Anda di halaman 1dari 8

STUDI LITERATUR REVIEW POTENSI BAHAYA BERDASARKAN UNSAFE

ACTION DAN UNSAFE CONDITION PADA PEKERJA DI PERUSAHAAN


PERTAMBANGAN
Rahma Agustin1, Dessy Laksyana Utami2
Program Studi Sarjana Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Respati Indonesia Jakarta
rahmaagustin@gmail.com1, echieksp@gmail.com2

ABSTRAK
Latar belakang : Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian dari
dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual, pada permukaan bumi, di bawah
permukaan bumi dan di bawah permukaan air. Hasil kegiatan ini antara lain, minyak dan gas
bumi, batubara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas,
perak dan bijih mangan. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM), tercatat sebanyak 93 kecelakaan di area pertambangan pada 2021. Tujuan
Penelitian: untuk mengetahui potensi bahaya yang disebabkan unsafe action dan unsafe
condition pada penggalian pertambangan di perusahaan. Metode Penelitian: Jenis penelitian
ini adalah bersifat ulasan literatur review yang dimana sumber data dalam penelitian ini
diperoleh dari studi pencarian sistematis data base dari komputerisasi, dengan mengambil 13
jurnal penelitian yang berkaitan dengan peneliatian ini. Hasil Penelitian : Dari hasil mengkaji
jurnal pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat potensi bahaya yang disebabkan oleh
tindakan tidak aman (Unsafe Action) dan kondisi tidak aman (Unsafe Condition).
Kesimpulan: Bahaya dan risiko dapat terjadi pada saat kegiatan pengambilan endapan
berlangsung, maka perlu dilakukan identifikasi potensi bahaya untuk mendapatkan data
mengenai potensi bahaya. Saran: Pekerja diharapkan lebih memperhatikan dan mengutamakan
keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan standar yang berlaku

Kata kunci : Unsafe Action, Unsafe Condition, Pekerja, Perusahaan, Pertambangan

ABSTRACT
Background: Mining is an activiy of taking sediment of minerals from the earth crust, with
mechanically or manual. The result of this activity are oil and gas, coal, iron sand, tin ore,
nickel ore, bauxite ore, copper ore, gold ore, silver and manganese ore. Based on data from the
Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM), there were 93 accidents recorded in
mining areas in 2021. Research Objective: For knowing hazard potencial unsafe action and
unsafe condition in excavation mining in company. Research Method: This type of research
is a literature review in which the source of data in this study is obtained from a systematic
search study of computerized data bases, by taking 13 research journals related to this research.
Research Results: his type of research is a literature review in which the data source in this
study was obtained from the systematic search study of data base from computerization, by
taking 13 research journals related to this research. Conclusion: Hazards and risks could occur
when sludge collection activities take place, so it is necessary to identification of potential
hazards to obtain data regarding potential hazards. Suggestion: Employees are expected to pay
more attention to and prioritize occupational safety and health in accordance with applicable
standards

Keywords: Unsafe Action, Unsafe Condition, Employee, Company, Mining

1
A. PENDAHULUAN Kecelakaan kerja di area pertambangan
Proses industrialisasi masyarakat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu alat atau
Indonesia berkembang pesat dengan berdirinya sistem pengaman yang tidak ada, tidak lengkap,
perusahaan dan tempat kerja yang beraneka dan tidak berfungsi dengan baik. Untuk
ragam. Perkembangan industri yang pesat ini mencegah terjadinya kecelakaan, perlu
diiringi pula oleh adanya risiko bahaya yang mengetahui dan mengenal berbagai potensi-
lebih besar dan beraneka ragam karena adanya potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja,
alih teknologi dimana penggunaan mesin dan tidak mengabaikan tanda bahaya, melakukan
peralatan kerja yang semakin kompleks untuk perencanaan dan komunikasi, serta ikut pelatihan
mendukung berjalannya proses produksi. Hal ini profesional.
dapat menimbulkan masalah keselamatan dan
kesehatan kerja (Novianto, 2010). Menurut Bank B. KAJIAN PUSTAKA
Dunia dalam Suherman (2006), Indonesia Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action)
merupakan salah satu negara penting dalam Perilaku membahayakan atau tidak aman
bidang pertambangan. Hal ini ditunjukkan oleh yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan
fakta bahwa Indonesia sebagai negara produsen menimbulkan kerugian cedera hingga kematian.
timah terbesar ke-2 di dunia, tembaga terbesar Sebanyak 85% kecelakaan kerja disebabkan oleh
ke-4, nikel terbesar ke-5, emas terbesar ke-7, unsafe action atau tindakan tidak aman.
serta produksi batubara terbesar ke-8 di dunia. Kecelakaan yang diakibatkan unsafe action
Secara geologis, wilayah Indonesia memiliki dianggap sebagai hasil dari perilaku manusia dan
potensi endapan-endapaan batubara yang sangat pihak manajemen perusahaan. Jenis unsafe
luas. Namun hanya terkonsentrasi pada action yang dapat menyebabkan kerugian/
cekungan-cekungan tersier tertentu. Kandungan kecelakaan, antara lain:
sumber daya batubara di Pulau Sumatera dan a. Gagal memperingatkan, kecepatan tidak
Kalimantan memiliki jumlah yang sangat besar, layak atau berbahaya, Memakai alat tidak
dengan persentase masing-masing sebesar layak pakai, tidak menggunakan APD
46,68% dan 52,67% dari jumlah sumber daya dengan semestinya, gagal mengikuti
batubara di Indonesia, sedangkan sisanya sebesar prosedur, mengoperasikan mesin yang tidak
0,65% Terdapat di Pulau Jawa, Sulawesi dan sesuai dengan keahliannya.
Papua. b. Operasi tanpa otorisasi, membuat alat
Berdasarkan data Kementerian Energi dan pengaman tidak berfungsi, menghilangkan
Sumber Daya Mineral (ESDM), tercatat alat pengaman, servis alat yang sedang
sebanyak 93 kecelakaan di area pertambangan beroperasi, beban kerja yang berlebihan.
pada 2021. Jumlah ini meliputi 36 kecelakaan c. Penempatan tidak tepat, pengangkatan yang
ringan, 46 kecelakaan berat dan 11 orang tidak sesuai prosedur, posisi tidak aman,
meninggal akibat kecelakaan kerja. Sepanjang bercanda, main-main, bersenda guru
2019-2021, jumlah kecelakaan area berlebihan, mabok alcohol dan obat obatan
pertambangan mengalami penurunan, begitu terlarang, mengangkut beban yang
pula dengan jumlah korban meninggal. Jumlah berlebihan.
kecelakaan dan korban meninggal paling banyak
terjadi pada 2019, yakni 133 kecelakaan, di Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition)
antaranya 27 kecelakaan ringan, kecelakaan 106 Unsafe Condition merupakan keadaan
berat, dan 24 orang meninggal. lingkungan kerja yang tidak aman yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit

2
akibat kerja (Dewi 2013). Sebagian besar review yang dimana sumber data dalam
penyebab kondisi yang tidak aman adalah dari penelitian ini diperoleh dari studi pencarian
sisi manajemen lapangan, contohnya sistematis data base dari komputerisasi (Google
perencanaan krselamatan dan Kesehatan kerja Scholar). Penelitian ini merupakan ulasan review
yang kurang efektif, tidak tersedia perlengkapan yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada
kerja yang memadai, penataan kondisi lapangan pengaruhkelelahan kerja terhadap kecelakaan
yang buruk, dan kurang memperhatikan kerja. Data penelitian ini mengambil 13 jurnal
lingkungan kesehatan, pencahayaan, tata udara, penelitian (10 jurnal nasional dan 3 jurnal
dan lain-lain internasional) yang berkaitan dengan penelitian
ini. Data penelitian diambil dari jurnal yang
C. TUJUAN PENULISAN dipublikasikan tahun 2010-2022.
Tujuan dari penulisan ini yaitu,
mengetahui faktor unsafe action dan unsafe E. HASIL PENELITIAN
condition yang menyebabkan kecelakaan kerja Terdapat 13 jurnal penelitian yang telah
pada proses kegiatan penambangan pada dikaji didapat hasil yang menunjukan bahwa
perusahaan tambang di Indonesia dan luar negeri. adanya unsafe action dan unsafe condition yang
terjadi di perusahaan tambang, baik itu karena
D. METODE PENELITIAN kelalaian pekerja atau karena keadaan
Penelitian ini bersifat ulasan literatur lingkungan.

Tabel 1
Hasil Analisa Literatur

No. Judul Penulis Metode Identifikasi Hasil Penelitian

1. Potensi kecelakaan kerja pada proses


Muhammad penambangan adalah
Analisa Potensi Bahaya Ihsan a. sikap pekerja tidak memenuhi
dan Upaya Pengendalian Hamdy Hazard And persyaratan standard dalam keselamatan
Kecelakaan Kerja Pada
1. Operability Study kerja dan prosedur bekerja yang baik.
Proses Penambangan Lailatul
(HAZOP) (unsafe action)
Batu Adesit di PT. Syifa
b. tidak adanya rambu – rambu untuk
Dempo Bangun Mitra Tanjung
kondisi lalu lintas tambang yang cukup
berbahaya. (unsafe condition)

Potensi bahaya yang terindentifikasi rata-


rata disebabkan oleh tindakan tidak aman
Muhammad
Analisa Potensi Bahaya (Unsafe Action). pekerja yang
Arif
Dengan Menggunakan terindentifikasi rata-rata:
Metodejob Safety a. Tersengat arus listrik tegangan tinggi
Gerry
Analysis(Jsa) Pada Job Safety saat pekerjaan menghidupkan mesin
2. Silaban
Prosescoal Chaindi Analysis (JSA) crusher
Pertambangan Batubara b. Tabrakan yang terjadi antar unit atau
Isyatun
PT Mifa Bersaudara unit menabrak pekerja saat pekerjaan
Mardhiah
Meulaboh Tahun 2014 traveling coalto port site saat proses
Syahri
hauling (pengangkutan) berlangsung.
c. Jatuh dari ketinggian saat pekerjaan.

3
Potensi bahaya unsafe action:
a. kecelakaan kerja, tangan terluka
akibat kawat atau tertembus kawat,
Mario penyok/bengkoknya body dump dan
Analisis Potensi Bahaya Kelvin atau as pada dump truck dump pada
Dan Pengendalian Risiko dump truck, terbalik.
Hazard
Pertambangan Batu Pada Budhi b. benturan antara bucket dan dump
Identification Risk
Tahap Muat Angkut Dan Purwoko truck
3. Assessment and
Dumping Di Pt. Sulenco Potensi Bahaya unsafe condition:
Risk Control
Wibawa Perkasa M. a. tertimpa serpihan batuan yang lewat
(HIRARC)
Kabupaten Mempawah Khalid mengakibatkan jatuh, terkilir, terkena
Provinsi Kalimantan Barat Syafriant batuan, terkena bucket, terkena
o lemparan serpihan batu
b. terhirupnya debu batu dan debu tanah
c. terperosoknya unit dump truck akibat
runtuhnya tanah
berdasarkan hasil risk rating terdapat risk
rating bernilai 9 yaitu pada temuan
hazard (unsafe action) pekerja tidak
menggunakan APD kacamata pada
proses bubut, pekerja tidak menggunakan
Analisis Potensi Bahaya APD sarung tangan dan baju keselamatan
Serta Rekomendasi pada proses memotong bucket bager
Perbaikan Dengan Metode Hazard And dengan las, pada proses membuat motor
Ratih Rahayu
4. Hazard And Operability Operability Study atau trafo tidak adanya alas pengaman pada
Putri
Study (Hazops) (Studi (HAZOPS) lantai, pada proses membuat motor atau
Kasus Pt. Bukit Asam trafo pekerja tidak menggunakan APD
Tbk) sarung tangan, pada proses memperbaiki
listrik pada mesin tidak adanya alas
pengaman dan tidak menggunakan APD
sarung tangan dan proses menggerinda
pekerja tidak menggunakan APD sarung
tangan.
Resiko keselamatan kerja pada tahap
loading (Unsafe Action) yaitu:
unit Excavator terbalik, tabrakan dengan
unit Dozer, unit Dump Truck menabrak
Analisis Resiko Dan
unit Excavator, unit Dump Truck
Bahaya Pada Area Hazard
menabrak unit kendaraan kecil, tertimpa
Penambangan Batubara Identification Risk
Adi Gala material muatan dan resiko benturan antara
5 Di Pt Tambang Bukit Assessment and
Nusanta bucket Excavator dengan body
Tambi, Site Padang Risk Control
DumpTruck. Resiko keselamatan kerja
Kelapo, Kab. Batanghari. (HIRARC)
pada tahap hauling yaitu, unit Dump Truck
Prov. Jambi
menabrak unit lain, tabrakan antar unit,
unit Dump Truck menabrak tanggul, unit
Dump Truck terbalik, dan resiko unit
Dump Truck terbakar.

4
Analisis Risiko Bahaya
Pada Proses
Hazard
Penambangan Batu Bara
Identification
Menggunakan Metode
Risk Assessment Potensi bahaya Operator/Pekerja
Hazard Identification,
and Risk Control berdasarkan Unsafe Condition yaitu:
Risk Assessment, And
(HIRARC) terluka serangan hewan liar, unit alat berat
Determine Control Alifia
amblas, tabrakan antar unit alat berat,
6 (HIRADC), Job Safety Salsabila
Jobs Safety terjadi kerusakan pada mesin atau unit alat
Analysis (JSA), Dan Putri
Analysis (JSA) berat, lokasi yang licin atau berdebu,
Hazard And Operability
kejatuhan alat, terbentur, tergores alat, dan
Study (HAZOP) Guna
Hazard And beberapa risiko bahaya lainnya.
Meminimalkan
Operability Study
Kecelakaan Kerja (Studi
(HAZOPS)
Kasus: Pt. Indominco
Mandiri Bontang)
Analisis Potensi Bahaya
Siti Ismi Potensi bahaya yang terindentifikasi rata-
Terhadap Kecelakaan
Cahyani rata disebabkan oleh kondisi tidak aman
Kerja Menggunakan
Ismail Hazaard (Unsafe Condition). pekerja yang
Metode Hira (Hazard
Identification And terindentifikasi rata-rata:
7 Identification And Risk
Irwan Risk Assesment 1. Tertimpa Pohon
Assesment) Pada Pekerja
(HIRA) 2. Tertimpa Batu
Tambang Emas Di
Nur Ayini 3. Kebisingan
Kecamatan Suwawa
S. Lalu 4. Terhirup bau kimia
Timur
Penyebab kecelakaan kerja disebabkan
langsung oleh:
Evaluasi Potensi Bahaya
Nushrati a. tindakan tidak aman (unsafe act)
Kegiatan Penambangan
seperti 90% pegawai tidak memakai
Batu Andesit: Studi
Joni Safaat APD,
Kasus Di PT. Eka Praya Job Safety
8 Adiansyah b. kondisi tidak aman (unsafe
Jaya, Kecamatan Analysis (JSA)
condition) seperti kurangnya
Pringgabaya, Kabupaten
Diah pengetahuan dan pengawasan dari
Lombok Timur, Provinsi
Rahmawati pimpinan terkait APD. Pegawai
Nusa Tenggara Barat
merasa lebih nyaman tidak memakai
APD
Herry Djainal Penyebab kecelakaan kerja disebabkan
langsung oleh:
Analisa Potensi Bahaya
Muhammad a. tindakan tidak aman (unsafe act)
Menggunakan Metode
Djunaidi seperti banyak yang tidak memakai
Hazard And Operability
APD, kelelahan bekerja.
Study Dan Upaya Hazard And
Chairah b. kondisi tidak aman (unsafe
9 Pengendalian Kecelakaan Operability Study
Maulidya condition) seperti kebisingan,
Kerja Pada Proses (HAZOP)
serpihan debu, banyaknya kerikil
Penambangan Emas Tanpa
Nilam batu, sehingga menyebabkan
Izin
Desiana terhentinya suatu kegiatan
Nurdin operasional terhadap manusia
maupun terhadap alat

5
Potensi Bahaya Secara terus - menerus
Analisis Tingkat Risiko setiap hari (continously) akibat unsafe
Keselamatan kerja pada action, yaitu:
Kegiatan Penambangan
a. risiko terjatuh di area pengeboran dan
Batu Bara PT. Thies Ahmad
Job Safety terjatuh dari ketinggian pada saat
10 Contractor Indonesia Reza
Sangatta Mine Project, Analysis (JSA) memasang titik-titik pengeboran,
Ramdhani
Kalimantan Timur Tahun karena tidak hati-hati
2013 b. unit Drill terbalik terjadi akibat
operator/pekerja unit Drill salah
mengoperasikan

Occupational Health and Tranggon


Safety Analysis of o, Hazard Occupational safety risks Unsafe action is:
Mining Companies Using Identification Risk a. Fatigue when operating the unit in
the pit main ridge work area
11 Hazard Kinanti Assessment and
b. Operator/driver using a mobile
Identification, Risk Resmi Risk Control phone when operating the unit in
Assessment, and Risk Hayati, (HIRARC) the pit main ridge area
Control Methods dkk

Occupational safety risks Unsafe action is:


a. Maintenance schedule not followed
Environmental And Hazard And b. Temporary trailing cable joints
Saurabh
12 Safety Risk Assessment Operability Study c. Bye-passing protective devices
Jain
In Mines (HAZOP) d. Unskilled operators
e. Operator cannot moving dump
truck

Causes of unsafe action in mining


workers:
a. haste in doing work The act of being
hasty in doing work will cause
workers to be insensitive to situations
Hazard Identification Hazard And that come suddenly.
Amol
13 And Risk Analysis In Operability Study b. Not using personal protective
Paithankar
Mining Industry (HAZOP) equipment provided by certain
workers, requiring workers to use
work safety equipment. Safety
precautions are designed to protect
workers from hazards resulting from
recently performed work.

6
F. PEMBAHASAN b) Kondisi peralatan yang berbahaya
Berdasarkan hasil review 10 jurnal Mesin atau peralatan yang berputar,
Indonesia dan 3 Jurnal Internasional, pada bergerak, bergesekan, bergerak bolak-balik,
penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui belt atau sabuk yang berjalan, roda gigi yang
pengaruh dari unsafe action dan unsafe condition bergerak, transmisi serta peralatan lainnya.
pada kecelakaan kerja di perusahaan Oleh karena itu, mesin dan peralatan yang
pertambangan. potensial menyebabkan
Faktor Utama Penyebab Terjadinya c) Faktor lingkungan
Kecelakaan: Pada perusahaan pertambangan lingkungan
1. Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) menjadi pendukung potensi kecelakaan
tindakan yang melanggar/tidak sesuai dengan kerja. Karena lingkungan tempat kernya
prosedur/tatacara kerja yang aman perbuatan, pertambangan banyak terdapat debu, udara
yaitu: tercampur zat kimia, tanag yang licin,
a) Keterampilan (kurangnya pengetahuan/ banyaknya kerikil batu dan lain sebagainya
lack of knowledge and skill)
b) Cacat tubuh tidak kentara (bodily defect) G. KESIMPULAN
c) Keletihan dan kelesuan (fatigue and 1. Potensi kecelakaan kerja pada proses
boredom) penambangan adalah:
d) Sikap dan tingkah laku yang tidak aman. a) Potensi pada sikap pekerja tidak
memenuhi persyaratan standard dalam
Penyebab Unsafe Action adalah: keselamatan kerja dan prosedur bekerja
a) Terburu-buru dalam melakukan yang baik
pekerjaan menyebabkan pekerja tidak b) Potensi pada lalu lintas tambang
refleksi terhadap situasi yang datangnya yaitutidak adanya rambu – rambu untuk
tiba-tiba. kondisi lalu lintas tambang yang cukup
b) Tidak menggunakan pelindung diri yang berbahaya.
disediakan 2. Upaya pengendalian terhadap potensi
c) Fatigue atau kelelahan kecelakaan kerja adalah:
a) Melakukan pengawasan terhadap para
2. Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition) karyawan serta pelatihan tentang
a) Tempat kerja yang tidak layak pentingnya APD
1) Mesin-mesin yang rusak tidak diberi b) Memberikan rambu-rambu tentang
pengamanan, konstruksi kurang aman, kondisi jalan serta pengontrolan kondisi
bising dan alat-alat kerja yang kurang jalan secara teratur
baik dan rusak.
2) Lingkungan kerja yang tidak aman H. SARAN
bagi manusia (becek atau licin, 1. Perlunya dibuat safety sign mengenai
ventilasi atau pertukaran udara, bising tingkat angka kebisingan khusunya di
atau suara-suara keras, suhu tempat areaarea yang memiliki tingkat kebisingan
kerja, tata ruang kerja/kebersihan dan di atas normal.
lain-lain). 2. Perlunya dilakukan inspeksi tegas terhadap
3) Jika tempat kerja tidak memenuhi penggunaan APD pada seluruh pekerja
persyaratan, maka kecelakaan kerja untuk memastikan keselamatan dan
sangat mungkin terjadi. keamanan pekerja selama proses kerja

7
berlangsung. (HAZOP) Melalui Perangkingan Ohs Risk
3. Perusahaan diharapkan dapat menyiapkan Assessment And Control. Jurnal Teknik
terkait beberapa rekomendasi APD Industri Fakultas Teknik Universitas
tambahan yang dapat digunakan untuk Brawijaya.
membantu meminimalisir potensi terjadinya 8. Putri, Ratih Rahayu. (2012). Analisis Potensi
kecelakaan kerja. Bahaya Serta Rekomendasi Perbaikan
4. Perusahaan mengadakan pelatihan sesuai Dengan Metode Hazard And Operability
Study (Hazops) (Studi Kasus Pt. Bukit Asam
dengan kebutuhan operator agar tidak ada
Tbk). Jurnal Undip
kesalahan dalam menggunakan mesin.
9. Ramdani, Ahmad Reza. Analisis Tingkat
5. Ahli K3 rutin mengadakan inspeksi kegiatan
Risiko Keselamatan Kerja Pada Kegiatan
guna menegur pekerja yang tidak taat Penambangan Batubaradi Bagian Mining
prosedur. Operation Pt. Thiess Contractors Indonesia
Sangatta Mine Project Kalimantan Timur,.
I. DAFTAR PUSTAKA Skripsi. (Jakarta: Universitas Islam Negeri
1. Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis SYARIF Hidayatullah, 2013)
Manajemen Risiko Dalam Perspektif K3. 10. Nushrati., dkk (2020). Evaluasi Potensi
2. Kelvin, Mario., dkk (2020). Analisis Potensi Bahaya Kegiatan Penambangan Batu
Bahaya Dan Pengendalian Risiko Andesit: Studi Kasus di PT. Eka Praya Jaya,
Pertambangan Batu Pada Tahap Muat Angkut Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok
dan Dumping di PT. Sulenco Wibawa Perkasa Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal
Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Pertambangan dan Lingkungan. Vol. 1, No.
Barat. Jurnal Untan 1, Desember 2020, pp. 8-12
3. Hamid, S. 2020, Januari 18. SOP Pemuatan 11. Nusantara, Adi Gala. Analisis Resiko Dan
dan Pengangkutan, Bahaya Pada Area Penambangan Batubara Di
URL:http://academia.edu/34662431/SOP_Pe PT Tambang Bukit Tambi, Site Padang
muatan_Dan_Pengangkutan. Kelapo, Kab. Batanghari. Prov. Jambi. Skripsi
4. Arif, Muhammad., dkk (2004). Analisa (Palembang: Universitas Sriwijaya, 2021)
Potensi Bahaya Dengan Menggunakan 12. Paithankar, Amol. Hazard Identification And
Metodejob Safety Analysis (JSA) Pada Risk Analysis In Mining Industry. Thesis.
Prosescoal Chaindi Pertambangan Batubara (Roulkela: National Institute Of Technology,
PT. Mifa Bersaudara Meulaboh. Jurnal 2010-2011)
Media Neliti 13. Jain, Saurabh. Environmental And Safety
5. Irawan, S., Panjaitan, T. W.S., Bendatu. L. Y. Risk Assessment In Mines. Thesis. (Orissa,
2015. Penyusunan Hazard Identification Risk National Institute Of Technology, 20017)
Assessment and Risk Control (HIRARC) di 14. Tranggono., dkk. (2022). Occupational
PT.X. Jurnal Titra. Vol.3, No1, Hal 15-18. Health and Safety Analysis of Mining
6. Hamdy, M. Ihsan., Lailatul Syifa Tanjung. Companies Using Hazard Identification, Risk
(2016). Analisa Potensi Bahaya dan Upaya Assessment, and Risk Control. 3rd
Pengendalian Kecelakaan Kerja Pada Proses International Conference Eco-Innovation in
Penambangan Batu Adesit di PT. Dempo Science, Engineering, and Technology.
Bangun Mitra. Jurnal Teknik Industri. Vol. 2,
No. 2, hal 7
7. Pujiono, dkk. 2013. Analisis Potensi Bahaya
Serta Rekomendasi Perbaikan Dengan
Metode Hazard And Operability Study

Anda mungkin juga menyukai