Anda di halaman 1dari 12

Gejala Alam Biotik dan Abiotik | Materi IPA

Terpadu
A. Komponen Biotik

Komponen biotik meliputi faktor hidup (organisme) yang terdapat di lingkungan sebagai
makhluk tunggal (individu) yang dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Berikut ini adalah
komponen-komponen biotik yang diklasifikasikan berdasarkan kedudukannya.

1. Produsen

Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen adalah kelompok makhluk hidup yang mampu
melaksanakan proses fotosintesis, yakni tumbuhan yang memiliki klorofil. Dari proses tersebut
dihasilkan bahan-bahan organik yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya, sehingga makhluk
hidup mengonsumsinya dapat melakukan aktivitas hidupnya dengan baik. Kemampuan
tumbuhan menghasilkan bahan-bahan organik menegaskan bahwa tumbuhan berperan sebagai
produsen.

2. Konsumen

Orgnanisme yang tidak memiliki klorofil (hewan dan manusia) tidak dapat menyediakan bahan
organik yang dibutuhkannya, sehingga kebutuhan akan bahan organik hanya dapat diproleh
dengan mengonsumsi produsen.

3. Pengurai atau Dekomposer


Pengurai adalah kelompok mikroorganisme yang berperan menguraikan sisa tubuh makhluk
hidup yang mati. Beberapa mikroorganisme yang termasuk sebagai pengurai antara lain jamur
dan bakteri. Jamur dan bakteri hidupnya bergantung pada bahan-bahan organik yang terkandung
dalam sisa-sisa makhluk hidup.

B. Komponen Abiotik
Selain komponen biotik di alam juga terdapat komponen abiotik. Faktor lingkungan yang
berkedudukan sebagai komponen abiotik meliputi.

1. Suhu

Suhu atau temperatur sangat berpengaruh pada metabolisme makhluk hidup. Setiap makhluk
hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan penegmbangbiakan.

2. Cahaya

Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi seluruh makhluk hidup untuk beraktivitas
sehari-hari. Cahaya matahari digunakan oleh tumbuhan hijau untuk berfotosintesis. Pada proses
fotosintesis ini akan menghasilkan gas oksisgen (O2) dab berbagai bahan makanan, baik yang
mengandung karbohidrat, lemak, protein, maupun vitamin. Kemampuan tumbuhan mengubah
energi matahari menjadi bahan organik ini mengakibatkan tumbuhan berkedudukan sebagai
"produsen" dalam suatu ekosistem. Tetapi intensitas cahaya matahari yang terlalu tinggi juga
dapat mengakibatkan kebakaran hutan dan mencairnya gunung es di kutub yang mengakibatkan
permukaan air laut naik.
3. Air

Air merupakan komponen abiotik yang sangat dibutuhkan oleh seluruh kehidupan di bumi ini.
Setiap sel makhluk hidup mengandung protoplasma dan di dalam protoplasma terdapat
kandungan air yang cukup tinggi, yaitu setiap sel diperkirakan memiliki 80%-90% kandungan air
dan 10%-20% nya adlaah mineral. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan
makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas dan kedalaman air.

Dapat disimpulkan bahwa air merupakan komponen abiotik yang sangat dibuutuhkan oleh
seluruh kehidupan di bumi ini. Walaupun komponen abiotik ini dapat mengakibatkan bencana
dalam bentuk banjir, tsunami, dan sebagainya.

4. Tanah

Tanah adalah bagian dari bumi, sebagai tempat mkhluk hidup melakukan aktivitasnya. Hal
penting pada tanah yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu tanah, kadar
mineral tanah, sifat fisik tanah, kadar air tanah, dan topografi tanah.

5. pH

Aktivtas sel makhluk hidup bergantung pada situasi pH, enzim, dan nutrisi. Misalnya ketika
seseorang mengalami sakit, komponen abiotik dalam tubuh akan mengalami perubahan.
timbulnya gejala seperti mual, peningkatan suhu tubuh, lesu serta hilangnya nafsu makan.
Sebenarnya semua gejala tersebut diakibatkan oleh perubahan asam (pH) dalam tubuh, sehingga
keasamannya menjadi netral.

Aktivitas tubuh yang terencana akan dapat menjamin terlaksananya proses kegiatan fisiologis
secara baik. Hal ini hanya berlangsung apabila semua komponen abiotik maupun komponen
biotik ada dalam keadaan seimbang atau selaras.

6. Udara

Udara membentuk atmosfer. Udara atmosfer mengandung gas-gas yang sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup untuk melakukan aktivitas hidupnya. Udara atmosfer terdiri dari Nitrogen
(78%), Oksigen (21%), Karbon dioksida (0,03%), dan gas-gas lainnya. Jadi gas Nitrogen
merupakan komponen terbesar yang terkandung dalam udara di atmosfer bumi.

a. Nitrogen

Nitrogen adalah bahan dasar pembentuk asam amino atau protein. Protein sangat dibutuhkan
oleh makhluk hidup untuk melakukan reproduksi sel atau perbanyakan.Tidak semua mkhluk
hidup dapat mengikat Nitrogen secara langsung dari udara. Semua dibantu oleh adanya golongan
bakteri yang dapat mengikat nitrogen secara langsung dari udara bebas misalnya bakteri
Rhizobium yang bersimbiosis dengan tanaman kedelai atau polong-polongan.

b. Oksigen dan Karbon dioksida

Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Pada umumnya oksigen
digunakan untuk melakukan metabolisme yaitu bernapas (kecuali pada organisme anaerob
obligat).
Karbon dioksida sangat berguna bagi tumbuhan terutama dalam pelaksanaan fotosintesis.
Karbon dioksida yang di hasilkan dari proses respirasi oleh makhluk hidup (tumbuhan, hewan,
dan manusia) akan digunakan tumbuhan sebagai bahan baku pembentukan karbohidrat.

C. Gejala Alam Biotik

Gejala alam biotik merupakan suatu keadaan lingkungan di sekitar kita yang di tunjukkan oleh
keadaan makhluk hidup.
Contoh:

1. Tertutupnya kolam oleh pertumbuhan ganggang yang menyebabkan warna air kolam
yang tadinya jernih menjadi warna hijau.
2. Timbulnya bercak-bercak hitam pada roti setelah beberapa hari dibiarkan pada tempat
yang lembab. Bercak-bercak tersebut merupakan jamur yang tumbuh pada permukaan
roti.

D. Gejala Alam Abiotik

Gejala alam abiotik, yaitu suatu keadaan lingkungan di sekitar kita yang di tunjukkan oleh
keadaan benda tak hidup. Seperti halnya gejala alam biotik, gejala alam abiotik juga banyak
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada musim kemarau, kita sering mendengar berita di televisi, radio, surat kabar, atau media-
media lainnya tentang terjadinya kebakaran hutan di beberapa wilayah di Indonesia, misalnya
Kalimantan dan Sumatra. Salah satu zat yang di hasilkan dalam peristiwa kebakaran hutan
adalah asap, asap merupakan salah satu komponen atau objek abiotik.
PENDAHULUAN
Kalian semua mengetahui bahwa mahluk hidup (organisme) di sekitar kita memiliki ciri-ciri tertentu,
yang membedakan dengan benda tak hidup. Ciri-ciri mahluk hidup antara lain, bernafas (respirasi),
bergerak, berkembangbiak (reproduksi), tumbuh, memerlukan makanan, penyesuaian (adaptasi),
ekskresi, dan peka terhadap rangsangan (iritabilita). Mahluk hidup yang ada disekitar kita adalah
berbagai jenis hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Mahluk hidup yang ada disekitar kita dan sangat
beraneka ragam disebut komponen biotik.

Disekitar kita juga terdapat mahluk tak hidup atau benda mati yang disebut komponen abiotik. Contoh
komponen abiotik diantaranya air, tanah, udara, suhu, cahaya matahari, dan kelembapan udara.
Komponen biotik dan komponen abiotik saling mempengaruhi dan ketergantungan satu sama lain.

A. GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK


Ø GEJALA ALAM BIOTIK
Adalah : gejala-gejala yang dialami oleh komponen biotik.
1. RESPIRASI
adalah proses pengambilan oksigen dari luar tubuh untuk proses oksidasi bahan makanan
di dalam tubuh.
Proses Oksidasi Biologi :
Makanan + O2 --> CO2 + H2O + Energi
Oksidasi Biologi --> Energi --> Aktivitas Tubuh

Makhluk hidup mengambil O2 dari lingkungan sekitarnya.


- Makhluk hidup darat mengambil O2 dari udara
- Makhluk hidup air mengambil O2 dari air

Karena O2 yang diambil berasal dari lingkungan yang berbeda maka, organ-organ respirasinya juga
berbeda, misalnya :
1. Paru-paru, untuk mamalia, reptil, amphibi
2. Insang, untuk amphibi dan pisces

Organ respirasi pada tumbuhan :


1. Stomata (terletak di daun)
2. Lentisel (terletak di batang)

Ada 2 macam respirasi :


1. Respirasi Aerob
merupakan respirasi yang memerlukan oksigen
Contoh : respirasi pada manusia dengan menghirup udara
2. Respirasi Anaerob
merupakan respirasi yang tidak memerlukan oksigen
Contoh : respirasi pada ragi dalam proses fermentasi yang menghasilkan alkohol dan energi

2. MEMERLUKAN NUTRISI
Makanan diperlukan makhluk hidup untuk :
a. menghasilkan energi untuk beraktivitas
b. mengganti sel-sel yang rusak
c. proses pertumbuhan
d. metabolisme dalam tubuh

Ada 2 macam organisme, berdasarkan kemampuannya memperoleh makanan :


1. Organisme Autotrof
merupakan organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari zat anorganik menjadi zat organik
melalui proses fotosintesis.
Contoh : Tumbuhan
2. Organisme Heterotrof
merupakan organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi memperoleh makanan dari
organisme autotrof.
Contoh : Manusia, Hewan

Proses Fotosintesis :
H2O + CO2 --> O2 + Makanan
Proses fotosintesis terjadi di daun dengan bantuan cahaya matahari.
Cara memperoleh makanan pada organisme heterotrof adalah :
- Digesti (mencerna), pada manusia dan hewan tingkat tinggi
- Absorpsi (menyerap), pada jamur dan hewan tingkat rendah

3. BERGERAK
Perbedaan gerak pada hewan dan tumbuhan adalah :
- Gerak pada hewan bersifat aktif, maksudnya memiliki inisiatif bergerak dan mampu berpindah tempat.
contoh : Harimau berlari menangkap mangsa
Sapi mengibaskan ekornya untuk mengusir lalat
- Gerak pada tumbuhan bersifat pasif, maksudnya tidak memiliki inisiatif bergerak dan tidak mampu
berpindah tempat.
contoh : Bunga yang mekar ketika suhu hangat
Ujung akar yang tumbuh mencari sumber air

4. TUMBUH dan BERKEMBANG


Dalam pertumbuhan terjadi pertambahan ukuran dan jumlah sel. Contoh : berat 20 kg menjadi 35 kg,
tinggi badan 100 cm menjadi 150 cm
Dalam perkembangan terjadi pertambahan fungsi organ tubuh. Contoh : tidak memiliki bunga, sekarang
memiliki bunga

5. REPRODUKSI
Merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan. Tujuan reproduksi adalah untuk
mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Makhluk hidup bereproduksi secara :
a. Seksual / Kawin / Generatif
reproduksi yang melibatkan individu jantan dan individu betina
contoh : ayam jantan dan betina, benangsari dan putik
b. Aseksual / Tidak Kawin / Vegetatif
reproduksi yang mampu bereproduksi dari 1 individu saja
contoh : Pohon pisang bertunas, Amoeba membelah diri

6. IRITABILITA
Bagian tubuh yang peka terhadap rangsang disebut alat indera, yaitu :
- mata peka terhadap rangsang cahaya
- hidung peka terhadap rangsang bau
- telinga peka terhadap rangsang gelombang bunyi
- lidah peka terhadap rangsang rasa
- kulit peka terhadap rangsang sentuhan

7. EKSKRESI
adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme, agar tidak meracuni tubuh
Organ ekskresi pada manusia :
- Paru-paru --> CO2 dan uap air
- Ginjal --> Urine
- Kulit --> Keringat
- Hati --> Empedu
Alat ekskresi pada tumbuhan :
- stomata, terletak di daun
- lentisel, terletak di batang

8. ADAPTASI
adalah kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya
Contoh :
- bentuk kaki burung petengger yang berbeda dengan bentuk kaki burung pencakar
- timbunan lemak pada hewan kutub
- Lumba-lumba muncul ke permukaan air untuk mengambil Oksigen
Ø GEJALA ALAM ABIOTIK
Adalah gejala yang dialami oleh komponen abiotik.
Contoh gejala alam abiotik antara lain: rotasi bumi dan peristiwa siang &malam, pelangi, tsunami,
gempa bumi dsb.
a. Rotasi Bumi dan Peristiwa Siang & Malam
Dalam peredaranya mengelilingi matahari, bumi pun berputar pada porosnya atau sumbunya.
Perputaran bumi pada sumbunya disebut rotasi bumi. Bumi berotasi pada porosnya dari arah barat ke
timur. Arahnya persis sama dengan arah revolusi bumi mengelilingi matahari .
Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik ,selang waktu ini disebut satu hari. Sekali berotasi, bumi
menempuh 3600 bujur selama 24 jam. Artinya 10 bujur menempuh 4 menit. Dengan demikian, tempat-
tempat yang berbeda 10 bujur akan berbeda waktu 4 menit. Rotasi bumi menimbulkan beberapa
peristiwa yaitu :
Pergantian siang dan malam
Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi
Gerak semu harian bintang
Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
Pergantian siang dan malam

Permukaan bumi yang sedang menghadap matahari mengalami siang. Sebaliknya permukaan bumi yang
membelakangi matahari mengalami malam. Akibat rotasi bumi, permukaan bumi yang menghadap dan
membelakangi matahari berganti secara bergantian. Ini adalah peristiwa siang dan malam. Karena
periode peredaran semu harian matahari 24 jam, maka panjang siang atau malam rata-rata 12 jam.
Panjang periode siang atau malam hari di khatulistiwa hampir sama sepanjang tahun, yaitu berlangsung
selama 12 jam. Kadang-kadang ada perbedaan sedikit yaitu panjang siang tidak sama dengan panjang
malam. Suatu waktu panjang siang lebih besar dari 12 jam, dan ini berarti panjang malam hari kurang
dari 12 jam. Perbadaan ini menjadi lebih besar untuk tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa
(misalnya di daerah lintang dan kutub).
B. Perbedaan waktu berbagai tempat dimuka bumi
Seluruh permukaan bumi dibagi-bagi menurut jaring-jaring derajat. Jaring-jaring derajat itu dinamakan
garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan garis tengah
khatulistiwa,sedang garis bujur adalah garis yang sejajar dengan garis tengah kutub. Arah rotasi bumi
sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Itulah sebabnya matahari selalu terbit di timur
terbenam di barat. Orang-orang yang berada di daerah timur akan mengamati matahari terbit dan
matahari terbenam lebih cepat dari pada daerah yang berada di sebelah barat. Wilayah yang berada
pada sudut 15 0 lebih ke timur akan mengamati matahari terbit lebih cepat satu jam.

Terdapat perbedaan waktu di tempat-tempat yang berbeda merediannya, yaitu tiap 1 derajat jarak dua
garis meredian yang berturutan, waktunya berbeda 4 menit atau tiap 15 derajat berbeda 1 jam. Atas
dasar inilah diadakannya pembagian daerah waktu di dunia. Sehingga di seluruh permukaan bumi secara
umum terdapat 24 daerah waktu. Tiap dua daerah waktu yang berdampingan berselisih waktu 1 jam.
Zone-zone waktu di seluruh dunia berpangkal pada daerah waktu meredian 0o yang dikenal dengan
nama Greenwich Mean Time (GMT). Dengan dasar tersebut, tempat-tempat yang terletak di Bujur Timur
(Butim) atau sebelah timur Greenwich waktunya ditambah (+) dari waktu GMT, sesuai dengan besar
kecilnya perbedaan garis bujur. Sedangkan di Bujur Barat (Bubar) waktunya di kurangi (-) dari waktu
GMT. Misalnya jam menunjukkan pukul 15.00 GMT maka pada saat itu di daerah 30oBT, jam
menunjukkan pukul 17.00. Dan saat itu di daerah yang terletak di 30oBB baru menunjukkan jam 13.00.
Indonesia yang letaknya memanjang antara 95oBT dengan 141oBT, maka Indonesia memiliki tiga bujur
standar, yaitu 105 oBT, 120 oBT, dan 135 oBT. Akibatnya Indonesia dibagi atas 3 daerah waktu yaitu
sebagai berikut:
1. Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) yang berpangkal pada waktu meredian 105o BT. Daerahnya
meliputi DI Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Serang
(Banten), Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Kalbar, Kalteng.
WIB = GMT + 7 jam.
2. Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA) yang berpangkal pada waktu meredian 120oBT. Dareahnya
meliputi Kalsel, Kaltim, Sulsel, Sulteng, Sultra, Sulut, Bali, NTB, dan NTT. WITA = GMT + 8 jam.
3. Waktu Indonesia bagian Timur (WIT) yang berpangkal pada meredian 135oBT. Daerahnya meliputi
Maluku dan Irian Jaya (Papua). WIT = GMT + 9 jam.

Dalam keperluan lain digunakan waktu meredian, yaitu waktu yang berlaku untuk satu meredian. Selisih
waktu meredian antara dua meredian yang berdampingan ialah 4 menit. Kota A yang dilalui garis 100o
BT lebih cepat 4 menit daripada waktu di kota B yang dilalui garis 99oBT. Akan tetapi waktu di kota A
lebih lambat 12 menit daripada waktu di kota C yang dilalui garis 103oBT.
Selain perbedaan waktu, rotasi bumi juga menyebabkan perubahan hari atau tanggal. Perubahan hari
atau tanggal itu terjadi pada garis bujur 180o. Perhatikanlah bahwa garis berikut ini. Dengan demikian
jika sebelah kiri garis bujur 180o (BB) masih hari Minggu, maka sebelah kanan bujur 180o (BT) sudah hari
Senin. Jadi, penanggalan kita seolah-olah melompat satu hari.
150o BT BB 3180o 150o 
Problem Solving
1. Sebuah pesawat terbang berangkat dari kota A yang berada pada 150oBT menuju ke kota B yang
berada pada 135o BB. Apabila pesawat tersebut berangkat dari kota A pada hari Senin, 15 Januari 2000
jam 23.00, pada hari, tanggal dan jam berapa pesawat tersebut sampai di B jika lama perjalanan dari A
ke B selama 4 jam?
Penyelesaian:
Hitung selisih waktu GMT dengan berdasar waktu di A 150oBT. (besar busur A dibagi dengan 15 o/jam =
150/15 = 10 jam). Jadi GMT saat itu baru jam 13.00.
Hitung waktu di B berdasar waktu GMT (besar busur B dibagi dengan 15 o/jam = 135/15 = 9 jam). Jadi di
B saat itu jam 04.00. tetapi harinya lain (masih hari sebelumnya berarti Minggu).
Cara lain:
Hitung selisih bentang bujurnya, kemudian bagi dengan 15o/jam, hasilnya : (180-150) + (180-135) = 75o
: 15/jam = 5 jam. Jadi selisih waktu berangkatnya 5 jam.
Pada saat berangkat dari kota A, Senin 15 januari 2000 jam 23.00, maka di kota B masih hari minggu, 14
Januari 2000, jamnya = 23.00+5= 04.00 (28-24=4). Karena lama perjalanan pesawat 4 jam maka pesawat
sampai di B pada jam 04.00 + 4 jam = 08.00.
Gerak semu harian bintang

Bintang-bintang (termasuk matahari) yang tampak bergerak sebenarnya tidak bergerak. Akibat rotasi
bumi dari arah barat ke timur, bintang-bintang tersebut tampak bergerak dari timur ke barat. Rotasi
bumi tidak dapat kita saksikan, yang dapat kita saksikan adalah peredaran matahari dan benda-benda
langit melintas dari timur ke barat. Oleh karena itu kita selalu menyaksikan matahari terbit disebelah
timur dan terbenam di sebelah barat. Pergerakan dari timur ke barat yang tampak pada matahari dan
benda-benda langit ini dinamakan gerak semu harian bintang. Karena gerak semu ini dapat di amati
setiap hari, maka disebut gerak semu harian.

Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi

Rotasi bumi juga menyebabkan penggembungan di khatulistiwa dan pemapatan di kedua kutub bumi.
Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi berotasi terus
pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi
sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik dengan kuadrat
jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada disekitar
khatulistiwa.

b. Pelangi
Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar
yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan
ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air
terjun yang deras.
Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari
sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.
Mata manusia sanggup menyerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan
terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna
di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu
sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Pelangi tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh
butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika melalui prisma
kaca. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi
ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh
pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.
Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna
pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.
Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang
berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air
dengan matahari dibekalang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus
berada dalam satu garis lurus.
c. Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak
besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut
secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi
yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau
hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah.
Proses terjadinya tsunami dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Gempa bawah laut merenggutkan massa besar air laut dalam satu hentakan kuat.
b. Gelombang balik air menerjang dengan kecepatan hingga 800 Km/jam
c. Mendekati pantai, gelombang melambat namun mendesak ke atas.
d. Gelombang menghempas ke daratan dan menghancurkan apapun di belakang pantai.
Secara skematis mekanisme terjadinya tsunami dapat digambarkan sebagaimana ilustrasi berikut ini,
dengan contoh proses surutnya pantai dan kemudian gelombang berbalik menghantam pantai di
Srilanka.

Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan
kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per
jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1
meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut.
Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun
ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa
masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena
Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang
tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-
tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin
lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Adapun antisipasi yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak akibat tsunami antara lain:
1) Melakukan pemetaan daerah rawan genangan tertinggi jika ada tsunami.
2) Membuat jalur evakuasi.
3) Menentukan dan memberi informasi tempat penampungan sementara yang cukup aman.
4) Berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), kepolisian, pemerintah daerah, dan
rumah sakit. Selain itu masyarakat juga harus memahami gejala-gejala yang tidak biasa terjadi.
5) Melakukan pertemuan rutin untuk menambah pengetahuan mengenai gempa dan tsunami. Jika
masih kurang jelas, dapat mendatangkan ahli untuk memberi informasi.
6) Melakukan latihan secara reguler, baik terjadwal maupun tidak terjadwal.
7) Membuat kode tertentu yang dikenali masyarakat sekitar guna menandakan evakuasi.
8) Menyebarkan gambar peta evakuasi di pelosok daerah tempat tinggal masyarakat.
Adapun langkah yang perlu dilakukan tiap individu sebagai berikut.
1) Menyiapkan tas darurat yang berisi keperluan-keperluan mengungsi selama tiga hari seperti
makanan, pakaian, suratsurat
berharga atau obat-obatan.
2) Selalu merespon tiap latihan dengan serius sama seperti saat terjadinya gempa.
3) Selalu peka terhadap fenomena alam yang tidak biasa. Apabila kita peka sebenarnya alam telah
memberikan tandatanda
sebelum terjadinya tsunami.
Beberapa petunjuk yang diberikan alam antara lain berikut ini.
1) Adanya suara gemuruh di laut, hal ini akibat adanya pergeseran lapisan tanah.
2) Laut tiba-tiba menyurut sampai agak jauh ke tengah.
3) Karena surutnya laut maka akan tercium bau khas laut seperti bau amis.
4) Burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi menuju daratan.
d. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi
dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
1. Proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng bumi
2. Aktivitas sesar di permukaan bumi
3. Pergerakan geomorfologi secara lokal, contohnya terjadi runtuhan tanah
4. Aktivitas gunung api
5. Ledakan nuklir
Mekanisme perusakan terjadi karena energi getaran gempa dirambatkan ke seluruh bagian bumi. Di
permukaan bumi, getaran tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan runtuhnya bangunan sehingga
dapat menimbulkan korban jiwa. Getaran gempa juga dapat memicu terjadinya tanah longsor, runtuhan
batuan, dan kerusakan tanah lainnya yang merusak permukiman penduduk. Gempa bumi juga
menyebabkan bencana ikutan berupa kebakaran, kecelakaan industri dan transportasi serta banjir
akibat runtuhnya bendungan maupun tanggul penahan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai