Kelompok 6
KAT
A
PEN
GA
NTA
R
Bioenergetika
dengan
topik
telah
memberikan
bimbingan
juga
kepada
asisten
ingin
dosen
berterimakasih
yang
telah
yang
telah
memberikan
Depok, 17 Ma
Penulis
MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioproses adalah cabang ilmu keteknikan yang berkaitan dengan reaksi yang
menggunakan bagian hidup atau tidak hidup dari sistem biologis. Dalam bioproses salah satu
elemen penting adalah terjadinya perubahan energi akibat reaksi biokimia yang terjadi dalam
proses metabolisme. Reaksi yang terjadi dalam sistemm biologis memiliki sifat yang berbeda
dengan reaksi yang terjadi secara kimia. Meskipun begitu kedua reaksi tersebut memiliki
kajian yang sama dalam konteks perpindahan energi.
Perpindahan energi dalam reaksi jenis apapun merupakan pembahasan dari ilmu
termodinamika. Ilmu termodinamika mengkaji tentang berbagai aspek dalam perubahan
energi ke dalam berbagai bentuk. Didalam ilmu termodinamika, reaksi biologis memiliki
pembahasan tersendiri yang dikenal dengan nama bioenergetika. Pembahasan bioenergetika
menjadi penting untuk mengetahui apakah suatu reaksi dapat atau tidak dapat terjadi. Selain
itu pemahaman tentang bioenergetika akan memberitahu tentang kemungkinan mekanisme
dan produk dari suatu reaksi biokimia. Jadi, pemahaman tentang bioenergetika merupakan
keahlian yang penting dalam cabang ilmu bioproses.
Dalam sistem biologis, energi berpindah dalam bentuk energi potensial ikatan. Energi
potensial ikatan yang umum dalam bentuk ikatan fosfoanhidrida. Ikatan fosfoanhidrida
dikenal memiliki potensi energi yang tinggi dan juga ikatan yang mudah lepas. Ikatan
fosfoanhidrida yang paling sering ditemukan terdapat dalam ATP. ATP adalah molekul
pembawa energi, dimana perpindahan energi dalam sistem bioproses terjadi dalam bentuk
reaksi. Reaksi yang menghasilkan energi atau eksergonik menghasilkan energinya dalam
bentuk ATP sementara reaksi yang membutuhkan energi atau endergonik memenuhi
kebutuhannya dari ATP. Maka dari itu ATP dikenal sebagai satuan transfer energi dalam
sistem biologis. Pemahaman mengenai ATP menjadi substansial untuk mengerti ilmu
bioenergetika.
Maka dari itu makalah ini berusaha memberikan pemahaman terhadap cabang ilmu
bioenergetika terutama dalam aspek ATP sebagai media transfer energi dan juga keterkaitan
prinsip termodinamika didalam sistem bioproses.
MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6
MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6
B
A
B
II
P
e
m
b
a
h
a
s
a
n
1. Menurut pendapat anda, mengapa
makhluk hidup memerlukan energi?
Jawaban :
Setiap sistem fisik yang
terdapat di sekitar kita secara tidak
langsung menyimpan sejumlah
energi. Energi yang terdapat di alam
memiliki bentuk yang berbeda-beda.
Satu bentuk energi dapat berubah
menjadi bentuk energi yang lain.
Studi mengenai transformasi energi
dari satu bentuk ke bentuk yang
lainnya dalam sistem biologis disebut
sebagai biological thermodynamics,
atau yang biasa disebut juga sebagai
bioenergetika. Konsep energi
awalnya didefinisikan sebagai sebuah
kerja yang merupakan hasil dari gaya
dan perpindahan (Smith, 2001:10).
Pada dasarnya, setiap makhluk
hidup memerlukan energi untuk
Bioenergetika
diterjemahkan
tersebutdapatkah
anda
MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6
pihak semua yang berada di sekeliling atau diliau sistem disebut lingkungan. Klasifikasi
sistem termodinamika didasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi,
kalor, dan entropi antara sistem dan lingkungan. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis
pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan
yaitu, a. Sistem terisolasi
Suatu sistem dimana tidak memungkinkan terjadinya pertukaran panas, materi, atau
kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah tabung gas terisolasi.
b. Sistem Tertutup
Suatu sistem dimana dapat terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran materi pada lingkungan. Contoh dari sistem jenis ini adalah rumah hijau
dimana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.
Dalam suatu sistem apakah terjadi pertukaran kerja, panas, atau keduanya dapat
ditentukan sebagai sifat pembatasnya. Pada pembatas adiabatik tidak memperbolehkan
pertukaran gas, dan pada pembatas rigid tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
c.
Sistem Terbuka
Suatu sistem dimana terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan materi dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas yang memperbolehkan pertukaran benda disebut
permeabel. Contoh sistem ini ialah samudra.
Bioenergetika adalah suatu bidang studi tentang perubahan energi yang menyertai
reaksi biokimia dalam sel. Marilah kita ambil contoh peristiwa pemberian fosfat senyawa
ATP pada sistem biologis sehingga memungkinkan terjadinya reaksi. ATP (adenin trifosfat)
memiliki basa nitrogen adenin yang berikatan dengan ribosa. Terdapat tigagugus fosfat yang
MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6
berikatan dengan ribosanya. Ikatan antara gugus- gugus fosfat pda aekor ATP dapat
diputuskan melalui hidrolisis. Ketika ikatan fosfat diputuskan, suatu molekul fosfat anorganik
meninggalkan ATP, yang kemudian menjadi adenosin difosfat atau ADP.
Sistem adalah kumpulan benda benda yang sedang ditinjau pada peristiwa dimana
dalam hal ini berarti terdiri dari gusus ATP yang terdiri adenin, ribosa, dan 3 gugus fosfat. Di
lain pihak semua yang berada di sekeliling atau diluar sistem tersebut disebut lingkungannya.
Pada peristiwa ini terjadi pertukaran energi dari materi dari sistem ke lingkungannya.
MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6
4.
Dalam
bioenergetika
ini
dengan
beberapa
hal
hal
yang
tersebut,
menjadi
ada
dasar
Hukum-hukum
termodinamika
antara lain:
1. Hukum I Termodinamika
Hukum
termodinamika
constant,
and
when
energy
energi
termodinamika
pada
ini
hukum
kemudian
dapat
MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6
Statement I: tidak ada instrumentasi yang mampu bekerja sedemikian rupa hanya
untuk mengubah panas yang terserap oleh sistem seluruhnya menjadi kerja yang
dilakukan oleh sistem.
Statement II: tidak ada proses yang mungkin terjadi hanya terdiri dari perpindahan
panas dari level temperatur yang satu menuju level yang lebih tinggi.
Pada Statement I, tidak disebutkan bahwa panas tidak dapat dirubah menjadi kerja,
namun proses yang terjadi tidak dapat meninggalkan sistem atau lingkungan begitu saja,
keduanya harus diperhatikan. Sebagai contoh, ketika sebuah gas menyerap panas dari
lingkungannya, akan menghasilkan kerja yang sama nilainya dengan dikerjakannya pada
lingkungan. Pada awalnya mungkin agak berkontradiksi dengan Statement I, namun ingat
bahwa proses yang terjadi tidak hanya meliputi sistem, tapi juga lingkungan. Dengan
demikian, ketika gas akan kembali ke kondisinya semula, ia akan memerlukan kerja yang
digunakannya untuk rekompresi kembali ke tekanan awalnya. Kerja ini memiliki nilai
minimal yang sama ketika gas mengalami ekspansi akibat panas yang diserapnya dari
lingkungan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tidak ada kerja yang dihasilkan sehingga
Statement I dapat dimodifikasi menjadi:
Statement Ia: it is impossible by cyclic prosess to convert the heat absorbed by a
system completely into work done by the system (Smith, 2001:156).
Kata siklik diperlukan karena sistem secara periodik akan kembali pada kondisinya
semula. Pada kasus gas tadi, proses ekspansi dan rekompresi menuju kondisi awalnya
merupakan satu kesatuan siklus. Jika proses ini berlanjut, maka proses ini akan membentuk
siklus.
Secara garis besar, hukum II termodinamika bukanlah menentang produksi dari kerja
yang diperoleh dari panas. Namun, memberikan batasan yang jelas akan berapa banyaknya
panas yang diterima oleh sistem yang kemudian dapat dikonversikan menjadi kerja yang
dilakukan oleh proses tersebut.
5. Apa yang and ketahui tentang besaran-besaran termodinamika baik besaran dasar
maupun
MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6
persamaannya? Berikan salah satu contoh perhitungan berkaitan dengan besaranbesaran tersebut.
Jawaban:
A. Besaran Dasar
Besaran dasar merupakan besaran-besaran yang menjadi landasan untuk penurunan
besaran-besaran selanjutnya, Dalam termodinamika besaran-besaran dasar tersebut terdiri
dari:
a. Tekanan (P)
Tekanan merupakan gaya yang tegak lurus yang menekan permukaan sebuah, definisi
matematisnya adalah:
(1)
Dalam termodinamika tekanan umumnya dinyatakan dalam nilai absolute (P abs), tekanan
absolute ini bergantung pada pengukuran sistem yaitu: ketika tekanan pengukuran (P gauge)
> tekanan atmosfer (Patm) maka:
Pabs = Pgauge + Patm
(2)
(3)
(4)
Dimana Vg adalah volume jenis (volume per satuan massa), dan m adalah massa.
c. Suhu (T)
Skala temperatur digunakan sebagai indikator keseimbangan panas yang dinyatakan dalam
satuan derajat Kelvin.
d. Energi Dalam (U)
Energi dalam adalah energi yang dimiliki oleh suatu sistem tanpa dipengaruhi oleh
pergerakan dari sistem tersebut, Energi dalam merupakan jumlah seluruh energi kinetik
atom atau molekul, ditambah jumlah seluruh energi potensial yang timbul akibat adanya
interaksi antara atom atau molekul.
U = Ek + Ep
(5)
MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6
Dimana energi kinetik itu sendiri ada karena kecepatan (Ek = 2 mv ), dan energi potensial ada karena adanya
perbedaan ketinggian (Ep = mgh). Berdasarkan hukum termodinamika pertama, total energi akan selalu konstan,
jadi ketika energi dalam sistem menghilang, maka secara bersamaan akan terbentuk energi dalam bentuk lain pada
lingkungannya:
(6)
Perpindahan energi yang terjadi umumnya dapat berupa panas dan kerja (Q dan W)
dimana Q dan W akan bertanda positif ketika sistem menyerap kalor dan melakukan kerja.
Jadi perubahan energi dalam akan bernilai 0 jika jumlah kalor yang masuk sama besar
dengan jumlah kerja yang dilakukan, dan jika kalor yang dikeluarkan sama besar dengan
kerja yang dikenakan pada sistem. :
(energi lingkungan) = Q W
(7)
(8)
e. Entalpi (H)
Entalpi merupakan besaran yang digunakan untuk mendefinisikan jumlah energi dalam
dari suatu sistem ditambah dengan energi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu kerja
H = U + (PV)
(9)
Di mana H adalah entalpi, U adalah energi dalam, P adalah tekanan, dan V adalah volume.
Karena U dan PV memiliki satuan energi, maka dengan demikian H juga memiliki satuan
energi. Lebih lanjut, U, P, dan V merupakan fungsi keadaan, sehingga bentuk difrensial
persamaan 5 adalah:
dH = dU + d(PV)
(10)
(11)
f. Entropi (S)
Entropi
adalah
ukuran
ketidakteraturan
dalam
suatu
sistem,
semakin
tinggi
ketidakteraturan suatu sistem semakin tinggi pula nilai entropinya. Maka, dalam benda
padat yang molekulnya tersusun dengan sangat teratur akan memiliki entropi yang lebih
kecil dibandingkan dengan benda dalam fasa gas yang molekul-molekulnya bergerak lebih
bebas. Perubahan entropi suatu sistem disebabkan oleh perubahan kandungan panasnya,
dimana:
10
(12)
MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok
6
ketika
secara
eksergonik)
spontan
hingga
(reaksi
mencapai
berlangsung
secara
spontan
ke
arah
spontan
energi
gibbs
dapat
energi
gibbs
dapat
reaktan:
()
11
()
MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6
B. Besaran Turunan
Besaran turunan dapat kita ketahui melalui dasar, atau dengan kata lain besaran ini
merupakan turunan dari besaran-besaran dasar.
a. Energi dan Kerja
Energi diartikan sebagai kemampuan melakukan kerja, ketika pemindahan energi
dilakukan dengan cara gerak mekanik maka disebut kerja. Jumlah kerja mekanik yang
dilakukan dapat ditentukan melalui persamaan turunan Newtonian:
W = F.s
Atau sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volume: W= P. dV
(18)
(19)
b. Kalor
Perpindahan energi karena adanya perbedaan suhu berhubungan dengan aliran panas.
Setiap sistem memiliki kapasitas terhadap panas, semakin kecil perubahan temperature
yang terjadi akibat dari perpindahan panas,berarti sistem tersebut memiliki kapasitas panas
yang besar. Kapasitas panas di definisikan secara matematis melalui:
=
(20)
Kapasitas panas dapat diukur dalam 2 kondisi yaitu dalam volume yang tetap disebut
isokhorik atau dalam tekanan konstan disebut isobarik. Dalam keadaan isokhorik
kapasitas panas didefinisikan sebagai Cv:
dU = CvdT
(21)
(22
)
= =
12
(23
)
MAKALAH BIOENERGETIKA
Kelompok 6
= =
di pojok-pojok (G, H, U,
T adalah suhu.
dan F) dapat
kita
tentukan turunannya, contohnya Energi gibbs (G) yang ada di pojok kiri atas. G berada
diantara P dan T, kemudian lihat tanda panahnya. Pada P tanda Panahnya masuk, berarti
tandanya positif, sedangkan pada T tanda panahnya keluar, berarti negatif. Sehingga dapat
kita tuliskan : dG = VdP SdTDari keempat persamaan di atas masing-masing persamaan
akan menghasilkan hubungan yang lain,
volume konstan akan menghasilkan
menghasilkan
6.
13