Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KLIPING BIOLOGI

EKOSISTEM ABIOTIK

NAMA

DWI ANDHIKA PELAWI

KELAS

X MIPA 1
Ekosistem adalah sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungan. Terdapat dua macam ekosistem di Bumi, yakni ekosistem alami
(tercipta tanpa campur tangan manusia) dan ekosistem buatan (dibuat dengan campur tangan
manusia). Contoh ekosistem alami adalah sungai, laut, dan pantai, sedangkan contoh
ekosistem buatan adalah sawah dan kebun. Dalam ekosistem, organisme makhluk hidup
(biotik) melakukan interaksi dengan makhluk hidup tidak hidup (abiotik). Dilansir dari buku
Lingkungan Hidup Kita, komponen biotik dalam ekosisem adalah manusia, hewan, dan
tumbuhan. Adapun yang termasuk komponen abiotik adalah cahaya matahari, batuan, tanah,
udara, dan air. Baca juga: Transplantasi Terumbu Karang dengan Pipa PVC, Bantu
Kembalikan Ekosistem Laut Pulau Sangiang Misalnya, rusa membutuhkan air, udara,
rumput, dan sinar Matahari untuk bertahan hidup. Rumput juga membutuhkan air, udara, dan
sinar Matahari untuk menjaga kelangsung hidupnya. Dengan demikian, setiap makhluk hidup
akan saling membutuhkan dan terus berinteraksi dengan lingkungannya agar tetap hidup.
Menjaga setiap komponen tetap berfungsi dan seimbang akan menjadikan ekosistem terus
terjaga.

1. Komponen biotik Komponen biotik adalah semua makhluk yang hidup di dalam suatu
ekosistem. Terdapat dua macam komponen biotik, yakni: a. Organisme autotrof
Organisme autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis
makanannya sendiri dengan bantuan energi Matahari melalui proses fotosintesis. Baca
juga: Populasi Hiu Global Turun 71 Persen, Ini Artinya bagi Ekosistem Peran
organisme autotrof adalah sebagai produsen. Contoh organisme autotrof adalah semua
organisme yang mengandung klorofil. b. Organisme heterotrof Organisme heterotrof
adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Organisme ini
memanfaatkan bahan-bahan organik dan organisme lain sebagai makanan. Organisme
heterotrof dibagi menjadi tiga tingkatan, yakni konsumen, pengurai, dan detritivor.
Konsumen adalah organisme heterotrof yang secara langsung memakan organisme
lain. Kemudian, ada pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian organisme
mati. Terakhir, ada detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan
yang telah membusuk, seperti lintah dan cacing. Baca juga: Pembangunan TNK bisa
Bahayakan Ekosistem dan Konservasi Komodo
2. Komponen abiotik Komponen abiotik adalah benda-benda tidak hidup yang ada di
dalam suatu ekosistem. Abiotik dalam ekosistem meliputi aspek kimia dan fisika,
seperti tanah, air, Matahari, udara, dan energi.
CONTOH ABIOTIK :

1. Udara Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (73%), oksigen (21%), karbon
dioksida (0,03%), dan gas lainnya. Nitrogen merupakan gas penyusun udara
terbesar. Gas ini diperlukan oleh makhluk hidup untuk membentuk protein dan
senyawa lainnya. Hewan dan manusia tidak mampu memanfaatkan nitrogen yang
ada di udara secara langsung. Pemanfaatan nitrogen oleh hewan dan manusia
dilakukan setelah menjadi protein dan asam amino yang dibentuk oleh tumbuhan.
Oksigen di udara digunakan untuk pernapasan bagi makhluk hidup. Sedangkan
karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan dalam proses fotosintesis.
2. Air Air merupakan komponen abiotik yang penting bagi makhluk hidup. Sekitar
80-90% tubuh makhluk hidup tersusun oleh air. Fungsi air bagi makhluk hidup
adalah untuk menjalankan metabolisme, sebagai pelarut dalam sitoplasma, dan
mencegah sel dari kekeringan. Tanpa air makhluk hidup akan mati. Selain itu , air
juga bisa dimanfaatkan sebagai energi, seperti energi penggerak dan pembangkit
tenaga listrik. Infrastruktur sumber daya air juga bermanfaat untuk irigasi sawah
dan konservasi air yang dapat digunakan sebagai sumber air baku, sumber air bagi
ternak, terutama pada saat musim kemarau.
3. Tanah dan Mineral Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme penyusun
ekosistem. Tanah berfungsi sebagai sumber utama tersedianya mineral yang
diperlukan oleh makhluk hidup, seperti belerang, kalium, kalsium, natrium, dan
fosfor. Mineral-mineral tersebut dimanfaatkan dalam metabolisme tubuh, menjaga
keseimbangan asam basa, dan mengatur fungsi fisiologi tubuh.
4. Cahaya Matahari merupakan sumber energi bagi makhluk hidup di Bumi. Jika
tidak ada cahaya matahari, Bumi akan gelap gulita sehingga tumbuhan tidak dapat
melakukan proses fotosintesis. Akibatnya, tumbuhan akan mati. Jika tidak ada
tumbuhan yang hidup, maka hewan dan manusia pun tidak pernah ada di bumi ini,
karena tidak terdapat bahan makanan Kegunaan cahaya matahari bagi makhluk
hidup, antara lain: Menghangatkan tubuh. Menerangi bumi/lingkungan. Energi
panas dari matahari dapat berfungsi untuk mengeringkan pakaian atau lain-lainnya
5. pH Derajat keasaman (pH) merupakan tingkat keasaman suatu wilayah. Makhluk
hidup membutuhkan lingkungan yang mempunyai pH netral (tidak asam dan tidak
basa). pH merupakan komponen abiotik yang penting sebab mempengaruhi
tingkat kesuburan perairan dan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di
dalamnya. 6. Suhu dan Kelembapan Suhu lingkungan ditentukan oleh banyaknya
sinar matahari yang diserap oleh komponen penyusun ekosistem. Makhluk hidup
rata-rata dapat bertahan hidup pada kisaran suhu 0 derajat Celcius hingga 40
derajat Celcius. Suhu ideal untuk kelangsungan makhluk hidup adalah sekitar 27
derajat Celcius. Selain itu, makhluk hidup membutuhkan kelembapan, yaitu
jumlah uap air yang terkandung dalam udara. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kelembapan adalah suhu, sinar matahari, lama penyinaran, curah hujan, dan
evapotranspirasi.

Anda mungkin juga menyukai