Anda di halaman 1dari 3

DEFINISI K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

Latar Belakang

Setiap tahun tercatat ribuan kecelakaan terjadi di tempat kerja. Pada tahun
2007 menurut Jamsostek tercatat 65.474 kecelakaan yang mengakibatkan 1.451
orang meninggal, 5.326 orang cacat tetap dan 58.697 orang cendera. Data
kecelakaan tersebut mencakup seluruh perusahaan yang menjadi anggota
Jamsostek dengan jumlah peserta sekitar 7 juta orang atau sekitar 10 % dari
seluruh pekerja di Indonesia, dengan demikian angka kecelakaan mencapai 930
kejadian untuk setiap 100.000 pekerja setiap tahun. Oleh karena itu jumlah
kecelakaan keseluruhannya diperkirakan jauh lebih besar. Bahkan menurut
penelitian World Economic Forum tahun 2006, angka kematian mengakibatkan
kecelakaan di Indonesia mencapai 17 - 18 untuk setiap 100.000 pekerja. Kerugian
materi akibat kecelakaan juga besar seperti kerusakan sarana produksi, biaya
pengobatan dan kompensasi.

Menurut laporan International Labour Organization (ILO) tahun 2006


kerugian akibat kecelakaan kerja mencapai 4 % dari GDP suatu Negara. Artinya,
dalam skala industri, kecelakaan dan penyakit akibat kerja menimbulkan kerugian
4 % dari biaya produksi berupa pemborosan terselubung (hidden cost) terhadap
produktivitas yang akhirnya dapat mempengaruhi daya saing suatu negara. Hasil
survei World Econon !lc Forum tersebut juga mengaitkan antara daya saing
dengan tingkat kecelakaan.

Kondisi ini disebabkan karena masih kurangnya kesadaran dan pemahaman


kalangan usaha di Indonesia akan pentingnya aspek keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) sebagai salah satu unsur untuk meningkatkan daya saing. Untuk
mengantisipasi hal ini, pemerintah telah merencanakan upaya peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3), misalnya dengan mewajibkan penerapan
program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan sistem manajemen K3
(SMK3).
Definisi

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sendiri secara filosofi adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keadaan, keutuhan, dan kesempurnaan, baik
jasmani maupun rohani manusia serta karya dan budayanya tertuju pada
kesejahteraan manusia pada umumnya dan tenaga kerja khususnya. K3 secara
keilmuan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapannya yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan kerja di tempat kerja. K3
secara praktis/hukum, di lain sisi, merupakan suatu upaya perlindungan agar
tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan
di tempat kerja serta begitu pula bagi orang lain yang memasuki tempat kerja
maupun sumber dari proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam
pemakaiannya. Ditinjau dari segi keilmuan, K3 dapat diartikan sebagai ilmu
pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. K3
merupakan segala daya atau pemikiran yang ditujukan untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya
dan manusia pada umumnya, hasil karya budayanya, untuk meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja menuju masyarakat adil dan makmur.

Dafpus:

Harapan, R A. 2017. Etika dan Hukum Kesehatan. Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai