Anda di halaman 1dari 14

BIOENERGETIKA

Disusun oleh

1. Oriza Satipa (4222441007)

2. Dinda Sangkuti (4221141003)

3. Cynthya Elizabet Pasaribu (4222441004)

4. Kemini deliana (4223341031)

Dosen Pengampu: Mariaty Sipayung M,Si

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................1


KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

A. Latar belakang ……….................................................................................................4

B. Rumusan Masalah…………………………....……………………..…..............................4

C.Tujuan…………………………………………….....................................................4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………….....................................5

A.Pengertian bioenergetika…………………………………......................................................5

B. Energi bebas dan kesetimbangan ……………………......................................................5

C. Reaksi eksergonik dan reaksi endergonik………………………….....................................5

D. Kaidah termodinamika.............................................................................................6

BAB III PENUTUP……………………………………………......................................7

Kesimpulan ………………………………………………………..........................................7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..…........................................8
Kata Pengantar

Puji syukur,kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan Rahmat nikmat dan
kekuatan sehingga kelompok kami bisa menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
Biologi umum kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada orang tua yang mendukung
lewat materi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini dapat terselesaikan karena berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait.maka dari itu kami menyampaikan
ucapan yang sebesar besarnya kepada ibu Mariaty Sipayung M,Si selaku dosen pengampu yang
telah membimbing kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan,untuk itu kami
mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun untuk dapat menjadikan makalah
ini menjadi lebih baik lagi.berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
dapat menambah pengetahuan kita.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bioenergetika merupakan ilmu yang mengkaji mengenai kemampuan suatu organisme dalam
mengelola sumber daya energinya (Campbell et al., 2002). Organisme merupakan suatu sistem
yang terbuka, sehingga terdapat pengaruh energi dari lingkungan terhadap energi dari organisme
tersebut. Dalam bioenergetika terdapat dua hukum yang mendasarinya yaitu hukum
termodinamika pertama dan hukum termodinamika kedua, dimana kesimpulan dari kedua hukum
ini adalah bahwa kuantitas energi di jagat raya adalah sama namun kualitasnya berubah-ubah
(Campbell et al., 2002). Oleh karena itu, perlu adanya kajian mengenai bioenergetika agar dalam
suatu reaksi dapat diketahui besarnya energi yang menyertai reaksi-reaksi biokimia.

ATP merupakan suatu sumber energi pada organisme yang memanfaatkan energi
phosphatenya dalam membantu organisme melakukan aktivitasnya. Selain itu ATP berperan
penting dalam pengkopelan energi yang merupakan jembatan yang menyatukan antara reaksi
eksergonik dan endergonik sehingga tercipta hubungan yang saling melengkapi atara kedua
reaksi. Perlunya pembelajaran ini adalah untuk mengetahui besarnya energi bebas dalam suatu
reaksi sehingga dapat menentukan jenis reaksi tersebut apakah reaksi spontan atau non-spontan
dan dapat mengetahui banyak energi yang dikonsumsi atau dihasilkan dari suatu reaksi
menggunakan dia hukum dasar bioenergetika yaitu hukum Termodinamika pertama dan kedua.
B. Rumusan Masalah

1. Menjelasakan pengertian bioenergetika

2. Menjelaskan energi bebas dan kesetimbangan

3. Menejelaskan reaksi eksergonik dan reaksi endergonik

4. Menjelaskan kaidah termodinamika

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian bioenergetika

2. Untuk mengetahui tentang energi bebas dan kesetimbangan

3. Untuk mengetahui tentang reaksi eksergonik dan reaksi endergonik

4. Untuk mengetahui tentang kaidah termodinamika


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioenergetika

Bioenergetika adalah bidang biokimia dan biologi sel yang menyangkut aliran energi melalui
sistem kehidupan.

Bioenergetika atau temodinamika adalah bagian dari biokimia yang berhubungan dengan
transformasi dan penggunaan energi oleh sel hidup. Seluruh reaksi kimia dalam kehidupan hanya
dapat berlangsung jika didukung energi yang cukup. Sumber energi kimia dalam kehidupan
tersebut adalah senyawa organik berenergi tinggi yang dikenal dengan ATP (Adenosin
Trifosfat). ATP adalah sumber energi langsung bagi semua kegiatan metabolisme di dalam sel.

Bioenergetika atau termodinamika biokimia adalah adanya perubahan energi yang


menyertai reaksi biokimia, sebagian reaksi dapat terjadi sedangkan sebagian yang lain tidak.
Sejumlah sistem non biologik dapat menggunakan energi panas untuk melaksanakan kerjanya,
namun sistem biologi pada hakekatnya bersifat isotermik dan memakai energi kimia untuk
memberikan tenaga bagi proses kehidupan. Bioenergetika berkaitan dengan proses produksi
energi beserta reaksi enzimatik yang menyertainya.

B. Energi Bebas dan Kesetimbangan

Semua proses perubahan yang terjadi di alam ini bertujuan untuk memperoleh kestabilan
yang maksimum, yaitu suatu keadaan kesetimbangan di mana proses tadi "berhenti". Suatu
proses perubahan akan "berhenti" bila sistem mencapai kesetimbangan (∆G=0).

kesetimbangan kimia dan tetapan kesetimbangan kimia selain dapat ditinjau dari
pendekatan kinetika dengan hukum aksi, juga dapat ditinjau dari hukum-hukum termodinamika.
Hubungan antara energi bebas (G) dengan entalpi (H) dan entropi (S) pada temperatur (T) dan
tekanan tetap dinyatakan dengan

G = H - TS
suatu aspek penting dalam kesetimbangan adalah kedudukan kesetimbangan. Kedudukan
kesetimbangan menentukan jumlah hasil reaksi yang dapat diperoleh dari suatu reaksi dan
dinyatakan 'secara kuantitatif dengan tetapan kesetimbangan. Besaran ini penting sekali
diperlajari terutama dalam proses-proses teknologi (Atkins, 1978).

Menurut prinsip Le Chatelier, bila kesetimbangan diganggu, maka kesetimbangan akan


berpindah sedemikian rupa sehingga melawan perubahan yang diterapkan. Bila suhu
kesetimbangan dinaikkan,perubahan ini tidak dapat dicegah, akan tetapi terjadi pergeseran
kesetirnbangan sedemikian rupa sehingga -lebih banyak kalor yang diperlukan untuk
mernanaskan campuran reaksi sarnpai mencapai suhu yang lebih tinggi, yakni suhu yang
diperlukan bila campuran inert (Adamson,I973). Jadi, bila suhu dinaikkan maka kesetimbangan
akan bergeser ke arah yang menyebabkan penyerapankalor. Maka dapat disimpulkan , kenaikan
temperatur dari suatu reaksi akan mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kanan- bagi reaksi
endoterrn. Sebaliknya, untuk reaksi enksoterm kenaikan temperatur mengakibatkan
kesetimbangan bergeser ke kiri.

C. Reaksi Eksergonik dan Reaksi Endergonik

ATP merangkai proses eksergonik dan endergonik. Proses dimana berlangsungnya reaksi-
reaksi yang melepaskan energi bebas (eksergonik) selalu dirangkaikan dengan proses yang
reaksi-reaksinya memerlukan energi bebas (endergonik). Reaksi eksergonik adalah reaksi dalam
proses katabolisme yaitu reaksi-reaksi pemecahan atau oksidasi molekul bahan bakar sedangkan
reaksi sintesa yang membangun berbagai substansi terdapat dalam proses anabolisme. Untuk
merangkaikan kedua proses eksergonik dan endergonik harus ada senyawa antara dengan
potensial energi tinggi yang dibentuk dalam reaksi eksergonik dan menyatukan senyawa yang
baru dibentuk tersebut kedalam reaksi endergonik, sehingga energi bebasnya dialihkan antara
dua proses tersebut.

ATP adalah sumber energi langsung bagi semua kegiatan metabolisme di dalam sel. Energi
yang terikat di dalam ATP tersebut berasal dari energi yang dibebaskan dalam pemecahan
senyawa organik dalam sel yaitu dalam proses respirasi. Sedangkan energi yang terikat dalam
senyawa organik bahan respirasi tersebut hakekatnya merupakan energi kimia yang dibentuk
dalam proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis ini energinya berasal dari energi cahaya
matahari. Jadi, energi cahaya matahari merupakan sumber energi primer bagi semua kehidupan
di bumi ini. Untuk dapat sampai dan digunakan oleh sel-sel tersebut, akan mengalami 3 tahap
transformasi, yaitu :

1. Transformasi energi oleh klorofil energi radiasi sinar matahari ditangkap oleh klorofil
tumbuhan hijau. Melalui proses fotosintesis, energi ini digunakan untuk mengikat CO2
dan H2O menjadi karbohidrat. Jadi dalam proses ini terjadi transformasi dari energi
cahaya yang berupa energi kineticmenjadi energi kimia yang merupakan energi potensial.
Energi kimia ini disimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia senyawa organik hasil
fotosintesis, yaitu karbohidrat dan senyawa-senyawa organik lainnya.

2. Transformasi energi oleh Mitokondria energi kimia yang tersimpan dalam karbohidrat
dan senyawa organik lainnya akan dipecah melalui proses respirasi di dalam sel
organisme. Dari proses respirasi ini akan dibebaskan sejumlah energi, yang selanjutnya
akan digunakan untuk membentuk senyawa dengan ikatan fosfat yang mengandung
energi tinggi yang disebut Adenosin Tri Phosfat (ATP). Pengangkutan energy kimia
lainnya di dalam sel adalah melaluiproses pengangkutan electron oleh koenzim khusus
pembawa elekton, yaitu Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) dan Nikotinamida
Adenin Dinukleotida Phosfat (NADP).

3. Transformasi energi oleh sel energi yang terdapat di dalam ikatan fosfat (ATP) akan
keluar saat akan digunakan oleh sel untuk berbagai aktivitas kehidupan. Jika sel
melakukan kegiatan, maka energi kimiawi dari ikatan fosfat akan terlepas dan berubah
menjadi energi bentuk lain seperti energi mekanik untuk kerja kontraksi otot, energi
listrik untuk meneruskan impuls saraf, energi sintesis untuk membangun senyawa
pertumbuhan, serta sisanya akan mengalir ke sekeliling sel dan hilang sebagai energi
panas. Metabolisme merupakan serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam sel hidup.
Dalam metabolisme ada dua fase yaitu katabolisme dan anabolisme. Secara menyeluruh
sebagian besar katabolisme adalah respirasi seluler di mana glukosa dan bahan bakar
organik yang lain dipecah menjadi karbon dan air dengan membebaskan energi. Energi
yang diperoleh disimpan dalam molekul-molekul organik dan digunakan untuk
melakukan kerja dari sel. Kebalikan dari katabolisme adalah anabolisme, yang
merupakan serangkaian reaksi-reaksi kimia yang membutuhkan energi untuk membentuk
molekul-molekul besar dari molekul-molekul yang lebih kecil, misalnya pembentukan
protein dari asam amino.Bila dalam suatu reaksi menghasilkan energi maka disebut reaksi
eksergonik dan apabila untuk dapat berlangsungnya suatu reaksi diperlukan energi reaksi
ini disebut reaksi endergonik. Kegiatan metabolisme meliputi proses perubahan yang
dilakukan untuk sederetan reaksi enzim yang berurutan. Untuk mempercepat laju reaksi-
reaksi diperlukan enzim-enzim tertentu pada setiap tahapan reaksi.

D. Kaidah Termodinamika

Organisme hidup mengubah energi yang diperolehnya dari makanan untuk berbagai tujuan
seperti pemeliharaan sel, reproduksi dan berbagai kerja baik fisik maupun kimia.. Dalam banyak
reaksi biokimia, energi dari reaktan diubah dengan sangat efisien menjadi bentuk yang berbeda.
Dalam fotosintesa, energi cahaya diubah menjadi energi ikatan kimia. Dalam mitokondria, energi
bebas yang terkandung dalam molekul kecil dari bahan makanan diubah menjadi suatu alat tukar
energi dalam bentuk adenosin trifosfat ( ATP ). Energi ikatan kimia yang terkandung dalam ATP
selanjutnya digunakan dalam berbagai cara dan tujuan. Dalam kontraksi otot, energi ATP diubah
oleh miosin menjadi energi mekanik. Membran dan organel sel mempunyai pompa yang
menggunakan ATP untuk transport molekul dan ion. ATP juga digunakan untuk berbagai
aktiviatas sel lainnya.
1. Kaidah pertama Termodinamika

Kaidah pertama ini merupakan hukum penyimpanan energi yang berbunyi "energi total
sebuah sistem, termasuk energi sekitarnya adalah konstan". Ini berarti bahwa saat terjadi
perubahan didalam sistem tidak ada energi yang hilang atau diperoleh. Namun energi dapat
dialihkan antar bagian sistem atau dapat diubah menjadi energi bentuk lain. Contohnya energi
kimia dapat diubah menjadi energi listrik panas, mekanik, energi airberubah menjadi energi
nabati setelah diserap oleh tumbuh-tumbuhan,energi nabati berubah menjadi energi kalori dan
dengan energi kalori manusia memiliki tenaga (energi) hingga mampu beraktivitas.

2. Kaidah kedua Termodinamika

Kaidah kedua berbunyi: entropi total sebuah sistem harus meningkat bila proses ingin
berlangsung spontan. Entropi adalah derajat ketidakteraturan atau keteracakan sistem. Entropi
akan mencapai taraf maksimal di dalam sistem seiring sistem mendekati keadaan seimbang yang
sejati. Dalam kondisi suhu dan tekanan konstan, hubungan antara perubahan energi bebas (∆G)
pada sebua sistem yang bereaksi, dengan perubahan entropi (∆S), diungkapkan dalam
persamaan:

∆G=∆H-T∆S

Metabolisme merupakan reaksi kimia yang terjadi di dalam sel makhluk hidup, metabolisme berperan
dalam pertumbuhan dan perkembangan sel.

Katabolisme (pemecahan) makan saya kasih pemecahan milikku besar menjadi milikku kecil untuk
menghasilkan energi.

Katabolisme mengahasilkan jenis produk akhir yang sedikit

Contoh reaksi katabolisme

- Glikolisis

- siklus Krebs

Transfer elektron

Anabolisme (pembentukan)merupakan reaksi pembentukan molekul kompleks dari molekul yang


sederhana.

Anabolisme mengahasilkan jenis produk akhir yang lebih beragam

Contoh reaksi anabolisme

- Gluconeogenesis

- Biosintesis protein

- Biosintesis asam amino

- fotosintesis
-

Reaksi
terang

- Bergantung pada cahaya matahari


- terjadi dalam photosystem yang ada dalam thylakoid

Reaksi gelap

- tidak bergantung pada cahaya matahari

- terjadi di matriks storma kloroplas


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bioenergetika atau temodinamika adalah bagian dari biokimia yang berhubungan dengan
transformasi dan penggunaan energi oleh sel hidup. Seluruh reaksi kimia dalam kehidupan hanya
dapat berlangsung jika didukung energi yang cukup. Sumber energi kimia dalam kehidupan
tersebut adalah senyawa organik berenergi tinggi yang dikenal dengan ATP (Adenosin
Trifosfat). ATP adalah sumber energi langsung bagi semua kegiatan metabolisme di dalam sel.

ATP merangkai proses eksergonik dan endergonik. Proses dimana berlangsungnya reaksi-
reaksi yang melepaskan energi bebas (eksergonik) selalu dirangkaikan dengan proses yang
reaksi-reaksinya memerlukan energi bebas (endergonik). Reaksi eksergonik adalah reaksi dalam
proses katabolisme yaitu reaksi-reaksi pemecahan atau oksidasi molekul bahan bakar sedangkan
reaksi sintesa yang membangun berbagai substansi terdapat dalam proses anabolisme. Untuk
merangkaikan kedua proses eksergonik dan endergonik harus ada senyawa antara dengan
potensial energi tinggi yang dibentuk dalam reaksi eksergonik dan menyatukan senyawa yang
baru dibentuk tersebut kedalam reaksi endergonik, sehingga energi bebasnya dialihkan antara
dua proses tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Gultom, T. (1992). Pendekatan Termodinamika Suatu Alternatuf Mengajarkan Kesetimbangn


Kimia di SMA. Cakrawala Pendidikan .Mardini, T. H. (2004). Bagian Biokimia Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Bioenergetika dan Fosforilasi Oksidatif.Suntana, I.
(2018). Keabadian Air: Telah Teologi Energi dalam Islam dan Hukum Termodinamika. Jurnal
Afkaruna.Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Jilid 1. Edisi ke-5.
Penerjemah: Rahayu Lestari. Jakarta: Erlangga.Lehninger, A. L. 1990. Dasar-dasar Biokimia jlid
2. Penerbit Erlangga, JakartaMurray, R. K., Daryl K. Graner, Peter A. Mayes and Victor W.
Rodwell. 2000. Biokimia Harper. Edisi 25. Penerbit buku kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai