hari
● Neonatus lanjut adalah bayi berusia 7-
28 hari
Klasifikasi Neonatus
a. Neonatus menurut masa gestasinya
Kurang bulan (preterm infan) :<259 hari ( 37 minggu)
Cukup bulan (term infant) : 259-294 hari (37-42 minggu)
Lebih bulan( postterm infant) :>294hari (42 minggu)
Pelayanan kesehatan
asuhan bayi baru lahir
dan kunjungan neonatal
dapat dilaksanakan
oleh:
01 03
02
Dokter termasuk Perawat
dokter umum
Bidan
dan dokter
spesialis anak
Pencacatan dan pelaporan
01 02 03
Kunjungan neonatal Kunjungan Kunjungan
I (KN1) pada 6 jam neonatal II (KN2) neonatal III
sampai dengan 48 pada hari ke 3 s/d (KN3) pada hari
jam setelah lahir 7 hari ke8 – 28 hari
Pelayanan Kesehatan bagi Neonatus
•Pencegahan infeksi (PI)
•Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi
•Pemotongan dan perawatan tali pusat
•Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
•Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak
kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi.
•Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 dosis tunggal di
paha kiri
•Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan
•Pencegahan infeksi mata melalui pemberian salep mata antibiotika dosis
tunggal
•Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
•Pemberian ASI eksklusif
• MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda)
Permasalahan KN
1. Capaian KN1 Indonesia pada tahun 2018 sebesar 97,36% lebih tinggi
dari tahun 2017 yaitu sebesar 92,62%. Capaian ini sudah memenuhi
target Renstra tahun 2018 yang sebesar 85%. Sejumlah 23 provinsi
(67,6%) yang telah memenuhi target tersebut
2. Empat provinsi cakupannya mencapai 100% yaitu Jawa Barat, Bali,
DKI Jakarta dan Kalimantan Utara sedangkan cakupan terendah di
Nusa Tenggara Timur (60,17%), DI Yogyakarta (72,12%) dan
Sulawesi Barat (74,35%).
Faktor resiko pada Neonatal
● Bercak mongol. Adalah pigmentasi beberapa saat setelah minum susu ● Miliaria. Adalah sumbatan pada
yang datar dan berwarna gelap di dan jumlahnya hanya sedikit. kelenjar sebasea
daerah pinggang bawah dan bokong ● Oral trush . Penyakit yang ● Diare. Adalah pengeluaran tinja yang
● Hemangioma (tanda lahir) umumnya disebabkan oleh jamur yang tidak normal dan cair.
tidak membahayakan dan tidak ada menyerang selaput lendir mulut. Oral ● Obstipasi . Adalah keadaan ketika
kaitannya dengan penyakit kulit. trush adalah adanya bercak putih bayi tidak dapat mengeluarkan
● Ikterus. Adalah diskolorisasi kuning pada lidah, langit-langit, dan pipi mekonium atau defekasi dalam 24
kulit atau organ lain akibat bagian dalam. jam atau 36 jam setelah lahir.
penumpukan bilirubin. ● Ruam popok (diaper rush) ● Infeksi. Infeksi dapat disebabkan
● Muntah. Adalah keluarnya kembali merupakan akibat karena kontak oleh berbagai bakteri seperti
sebagian besar atau seluruh isi terus-menerus dengan keadaan Eschericia coli, Pseudomonas,
lambung lingkungan yang tidak baik. Klebsiella, Staphylococcus aureus,
● Gumoh. Keluarnya kembali susu ● Seborhea. Yaitu lapisan kulit yang gonokokus
yang telah ditelan ketika atau berlapis-lapis pada kepala bayi.
Tabel Penyebab Kematian Neonatal di Indonesia
Penyebab Kematian Neonatal Penyebab Kematian Neonatal Berdsrkn
Brdsrkn SKRT 2001 Riskesda 2007
Asfiksia 29% Gangguan/Kelainan Pernapasan 35.9%