Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOENERGETIKA

Kelompok 6

KAT
A
PEN
GA
NTA
R

Puji dan syukur dipanjatkan ke


hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat karunia-Nya lah makalah ini
dapat selesai disusun. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah

Bioenergetika

dengan

topik

Bioenergetika dan ATP.


Dalam penyusunan makalah ini,
penulis mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Dianursanti sebagai dosen Bionergetika
yang

telah

memberikan

bimbingan

dalam penulisan makalah ini. Selain itu,


penulis

juga

kepada

asisten

ingin
dosen

berterimakasih
yang

telah

memberikan arahan dalam tersusunnya


makalah ini. Juga kepada orangtua
penulis

yang

telah

memberikan

dukungan dan cinta tanpa syarat dalam


kegiatan perkuliahan penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Untuk itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan
untuk dapat menjadikan makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Ahir kata
penulis berharap agar makalah ini dapat
memberikan pembahasan yang jelas dan

komprehensif sesuai dengan tema yang


diangkat dalam makalah ini.

Depok, 17 Ma
Penulis

MAKALAH BIOENERGETIKA

Kelompok 6

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioproses adalah cabang ilmu keteknikan yang berkaitan dengan reaksi yang
menggunakan bagian hidup atau tidak hidup dari sistem biologis. Dalam bioproses salah satu
elemen penting adalah terjadinya perubahan energi akibat reaksi biokimia yang terjadi dalam
proses metabolisme. Reaksi yang terjadi dalam sistemm biologis memiliki sifat yang berbeda
dengan reaksi yang terjadi secara kimia. Meskipun begitu kedua reaksi tersebut memiliki
kajian yang sama dalam konteks perpindahan energi.
Perpindahan energi dalam reaksi jenis apapun merupakan pembahasan dari ilmu
termodinamika. Ilmu termodinamika mengkaji tentang berbagai aspek dalam perubahan
energi ke dalam berbagai bentuk. Didalam ilmu termodinamika, reaksi biologis memiliki
pembahasan tersendiri yang dikenal dengan nama bioenergetika. Pembahasan bioenergetika
menjadi penting untuk mengetahui apakah suatu reaksi dapat atau tidak dapat terjadi. Selain
itu pemahaman tentang bioenergetika akan memberitahu tentang kemungkinan mekanisme
dan produk dari suatu reaksi biokimia. Jadi, pemahaman tentang bioenergetika merupakan
keahlian yang penting dalam cabang ilmu bioproses.
Dalam sistem biologis, energi berpindah dalam bentuk energi potensial ikatan. Energi
potensial ikatan yang umum dalam bentuk ikatan fosfoanhidrida. Ikatan fosfoanhidrida
dikenal memiliki potensi energi yang tinggi dan juga ikatan yang mudah lepas. Ikatan
fosfoanhidrida yang paling sering ditemukan terdapat dalam ATP. ATP adalah molekul
pembawa energi, dimana perpindahan energi dalam sistem bioproses terjadi dalam bentuk
reaksi. Reaksi yang menghasilkan energi atau eksergonik menghasilkan energinya dalam
bentuk ATP sementara reaksi yang membutuhkan energi atau endergonik memenuhi
kebutuhannya dari ATP. Maka dari itu ATP dikenal sebagai satuan transfer energi dalam
sistem biologis. Pemahaman mengenai ATP menjadi substansial untuk mengerti ilmu
bioenergetika.
Maka dari itu makalah ini berusaha memberikan pemahaman terhadap cabang ilmu
bioenergetika terutama dalam aspek ATP sebagai media transfer energi dan juga keterkaitan
prinsip termodinamika didalam sistem bioproses.

MAKALAH BIOENERGETIKA

Kelompok 6

1.2 Rumusan Masalah


Bidang Ilmu keteknikan terutama teknologi bioproses membutuhkan pemahaman yang
komprehensif terhadap termodinamika untuk mengetahui sifat-sifat reaksi. Termodinamika
dalam sistem bioproses berbeda dari termodinamika umum dalam konteks sistem reaksi dan
bentuk energi. Maka dari itu, pokok pembahasan makalah ini mencakup 2 masalah pokok
yaitu :
A. Prinsip-prinsip dasar termodinamika dan terapannya dalam sistem biologis
B. ATP sebagai bentuk energi dalam perpindahan energi dalam kajian
termodinamika di sistem biologis.
1.3 Tujuan Penulisan
Karya tulis ini ditulis dengan tujuan :
A. Menjelaskan tentang prinsip-prinsip dasar termodinamika
B. Memberi pemahaman terhadap termodinamika dalam sistem biologis
C. Menjelaskan peran ATP dalam sistem biologis dengan menjembatani sistem
endergonik dan eksergonik

MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6

B
A
B
II
P
e
m
b
a
h
a
s
a
n
1. Menurut pendapat anda, mengapa
makhluk hidup memerlukan energi?
Jawaban :
Setiap sistem fisik yang
terdapat di sekitar kita secara tidak
langsung menyimpan sejumlah
energi. Energi yang terdapat di alam
memiliki bentuk yang berbeda-beda.
Satu bentuk energi dapat berubah
menjadi bentuk energi yang lain.
Studi mengenai transformasi energi
dari satu bentuk ke bentuk yang
lainnya dalam sistem biologis disebut
sebagai biological thermodynamics,
atau yang biasa disebut juga sebagai
bioenergetika. Konsep energi
awalnya didefinisikan sebagai sebuah
kerja yang merupakan hasil dari gaya
dan perpindahan (Smith, 2001:10).
Pada dasarnya, setiap makhluk
hidup memerlukan energi untuk

bertahan hidup. Energi yang diperlukan


dapat diperoleh dari lingkungan
hidupnya. Perolehan energi pada
makhluk hidup dapat terpenuhi dari
makanan yang dikonsumsinya. Pada
sistem biologis, ada makhluk hidup
yang dapat menciptakan makanannya
sendiri (autotrof) dan ada pula makhluk
hidup yang tidak dapat menciptakan
makanannya sendiri (heterotrof).
Kedua mekanisme perolehan makanan
tersebut kemudian dapat digolongkan
menjadi proses eksergonik dan
endergonik, tergantung pada
perpindahan energi yang terjadi pada
sistem tersebut. Baru kemudian energi
tersebut diolah.
Energi yang telah diolah
selanjutnya digunakan oleh makhluk
hidup untuk beraktivitas masingmasing, baik yang tampak dari luar
seperti berlari atau melompat, maupun
yang tidak tampak seperti metabolisme
dan peredaran darah. Dengan demikian,
dalam setiap aktivitas yang dilakukan
oleh makhluk hidup tersebut akan
memerlukan energi sebagai bahan
bakar untuk beraktivitas. Bahkan tidur
pun memerlukan energi.
2.

Bioenergetika

diterjemahkan

sebagai suatu bidang studi tentang


perubahan energi yang menyertai
reaksi biokimia dalam sel. Dalam
tinjauan

tersebutdapatkah

anda

menjelaskan pengertian sistem dan


lingkungan, serta hal hal lain yang
berkaitan dengannya?
Jawaban :
Dalam pembahasan

termodinamika 2 konsep yang


patut dipahami adalah tentang
sistem dan lingkungan. Kumpulan
benda- benda yang sedang ditinjau
disebut sistem. Di lain

MAKALAH BIOENERGETIKA

Kelompok 6

pihak semua yang berada di sekeliling atau diliau sistem disebut lingkungan. Klasifikasi
sistem termodinamika didasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi,
kalor, dan entropi antara sistem dan lingkungan. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis
pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan
yaitu, a. Sistem terisolasi
Suatu sistem dimana tidak memungkinkan terjadinya pertukaran panas, materi, atau
kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah tabung gas terisolasi.
b. Sistem Tertutup
Suatu sistem dimana dapat terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran materi pada lingkungan. Contoh dari sistem jenis ini adalah rumah hijau
dimana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.
Dalam suatu sistem apakah terjadi pertukaran kerja, panas, atau keduanya dapat
ditentukan sebagai sifat pembatasnya. Pada pembatas adiabatik tidak memperbolehkan
pertukaran gas, dan pada pembatas rigid tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
c.

Sistem Terbuka
Suatu sistem dimana terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan materi dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas yang memperbolehkan pertukaran benda disebut
permeabel. Contoh sistem ini ialah samudra.

Gambar1. Sistem Terisolasi, Tertutup, dan Terbuka


(Sumber: http://wahyuancol.wordpress.com/2008/06/11/konsep-sistem-bumi/)

Bioenergetika adalah suatu bidang studi tentang perubahan energi yang menyertai
reaksi biokimia dalam sel. Marilah kita ambil contoh peristiwa pemberian fosfat senyawa
ATP pada sistem biologis sehingga memungkinkan terjadinya reaksi. ATP (adenin trifosfat)
memiliki basa nitrogen adenin yang berikatan dengan ribosa. Terdapat tigagugus fosfat yang

MAKALAH BIOENERGETIKA

Kelompok 6

berikatan dengan ribosanya. Ikatan antara gugus- gugus fosfat pda aekor ATP dapat
diputuskan melalui hidrolisis. Ketika ikatan fosfat diputuskan, suatu molekul fosfat anorganik
meninggalkan ATP, yang kemudian menjadi adenosin difosfat atau ADP.
Sistem adalah kumpulan benda benda yang sedang ditinjau pada peristiwa dimana
dalam hal ini berarti terdiri dari gusus ATP yang terdiri adenin, ribosa, dan 3 gugus fosfat. Di
lain pihak semua yang berada di sekeliling atau diluar sistem tersebut disebut lingkungannya.
Pada peristiwa ini terjadi pertukaran energi dari materi dari sistem ke lingkungannya.

3. Adakah perbedaan penggunaan energi untuk sistem biologis dan nonbiologis?


Jawaban :
Ada. Dalam kaitannya dengan energi dalam sistem biologis, sistem biologis merupakan
sistem yang berada di dalam makhluk hidup. Dengan kata lain, sistem tersebut memiliki
unsur makhluk hidup sebagai boundary system-nya. Sedangkan dalam sistem nonbiologis,
unsur yang bukan makhluk hiduplah yang menjadi boundary system-nya.
Energi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup terbentuk dalam tubuh makhluk hidup itu
sendiri dengan mengonversi energi yang ada dari lingkungannya. Dengan kata lain, makanan
yang dikonsumsi oleh makhluk hidup tidak dapat begitu saja diambil energinya, melainkan
harus diolah terlebih dahulu baru kemudian dapat diambil energinya. Namun, energi yang
telah terkonversi masuk dalam sistem biologis tidak dapat dengan begitu saja terdistribusi
dalam tubuh makhluk hidup tersebut. Perlu adanya media yang dapat mentransportasikan
energi dalam sistem biologis tersebut, salah satunya adalah ATP (Adenosin Triphosphate).
Dengan media ATP, energi dalam sistem biologis makhluk hidup dapat bergerak bebas di
seluruh bagian tubuh, serta keluar dari dalam tubuh atau masuk ke dalam tubuh makhluk
hidup tersebut.
Energi yang terdapat pada sistem biologis akan selalu terkonversi dan tidak akan pernah
berhenti terkonversi keluar-masuk sistem selama makhluk hidup itu terus memerlukan dan
menghasilkan energi selama masa hidupnya. Inilah yang membedakan energi pada sistem
biologis dengan energi pada sistem nonbiologis. Sedangkan pada sistem nonbiologis, energi
yang keluar-masuk pada sistem juga akan terkonversi menjadi bentuk energi yang lain.
Hanya saja konversi energi yang terjadi, suatu saat akan berhenti ketika komposisi energi di
dalam dan di luar sistem telah mencapai kesetimbangan sehingga tidak ada lagi perpindahan
energi dari dalam maupun dari luar sistem nonbiologis tersebut. Ketika hal tersebut terjadi,
maka benda tersebut dikatakan mencapai kesetimbangan energinya.

MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6

4.

Dalam

bioenergetika

ini

dikenal kaidah termodinamika dalam


sistem biologis, yaitu hukum pertama
dan hukum kedua termodinamika.
Apa yang anda ketahui tentang kedua
hukum tersebut?
Jawaban :
Termodinamika merupakan studi
yang mempelajari transformasi energi
dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Terkait

dengan

beberapa

hal

hal
yang

tersebut,
menjadi

ada
dasar

transformasi bentuk energi. Hal-hal ini


kemudian dijadikan hukum oleh para
ahli.

Hukum-hukum

termodinamika

antara lain:
1. Hukum I Termodinamika
Hukum

termodinamika

berbunyi, Although energy assumes


many forms, the total quantity of energy
is

constant,

and

when

energy

disappears in one form it appears


simultaneously in other forms(Smith,
2001:21). Dengan kata lain, energi tidak
dapat diciptakan ataupun dimusnahkan.
Energi hanya akan dapat berubah
bentuk, namun jumlahnya di dalam
alam ini adalah tetap. Biasanya kalimat
pernyataan hukum I termodinamika
sering juga disebut sebagai hukum
kekekalan energi atau hukum konservasi
energi.
Energi pada aplikasi hukum I
termodinamika meliputi energi yang

terdapat pada sistem dan energi yang


terdapat pada lingkungan. Kedua aspek
lingkup

energi

termodinamika

pada
ini

hukum

kemudian

dapat

terjabarkan dalam persamaan:


+= 0

Tanda pada persamaan (8) merupakan tand


karakteristik yang dikhususkan pada
masing-masing bentuk energi.
Misalnya, energi pada
sistem, tanda akan meliputi jumlah
dari seluruh perubahan energi kinetik
yang terdapat
pada sistem ketika sistem itu bergerak
pada perubahan kecepatan tertentu.
Demikian pula,
tanda akan meliputi jumlah dari
seluruh perubahan energi potensial yang
terdapat pada
sistem ketika sistem itu berada pada
perbedaan ketinggian tertentu. Bahkan,
hal yang sama pun akan terjadi apabila
kedua bentuk energi tersebut dapat
ditemukan dalam sistem tersebut.
2. Hukum II Termodinamika

MAKALAH BIOENERGETIKA

Kelompok 6

Pernyataan hukum II termodinamika merupakan observasi lebih lanjut terhadap


proses yang terjadi dalam hukum I termodinamika. Hukum II termodinamika dapat
diekspresikan dalam dua pernyataan berikut:

Statement I: tidak ada instrumentasi yang mampu bekerja sedemikian rupa hanya
untuk mengubah panas yang terserap oleh sistem seluruhnya menjadi kerja yang
dilakukan oleh sistem.

Statement II: tidak ada proses yang mungkin terjadi hanya terdiri dari perpindahan
panas dari level temperatur yang satu menuju level yang lebih tinggi.
Pada Statement I, tidak disebutkan bahwa panas tidak dapat dirubah menjadi kerja,

namun proses yang terjadi tidak dapat meninggalkan sistem atau lingkungan begitu saja,
keduanya harus diperhatikan. Sebagai contoh, ketika sebuah gas menyerap panas dari
lingkungannya, akan menghasilkan kerja yang sama nilainya dengan dikerjakannya pada
lingkungan. Pada awalnya mungkin agak berkontradiksi dengan Statement I, namun ingat
bahwa proses yang terjadi tidak hanya meliputi sistem, tapi juga lingkungan. Dengan
demikian, ketika gas akan kembali ke kondisinya semula, ia akan memerlukan kerja yang
digunakannya untuk rekompresi kembali ke tekanan awalnya. Kerja ini memiliki nilai
minimal yang sama ketika gas mengalami ekspansi akibat panas yang diserapnya dari
lingkungan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tidak ada kerja yang dihasilkan sehingga
Statement I dapat dimodifikasi menjadi:
Statement Ia: it is impossible by cyclic prosess to convert the heat absorbed by a
system completely into work done by the system (Smith, 2001:156).
Kata siklik diperlukan karena sistem secara periodik akan kembali pada kondisinya
semula. Pada kasus gas tadi, proses ekspansi dan rekompresi menuju kondisi awalnya
merupakan satu kesatuan siklus. Jika proses ini berlanjut, maka proses ini akan membentuk
siklus.
Secara garis besar, hukum II termodinamika bukanlah menentang produksi dari kerja
yang diperoleh dari panas. Namun, memberikan batasan yang jelas akan berapa banyaknya
panas yang diterima oleh sistem yang kemudian dapat dikonversikan menjadi kerja yang
dilakukan oleh proses tersebut.
5. Apa yang and ketahui tentang besaran-besaran termodinamika baik besaran dasar
maupun

besaran turunan? Dan bagaimana pula penurunan-penurunan

MAKALAH BIOENERGETIKA

Kelompok 6

persamaannya? Berikan salah satu contoh perhitungan berkaitan dengan besaranbesaran tersebut.
Jawaban:
A. Besaran Dasar
Besaran dasar merupakan besaran-besaran yang menjadi landasan untuk penurunan
besaran-besaran selanjutnya, Dalam termodinamika besaran-besaran dasar tersebut terdiri
dari:
a. Tekanan (P)
Tekanan merupakan gaya yang tegak lurus yang menekan permukaan sebuah, definisi
matematisnya adalah:
(1)

Dalam termodinamika tekanan umumnya dinyatakan dalam nilai absolute (P abs), tekanan
absolute ini bergantung pada pengukuran sistem yaitu: ketika tekanan pengukuran (P gauge)
> tekanan atmosfer (Patm) maka:
Pabs = Pgauge + Patm

(2)

sedangkan ketika Pgauge < Patm maka:


Pabs = Patm - Pgauge

(3)

b. Volume dan Densitas (V dan )


Densitas suatu sistem didefinisikan sebagai massa per satuan volume:
=

(4)

Dimana Vg adalah volume jenis (volume per satuan massa), dan m adalah massa.
c. Suhu (T)
Skala temperatur digunakan sebagai indikator keseimbangan panas yang dinyatakan dalam
satuan derajat Kelvin.
d. Energi Dalam (U)
Energi dalam adalah energi yang dimiliki oleh suatu sistem tanpa dipengaruhi oleh
pergerakan dari sistem tersebut, Energi dalam merupakan jumlah seluruh energi kinetik
atom atau molekul, ditambah jumlah seluruh energi potensial yang timbul akibat adanya
interaksi antara atom atau molekul.
U = Ek + Ep

(5)

MAKALAH BIOENERGETIKA

Kelompok 6

Dimana energi kinetik itu sendiri ada karena kecepatan (Ek = 2 mv ), dan energi potensial ada karena adanya
perbedaan ketinggian (Ep = mgh). Berdasarkan hukum termodinamika pertama, total energi akan selalu konstan,
jadi ketika energi dalam sistem menghilang, maka secara bersamaan akan terbentuk energi dalam bentuk lain pada
lingkungannya:

(energi sistem) + (energi lingkungan) = 0

(6)

Perpindahan energi yang terjadi umumnya dapat berupa panas dan kerja (Q dan W)
dimana Q dan W akan bertanda positif ketika sistem menyerap kalor dan melakukan kerja.
Jadi perubahan energi dalam akan bernilai 0 jika jumlah kalor yang masuk sama besar
dengan jumlah kerja yang dilakukan, dan jika kalor yang dikeluarkan sama besar dengan
kerja yang dikenakan pada sistem. :
(energi lingkungan) = Q W

(7)

Sehingga dari persamaan (1)-(3) diperoleh:


U + Ek + Ep = Q W

(8)

e. Entalpi (H)
Entalpi merupakan besaran yang digunakan untuk mendefinisikan jumlah energi dalam
dari suatu sistem ditambah dengan energi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu kerja
H = U + (PV)

(9)

Di mana H adalah entalpi, U adalah energi dalam, P adalah tekanan, dan V adalah volume.
Karena U dan PV memiliki satuan energi, maka dengan demikian H juga memiliki satuan
energi. Lebih lanjut, U, P, dan V merupakan fungsi keadaan, sehingga bentuk difrensial
persamaan 5 adalah:
dH = dU + d(PV)

(10)

sehingga bentuk integralnya adalah:


H = U + (PV)

(11)

f. Entropi (S)
Entropi

adalah

ukuran

ketidakteraturan

dalam

suatu

sistem,

semakin

tinggi

ketidakteraturan suatu sistem semakin tinggi pula nilai entropinya. Maka, dalam benda
padat yang molekulnya tersusun dengan sangat teratur akan memiliki entropi yang lebih
kecil dibandingkan dengan benda dalam fasa gas yang molekul-molekulnya bergerak lebih
bebas. Perubahan entropi suatu sistem disebabkan oleh perubahan kandungan panasnya,
dimana:

10

(12)

MAKALAH BIOENERGETIKA

Kelompok
6

Ketika = + > maka reaksi akan berlangsung secara spontan.

Proses ini berlangsung hingga mencapai proses kesetimbangan yaitu

ketika

g. Energi Gibbs (G)


Energi bebas gibbs digunakan untuk
menggambarkan perubahan energi total
dari suatu sistem, berdasarkan persamaan
(11) diperolehlah:
G = U + PV TS

(pada suhu tetap)

(pada tekanan tetap)

Ketika G < 0 maka reaksi akan


berlangsung

secara

eksergonik)

spontan

hingga

(reaksi
mencapai

kesetimbangan ketika G = 0, sedangkan


ketika G

> 0 maka reaksi akan

berlangsung

secara

spontan

ke

arah

berlawanan (reaksi endergonik). Pada


proses

spontan

energi

gibbs

dapat

didefinisikan sebagai kerja maksimum


yang dapat diperoleh dari sistem saat
terjadi perubahan, sedangkan pada proses
nonspontan

energi

gibbs

dapat

didefinisikan sebagai kerja minimum yang


harus dilakukan terhadap sistem agar dapat
terjadi perubahan.
Karena energi gibbs merupakan fungsi
keadaan maka energi gibbs juga dapat
dihitung melalui energi bebas produk dan

reaktan:

()

h. Helmholtz Function (F)


Helmholtz function, biasa juga disebut
energi bebas Helmholtz. Energi bebas
Helmholtz adalah kerja maksimum yang
dapat diperoleh dari proses termodinamika
dalam suhu dan volume yang konstan.
Energi ini dirumuskan sebagai:
F = U TS
Suku TS disini menandakan adanya energi
yang tidak dapatdigunakan atau
unavailable
energy

11

()

MAKALAH BIOENERGETIKA

Kelompok 6

B. Besaran Turunan
Besaran turunan dapat kita ketahui melalui dasar, atau dengan kata lain besaran ini
merupakan turunan dari besaran-besaran dasar.
a. Energi dan Kerja
Energi diartikan sebagai kemampuan melakukan kerja, ketika pemindahan energi
dilakukan dengan cara gerak mekanik maka disebut kerja. Jumlah kerja mekanik yang
dilakukan dapat ditentukan melalui persamaan turunan Newtonian:
W = F.s
Atau sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volume: W= P. dV

(18)
(19)

b. Kalor
Perpindahan energi karena adanya perbedaan suhu berhubungan dengan aliran panas.
Setiap sistem memiliki kapasitas terhadap panas, semakin kecil perubahan temperature
yang terjadi akibat dari perpindahan panas,berarti sistem tersebut memiliki kapasitas panas
yang besar. Kapasitas panas di definisikan secara matematis melalui:
=

(20)

Kapasitas panas dapat diukur dalam 2 kondisi yaitu dalam volume yang tetap disebut
isokhorik atau dalam tekanan konstan disebut isobarik. Dalam keadaan isokhorik
kapasitas panas didefinisikan sebagai Cv:
dU = CvdT

(21)

ketika diintegralkan menghasilkan:


=

Dan ketika proses perpindahan panas bersifat reversible persamaannya menjadi:

(22
)

= =

Sedangkan dalam keadaan isobarik kapasitas panas didefinisikan sebagai Cp:


dH = CpdT
ketika diintegralkan menghasilkan:
=

12

(23
)

MAKALAH BIOENERGETIKA

Kelompok 6

Dan ketika proses perpindahan panas bersifat reversible persamaannya menjadi:


(25)

= =

Cara mudah untuk meringkas persamaan-persamaan diatas adalah dengan jembatan


keledai dari besaran-besaran termodinamika:
Dimana G adalah energi gibbs, U adalah energi dalam, V adalah volume, P adalah tekanan,
F adalah Helmholtz function , H adalah entalpi, S
Besaran-besaran yang berada

adalah entropi, dan

di pojok-pojok (G, H, U,

T adalah suhu.
dan F) dapat

kita

tentukan turunannya, contohnya Energi gibbs (G) yang ada di pojok kiri atas. G berada
diantara P dan T, kemudian lihat tanda panahnya. Pada P tanda Panahnya masuk, berarti
tandanya positif, sedangkan pada T tanda panahnya keluar, berarti negatif. Sehingga dapat
kita tuliskan : dG = VdP SdTDari keempat persamaan di atas masing-masing persamaan
akan menghasilkan hubungan yang lain,
volume konstan akan menghasilkan
menghasilkan

6.

misalnya, untuk energi dalam, U apabila pada


= , sedangkan pada entropi yang tetap akan

Apa yang anda ketahui tentang reaksi yang berlangsung spontan?

Bilamana itu terjadi?


Jawaban :
Pada termodinamika terdapat dua jenis yang dapat terjadi yaitu reaksi spontan dan
reaksi non spontan. Reaksi spontan adalah suatu reaksi yang terjadi tanpa perlu bantuan dari
luar sistem dan berlangsung sampai terjadi keadaan setimbang. Pada reaksi non spontan
reaksi hanya terjadi apabila ada masukan energi dari luar sistem. Seperti yang telah
dipaparkan sebelumnya reaksi spontan adalah reaksi yang terjadi tanpa perlu bantuan dari
luar sistem. Proses reaksi spontan berjalan dengan berinteraksinya antar zat dengan
menghilangkan rintangan. Sistem bertukar energi serta zat, dan volume kedua sistem bisa
berubah. Pada reaksi ini pula arah spontanitas untuk setiap proses jelas dari pengamatan awal

13

Anda mungkin juga menyukai