Anda di halaman 1dari 55

TATA CARA

PENGELOLAAN

DAN
PELAPORAN
LIMBAH B3
2

Dasar Hukum
PP 101/2014
Pengelolaan Limbah Berbahaya dan
Beracun (B3)

PP 97/2017
tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;

Permen LHK 56/2014


tentang Tata Cara Dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun
Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
PENGELOLAAN LIMBAH B3 YANG MELIPUTI

Penyimpanan

Pengumpulan Pengangkutan
P P / 10 1 /
2015
B3

Pengurangan Penimbunan

Pemanfaatan
Apakah limbah B3 itu?
7

LIMBAH B3 DARI
FASYANKES
(Limbah Medis)
PENYIMPANAN

“Permen LHK 56/menLHK-sekjen/2014”


PERSYARATAN TEMPAT PENYIMPANAN
LIMBAH B3
• 1. Desain dan konstruksi bangunan mampu
melindungi Limbah B3 dari
hujan dan sinar matahari;
2. Memiliki penerangan dan ventilasi serta Memiliki
saluran drainase yang baik.
3. Memiliki Simbol dan Label
4. Memiliki SOP Penyimpanan dan penanganan darurat
10

jakstrada 2025
11

PENYIMPANAN
Fakta Limbah Medis

-Limbah Medis dengan karakteristik infeksius harus


dimusnahkan paling lambat 2 x 24 jam dengan
dampak limbah yangdapat menularkan penyakit atau
infeksi nosocomial (HAIs) disamping itu akan
mengganggu pelayanan Fasyankes ke masyarakat .

Dinas Lingkungan Hidup (DLH)


Limbah Medis
Pengelolaan

“Permen LHK 56/menLHK-sekjen/2014


“Permen LHK 56/menLHK-sekjen/2015 tentang
TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
DARI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN “
“Permen LHK 56/menLHK-sekjen/2015 tentang
TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
DARI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN “
18
PELEKATAN SIMBOL DAN LABEL PADA ALAT ANGKUT LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Dalam penggunaannya, simbol

: pada gambar wajib memiliki


ukuran sebagai berikut:

jakstrada 2025
19
PELEKATAN SIMBOL DAN LABEL PADA ALAT ANGKUT LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

setiap wadah atau kemasan Limbah B3 wajib


diberikan label berikut:

jakstrada 2025
No. Foto Keterangan

1. Hanya Limbah infeksius yang boleh


dimasukkan ke dalam wadah ini –
Limbah terkena darah atau cairan
tubuh – Limbah benda tajam
ditempatkan pada wadah Limbah benda
tajam.

2. Limbah harus ditempatkan dalam


wadah sesuai dengan jenis dan
karakteristik Limbah. Tarik plastik
secara perlahan sehingga udara dalam
kantong berkurang. Jangan mendorong
kantong ke bawah atau melobanginya
untuk mengeluarkan udara.

3. Putar ujung atas plastik untuk


membentuk kepang tunggal.

4. Gunakan kepang plastik untuk


membentuk ikatan tunggal.

Dilarang mengikat dengan model


“telinga kelinci”.

5. Letakkan penutup wadah dan tempat


pada tempat penyimpanan sementara
(atau pada lokasi pengumpulan
internal).
“Permen LHK 56/menLHK-sekjen/2015 tentang
TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
DARI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN “

No. Foto salah. Keterangan


1. Kantong Limbah tidak boleh
dibiarkan terbuka.

2. Kantong Limbah tidak boleh


diikat model “telinga kelinci”.

3. Kantong Limbah tidak boleh


diikat dengan selotipe atau
sejenis.
Pengumpulan

“Permen LHK 56/menLHK-sekjen/2014


PERSYARATAN PENGUMPULAN LIMBAH B3
PERSYARATAN LOKASI PENGUMPULAN:

• Lokasi harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah


(RTRW);
• Merupakan daerah bebas banjir
dan longsor serta mempunyai sistem drainase yang baik;
• Mempertimbangkan faktor geologi (aktivitas seismik,
gempa bumi, aktivitas
vulkanik)
• Luas tanah termasuk untuk bangunan pengumpulan dan
fasilitas lainnya
wajib disesuaikan dengan jumlah dan/atau kapasitas limbah
yang
dikumpulkan;
PERSYARATAN PENGUMPULAN LIMBAH B3
PERSYARATAN LOKASI PENGUMPULAN:

Pengangkutan Limbah pada lokasi fasilitas pelayanan kesehatan


dapat menggunakan troli atau wadah beroda. Alat pengangkutan
Limbah harus memenuhi spesifikasi:

a. mudah dilakukan bongkar-muat Limbah,


b. troli atau wadah yang digunakan tahap goresan limbah beda
tajam, dan
c. mudah dibersihkan.
rute pengumpulan harus dimulai dari area yang paling jauh sampai dengan
yang paling dekat dengan lokasi pengumpulan Limbah.
30

Pengurangan Sampah

Pembatasan Sampah:
Contoh : pembatasan kemasan, wadah, kantong plastik,
pemakaian tumblr, alat makan/ minum sekali pakai)

Pemanfaatan kembali Sampah:


20% • Contoh Organik: pemanfaatan kembali sampah organik seperti sisa
makanan untuk makanan unggas, dll
• Contoh An-organik: pemanfaatan kembali kardus, kabel, kayu pallet

Pendaurulangan Sampah:
Contoh: kompos, Biodigesting, dll
Contoh: bank sampah, daur ulang, dll
31

Pengurangan Sampah
Hak dan Kewajiban Petugas “

“Permen LHK 56/menLHK-sekjen/2014”


HAK
➤ Higiene perorangan.

• fasilitas mencuci tangan (dengan air hangat mengalir, sabun, dan


alat pengering)
• cairan antiseptik yang diletakkan di tempat yang mudah
dijangkau harus tersedia bagi petugas.
➤ Imunisasi.

Pemberian imunisasi pada petugas yang menangani limbah perlu


diberikan karena kemungkinan tertular bahan infeksius pasien
cukup tinggi. Adapun beberapa imunisasi yang diberikan adalah
Hepatitis B dan Tetanus.
“Permen LHK 56/menLHK-sekjen/2015
Lampiran VII”
KEWAJIBAN

• Menaati Prosedur/SOP Penanganan Limbah


• Melakukan tindakan Preventif dengan menggunakan
PPE/APD
• Melaporkan jika ada masalah pada proses penanganan
limbah
• Selalu mencuci tangan pada saat selesai melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan limbah
• Laporkan jika kondisi sedang tidak bugar ataupun memiliki
masalah dengan kulit(luka terbuka)
Perlukah mengurus Izin Lingkungan Ataupun
pelaporan terhadap dampak lingkungan?“

PP 27/2012 IzinLingkungan
40

Undang Undang 32/2009 tentang PPLH

1. Setiap Usaha/kegiatan dilarang melanggar BML dan


Baku kriteria Kerusakan LH

2. Rencana Usaha dan atau kegiatan yg menimbulkan


Penting terhadap LH wajib memiliki AMDAL

3. Setiap penanggung jwb usaha dan atau kegiatan wajib


melakukan pengelolaan limbah yg dihasilkan

4. Setiap penanggung jwb usaha dan atau kegiatan wajib


melakukan pengelolaan limbah B3 yg dihasilkan
41

Pasal 53
Pemegang Izin Lingkungan berkewajiban:
a.menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat
dalam Izin Lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup;
b. membuat dan menyampaikan laporan
pelaksanaan terhadap persyaratan dan kewajiban dalam Izin
Lingkungan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota; dan
c. menyediakan dana penjaminan untuk pemulihan fungsi lingkungan
hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b disampaikan
secara berkala setiap 6 (enam) bulan.
PP27/2012IzinLingkungan
42

KRITERIA PERIZINAN LINGKUNGAN

1.Pembuangan limbah cair ke air atau sumber air


2.Pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah (land
aplication)
3.Penyimpanan sementara LB3
4.Pengumpulan LB3
5.Pemanfaatan LB3 sebagai usaha utama
6.Pengolahan LB3
7.Penimbunan LB3
8.Pembuangan limbah cair ke laut
9.Dumping ke laut
10.Dumping ke darat
PP27/2012IzinLingkungan
43

SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 71

(1) Pemegang Izin Lingkungan yang melanggar ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 53 dikenakan sanksi administratif yang meliputi:

a. teguran tertulis; (2) Sanksi administratif


b. paksaan pemerintah; sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diterapkan oleh Menteri,
c. pembekuan Izin Lingkungan; atau gubernur, atau bupati/walikota
d. pencabutan Izin Lingkungan. sesuai dengan kewenangannya
44

KONSEPSI PENEGAKKAN HUKUM

1. Penyelesaian sengketa LH di luar


Pengadilan

2. Penyelesaian sengketa Lingkungan


Hidup di Pengadilan

3. Sangsi Administrasi

4. Sangsi Pidana
45

Mau dibawa kemana hubungan kita


selama ini?
46

SUDAH JATUH TERTIBAN ULAR


TANGGA
PENCEMARAN
UU PENGELOLAAN UU PERLINDUNGAN DAN P
LINGKUNGAN HIDUP (UU 23/97) PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
(UU 32/2009)
PENCEMARAN LH ADLH PENCEMARAN LH ADLH
1.MASUK NYA ATAU DIMASUKKANNYA 1.MASUK ATAU DIMASUKKANNYA
MAHLUK HDP, ZAT, ENERGI DAN/ATAU MAHLUK HIDUP, ZAT, ENERGI
KOMPONEN LAIN KEDLM L H DAN/ATAU KOMPONEN LAIN KEDALAM
2.OLEH KEGIATAN MANUSIA LINGKUNGAN HIDUP
3.SEHINGGA KUALITASNYA TURUN 2.OLEH KEGIATAN MANUSIA
SAMPAI KE TINGKAT TERTENTU 3.SEHINGGA MELAMPAUI BAKU
4.YANG MENYEBABKAN LH TDK DPT MUTU LINGKUNGAN HIDUP YANG
BERFUNGSI SESUAI DG TELAH DITETAPKAN
PERUTUKKAN NYA.
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

ADMINISTRASI PERDATA PIDANA


(pasal 76 ssd 83) (pasal 93 sd 120) (pasal 83 sd 93

FUNGSI FUNGSI FUNGSI

PENCEGAHAN DAN GANTI RUGI DAN PEMULIHAN EFEK JERA DAN EFEK
PENANGGULANGAN LINGKUNGAN DERITA

Undang Undang 32/2009 tentang PPLH


Sanksi Pidana

Jenis Pidana Denda (rupiah)


Akibat
Pelanggaran Minimum Maksimum Minimum Maksimum
> BM 3 tahun 10 tahun 3 millir 10 miliar

Sengaja Orang Luka 4 tahun 12 tahun 4 miliar 12 miliar


Orang Mati 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar
> BM 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar

Lalai Orang Luka 2 tahun 6 tahun 2 miliar 6 miliar


Orang Mati 3 tahun 9 tahun 3 miliar 9 miliar
Melepaskan/mengedarkan
1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
produk rekayasa genetika
Mengelola limbah B3
1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
tanpa izin
Tidak mengelola limbah
1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
B3 yang dihasilkannya
Sanksi Pidana

Pelanggaran Pidana Denda (rupiah)


Minimum Maksimum Minimum Maksimum
Memasukkan limbah B3 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar
Memasukkan B3 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar
Membakar lahan 3 tahun 10 tahun 3 miliar 10 miliar
Melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa
1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
izin
Menyusun AMDAL tanpa memiliki sertifikat
kompetensi penyusun AMDAL - 3 tahun - 3 miliar

Memberikan informasi palsu


- 1 tahun - 1 miliar

Tidak melaksanakan perintah


paksaan pemerintah - 1 tahun - 1 miliar

Menghalang-halangi pejabat
pengawas dan/atau PPNS - 1 tahun - 500 juta
Pupus harapan tak
menentu…hiks..hiks..
SYARAT MUTLAK!!!
KEWAJIBAN
PENGGUNA
USAHA
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai