya Pemantauan Lingkungan
 Analisis laboratorium kualitas limbah cair sebelum diolah Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL)
3. Lokasi Pemantauan Lingkungan
10 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

Inlet Instalasi Pemantauan Air Limbah (IPAL)


4. Periode Pemantauan Lingkungan
Dilakukan setiap bulan selama operasional IPAL di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) berlangsung
1.1.3 Penurunan Kualitas Air Permukaan
1. Jenis Dampak
Penurunan kualitas air permukaan akibat limbah cair Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) yang dibuang ke badan air
2. Upaya Pemantauan Lingkungan
 Pengambilan sampel di lapangan kemudian dilakukan analisis di
laboratorium. Analisis limbah cair RSA parameter : BOD, COD, TSS, NH 3,
PO4, MPN kuman golongan coliform.
 Membandingkan hasil analisis air limbah RSUD Kecamatan Mandau
dengan baku mutu limbah cair rumah sakit mengacu pada Peraturan
Gubernur Riau Nomor 36 Tahun 2007 Tentang Baku Mutu Air Limbah
Bagi Kegiatan Rumah Sakit di Provinsi Riau.
3. Lokasi Pemantauan Lingkungan
Inlet IPAL dan Outlet IPAL dengan titik koordinat 01 016’44,7” LU dan
101010’09,3” BT
4. Periode Pemantauan Lingkungan
1 (satu) bulan sekali selama operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
berlangsung.
1.1.4 Penurunan Air Kualitas Air Tanah
1. Jenis Dampak
IPAL limbah cair Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) jika tidak dikelola
dengan baik akan terjadi rembesan ke tanah sehingga akan mengakibatkan
terjadinya penurunan air tanah di sekitar lokasi Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD).

2. Upaya Pemantauan Lingkungan


 Pengambilan sampel air tanah kemudian dilakukan analisis di
laboratorium
 Membandingkan hasil analisis dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air.
3. Lokasi Upaya Pemantauan Lingkungan
Sumur Bor di lokasi RSUD
4. Periode Upaya Pemantauan Lingkungan
1 (satu) bulan sekali selama operasional Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) berlangsung.
1.1.5 Penurunan kualitas udara
11 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

A. Genset
1. Jenis Dampak
Penurunan kualitas udara akibat emisi gas buang genset
2. Upaya pemantauan Lingkungan
 Pengamatan di lapangan terhadap upaya pengelolaan lingkungan.
 Pengambilan dan analisis sampel kualitas udara emisi sumber Tidak
Bergerak (cerobong) dengan mengacu kepada KEPUTUSAN KEPALA
BAPEDAL NOMOR 205 TAHUN 1996
 Ketentuan pengambilan sampel kualitas udara emisi yaitu berada pada
lokasi 8 diameter cerobong dari belokan bagian bawah atau 2 diameter
dari ujung atas cerobong dan berada pada lokasi yang relatif kuat serta
memudahkan dalam pemeriksan kualitas udara emisi.
 Membandingkan hasil analisis kualitas udara emisi sumber tidak
bergerak dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 21
Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.
3. Lokasi Pemantauan Lingkungan
Cerobong genset
4. Periode Pemantauan Lingkungan
6 (enam) bulan sekali selama operasional Rumah Sakit Umum Daerah
B. Incinerator
1. Jenis Dampak
Penurunan kualitas udara akibat emisi gas buang incinerator
2. Upaya Pemantauan Lingkungan
 Pengamatan terhadap spesifikasi teknis cerobong sesuai dengan Kepka
Bapedal Nomor 205 Tahun 1995 Tentang Pedoman Teknis
Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak
 Pengambilan dan analisis sampel kualitas udara emisi sumber Tidak
Bergerak (cerobong) dengan mengacu pada KEPUTUSAN KEPALA
BAPEDAL NOMOR 205 TAHUN 1996
 Ketentuan pengambilan sampel kualitas udara emisi yaitu berada pada
lokasi 8 diameter cerobong dari belokan bagian bawah atau 2 diameter
dari ujung atas cerobong dan berda pada lokasi yang relatif kuat serta
memudahkan dalam pemeriksaan kualitas udara emisi
 Membandingkan hasil analisis kualitas udara emisi dengan KepMenLH
No. 13 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
3. Lokasi Pemantauan Lingkungan
Penetapan lokasi pemantauan kualitas udara ambien mengacu pada
KEPUTUSAN KEPALA BAPEDAL NO. 205 TAHUN 1996 TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA SUMBER
TIDAK BERGERAK antara lain :

12 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

 Kualitas udara cerobong asap. Di cerobong, sesuai kaidah 8 D (delapan


kali diameter cerobong) dari aliran bawah (hulu) dan 2 D (dua kali
diameter cerobogn) dari aliran (hilir)
4. Periode Pemantauan Lingkungan
6 (enam) bulan sekali selama operasinal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
1.1.6 Timbulan Limbah B3 (oli bekas)
1. Jenis Dampak
Timbulan limbah B3 dari oli bekas genset.
2. Upaya Pemantauan Lingkungan
 Pemeriksaan pecatatan (logbook) limbah B3 terkait jenis, karakteristik,
jumlah dan waktu yang dihasilkannya limbah B3.
 Pemeriksaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3
 Pemeriksaan SOP tanggap darurat limbah B3
3. Lokasi Pemantauan Lingkungan
TPS limbah B3
4. Periode Paemantauan Lingkungan
6 (enam) bulan sekali selama operasional Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD).
1.1.7 Infeksi Nosokomial
1. Jenis Dampak
Adanya infeksi nosokomial oleh adanya kegiatan unit pelayanan medis.
2. Upaya Pemantauan Lingkungan
 Pengumpulan data sekunder tentang jumlah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi nosokomial
 Mengacu pada Kep.Men.Kes RI No 1204 Tahun 2004 tentara
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
 Observasi sarana dan prasarana sanitasi Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD).
 Pengambialan sampel air bersih ruang rawat jalan untuk pemeriksaan
kimia dan pemeriksaan mikrobiologi.
 Pemeriksaan tingkat kepadatan kuman udara pada lantai dan dinding
sekitar 5-10CFU/cm2 mengacu pada Kep.Men.Kes RI No 1204 Tahun
2004 tentara Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
 Mengamati keberadaan jentik nyamuk dengan indeks kontainer.
 Mengamati keberadaan kecoa (yang ditandai dengan adanya kotoran,
telor kecoa dan kecoa hidup atau mati disetiap ruangan).
 Mengamati dan memantau secara berkala setiap 2 (dua) bulan di tempat
yang biasanya yang biasanya menjadi tempat perkembangbiakan tikus
yang ditandai dengan adanya keberadaan tikus.
 Mengukur kepadatan lalat secara berkala dengan menggunakan fly grill.
 Mengamati/memantau keberadaan anjing dan kucing secara berkala.
3. Lokasi Pemantauan Lingkungan
13 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

 Observasi di luar dan dalam gedungRumah Sakit Umum Daerah


(RSUD).
 Pemeriksaan bakteri/mikrobiologi di lokasi air bersih (tempat
penampungan/reservoir dan keran terjauh dari reservoir).
 Pemeriksaan angka kuman di dalam gedung Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD), (dapur, ruang rawat jalan, UGD, ruang bersalin, ruang
tunggu).
4. Periode Pemantauan Lingkungan
 Pemeriksaan kimia dan mikrobiologi air minum dilakukan 3 (tiga) bulan
sekali.
 Pemeriksaan tingkat kepadatan kuman udara pada lantai dan dinding
minimum 2(dua) kali setahun.
 Pengamatan jentik nyamuk dilakukan sekurang-kurangnya setiap 1
(satu) minggu.
 Pengamatan keberadaan kecoa dilakukan secara visual setiap 2 (dua)
minggu.
 Pengamatan keberadaan tikus dan lalat dilakukan secara berkala setiap
2 (dua) minggu.
 Pengamatan keberadaan kucing dan anjing dilakukan setiap 1 (satu)
minggu.

14 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

1. PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Jenis dampak Sumber dampak Tindakan Pengelolaan Tolok Ukur Pengelolaan Lokasi Periode/waktu
pengelolaan Pengelolaan
1.Timbulan Limbah 1. Operasonal Unit  Tempat pengumpulan 1. Tata cara 1. Lingkungan Selama
Bahan Berbahaya operasional
Pelayanan Medis sampah terbuat dari pengemasan, (semua Unit
dan beracun RSUD
2. Unit Penunjang Medis bahan yang cukup penyimpanan dan penghasil
(Limbah B3) berlangsung
3. Unit Penunjang non
kuat , cukup ringan, persyaratan Limbah)
medis
tahan karat, kedap bangunan limbah B3 RSUD
air, mudah dibuka mengacu pada Kepka Mandau dan
dan ditutup tanpa Bapedal Nomor 1 Tempat
mengotori tangan tahun 1995. Penampung
 Setiap pengumpulan 2. Label dan simbol Limbah an Sampah
B3 menacu pada
sampah dilapisi sementara
Peraturan Menteri Negara
dengan plastik Limbah B3
Lingkungan Hidup Nomor
sebagai pembungkus 14 Tahun 2013 (TPS B3 )
sampah dengan 3.......................

lambang untuk limbah


infeksius dan limbah
beracun

15 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

 Petugas yang
menangani limbah
harus menggunakan
alat pelindung diri
terdiri : topi/helm,
masker,pelindung
mata, pakaian
panjang, pelindung
kaki(sepatu boat),
sarung tangan
 Limbah tidak boleh
dibiarkan dalam
wadahnya melebihi 3
x 24 jam atau apabila
2/3 bagian kantong
sudah terisioleh
limbah , maka harus
dikemas dan diangkut
ke TPS Limbah B3
 Pengelolaan sampah
dilakukan dengan
16 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

menggunakan
incenerator dan sisa
pembakaran di
simpan di TPS
Limbah B3
 Pengangkutan
Limbah B3 dilakuksan
oleh pihak ketiga
yaitu PT. Tenang
Jaya Sejahtera yang
telah memilki izin
KLH.

17 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

2. Timbulan Limbah 1. Operasonal Unit  Tempat 1. KEPMENKES Nomor: 1. Semua 1. Selama


Padat Domestik Pelayanan Medis
pengumpulan 1204/MENKES/SK/X/ ruangan/unit operasional
2. Unit Penunjang Medis
sampah terbuat dari 2004 Persyaratan penghasil Rumah Sakit
3. Unit Penunjang non
medis bahan yang kuat Kesehatan limbah padat berlangsung
cukup ringan, tahan Lingkungan Rumah domestik.
karat, kedap air, Sakit 2. TPS atau
mudahdibersihkan Konteiner
dan harus aman dari penampunga
jangkauan binatang. n sementara
 Penempatan wadah limbah
sampah di setiap domestik
ruangan rumah sakit.
 Setiap tempat
pewadahan limbah
padat harus dilapisi
kantong plastik
warna hitam sebagai
pembungkus limbah
padat dengan
lambang domestik

18 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

warna putih.
 Mempunyai tutup
yang mudah dibuka
dan ditutup tanpa
mengotori tangan.
 Limbah tidak boleh
dibiarkan dalam
wadahnyan selama
3x24 jam atau
apabila 2/3 bagian
kantong sudah terisi
oleh limbah, maka
harus dikemas dan
diangkut agar tidak
menjadi tempat
perindukan vektor
penyakit atau
binatang
pengganggu.
 Kantong limbah
padat domestik
19 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

dikumpulkan di
dalam kontainer
sebelum di buang ke
TPA.
 Limbah padat
domestik diangkut
untuk dibuangan ke
TPA bekerja sama
dengan UPTD Pasar
dan Kebersihan
Kecamatan Mandau
 Melaksanakan
Program Pengelolan
sampah dengan 3 R

3. Timbulan  Air limbah yang 1. Permen LH NO. 5 1. Instalasi 1. Selama


Limbah Cair berasal dari semua Tahun 2014 Pengelolaan Operasional
Limbah
20 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

unit pelayanan 2. KEPMENKES Nomor: Rumah Rumah Sakit


terlebih dahulu 1204/MENKES/SK/X/ Sakit.
dilakukan proses 2004 tentang
pengolahan di IPAL Persyaratan
 Limbah cair setelah Kesehatan
pengelolaan di Lingkungan Rumah
alirkan ke badan Sakit
umum melalui pipa
buangan.
 Limbah toilet
ditampung dalam
septic tank yang
dibagi 2 bagian yaitu
anaerob dan bak
kontrol yang
kemudian dialirkan ke
IPAL

21 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

4. Penurunan 1. Operasional  Membuat rumah 1. KEPKA BAPEDAL


Kualitas Udara Genset genset tertutup Nomor 205 tahun
2. Operasional dengan sirkulasi 1996 Tentang
Incenerator udara masih sangat Pedoman Teknis
lancar. Pengendalian
 Pemeliharaan Pencemaran Udara
terhadap kualitas 2. Permen LH No 21
mesin genset tahun 2008 Tentang
dilakukan secara Baku Mutu Emisi
rutin Sumber Tidak
 Membuat corobong Bergerak.
genset dengan
ketinggian yang
cukup serta
dilengkapi dengan
filter penangkap
jelaga.
 Cerobong dibuat
dengan
mempertimbangkan
aspek pengendalian
22 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

pencemaran udara
yang didasarkan
pada lokasi dan
tinggi cerobong.
 Membuat tinggi
cerobong sesuai
dengan standar atau
peraturan
 Cerobong dilengkapi
web skalber dan
filter untuk
pengurangi emisi
dari partikulat dan
gas dan dilengkapi
sarana pendukung
seperti tangga, lantai
kerja, pagar
pengaman, aliran
listrik
5. Penurunan Instalasi Pengolahan Air  Kontruksi  PERMENKES RI  Instalasi Selama
Limbah ( IPAL ) Operasional
Kualitas Air pembangunan pengolahan
23 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

Tanah Instalasi Pengolahan air limbah Rumah Sakit


Umum Daerah
Air Limbah (IPAL) rumah sakit
(RSUD)
salurannya harus
kedap air, sehingga
tidak terjadi
rembesan air limbah
 Perawatan dan
pengoperasian IPAL
secara rutin atau jika
terjadi kerusakan
 Pemeriksaan kualitar
air tanah disebakan
outlet air limbah
6. Timbulan 1. Berasal dari  Penanganan oli 1. Penanganan oli bekas 1.TPS Limbah Selama
sesuai SOP limbah B3 operasional
Limbah B3 pengoperasian bekas sesuai B3
mengacu pada Kepka Rumah Sakit
berupa oli genset dan dengan SOP
BAPEDAL No 01 tahun Umum Daerah
bekas incinerator (Standar 1995. (RSUD)
Operasional 2. Label dan simbol Limbah

Prosedur) B3 menacu pada


Peraturan Menteri Negara
 Melakukan MoU
Lingkungan Hidup Nomor
dengan pihak ketiga
24 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

(pengangkutan dan 14 Tahun 2013

pengumpulan limbah
B3) yang memiliki
legalitas (perizinan)
 Penyimpanan oli
bekas maksimal 90
hari
 Melakukan
identifikasi sumber
dan karakteristik
limbah B3
 Pencatatan
(logbook) limbah B3
terkait jenis,
karakteristik, jumlah
dan waktu
penyerahan limbah
B3 serta nama
pengangkut limbah
B3 yang
melaksanakn
25 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

pengiriman kepada
pengumpul dan
pemanfaat limbah
B3
 Pemeriksaan SOP
tanggap darurat
limbah B3
7.Infeksi 1. Operasonal Unit Untuk karyawan rumah KEPMENKES Nomor: Bangunan, Selama
Pelayanan Medis sakit 1204/MENKES/SK/X/2004 ruangan dan operasional
Nosokomial
2. Unit Penunjang Medis  Mencuci tangan tentang Persyaratan fasilitas yang ada Rumah Sakit
3. Unit Penunjang non Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit Umum Daerah
sampai bersih
medis Rumah Sakit Umu Daerah
dengan
(RSUD)
sabun/antiseptic
sebelum dan
sesudah memasuki
ruangan
 Melaksanakan
hygine perorangan
 Kegiatan
pembersihan
ruangan minimal

26 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

dilakukan dua kali


sehari
 Ruangan disterilkan
dengan sinar UV
untuk mengurangi
kadar kuman udara
ruangan
 Penggunaan alat
dan perlengkapan
alat steril
 Untuk WC
dibersihkan dengan
karbol atau cairan yg
mengandung
disenfektan
 Melakukan ”barrier
nursing” seperti
memakai pakaian
khusus masker dan
sarung tangan
 Mengisolosai pasien
27 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

penyakit tertentu
misalnya pernafasan
 Bebas dari vektor
penyakit penyakit
 Ruangan mudah
dibersihkan dan
selalu dalam keadan
bersih
 Konstruksi
bangunan
 Penyemprotan anti
lalat dan nyamuk

Tambahan keterangan lain :


1. Besaran dampak
2. ..........................
3. ...........................
4. Foto pengelolaan
5. dll

2. PENGELOLAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


28 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

Jenis dampak Sumber dampak Lokasi Parameter Lingk. yang Metode dan HASIL Periode/Frekwensi
Pemantauan dipantau Pemantauan Pemantauan

1. Timbulan 1. Operasonal Unit 1. TPS Limbah 1. Tata cara pengemasan, 1. Metode yag digunakan 1. 3 bulan sekali
Pelayanan B3 yang ada penyimpanan dan
Limbah observasi dan selama
Medis di RSUD persyaratan bangunan
Bahan pencatatan setiap hari operasional
2. Unit Penunjang limbah B3 mengacu pada
Berbahaya Medis Kepka Bapedal Nomor 1
2. Hasil pemantauan RSUD

Beracun 3. Unit Penunjang tahun 1995. pengemasan dan berlangsung

(Limbah B3) non medis 2. Label dan simbol Limbah B3 penyimpanan sudah berdasarkan
mengacu pada Peraturan
memenuhi SOP dokumen UKL
Menteri Negara Lingkungan
mengacu kepada dan UPL
Hidup Nomor 14 Tahun
2013
KEPKA BAPELDA 2. Dalam
Nomor 1 tahun 1995 pelaksanaanny
3. Metode yang a RSUD
digunakan observasi melakukan
dan pencatatan setiap frekuensi
hari pemantauan
4. Hasil pemantauan setiap hari
terhadap pelabelan
telah sesuai dengan

29 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

SOP dan memenuhi


persyaratan yang
mengacu kepada
KepMENLH Nomro 14
tahun 2013
2. Timbulan 1. Operasonal Unit 1. Semua 1. Jenis limbah padat 1. Metode yang digunakan 1. Frekuensi
Pelayanan
limbah padat ruangan/u yang dihasilkan observasi dan pemantauan
Medis
domestik nit 2. Tempat atau lokasi pencatatan limbah dilakukan
2. Unit Penunjang
Medis
penghasil kontainer /TPS padat domestik setiap hari
3. Unit Penunjang limbah sementara limbah 2. Untuk TPS sementara
non medis padat padat domestik dilakukan pengamatan
domestik.
2. TPS atau
Konteiner
penampun
gan
sementara
limbah
domestik

30 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

3. Timbulan Instalasi Di inlet Instalasi 1. Kuantitas dan kualitas 1. Pengamatan dan 1. Pengukuran
Pengolahan Air Pengolahan Air
Limbah Cair air limbah inlet pencatatan debit air debit air limbah
Limbah Limbah
limbah yang dihasilkan dilakukan
menggunakan setiap hari
flowmeter 2. Swapantau air
2. Pengujian kualitas air limbah
limbah di laboratorium dilakukan
setiap hari dan
pemeriksaan uji
lab untuk inlet
dilakukan
setiap satu kali
sebulan
4. Penurunan Instalasi Di outlet 1. Parameter Kimia dan 1. Pengambilan sampel 1. Dilakukan satu
Pengolahan Air Instalasi
kualitas air Bakteriologis limbah air limbah dan kali sebulan
Limbah (IPAL) Pengolahan Air
permukaan cair berdasarkan pemeriksaan di 2. Untuk
Limbah dan
Badan Air KepMenLH No. 5 laboratorium pengamatan
Penerima Air tahun 2014 swapantau dan
Limbah proses kerja
IPAL dilakukan

31 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

setiap hari
5. Penurunan Instalasi Sumber air 1. Parameter Kimia dan 1. Pengambilan sampel 1. Untuk
Pengolahan Air bersih untuk
kualitas air Bakteriologis limbah air bersih dan parameter kimia
Limbah (IPAL) RSUD yaitu
tanah cair berdasarkan pemeriksaan di dilakukan
sumur bor
Permenkes laboratorium sesuai pemeriksaan 2
416/MENKES/PER/IX/ dengan PERMENKES kali setahun
1990 tentang syarat- 416/MENKES/PER/IX/ 2. Untuk paramter
syarat dan 1990 bakteriologis
pengawasan kualitas dilakukan
air bersih pemeriksaan
satu kali
sebulan
6. Penurunan 1. Operasional Cerobong 1. Pengukuran gas buang 1. Pengukuran gas emisi Enam bulan sekali
Genset dan selama operasional
kualitas Genset emisi generator dan sesuai dengan KEPKA
Cerobong RSUD
udara 2. Incinerator incinerator BAPEDAL 205 tahun
Insinerator
berdasarkan KEPKA 1996 sesjai dengan
BAPEDAL 205 tahun baku mutu gas buang
1996 dan
memandingkan
dengan PERMENLH

32 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

21 tahun 2008
7. Timbulan 1. Operasional 1. TPS 1. Tata cara pengemasan, 1. Metode yag digunakan 1. 3 bulan sekali
penyimpanan dan
limbah B3 Genset Limbah observasi dan selama
persyaratan bangunan
berupa oli 2. Incinerator B3 pencatatan setiap hari operasional
limbah B3 mengacu pada
bekas 3. Blower Kepka Bapedal Nomor 1
2. Hasil pemantauan RSUD
tahun 1995. pengemasan dan berlangsung
2. Label dan simbol Limbah penyimpanan sudah berdasarkan
B3 mengacu pada
memenuhi SOP dokumen UKL
Peraturan Menteri Negara
mengacu kepada dan UPL
Lingkungan Hidup Nomor
14 Tahun 2013
KEPKA BAPELDA 2. Dalam
Nomor 1 tahun 1995 pelaksanaanny
3. Metode yang a RSUD
digunakan observasi melakukan
dan pencatatan setiap frekuensi
hari pemantauan
4. Hasil pemantauan setiap hari
terhadap pelabelan
telah sesuai dengan
SOP dan memenuhi
persyaratan yang
mengacu kepada

33 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

KepMENLH Nomro 14
tahun 2013

8. Infeksi 1. Operasonal 1. Semua 1. Mengacu kepada 1. Observasi dan Dilakukan


pemeriksaan dua kali
Nosokomial Unit Ruangan KEPMENKES 1204 pemeriksaan angka
setahun
Pelayanan dan tahun 2004 tentang kuman berdasarkan
Medis Bangunan persyaratan paramater pada
2. Unit Rumah Kesehatan KEPMENKES 1204
Penunjang Sakit Lingkungan Rumah tahun 2004 tentang
Medis Sakit persyaratan Kesehatan
3. Unit Lingkungan Rumah
Penunjang Sakit
non medis

Tambahan / lampirkan keterangan lain :


1. Hasil analisis Lab. (cantumkan status Lab)
2. ..........................
34 RSUD KECAMATAN MANDAU
LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

3. ...........................
4. Foto pemantauan
5. dll

35 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

B. Evaluasi

1. Evaluasi kecenderungan (trend evaluation)

1. Timbulan Limbah B3 RSUD Tahun 2015

800
705.4 708.7
700
626.2
600 563.2 553.2
jumlah tmbulan (kg)

500
407.2
400

300
214
200 180.1
135
100
100 57.1 74.5
53
28.9 19 15 1715 8 1820
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

Limbah Medis Oli Bekas Aki Bekas Filter Oil


Saringan Hawa Larutan Fixer Larutan Developer Kemasan Bekas Bahan Kimia
Bola Lampu Bekas Catridge Printer Residu

Pada grafik diatas dijelaskan timbulan limbah B3 yang ada di RSUD


Kecamatan Mandau pada periode Januari hingga Juli. Untuk limbah medis semakin
bulan mengalami penurunan, ini terjadi dikarenakan penurunan pemakaian peralatan
medis oleh tenaga medis dokter,perawat ataupun bidan dalam melakukan tindakan
pelayanan kesehatan.
Untuk
2. Timbulan Limbah Padat Domestik RSUD Tahun 2015

210
207.2
204.5
205
200.1
200 198.9
197.8
Jumlah Timbulan (KG)

195
189.8
190
185.3
185

180

175

170
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

sampah domestik

36 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

3. Hasil Paramater Air Limbah

a. Suhu
40 38

35
30
30

25 24 24

20

15

10

5
0
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

Suhu Rujukan

Untuk hasil pengukuran pada bulan april dan juni, hasil pemeriksaan
laboratorium untuk suhu air limbah pada outlet pengolahan air limbah berada
dibawah baku mutu, artinya suhu air limbah memenuhi persyaratan untuk di buang
ke badan air penerima. Untuk baku mutu pada bulan april dan juni berbeda,
dikarenakan pada bulan april kita masih menggunakan rujukan

37 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

Kep-58/MENLH/XII/1995 Lampiran B, sedangkan untuk bulan juni kita menggunakan


rujukan Permen LH NO. 5 Tahun 2014 Lampiran XLIX.
b. pH

7.4

7.31
7.3

7.2

7.1

7
7

6.9

6.8
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

Suhu

Berdasarkan hasil pengukuran laboratorium pada bulan april dan juni pH air
limbah yang dihasilkan berada direntang antar 6-9, artinya pH air limbah memenuhi
persyaratan untuk dibuang ke badan air penerima.
c. BOD

60

50
50

40

30
30
25

20

10
5
0
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des

BOD B. Mutu

Pengukuran yang dilakukan pada bulan april dan juni menunjukkan hasil
parameter air limbah untuk BOD memenuhi persyaratan karena berada dibawah
baku mutu. Nilai baku mutu yang kita gunakan berbeda dikarenakan pada bulan april
kita masih menggunakan rujukan Kep-58/MENLH/XII/1995 Lampiran B, sedangkan
untuk bulan juni kita menggunakan rujukan Permen LH NO. 5 Tahun 2014 Lampiran
XLIX.

38 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

d. COD

120

100 98

80 80
80

60

39
40

20

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

COD B. Mutu

e. TSS

250

200
200

150

100 95

50 46
30

0
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

TSS B.Mutu

39 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

f. NH3 Bebas

10
9
9
8
7
6
5
4
2.9
3
2
1
1
0.1
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

NH3 Bebas B. Mutu

g. PO-4

12

10

6 PO4
B. Mutu

0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

40 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

h. e. coli

40000
35000
35000

30000

25000

20000

15000
10000
10000

5000
240500
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des

E.coli B.Mutu

2. Evaluasi tingkat kritis (critical level evaluation)

3. Evaluasi Penaatan (compliance evaluation)

41 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

42 RSUD KECAMATAN MANDAU


LAPORAN PELAKSANAAN UKL dan UPL (Kep. Mn. LH No. 45 Th.2005) 2015

BAB III
KESIMPULAN

43 RSUD KECAMATAN MANDAU

Anda mungkin juga menyukai