Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktek Teknik Gelombang Mikro
PERCOBAAN 1
PERAMBATAN GELOMBANG MIKRO
Disusun Oleh :
ROUDHOTUS SHOLIHAH
4.31.16.1.22
TE – 4B
2019
Politeknik Negeri Semarang Prodi STr. Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktek Teknik Gelombang Mikro
PERCOBAAN 1
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang perambatan gelombang mikro
2. Mahasiswa dapat mensimulasikan perambatan gelombang mikro dengan alat
yang disediakan
B. DASAR TEORI
Microwave (gelombang mikro), merupakan pengiriman sinyal radio dengan
frekuensi sangat tinggi pada dua buah relay station (stasion pengulang) yang
terlihat (tidak terlihat) satu sama lain. Pada gelombang mikro, kisaran
frekuensinya adalah dari 1 GHz sampai 300 GHz. Propagasi/perambatan
gelombang pada kisaran frekuensi ini adalah propagasi Line Of Sight (LOS). Oleh
karena itu antena microwave umumnya diletakkan diatas gedung, tower, atau
puncak bukit/gunung. Jarak antara kedua stasiun dapat mencapai 30 mil
(tergantung kelengkungan bumi), dan dapat mengirimkan data 10 kali lebih besar
dari kabel biasa tanpa perlu memikirkan cara menanam kabel atau memasangnya
dengan tiang sehingga dapat terhubung lebih cepat. Namun demikian microwave
rentan terhadap cuaca seperti hujan deras maupun badai salju.
D. GAMBAR RANGKAIAN
E. LANGKAH KERJA
1. Buatlah rangkaian seperti blok diagram no 1 di atas
2. Atur Frekuensi Gun Oscilator 9 GHz, Frekuensi generator 1 KHz tegangan 2
Vpp
3. Amati dan catat hasilnya
4. Buatlah Rangkaian seperti blok diagram no 2 di atas
5. Amati gelombang yang ditampilkan pada osciloscope dengan mengatur jarak
antena penerima dan pemancar pada jarak (0.5, 1, 1.5, 2) meter.
F. PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud dengan rugi-rugi lintasan? Jelaskan !
Politeknik Negeri Semarang Prodi STr. Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktek Teknik Gelombang Mikro
2. Bagaimanakah hasilnya jika letak antena tidak tepat (bergeser ke kiri atau ke
kanan, lebih tinggi dari yang satu) ?
3. Bagaimanakah hasilnya jika letak antena pemancar horisontal dan antena
penerima vertikal ?
1 - 2,96 V 9,08 V
H. ANALISA
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa ada beberapa cara
yang digunakan diantaranya yaitu pengukuran langsung, pengukuran dengan
jarak, dan pengukuran dengan posisi antena tidak tepat. Pada percobaan ini
digunakan Gun osilator dan pembangkit gelombang sebagai input gelombang
frekuensi dan gelombang mikro. Selain itu, Osiloskop digunakan sebagai output
Politeknik Negeri Semarang Prodi STr. Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktek Teknik Gelombang Mikro
untuk mengetahui kondisi dari gelombang saat antena pada posisi dan jarak
tertentu.
Sebelum kita melakukan pengukuran perambatan gelombang, maka terlebih
dahulu kita harus mengatur frekuensi Gun Oscilator 9GHz, frekuensi generator
1,001 KHz, dan tegangan 2Vpp. Untuk power supply diatur dengan tegangan
sebesar 9 VDC.
Contoh data dari Tabel 1.2. No. 1 dapat dihitung sebagai berikut :
Diketahui pengukuran pada jarak 0,5 meter menghasilkan tegangan 1,84 mVp
dengan tegangan hasil dari pengukuran langsung 2,96 mV yaitu :
Politeknik Negeri Semarang Prodi STr. Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktek Teknik Gelombang Mikro
1,84 𝑚𝑉
= 20 log = - 4,12477761 dB
2,96 𝑚𝑉
I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Rugi – rugi lintasan adalah redaman yang terjadi pada proses transmisi
signal dari TX hingga diterima oleh RX. Rugi – rugi tersebut antara lain:
Rugi – rugi Saluran (LSAL)
Rugi – rugi pada saluran merupakan bersarnya redaman yang terjadi
sepanjang saluran yang digunakan. Saluran dalam hal ini adalah kabel.
Rata – rata rugi saluran sebesar 1 dB.
Rugi – rugi Redaman Hujan (LRAIN)
Redaman hujan merupakan redaman yang memiliki pengaruh besar
terhadap propagasi gelombang pada frekuensi di atas 1 GHz.
Rugi – rugi ruang bebas/path loss (LFS)
Redaman ruang bebas adalah hilangnya daya yang dipancarkan pada
ruang bebas pada saat pemancaran sehingga tidak seluruh daya dapat
diterima oleh antenna penerima.
2. Berdasarkan percobaan, ketika posisi antenna pengirim tidak tepat (bergeser
kekiri atau kekanan, lebih tinggi dari antenna penerima), maka sinyal yang
Politeknik Negeri Semarang Prodi STr. Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro Praktek Teknik Gelombang Mikro
diterima tidak akan optimal. Karena penerimaan sinyal yang optimal apabila
hasil pointing antenna tepat dan Line of Sight (LOS).
3. Ketika posisi antena pemancar horizontal dan antena penerima vertikal yaitu
sinyal yang dipancarkan oleh antenna pemancar tidak dapat diterima oleh
antenna penerima karena propagasi gelombang antenna pemancar yang
horizontal berbeda dengan propagasi gelombang penerima yang vertical.
J. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum perambatan gelombang mikro dapat di simpulkan
bahwa:
1. Perambatan gelombang mikro merupakan pengiriman sinyal radio dengan
menggunakan frekuensi yang sangat tinggi pada dua buah stasiun
pengulang (relay station) yang terlihat (tidak terlihat) satu sama lain.
2. Jarak antar antenna pemancar dan penerima mempengaruhi tegangan dan
sinyal yang dihasilkan. Semakin besar jarak antar antena maka tegangan
yang di hasilkan semakin kecil dan redaman semakin besar sehingga
kualitas gelombang yang diterima menurun (tidak baik).
3. Perambatan gelombang mikro secara langsung menghasilkan tegangan
yang lebih besar daripada menggunakan antenna horn.
4. Kualitas sinyal dan letak dari perangkat perlu di perhatikan agar diperoleh
hasil perambatan gelombang mikro yang efektif.