Anda di halaman 1dari 12

Makalah

ANALISIS KURIKULUM : HUBUNGAN KD DENGAN INDIKATOR


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kajian Kurikulum IPA,
yang Diampu oleh ibu Dr. Frida Maryati Yusuf, M.Pd

Disusun Oleh

Sri Astika Adeningsih

(433419002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
Swt. yang telah memberi taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Analisis Kurikulum : Hubungan KD
dengan Indikator” tepat pada waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam
semoga tercurah kepada Nabiyullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, para sahabat
dan sahabiyah yang senantiasa istiqamah dalam menjalankan syariah-Nya. Dan
semoga kita juga dimasukkan Allah SWT. dalam golongan ini. Amin.Tak lupa
pula saya mengucapkan terima kasih atas bimbingan ibu “Dr. Frida Maryati
Yusuf, M.Pd” yang diberikan, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan bimbingan juga saya
ucapkan terima kasih. Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih
banyak kesalahan yang dilakukan. Oleh karena itu Penulis juga menyadari bahwa
makalah yang penulis tulis ini masih banyak kekurangan. Karena itu sangat
diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang
membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Gorontalo, 1 Oktober 2021

Sri Astika Adeningsih


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kurikulum
2.2 Pengertian Kompetensi Dasar dan Indikator
2.3 Perbedaan Kompetensi Dasar dan Indikator
2.4 Hubungan Kompetensi Dasar dengan Indikator
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam teori kurikulum keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang,
mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan
desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan,serta sarana dan
prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum ,termasuk pembelajarandan penilaian
pembelajaran serta kurikulum.Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional,Pasal 1 ayat 19,dinyatakan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturanmengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan
pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum
mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke arah mana dan bagaimana bentuk kehidupan itu
kelak akan ditentukan olehkurikulum yang digunakan oleh bangsa tersebut.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan
kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan
mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya
melalui olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam
menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber
daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui
penerapan manajemen berbasisi sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan. Peraturan pemerintah ini memberikan arahan
tentang perlunya disusun dan dilaksanakan 8 standar nasional pendidikan yang meliputi:
standar isi, standar proses, standar kompetensi kelulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kurikulum?
2. Apa Pengertian Kompetensi Dasar dan Indikator?
3. Apa saja perbedaan Kompetensi Dasar dan Indikator?
4. Bagaimana Hubungan Kompetensi Dasar dan Indikator?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui Pengertian Kurikulum
2. Mahasiswa dapat mengetahui Pengertian Kompetensi Dasar dan Indikator
3. Mahasiswa dapat mengetahui Perbedaan Kompetensi Dasar dan Indikator
4. Mahasiswa dapat mengetahui Hubungan Kompetensi Dasar dan Indikator
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kurikulum
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang artinya
pelari dan curure yang berarti tempat berpacu. Dari dua kata tersebut, kurikulum diartikan
sebagai jarak perlombaan yang harus ditempuh oleh pelari dalam suatu arena
perlombaan. Kurikulum adalah dokumen yang dibuat untuk menjadi petunjuk dan arahan
kemanapendidikan akan dibawa dan pola pendidikan seperti apa yang hendak diterapkan
dan diangga pcocok dan tepat agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Di
Indonesia dan di berbagai negara, kurikulum dibuat pemerintah dengan memperhatikan
perkembangan kondisi masyarakat terkini. Meski demikian , kurikulum dibuattak lepas
dari pengaruh latar belakang keadaan sejarah suatu negara. Dengan
demikianpengembangan kurikulum pada setiap negara tidak akan pernah sama
disebabkan oleh latarbelakang sejarah, budaya , politik dan aspek-aspek lain yang
memang berbeda.Kurikulum tidak bersifat statis . kurikulum akan mengalami perubahan
sesuai dengantuntutan jaman. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang dibuat
berangkat dari kebutuhan peserta didik. Pendidikan progresif yang disarankan John Dwey
dalam bukunya “ the Child and Curriculum ” menunjukan bagaimana pentingnya
kurikulum bersifat student centred. Kebutuhan siswa dimasa kini dan masa yang akan
datang harus termuat dalam sebuahkurikulum. Aliran progresivisme menekankan pada
pentingnya melayani perbedaan individualdan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
UU no 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
bahwakurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahanpelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaranuntuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ronald C Doll menyatakan
bahwa kurikulum sekolah adalah isi dan proses formalmaupun nonformal yang
mengantarkan peserta didik memperoleh pengetahuan danpemahaman. Peserta didik
mengalami perkembangan keterampilan, perubahan tingkah laku,apresiasi, dan nilai-nilai
dibawah lembaga pendidikan. Sedangkan Caswell dan Campbell,menyatakan bahwa
kurikulum adalah semua pengalaman yang diperoleh anak-anak dibawahpanduan guru.
Secara garis besarnya pengertian kurikulum terbagi dalam :
1. Kurikulum dalam arti tradisional Crow dalam pengertian ini kurikulum diartikan
sebagai subjek atau mata pelajaran ataubidang studi yang harus dikuasai anak
didik secara kognitif untuk lulus mendapat ijazahsedangkan Wiles &Bondi
menyatakan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaranatau training yang
diberikan sebagai produk atau pendidikan.
2. Kurikulum modern Menurut Hilda Taba, kurikulum adalah rencana pembelajaran
yang disusun denganmempertimbangkan berbagai hal mengenai proses
pembelajaran serta perkembanganindividu . Dengan demikian kurikulum dapat
disamakan dengan pedoman mengajaryang disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan peserta didik.Dewey memberikan kritik terhadap system sekolah
tradisional yang tentunyaberdasarkan kurikulum yang tradisional juga. Kurikulum
tradisional terlalu berpusat pada guru ,buku teks dan pusat perhatian berada diluar
anak. Penulis pun berpendapat meski kurikulummodern telah diperkenalkan
masih banyak proses pembelajaran mengesampingkan tingkatperkembangan dan
kebutuhan peserta didik. Guru , sekolah dan pemerintah seolah lebih
mengharapkan angka kelulusan yang berurusan dengan aspek cognitive dibanding
keterampilanpeserta didik dalam memperoleh pengetahuan.
2.2 Pengertian Kompetensi Dasar dan Indikator
a) Kompetensi dasar
Kompetensi Dasar adalah kemampuan minimal yang harus dicapai peserta
didik dalam penguasaan konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas
pada jenjang pendidikan tertentu. dilihat dari tujuan kurikulum, kompetensi dasar
termasuk pada tujuan pembelajaran. Kompetensi merupakan perpaduan dari
pengetahuan, ketrampilan nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir
dan bertindak. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan
dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya,
sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan
sebaik-baiknya. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas,
ketrampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.
Dalam kurikulum kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu dideskripsikan secara
eksplisit, sehingga dijadikan standart dalam pencapaian tujuan kurikulum. Baik guru
maupun siswa perlu memahami kompetensi yang harus dicapai dalam proses
pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan dalam merencanakan strategi dan indicator
keberhasilan.
Untuk memperoleh perincian tersebut perlu dilakukan analisis standar
kompetensi. Caranya dengan mengajukan pertanyaan: “kemampuan atau kemampuan
dasar apa saja yang harus dikuasai siswa-siswi dalam rangka mencapai standar
kompetensi?”. Jawaban atas pertanyaan tersebut berupa daftar lengkap pengetahuan,
keterampilan, dan atau sikap yang harus dikuasai siswa-siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi. Kompetensi dasar untuk setiap standar kompetensi dapat berkisar
antara 5 sampai 6 butir. Pada proses analisis standar kompetensi dan kompetensi
dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada standar isi, harus
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi
b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Demikian juga halnya kajian kompetensi dasar sama dengan kajian standar
kompetensi.
b) Indikator
Menurut Depag Indikator adalah wujud dari kompetensi dasar yang lebih
spesifik. Sedangkan menurut E Mulyasa indicator merupakan penjabaran dari
kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang
dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Indicator juga dikembangkan sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga
dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi
sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian. Darwin
Syah mendefinisikan indikator pembelajaran adalah karakteristik, ciri-ciri, tanda-
tanda perbuatan atau respon yang dilakuakan oleh siswa, untuk menunjukkan bahwa
siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu.
Jadi indikator adalah merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat
dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak
ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata
pelajaran tertentu.
Adapun dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
a) Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan
dalam Kompetensi Dasar.
b) Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah.
c) Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan atau
daerah.
Indikator juga merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dapat dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam penyusun alat
