Anda di halaman 1dari 27

Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya

Sebelum melakukan praktikum dengan menggunakan mikroskop cahaya


maka perhatikan langkah-langkah berikut

Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop


sedemikian rupa sehinggamikroskop berada persis di hadapan pemakai !2.

Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada


pada posisi satu poros denganlensa okuler yang ditandai bunyi klik pada
revolver 3.

Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk,


hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang)4.

Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit
dengan penjepit obyek/benda!5.

Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar


pemutar kasar, sambil dilihat darilensa okuler. Untuk mempertajam putarlah
pemutar halus !6.

Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar


gantilah lensa obyektif denganukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan
cara memutar revolver hingga bunyi klik.7.

Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada


tempat yang tidak lembab.
1. Lensa Okuler
untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh
lensa objektif

2. 2. Tabung Mikroskop

Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan

diturunkan

3. 3. Tombol pengatur fokus kasar

Untuk mencari fokus bayangan objek secara

cepat sehingga tabung mikroskop turun atau

naik dengan cepat

4. Tombol pengatur fokus halus

Untuk memfokuskan bayangan objek secara

lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat

5. Revolver
Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan

6. Lensa Objektif

Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang

diamati.

Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.

7. Lengan Mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop

8. Meja Preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati

9. Penjepit Objek Glass


Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser

10. Kondensor

Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang

masuk dalam mikroskop

11. Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja

objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk

mikroskop

12. Reflektor/cermin

Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis

cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu,

digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari

yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.


13. Kaki Mikroskop
Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja

Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja

objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk

mikroskop

CARA PENGGUNAAN MICROSCOPE


1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang
lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop
berada persis di hadapan pemakai !
2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi
satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver
3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan
cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang
berbentuk bulat (lapang pandang).

4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang


preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda!

5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar


obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat
dari lensa
okuler.
Untuk mempertajam putarlah pemutar halus !
6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk
memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari
10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver
hingga bunyi klik.
7. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop
dan simpan pada tempat yang tidak lembab.
Macam Macam Microscope
- Mikroskop Cahaya
- Mikroskop Stereo
- Mikroskop Elektron
- Mikroskop Pender
- Mikroskop medan-gelap
- Mikroskop Fase kontras

http://www.scribd.com/doc/33048939/Jenis-Jenis-Mikroskop

Jenis-Jenis Mikroskop
Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Mikroskop yang paling sederhana adalah mikroskop cahaya, mikroskop
stereo sampai yang modern seperti mikroskop elektron. Semakin modern, perbesaran yang
dihasilkan semakin besar dan rinci. Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati,
mikroskop dibagi dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan
mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop
dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
y

Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop jenis ini memiliki
tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop ada yang
berlensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang tepat maka akan
diperoleh daya pisah maksimal

 Mikroskop stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bias digunakan untuk benda yang
relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini
dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen pada mikroskop stereo hampir sama dengan
mikroskop cahaya. Perbedaannya pada ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kia dapat melihat bentuk tiga
dimensi benda yang diamati.
y

Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron digunakan
sebagai pengganti cahaya. Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop
elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).
Jenis-Jenis Mikroskop
Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Mikroskop yang paling sederhana adalah mikroskop cahaya, mikroskop
stereo sampai yang modern seperti mikroskop elektron. Semakin modern, perbesaran yang
dihasilkan semakin besar dan rinci. Berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati,
mikroskop dibagi dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan
mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop
dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
y

Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop jenis ini memiliki
tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop ada yang
berlensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop lain. Dengan pengaturan yang tepat maka akan
diperoleh daya pisah maksimal.
y

Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bias digunakan untuk benda yang
relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini
dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen pada mikroskop stereo hampir sama dengan
mikroskop cahaya. Perbedaannya pada ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kia dapat melihat bentuk tiga
dimensi benda yang diamati.
y

Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron digunakan
sebagai pengganti cahaya. Ada dua tipe pada mikroskop elektron, yaitu mikroskop
elektroscanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM).
Bagian-Bagian Mikroskop dan C araP enggunaannya
y

Pengenalan Bagian-Bagian Mikroskop


Setelah kamu tahu sejarah singkat dan jenis-jenis mikroskop, marilah kita pelajari bagian-
bagian mikroskop. Coba kamu perhatikan gambar mikroskop berikut ini dan amati masing-
masing bagiannya!

Gambar tersebut adalah salah satu jenis mikroskop yang sering dipakai di sekolah, yaitu
mikroskop cahaya. Coba bandingkan dengan mikroskop yang ada di laboratorium
sekolahmu! Sama ataukah berbeda? Bentuk dan jenis mikroskop memang bermacam-
macam, tetapi pada intinya hampir sama prinsip kerjanya. Sekarang mari kita pelajari
bagian-bagian mikroskop! Bagian bagian mikroskop dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian,
yaitu bagian optik, penerangan, dan mekanis

Bagian Optik
Bagian ini berupa lensa-lensa yang mampu membuat bayangan benda menjadi lebih besar.
Ada dua macam lensa, lensa yang dekat dengan mata disebut lensa okuler atau lubang
pengintai. Kekuatan perbesaran biasanya tertulis pada permukaanya, misalnya 10x dan
lain-lain. Lensa yang dekat dengan benda/objek pengamatan disebut lensa objektif dan
terpasang pada revolver. Kekuatan perbesaran berbeda-beda misalnya 10x, 20x, maupun
40x. Lensa objektif dapat diatur sesuai dengan pilihan yang kita perlukan dengan cara
memutar revolver (tempat lensa objektif). Masih ada satu lagi lensa kondensor yang
berfungsi mengumpulkan cahaya atau menerangi objek yang diamati. Perbesaran yang
tampak pada pengamatan merupakan hasil kali dari lensa okuler dan lensa objektif yang
digunakan. Contohnya, bila kamu menggunakan lensa okuler 10xdan objektif 20xmaka
perbesarannya adalah 10x20 atau sama dengan 200x. Ini berarti benda yang diamati
melalui mikroskop telah diperbesar 200x

Bagian Penerangan
Salah satu syarat sediaan (preparat) dapat diamati dengan jelas adalah pencahayaan yang
cukup. Untuk menangkap dan memantulkan cahaya yang masuk, mikroskop dilengkapi
dengan reflektor berupa cermin. Cermin tersebut memiliki 2 sisi, datar dan cekung.
Permukaan yang datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang, sedangkan bagian
yang cekung digunakan bila cahaya kurang terang. Di bawah meja objek, dapat kita
temukan bagian yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk. Bagian ini
disebut diafragma, di dalamnya terdapat lubang-lubang berupa lingkaran yang dapatdiputar, ada yang
besar maupun kecil. Semakin kecil diafragma yang digunakan semakin

kecil pula cahaya yang masuk ke dalam mikroskop, demikian juga sebaliknya.

Bagian Mekanis
Bagian mekanis berguna untuk menggerakkan dan memudahkan penggunaan mikroskop.
Bagian tersebut di antaranya landasan/dasar/kaki mikroskop dan pegangan mikroskop.
Selain itu, ada bagian yang berguna untuk pengatur fokus, yaitu pemutar kasar
(makrometer) dan pemutar halus (mikrometer).
MIKROSKOP

Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) adalah sebuah

alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.Ilmu

yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut


mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Jenis-jenis mikroskop

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah

mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alatoptik yang terdiri dari satu atau

lebihlensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang

ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.


Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop
dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri

dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan

kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan

pengamatannya, mikroskop cahaya dibeda- kan menjadi mikroskop diseksi untuk

mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk


mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang

hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan

kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian,

yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset

(mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

Struktur mikroskop

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu: Bagian

optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.

Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma,

meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

Pembesaran

Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari

benda yang di mikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor,

diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau

jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang

mata normal(sn).

Sifat bayangan
baik lensa objektiv maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung
Secara sederhana dan garis besar lensa objektif meng- hasilkan suatu bayangan
sementara yang mem- punyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi
benda mula mula. baik pada mikroskop cahaya maupun mikroskop elektron. Yang
menentu- kan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop
cahaya bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara
semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar.
Petunjuk: Jika seseorang menggunakan mikroskop cahaya dia meletakkan huruf A
dibawah mikroskop maka yang dia lihat pada mikroskop tampilan bayangan tersebut
adalah huruf tersebut hanya terbalik dan diperbesar

Mikroskop

Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda- benda yang sangat kecil,

misalnya rambut, bakteri dan sel sehingga tampak jelas. Mikroskop sederhana terdiri

dari dua buah lensa positif (cembung). Lensa positif yang berdekatan dengan mata
disebut lensa okuler. Lensa ini berfungsi sebagai lup. Lensa positif yang berdekatan

dengan benda disebut lensa objektif. Jarak titik api lensa objektif lebih kecil dari

pada jarak titik api lensa okuler.

Resolusi dan magnifikasi

Resolusi adalah kemampuan sistem optikal untuk membedakan detil sangat kecil

pada suatu spesimen (sebagai jarak terkecil antara 2 poin yang berdekatan dimana

mereka dapat dibedakan dalam 2 bagian yang berbeda.


Resolusi ditentukan oleh:

a. Kemampuan mengumpulkan cahaya (numerical

aperture atau N.A) lensa NA = n x sin α

b.Panjang gelombang (λ) cahaya yang

digunakan Resolusi = 0.61 x λ / NA

Komponen suatu mikroskop

1. Sistem iluminasi - sumber cahaya dan

kondensor

2. Pegangan dan tempat spesimen

3. Sistem lensa - obyektif dan okuler (eye piece

lens, biasanya memiliki kekuatan perbesaran

10x atau 15x)

4. Sitem fotografi (dipasang pada lensa okuler)

Mikroskop

Sistem iluminasi

Sumber cahaya menggunakan bohlam tungsten - halogen - untuk menyediakan

output 100 W pada 12 V - alat ini memiliki susunan filament tunggal rata yang

dipasang berdekatan dan diletakkan di amplop quartz. Karena alat ini beroperasi
pada suhu filament yang sangat tinggi, sehingga cocok untuk fotomikrograf

berwarna, dengan menggunakan film yang seimbang untuk cahaya tungsten.

Kondensor digunakan untuk mengkonsentrasi- kan cahaya ke dalam objek

dengan intensitas seragam pada keseluruhan bidang iluminasi.

Kondensor dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan mereka : terang - atau

dasar gelap, fase kontras, atau nomarski differential interference contras.

Pengelompokkan kondensor berdasarkan pada maksimum numerical

aperturenya: a) Kekuatan rendah - hingga N.A. 0.25, b) Kekuatan sedang kondensor

kering hingga N.A. 0.9 dan c) Tipe minyak imersi, berkekuatan tinggi N.A. hingga 1,4.
Perkembangan Mikroskop

Suatu objek yang diamati di bawah mikroskop

dapat diabadikan dengan kamera.

Biasanya mikroskop majemuk yang

mempunyai dua lensa okuler dilengkapi dengan bagian lensa untuk kamera.

Teknologi hasil karya manusia setiap waktu selalu mengalami perkembangan.

Mikroskop sederhana dan beberapa mikroskop optik lainnya hanya mampu

memperbesar benda dari sekitar 100- 1000 kali, sedangkan teknologi mikroskop

elektron dapat menghasilkan perbesaran hingga 1.000.000 kali.Berdasarkan sistem

pencahayaannya mikroskop
dibagi menjadi dua yaitu mikroskop optik dan

mikroskop bukan optik.

A. Mikroskop optik, yaitu mikroskop yang proses

perbesaran benda menggunakan cahaya biasa (cahaya tampak). Jenis- jenis

mikroskop optik antara


lain

mikroskop

stereo

(dissecting
microscope), mikroskop majemuk (compound

microscope), mikroskop polarisasi, mikroskop fase

kontras (phase contrast microscopy) yang menghasilkan gambar 3 dimensi, mikroskop

normaski dan mikroskop fluorescence.


Fungsi mikroskop optikal adalah:

1. Untuk memvisualisasi detail yang sangat

kecil dalam struktur suatu obyek

2. Untuk menampilkan gambar dari obyek yang

diperbesar

3. Untuk mengukur panjang, sudut, area, dll

pada suatu obyek

4. Sebagai alat analisa untuk menentukan bagian optik suatu obyek seperti indeks

refraksi, reflektansi, dan perubahan fase;


5. Untuk mendapatkan informasi histokimia

suatu

objek

dengan
menggunakan

pewarnaan.

A.1. Mikroskop stereo

Suatu alat dengan lensa obyektif. Lensanya harus berdiameter besar karena

diatasnya akan dipasangi system lensa lain yang terpisah dalam posisi parallel dan

jalur sinar terpisah untuk mata kanan dan kiri. Mikroskop ini tidak memiliki

kondensor, tapi memiliki kedalaman bidang pandang dan jarak kerja yang panjang.
Kekurangan utama dari tipe obyek mikroskop stereo
adalah bahwa aperture numerical dari system
dibatasi oleh adanya jalur beam/cahaya ganda.
Karenanya seseorang harus menggunakan
mikroskop majemuk, yang memiliki obyektif
dengan diameter yang lebih besar dan karenanya
meningkatkan aperture numerical.
A.2. Mikroskop majemuk (COMPOUND

MICROSCOPE)

Mikroskop majemuk memerlukan kualitas yang


tinggi tidak hanya pada obyektif dan bagian mata
tapi juga pada kondensor substage.
a. Instrument yang terefleksi cahaya - bagian

material

b. Mikroskop cahaya tertransmisi - bagian biologi.

A.3. Mikroskop polarisasi

Menggunakan cahaya terpolarisasi guna meng- analisa struktur

yangbirefringent.Birefringence - suatu property spesimen yang transparan dengan 2

indeks refraktif yang berbeda pada orientasi yang berbeda untuk membedakan

cahaya terpolarisasi ke dalam kedua komponen.


Cahaya

terpolarisasi,

hanya
berfluktuasi /bergerak di satu dataran karena

polar hanya meneruskan cahaya pada dataran tersebut.

Jika 2 polar diletakkan di atas yang lainnya, arahkan sinar ke atas dan putar

relatif terhadap yang lain, akan ada 1 posisi dimana 2 dataran tertransmisi bertemu,

yang akan tampak cerah. Pada 90o terhadap orientasi ini, semua cahaya akan

berhenti (gelap).
A.4. Mikroskop fase kontras

Menggunakan retardasi cahaya spesimen untuk menghasilkan perbedaan fase

yang dikonversi ke kontras. Fase kontras menggunakan iluminasi bidang terang

dengan suatu phase annulus (pada kondensor) dan phase plate (dipasang pada

obyektif) pada lintas cahaya. Aplikasi : spesimen hidup, spesimen yang tidak

diwarnai
A.5. Mikroskop Normaski

Mikroskop Nomarski differential interference

contrast (DIC) menggunakan kombinasi system

polarisasi dan 2 pelepas sinar khusus untuk

menciptakan perbedaan fase di spesimen.

Sistem ini dapat menghasilkan image 3 dimensi karena satu sisi spesimen tampak

lebih terang dibandingkan yang lain seolah - oleh cahaya jatuh disana dan

menghasilkan bayangan (melalui cahaya polarisasi).


Aplikasi : spesimen hidup, spesimen tanpa warna

atau tebal.

A.6. Mikroskop fluorescence

Mikroskop fluorescence hampir sama dengan mikroskop cahaya biasa dengan

tambahan fitur untuk meningkatkan kemampuannya.


Mikroskop

konvensional

menggunakan cahaya tampak (400-700 nanometer)

untuk iluminasi dan menghasilkan gambar sampel yang diperbesar.


Mikroskop fluorescence, sebaliknya, meng- gunakan intensitas cahaya yang lebih

tinggi, yang mengeksitasi bagian berpendar pada sampel.

Mikroskop fluorescence sering digunakan untuk menggambarkan fitur khusus dari

spesimen kecil seperti mikroba. Juga digunakan untuk secara visual meningkatkan

fitur 3-D pada skala kecil.


Mikroskop ini sering digunakan untuk:

Menampilkan komponen structural suatu

spesimen kecil, seperti sel.


Melakukan studi viabilitas pada populasi sel

(apakah mereka hidup atau mati?)


Menampikan materi genetik pada sel (DNA

dan RNA)

Melihat sel - sel spesifik dalam populasi yang lebih besar dengan teknik khusus

seperti FISH
Gambar memperlihatkan filter dan cermin pada

mikroskop fluorescent (dari Wikipedia)

B. Mikroskop bukan optik, yaitu mikroskop yang

memperbesar benda dengan bantuan radiasi panjang

gelombang sinar pendek. Contohnya mikroskop sinar- X, mikroskop ion, dan

mikroskop elektron. Dari ketiga jenis mikroskop bukan optik, mikroskop elektron

paling banyak digunakan.

Melalui mikroskop elektron dapat

dipelajari pola - pola sel hewan, tumbuhan, dan bakteri. Mikroskop elektron juga

digunakan dalam menganalisis hasil industri dan pengontrol hasil produksi.


Cara menggunakan mikroskop

Benda yang akan diamati diletakkan di antara F dan 2F dari lensa objektif. Bayangan

yang dihasilkan bersifat nyata, diperbesar, dan terbalik. Bayangan ini akan menjadi

benda bagi lensa okuler. Sifat bayangan yang yang dihasilkan lensa okuler ini adalah

maya, diperbesar dan terbalik dari aslinya. Bayangan ini merupakan bayangan akhir

dari mikroskop yang kita lihat.

Jenis-jenis mikroskop

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah

mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alatoptik yang terdiri dari satu atau
lebihlensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang

ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.


Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan
yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan
menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop
monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler
merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2
lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,
mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya
digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskopdark- field, fluoresens,

Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari

benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor,

diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau

jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata

normal(sn). Rumus:
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya

merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu

bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap

posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah

lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama

seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop

elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata,

sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya

meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang

terbalik dan diperbesar.

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1

Waktu dan tempat

Hari

: Rabu,

Waktu

: Pukul 13.15 WIB sampai dengan 15.15 WIB

Tempat

: Laboratorium Zoologi MIPA, Universitas Sriwijaya

3.2

Alat dan bahan

3.3

Cara Kerja

Letakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar lebih mudah melakukan

pengamatan melalui tabung mikroskop. Pastikan mikroskop terletak pada tempat

yang aman, atur pencahayaan dan peralatan yang telah siap dipakai, kemudian

lakukan pengaturan pencahayaan.Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di


mikroskop dengan jelas apabila cahaya yang masuk cukup memadai. Mikroskop

ada yang sudah dilengkapi sumber cahaya berupa lampu sehingga untuk

mengatur pencahayaan tinggal menghidupkan lampunya saja. Mikroskop yang

belum dilengkapi dengan sumber cahaya dapat menggunakan cahaya lampu

maupun sinar matahari. Bila menggunakan lampu, arahkan lampu pada jarak

kira-kira 20 cm dari mikroskop. Jika sumber cahaya dari sinar matahari, bagian

cermin pada mikroskop diarahkan pada datangnya sumber cahaya matahari,

misalnya dekat pintu/jendela.

Aturlah diafragma dan kedudukan cermin hingga cahaya terpantul melalui

lubang meja objek. Jangan mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara

langsung, karena cahaya yang memantul ke mata dapat mengganggu

penglihatan. Pencahayaan sudah tepat dan memadai, bila diamati dari lensa

okuler akan tampak lingkaran yang terangnya merata. Inilah yang disebut

dengan lapangan pandang. Apabila lapangan pandang sudah tampak namun

belum jelas, cobalah putar/ganti lensa objektif dengan cara memutar revolver.

Setelah pengaturan pencahayaan, maka untuk dapat melihat objek (preparat/

sediaan) melalui mikroskop gunakan lensa objektif yang memiliki perbesaran

lemah dulu, kemudian lakukan langkah langkah berikut:

1. Letakkan kaca benda (object glass) beserta objek yang akan diamati

(preparat/sediaan) pada meja objek. Aturlah posisi kaca benda sehingga

objek yang akan diamati berada pada lapangan pandang.

2. Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.

3. Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan

dengan menggunakan pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan

preparat yang diamati kira-kira 5 mm. Pada beberapa mikroskop, yang naik

turun bukan lensa objektifnya tetapi meja objek (Hati-hati! Jangan sampai

lensa objektif menyentuh/membentur gelas benda. Hal ini dapat


menyebabkan lensa objektif tergores).

4. Perhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk

menaikkan atau menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas.

Apabila bayangan belum terlihat, ulangi langkah (3).

5. Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, naik

turunkan lensa objektif agar tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih

jelas).

6. Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/mengubah lensa

objektif dengan cara memutar revolver. Usahakan agar posisi preparat tidak

bergeser. Bila hal ini terjadi maka kamu harus mengulangi dari awal.

Anda mungkin juga menyukai