Anda di halaman 1dari 6

KETAPEL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA

1. Media Pembelajaran
Sampai saat ini pelajaran fisika masih menjadi pelajaran yang tidak digemari
siswa karena konsepnya yang dianggap abstrak. Mereka mengalami kesulitan
dalam memahami materi, selain itu mereka juga dituntut memiliki penalaran untuk
memahami konsep-konsep yang abstrak. Siswa tidak dapat memahami metri fisika
hanya dengan membaca atau menghafal rumus, mereka juga harus memahami
konsep-konsep yang mendasarinya. Untuk itu media pembelajaran sangat
dibutuhkan untuk membantu proses pembelajaran fisika. Media pembelajaran
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut
Daryanto (2013:4), media pembelajaran merupakan sarana perantara dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu bagian komunikasi, yaitu
sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Media digunakan
sebagai alat bantu untuk mempermudah siswa memahami suatu materi.
Pada bab ini akan membahas tentang benda-benda yang ada disekitar yang
dapat dijadikan sebagai media pembelajaran fisika, salah satunya yaitu ketapel yang
dapat digunakan untuk menjelaskan materi fisika tentang elastisitas, gerak parabola,
2. Definisi dan sejarah ketapel

Sumber :
https://www.dompubicara.com/2019/02/parah-ketapel-jadi-alat-pembunuh-generasi-
milenial/
Tahukah anda apa itu ketapel? Istilah ketapel (Catapult) berasal dari bahasa
yunani, yaitu cata yang berarti bawah, dan pollo yang berarti melemparkan. Awalnya
ketapel ditemukan pada tahun 300SM oleh bangsa yunani, dan pada awal 399SM
ketapel mulai digunakan untuk perang. Ketapel atau pada zaman dahulu disebut
dengan “umban” merupakan salah satu benda yang dianggap sangat mematikan di
dunia kuno. Bahkan orang Israel menjadikan ketapel sebagai salah satu alat untuk
berperang. Suku benyamin yang merupakan salah satu dari dua belas suku israel
memiliki 7000 orang kidal yang jago bermain ketapel yang tidak pernah meleset.
Pada zaman dahulu, ketapel terbuat dari kulit atau anyaman wol yang
ditengahnya diberi kantong untuk meletakkan batu atau peluru. Jika tali yang
digunakan pada ketapel semakin panjang, maka lemparan yang dihasilkan juga
akan semakin jauh. Menurut sebuah dokumen perang, pasukan panah dilatih untuk
membidik target sejauh 175 meter, sedangkan pasukan ketapel dilatih untuk
membidik target sejauh 375 meter, dan diketahui bahwa pasukan ketapel mampu
membidik target secara akurat dengan kecepatan lemparan mencapai 90 km/jam.
Ketapel tidak hanya dimainkan di Indonesia saja, tetapi juga di seluruh dunia,
bahkan di luar negeri ketapel telah dibuat dengan sentuhan modern dan seni yang
tinggi dan unik.
Pernahkah anda membuat atau memainkan ketapel? Ketapel adalah sebuah
benda yang terdiri dari 3 bagian, yaitu gagang yang terbuat dari kayu yang
bercabang, karet pegas yang biasanya terbuat dari karet gelang, dan komponen
ketiga yaitu alas yang biasanya terbuat dari karet ban. Di Indonesia ketapel biasanya
digunakan untuk berburu hewan-hewan kecil seperti capung, burung kecil, atau
biasanya hanya digunakan oleh anak-anak untuk bermain perang-perangan
menggunakan peluru dengan teman sebayanya. Peluru yang digunakan biasanya
dari batu-batu kecil atau benda-benda kecil.

3. Prinsip Kerja dan Cara Kerja Ketapel


Cara kerja ketapel yaitu dengan mendorong gagang kedepan dan menarik
alasnya ke belakang beserta peluru atau kerikil. Karet Ketapel akan meregang dan
menimbulkan energi potensial. Energi potensial akan berubah menjadi energi kinetic
saat alas lontar tersebut dilepaskan. Batu atau kerikil dari alas akan terlontar dan
begerak dengan kecepatan tertentu. Gerak yang disebabkan oleh peristiwa tersebut
adalah gerak lurus berubah beraturan. Kecepatan batu atau kerikil yang dilontarkan
tersebut tergantung pada besarnya gaya otot pada saat menarik karet ketapel.
Semakin besar gaya otot yang diberikan, maka energi potensial dan energy kinetic
yang dihasilkan ketapel juga semakin besar. Begitu sebaliknya, jika gaya otot yang
diberikan kecill, maka energy potensial karet kecil atau lemah dan lontaran batu atau
kerikil yang dihasilkan juga semakin kecil atau menjadi lambat

4. Ketapel Sebagai Media Pembelajaran


Tahukah anda bahwa alat sederhana seperti ketapel dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran dalam fisika?

5. Konsep fisika yang dapat dijelaskan dengan ketapel


a. Elastisitas

Sumber :
http://permainantradisionaltermasakini.blogspot.com/2017/08/permainan-
ketapel.html
Perhatikan gambar diatas !
Saat kita bermain ketapel, kita meletakkan batu atau kerikil pada karet
ketapel dan menarik karet tersebut kedepan sehingga bentuk karet berubah atau
karet akan memanjang. Ketika kita melepaskan tarikannya, karet akan melontarkan
batu ke arah depan dan karet ketapel akan kembali ke bentuk semula. Karet ketapel
tersebut merupakan contoh dari benda elastis. Benda elastis atau elastisitas adalah
kecenderungan suatu bahan untuk kembali ke bentuk awalnya atau dapat diartikan
sebagai kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya setelah gaya
luar atau gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Contoh lain dari
benda elastis yaitu pegas. Saat benda ditekan atau ditarik, maka dengan segera
pegas tersebut akan kembali ke bentuk semula. Kemudian, ketika anda memiliki
segumpal plastisin dan meletakkannya diatas meja, lalu anda menekan gumpalan
plastisin tersebut dengan telapak tangan agar berubah bentuk. Namun setelah
plastisin ditekan dan anda menarik telapak tangan, plastisin tidak segera kembali ke
bentuk semula. Dalam hal ini diketahui bahwa beberapa benda seperti plastisin,
tanah liat, dan adonan tepung kue tidak segera kembali ke bentuk semula setelah
gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Benda-benda tersebut
disebut benda tak elastis atau benda plastis.
b. Gerak parabola
Gerak parabola merupakan salah satu materi dalam pelajaran fisika yang
cukup rumit untuk dijelaskan. Agar dapat menyelesaikan permasalahan atau
persoalan tentang gerak parabola ini membutuhkan penalaran dan imajinasi yang
kuat. Seorang siswa harus dituntut untuk mampu menggambarkan besaran-besaran
vector yang bekerja pada gerak parabola. Mereka harus berimajinasi dan
menggambarkan bentuk lintasan dan arah geraknya, hal itu tentunya membuat
siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi gerak parabola. Untuk itu kita
membutuhkan suatu alat yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran untuk
membantu mempermudah siswa memahami materi, sehingga siswa dapat lebih
konkret dalam membayangkan tentang gerak parabola. Salah satu benda yang
dapat digunakan sebagai media pembelajaran yaitu ketapel. Ketika sebuah ketapel
yang sudah berisi batu atau kerikil ditarik dan kemudian dilepas, maka batu atau
kerikil akan terlontar dengan lintasan yang membentuk parabola.
Saat bermain ketapel, agar batu atau kerikil meluncur dengan cepat, maka
anda harus menarik karet ketapel menjadi lebih panjang. Setelah dilepas, batu yang
semula diam akan bergerak. Secara fisika, kecepatan batu mula-mula adalah nol
dan setelah lepas dari ketapel kecepatan batu atau kerikil tersebut berubah menjadi
tidak nol. Lalu, berapakah kecepatan batu setelah lepas dari ketapel ? berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan tersebut? Dan bagaimana bentuk
lintasan yang dihasilkan oleh ketapel? Nah .. untuk mengetahui jawaban dari
pertanyaan diatas, lihatlah gambar dibawah ini !
Hukum Newton menyatakan bahwa jika jumlah gaya-gaya pada benda sama
dengan nol, maka benda yang semula diam akan tetap diam, dan benda yang
bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap bergerak dengan kecepatan
konstan. Kecepatan yang bergerak pada arah horizontal menunjukkan jumlah gaya
pada arah horizontal sama dengan nol . (Buat grafik)
Sehingga persamaan gerak parabola dapat dituliskan sebagai berikut:
1. y =
2.

c. Usaha dan Energi


Pada saat bermain ketapel, batu atau kerikil diberikan gaya agar meluncur
atau berpindah tempat menuju sasaran. Hal ini merupakan salah satu bentuk usaha
yang dilakukan oleh ketapel terhadap benda atau kerikil. Kemudian, saat kita
menarik atau memberi gaya pada karet ketapel, karet ketapel yang kita tarik akan
meregang dan memiliki energi potensial. Karet ketapel tersebut akan melontarkan
batu atau kerikil karena adanya energi potensial pada karet yang diregangkan.
Diketahui bahwa setiap benda yang bergerak memiliki energy. Saat ketapel ditarik
lalu dilepaskan maka batu atau kerikil yang berada didalamnya akan meluncur
dengan kecepatan tertentu. Batu atau kerikil yang bergerak tersebut memiliki
energy, yaitu energy kinetic.
Energy tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah ke dalam bentuk yang
lain. Saat bermain ketapel, juga terdapat hukum kekekalan energy yang bekerja.
Hal ini diketahui ketika anda menarik ketapel dan menghempaskan batu menuju
arah sasaran terjadi perubahan bentuk energi dari energy potensial menjadi energy
kinetik. Perubahan energy biasanya melibatkan perpindahan energy dari satu
benda ke benda lainnya. Energy potensial yang tersimpan pada ketapel yang
diregangkan berubah menjadi energy kinetik benda (batu atau kerikil) saat ketapel
dilepas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada perpindahan energy
selalu disertai dengan adanya usaha, yaitu pada saat karet ketapel melakukan
usaha pada batu atau kerikil tersebut.
d. Momentum, impuls, dan tumbukan
Tumbukan terjadi antara batu atau kerikil yang dilontarkan dengan benda
yang menjadi sasaran

Anda mungkin juga menyukai