penilaian. Indikator adalah kompetensi dasar yang secara spesifik dapat dijadikan ukuran
untuk mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran. Karena indikator merupakan KD
yang spesifik, apabila serangkaian indikator dalam suatu kompetensi sudah dapat
terpenuhi berarti target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi. Ada beberapa fungsi
indikator yang dengannya menjadikan penting pada perumusan indikator dalam
penyusunan silabus. Fungsi-fungsi tersebut yaitu Sebagai pedoman dalam menyusun alat
ukur. Alat ukur tersebut dapat dijadikan sebagai alat pembuktian bagi keberhasilan siswa
dalam mencapai standar kelulusan yang telah ditentukan.
2.3 Perbedaan Kompetensi Dasar dan Indikator
Menurut Depag indikator adalah wujud dari kompetensi dasar yang lebih spesifik.
Sedangkan menurut E. Mulyasa indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar
yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan
oleh peserta didik. Selain itu Kompetensi Dasar berbicara tentang pengetahuan,
keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan
bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena
itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi sedangkan
pada Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi.
Perbedaan lainya bisa dilihat dari segi fungsinya,Kompetensi Dasar (KD)
fungsinya adalah sebagai acuan atau rujukan guru dalam menyusun indikator kompetensi
pada pembelajaran di kelas. Dengan demikian, akan tercapai tujuan pembelajarannya.
Sedangkan pada indikator sendiri fungsinya yaitu Sebagai pedoman dalam menyusun alat
ukur. Alat ukur tersebut dapat dijadikan sebagai alat pembuktian bagi keberhasilan siswa
dalam mencapai standar kelulusan yang telah ditentukan.
2.4 Hubungan Kompetensi Dasar dan Indikator
Hubungan Kompetensi Dasar dengan indikator itu sendiri yaitu salah satunya
Kompetensi Dasar berbicara tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang
harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar
kompetensi yang telah ditetapkan. Dan indikator sebagai penanda pencapaian
Kompetensi Dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan
dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Kompetensi dasar diturunkan menjadi indikator, dari indikator digunakan untuk
menyusun tujuan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran didasarkan pada tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, dari evaluasi inilah dapat diketahui hasil belajar peserta
didik. Selain itu hubungannnya juga dapat dilihat Indikator pada hakekatnya adalah
ukuran,karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang berkontribusi/menunjukkan
ketercapaian suatu kompetensi dasar. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Kurikulum adalah dokumen yang dibuat untuk menjadi petunjuk dan arahan
kemanapendidikan akan dibawa dan pola pendidikan seperti apa yang hendak diterapkan
dan diangga pcocok dan tepat agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Di
Indonesia dan di berbagai negara, kurikulum dibuat pemerintah denganmemperhatikan
perkembangan kondisi masyarakat terkini. Meski demikian , kurikulum dibuattak lepas
dari pengaruh latar belakang keadaan sejarah suatu negara. Kompetensi Dasar adalah
kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penguasaan konsep atau
materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. dilihat dari
tujuan kurikulum, kompetensi dasar termasuk pada tujuan pembelajaran. Kompetensi
merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan nilai dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Indikator adalah wujud dari kompetensi dasar
yang lebih spesifik. Sedangkan menurut E Mulyasa indicator merupakan penjabaran dari
kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan
atau ditampilkan oleh peserta didik. Indicator juga dikembangkan sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan
dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian. Dan hubungannya juga yaitu
Hasil belajar yang dicapai siswa harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, tujuan
pembelajaran sendiri mengacu pada indikator yang merupakan rincian dari kompetensi
dasar
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis sadar akan kodrat manusia yang tak
pernah luput dari kesalahan, maka dari itu untuk lebih menyempurnakan penyusunan
makalah kedepan, penulis mengharapkan pembaca bisa menambah wawasan dari
penjelasan materi makalah ini dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Maulana Arafat dan Nazran Azizan. 2019 Pembelajaran Tematik MI/SD Implementasi
Kurikulum 2013 Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill), Yogyakarta: Samudra
Biru
Suyanto, Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualifikasi Dan
Kualitas Guru Di Era Global. Jakarta: Erlanga
Harjanto, 1997. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rhineka Cipta.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Syah, Darwin. 2007. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta: Gaung
Persada Press.
Uno, Hamzah B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai