Anda di halaman 1dari 132

PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK, HARGA DAN

PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO


KICKOFF SPORT PONDOK PINANG

SKRIPSI

Program Studi : Manajemen

oleh:

NAMA : Abdul Robi Hamdani

NIM : 041601503125205

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

JAKARTA

2022
PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK, HARGA DAN
PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO
KICKOFF SPORT PONDOK PINANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Unutk Memperoleh Gelar

SARJANA MANAJEMEN

Program Studi Manajemen – Strata 1

Oleh:

NAMA : Abdul Robi Hamdani

NIM : 041601503125205

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

JAKARTA

2022
THE EFFECT OF PRODUCT COMPLETENESS, PRICE AND
PROMOTION ON PURCHASING DECISIONS AT THE
SPORT KICKOFF SHOP PONDOK PINANG

THESIS

The Study Program: Management

BY:

NAME : Abdul Robi Hamdani

NIM : 041601503125205

FACULTY ECONOMICS & BUSINESS

SATYA NEGARA INDONESIA UNIVERSITY

JAKARTA

2022
THE EFFECT OF BRAND IMAGE, PRODUCT
COMPLETENESS AND PROMOTION ON PURCHASING
DECISIONS AT THE SPORT KICKOFF SHOP PONDOK
PINANG

THESIS

Presented As One Of The Condution For Obtaining A Degree

BACHELOR OF MANAGEMENT The Study Program

Management – Strata 1

BY:

NAME : Abdul Robi Hamdani

NIM : 041601503125205

FACULTY ECONOMICS & BUSINESS

SATYA NEGARA INDONESIA UNIVERSITY

JAKARTA

2022
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Abdul Roby Hamdani

NIM : 041601503125205

Program Studi : Manajemen

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah murni hasil karya sendiri dan seluruh isi

skripsi menjadi tanggung jawab saya sendiri. Apabila saya mengutip dari karya

orang lain maka saya mencantumkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang

berlaku. Saya bersedia dikenai sanksi pembatalan skripsi ini apabila terbukti

melakukan tindakan plagiat (penjiplakan).

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Jakarta, 2022

(Abdul Robi Hamdani)

i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA : Abdul Robi Hamdani

NIM : 0416015031250205

JURUSAN : Manajemen

KONSENTRASI : Pemasaran

JUDUL SKRIPSI :PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK, HARGA


DAN PROMOSI TERHADAPA KEPUTUSAN
PEMBELIAN DI TOKO KickOff Sport Pondok Pinang.

TANGGAL UJIAN : 2022

Jakarta, 2022

Dosen Pembimbing II Dosen Pembimbing I

(Dr. Subagiyo,SE., MM) (Agus Wahyono,SE., MM)

Dekan Ketua Jurusan

(GL. Hery Prasetya,SE., MM) (Yuslinda Nasution,SE., MM)

ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK,HARGA DAN PROMOSI


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO KICKOFF SPORT
PONDOK PINANG

OLEH :

NAMA : Abdul Robi Hamdani

NIM : 041601503125205

Telah dipertahankan didepan penguji pada tanggal….. 2022

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Ketua Penguji / Pembimbing I

(Agus Wahyono,SE., MM)

Anggota Penguji Anggota Penguji

(Lucy Nancy Simatupang, SE., MM) (Dr. Arifin Siagian, SE., MM)

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Kelengkapan Produk, Harga dan Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian Di Toko KickOff Sport Pondok Pinang”

Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Satya Negara Indonesia.

Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan

baik secara moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat selesai. Selain itu,

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Satya Negara Indonesia Ibu Dra. Merry L. Panjaitan, M.M.,

MBA.

2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Satya Negara Indonesia Bapak GL.

Hery Prasetya, S.E., M.M.

3. Ketua Jurusan Manajemen Ibu Yuslinda Nasution S.E., M.M, yang senantiasa

memberikan motivasi kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi.

4. Bapak Agus Wahyono, SE., MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah

banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan

dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

iv
5. Ibu Yuslinda Nasution S.E., M.M, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan arahan, motivasi dan memberikan saran kepada penulis dalam

penyusunan skripsi.

6. Bapak, Ibu dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.

7. Keluarga penulis, Ahmad Hartono dan Dian Suryani selaku Orang tua penulis,

Titie Jokosari selaku tante penulis, Noneng selaku nenek penulis, Putri Nabila

Permatasari dan Azzahra Liza Hardiani selaku Saudari penulis, atas segala

dukungan dan doa yang tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik lancar.

8. Teman-teman Fakultas Ekonomi 2016 yang sudah sama-sama berjuang dan

membantu selama dibangku perkuliahan. Pelajaran dan kenangan menjadi

bekal dan cerita kehidupan saya kelak.

9. Keluarga Besar Manajemen (KEBESMEN) 2016 yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa terima kasih saya karena

sudah banyak membantu dan menemani saat penulis menyusun penelitian ini.

Semoga tetap semangat menjalani sisa-sisa kehidupan di kampus tercinta.

Pokonya kita semua sehat ya! Dan semua bisa menjadi orang sukses dunia

akhirat. Aamiin.

10. Teman seperjuangan selama menyelesaikan skripsi ALDI HANFIADI, Rizky

Ardiansyah, Tri Bagas, Toby Kevin Daniel, Elisabeth Yohanna, Maharani,

Hazmi, Intan Permatasari, Diajeng Rafika, yang sama-sama membantu hingga

skripsi ini dapat selesai dengan baik dan lancar.

v
Penulis dengan ini menyadari masih banyak kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini, seperti pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak.

Untuk itu maka penulis dengan senang hati menerima berbagai masukan, saran,

kritik, yang membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pengembangan

ilmu.

Jakarta, 25 Januari 2021

Penulis

vi
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelengkapan produk,


Harga dan promosi terhadap keputusan pembelian di Toko KickOff Sports
Pondok Pinang secara parsial maupun simultan. Data yang digunakan merupakan
data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 100 orang
responde yang pernah berkunjung dan membeli di toko KickOff Sports Pondok
Pinang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dan
hasil penelitian berdasarkan jawaban responden dengan menggunakan skala likert.
Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Regresi
Linier Berganda, Uji F, Uji t dan Koefisien Determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan (uji F) terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel Kelengkapan Produk (X1), Harga (X2)
dan Promosi (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Secara Parsial (Uji t)
Kelengkapan Produk terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian dan Harga terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian, sedangkan Promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Kata Kunci: Kelengkapan Produk, harga, Promosi dan Keputusan
Pembelian.

vii
ABSTRACT

This study aims to determine the effect of product completeness, price and
promotion on purchasing decisions at KickOff Sports Shop Pondok Pinang
partially or simultaneously. The data used is primary data collected through
distributing questionnaires to 100 respondents who have visited and bought at
KickOff Sports Pondok Pinang store. The method used in this study is a
quantitative method and the research results are based on the respondents'
answers using a Likert scale. The data analysis method used in this research is
Multiple Linear Regression Test, F Test, t Test and Coefficient of Determination.
The results showed that simultaneously (F test) there was a significant
effect between Product Completeness (X1), Price (X2) and Promotion (X3)
variables on Purchase Decision (Y). Partially (t test) Product Completeness has a
significant effect on purchasing decisions and Price has a significant effect on
purchasing decisions, while Promotion has no effect on purchasing decisions.
Keywords: Product Completeness, Price, Promotion and Purchase Decision.

viii
DAFTAR ISI

Contents
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI......................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI..................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iv
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACT......................................................................................................... viii
BAB I....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Perumusan Masalah...................................................................................8
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian.............................................................. 8
BAB II.................................................................................................................... 10
LANDASAN TEORI............................................................................................. 10
A. Definisi Pemasaran.................................................................................. 10
B. Keputusan Pembelian.............................................................................. 11
1. Pengertian Keputusan Pembelian.........................................................11
2. Fakt or-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian.................12
3. Langkah-langkah dalam Proses Keputusan Pembelian........................15
C. Kelengkapan Produk................................................................................18
1. Pengertian Produk................................................................................ 18
2. Atribut Produk......................................................................................19
3. Klasifikasi Produk................................................................................20
4. Strategi Produk.....................................................................................21
D. Harga........................................................................................................22
1. Pengertian harga...................................................................................22
2. Tujuan Penetapan Harga...................................................................... 23
3. Metode Penetapan Harga..................................................................... 25
4. Strategi Penetapan Harga..................................................................... 32

ix
5. Dimensi Harga..................................................................................... 35
E. Promosi.................................................................................................... 36
2. Tujuan Promosi.................................................................................... 37
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Promosi....................................... 38
4. Bauran Promosi....................................................................................40
F. Hubungan Pengaruh Antara Variabel..........................................................43
1. Pengaruh Kelengkapan Produk Terhadap Keputusan Pembelian........43
2. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian................................43
3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian............................ 44
G. Penelitian Terdahulu................................................................................ 45
H. Kerangka Pemikiran................................................................................ 47
BAB III...................................................................................................................49
METODOLOGI PENELITIAN............................................................................. 49
A. Gambaran Umum Perusahaan................................................................. 49
B. Visi dan Misi KickOff Sport....................................................................49
C. Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................50
D. Desain Penelitian..................................................................................... 50
E. Hipotesis Penelitian................................................................................. 51
F. Variabel dan Skala Pengukuran.................................................................. 52
G. Metode Pengumpulan Data......................................................................61
H. Jenis Data.................................................................................................62
I. Populasi dan Sampel................................................................................... 63
J. Metode Analisis Data.................................................................................. 64
1. Statistik Deskriptif............................................................................... 64
2. Analisis Instrumen Penelitian.............................................................. 64
K. Uji Asumsi Klasik....................................................................................70
1. Uji Normalitas......................................................................................70
2. Uji Multikolinearitas............................................................................ 71
4. Uji Heteroskedastisitas.........................................................................72
5. Analisis Korelasi.................................................................................. 72
BAB IV...................................................................................................................76

x
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................................................76
A. Hasil Penyebaran Kuesioner....................................................................76
B. Profil Responden..................................................................................... 76
C. Hasil Pengolahan Data.............................................................................79
D. PEMBAHASAN......................................................................................94
BAB V.................................................................................................................... 98
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 98
A. Kesimpulan.............................................................................................. 98
B. Saran........................................................................................................ 98

xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii
xix
xx
xxi
xxii
xxiii
xxiv
xxv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kesadaran masyarakat akanpentingnya

berolahraga semakin meningkat. Berolahraga tidak hanya untukamenjaga

kebugaran tubuh, namun menjadi suatu hobi atau trend bagi masyarakatauntuk

berolahraga. Aktivitas olahraga telah menjadi bagian dari kehidupan setiapaorang,

baik bagi pelajar, mahasiswa, anak remaja, orang dewasa, dan tidak menutup

kemungkinan bagi para manula. Olahraga merupakan suatu aktivitasjasmani yang

menggunakan otot-otot besar dan kecil secara sistematis yangdilakukan dan

informasi yang didapatkan seperti pengetahuan dalam menjagakebugaran tubuh

melalui aktivitas olahraga. Semenjak usia dini, anak-anak sudahdibiasakan untuk

berolahraga, mulai dari TK, SD, SMP, SMA bahkan hingga Perguruan Tinggi,

semua mengharuskan para siswa untuk banyak melakukan olahraga. Kemudian

beberapa perguruan tinggi sudah membuka program studi dibidang olahraga

seperti pendidikan jasmani. Sehingga hal tersebut yang membuat kebutuhan

masyarakat terhadap peralatan dan perlengkapan olahraga semakin

meningkat.Banyak bidang olahraga yang diminati oleh masyarakat,

diantaranyaadalah badminton, tennis, sepak bola, futsal yang sedang menjamur

dalam lingkungan masyarakat, dan masih banyak bidang olahraga lainya. Namun,

dalam kondisi ini tentunya masyarakat membutuhkan peralatan dan perlengkapan

untuk mendukung aktivitas mereka dalam berolahraga. Sehingga dalam kondisi

1
ini juga,menjadi peluang bisnis bagi setiap pebisnis untuk menjual peralatan dan

perlengkapan olahraga yang dibutuhkan masyarakat, salah satunya adalah

perusahaan KickOff Sport.

Kickoff sport adalah toko olahraga terlengkap yang menjual brand lokal seperti

Specs, Ortuseight, Mills dan lain-lain. Dalam memenangkan persaingan harus

menampilkan produk terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu

berkembang dan berubah-ubah. Maka dari itu, sangat penting bagi perusahaan

untuk mengetahui perilaku konsumen yang selalu berkembang dengan cara

memahami perilaku konsumen tersebut karena hal ini akan menentukan

pengambilan keputusan pembelian (Sudar, 2011).

Secara global, industri sporting goods atau perlengkapan olahraga juga tertekan

selama pandemi COVID-19. Perusahaan pakaian olahraga mengalami penurunan

pendapatan 29% pada kuartal I-2020 dibandingkan 2019, tetapi relatif lebih

tangguh dibandingkan industri pakaian jadi lainnya yang turun 55%. Walau begitu,

pada pertengahan 2020 industri olahraga profesional mulai pulih (DetikSport).

2
Tabel 1.1

Pendapatan Toko KickOff Sport Secara Ofline dan Online

Bulan Juni – November 2021

Diagram Pendapatan
400% 348%
350%
300%
250%
200%
150% 99%
78%
100%
35%
50% 0% 0% 13%
0%
-50% Juni Juli Agustus September Oktober November
-5%
-21% -32% -28%
-46%
-100%

Offline Online

Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat data penjualan offline dan online

pada bulan Juni sampai November mengalami fluktuasi. Manajemen kickoff Sport

pondok pinang melakukan beberapa strategi karena adanya fenomena pendapatan

yang mengalami fluktuasi, untuk menarik konsumen dalam melakukan keputusan

pembelian pada masa pandemi covid-19. Untuk mencapai target yang diinginkan

maka perlu dilakukan kajian apakah strategi pemasaran yang dilakukan melalui

kelengkapan produk, Harga dan promosi meningkatkan keputusan pembelian

konsumen.

3
Tabel 1.2

Kelengkapan Produk Sport dari beberapa toko di Jakarta

KickOff Sport  Ortuseight


 Specs
 Calci
 Jonas
 Avo
 TKB (Toko Kiper Bandung)
 PGS (Pati GK Store)
 Mills
 910Shoes

Rank Sport  Ortuseight


 XABI
 Mills
 910Shoes
 Munich
 Umbro

SportWays  Ortuseight
 Specs
 910Shoes
 Piero
 Nike
 Mizuno
 Yonex
 Puma

Top Score  Ortuseight


 Mills
 Specs
 910Shoes
 Asics
 Munich
 Converse
 Adidas
 Nike

Sumber:Sportway.com dan Shopee marketplace.

Dalam hal ini Kelengkapan produk yang ditawarkan di toko Kickoff Sport

Pondok Pinang jika dibandingkan dengan pesaing relatif lebih lengkap untuk

3
produk lokal, keragaman produk juga terlihat lebih variatif. Upaya untuk

mempengaruhi konsumen memutuskan pembelian adalah dengan menawarkan

produk yang bervariasi dan lengkap, luas dan berkualitas dalam hal

service.manajemen toko kickoff sport pondok pinang bahwa upaya untuk

mempengaruhi keputusan pada saat pandemic melalui berbagai strategi

melengkapi produk dengan cara melakukan pembelian lewat website resmi

kickoff juga melalui marketplace online shop. Toko kickcoff sport Pondok pinang

juga melakukan upaya yang lain dengan menggandeng atau bekerja sama dengan

beberapa atlet futsal Indonesia. Strategi tersebut dipilih karena Kickff sport yakin

dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dalam penelitian

Muhammad Rifai Kurnia (2016) menyatakan hasil bahwa dengan kelengkapan

produk akan mempengaruhi hasil secara positif terhadap keputusan pembelian di

Okay Sport di Kabupaten Wonosari. Namun, Rosa Lesmana dalam penelitiannya

menemukan bahwa Kelengkapan Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen di Toko H. Uding Cisauk.

Table 1.3

Perbandingan harga Produk KickOff Sport dengan kompetitor

Nama Toko Nama Produk Harga

KickOff Sport  Sepatu Bola Catalyst Liberte  Rp. 449.000


FG.  Rp. 335.000
 Sepatu Futsal Jogosala Storm  Rp. 296.000
Breaker
 Sepatu futsal Ignite IN

RankSport  Sepatu Bola Catalyst Liberte  Rp. 424.150


FG.  Rp. 345.250
 Sepatu Futsal Jogosala Storm  Rp. 296.650
Breaker

4
 Sepatu futsal Ignite IN

Sportways  Sepatu Bola Catalyst Liberte  Rp. 459.000


FG.
 Sepatu Futsal Jogosala Storm  Rp. 329.000
Breaker  Rp. 299.000
 Sepatu futsal Ignite IN

Top Score  Sepatu Bola Catalyst Liberte  Rp. 499.000


FG.  Rp. 333.125
 Sepatu Futsal Jogosala Storm  Rp. 297.000
Breaker
 Sepatu futsal Ignite IN

Sumber: Data diolah peneliti 2022

Kickoff Sport juga melakukan penyesuaian Harga seperti harga yang bersaing,

harga yang sesuai dengan kualitas dan harga yang sesuai dengan manfaatnya.

Selain itu KickOff Sports juga melakukan diskon diwaktu tertentu dan diskon

barang tertentu dan juga adanya Promo. Pada penelitian Febriano Clinton Polla, et.

al (2018) menemukan hasil bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian pada PT. Indomaret Manado Unit jalan Sea. Namun, pada

penelitian Siti Nurhayati (2017) menemukan hasil yang berbeda bahwa Harga

tidak berpengaruh terhadap keputusan Pembelian Handphone Samsung di

Yogyakarta.

Selain strategi penguatan Kelengkapan Produk dan Harga Kickoff Sport juga

meyakinkan konsumen untuk membeli dengan cara promosi berupa iklan,

penjualan melalui website dengan harga lebih murah. Melalui promosi perusahaan

akan dapat melakukan penjualan dan akan memperoleh keuntungan yang

diharapkan. Upaya yang dilakukan Kickoff Sport dalam promosi untuk

memperkenalkan produk kepada masyarakat dan memberi informasi terkait

5
produk yang baru melalui iklan dan media sosial contohnya yaitu Instagram dan

market place. Hal ini menjadi strategi Kickoff Sport dalam mempengaruhi

keputusan pembelian dengan promosi yang baik. Mengingat dalam penelitian Siti

Nurhayati (2017) menemukan hasil bahwa dengan Promosi akan mempengaruhi

secara positif terhadap keputusan pembelian handphone Samsung di Yogyakarta.

Namun, Febriano Clinton Polla et. al (2018) dalam penelitiannya menemukan hasil

berbeda bahwa ternyata Promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian

pada PT. Indomaret Unit Jalan Sea. Strategi manajemen diharapkan sudah sangat

baik dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian dan penelitian sebelumnya maka

penulis melakukan penelitian untuk mengetahui apakah Kelengkapan produk,

Harga dan Promosi mempengaruhi minat seseorang dalam melakukan keputusan

pembelian di Kickoff Sport Pondok Pinang. Maka dari itu penulis memilih judul

penelitian “PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK, HARGA, DAN

PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI TOKO KICKOFF

SPORT PONDOK PINANG.”

6
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam


penelitian ini adalah:

1. Apakah Kelengkapan Produk, Harga dan Promosi berpengaruh Simultan

terhadap Keputusan Pembelian di Toko Kickoff Sport Pondok Pinang?

2. Apakah Kelengkapan Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian

di Toko Kickoff Sport Pondok Pinang?

3. Apakah Harga berpengaruh terhadap Keputusan Pembeliandi Toko Kickoff

Sport Pondok Pinang?

4. Apakah Promosi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian di Toko

KickOff Sport Pondok Pinang?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan produk, harga dan promosi

terhadap keputusan pembelian di Toko Kickoff Sport Pondok Pinang?

b. Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan produk terhadap keputusan

pembelian di Toko Kickoff Sport Pondok Pinang?

c. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian di

Toko Kickoff Sport Pondok Pinang?

d. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian

di Toko Kickoff Sport Pondok Pinang?

2. Kegunaan Penelitian

7
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi saya juga sebagai syarat

kelulusan perkuliahan saya.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau bahan

pertimbangan dan evaluasi bagi pihak manjemen Kickoff Sport

dalam menentukan pengembangan perusahaan di masa yang akan

datang khususnya untuk keputusan pembelian.

c. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan baik digunakan sebagai referensi atau bahan teori

untuk peneliti selanjutnya.

8
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Pemasaran

Pemasaran ada di mana-mana. Secara formal atau informasi, orang dan

organisasi terlibat dalam sejumlah besar aktivitas yang dapat kita sebut pemasaran.

Pemasaran yang baik telah menjadi elemen yang semakin vital untuk kesuksesan

bisnis. Pemasaran melekat dalam setiap hal yang kita lakukan dari pakaian yang

kita pakai, situs internet yang kita klik hingga iklan yang kita lihat. Pemasar yang

baik bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan dan pelaksanaan

yang cermat. Pemasaran adalah seni sekaligus ilmu ada ketegangan yang terus

menerus antara sisi terformulasikannya dan sisi kreatifitasnya. Menurut Kotler

dan Keller (2016:27) “Marketing is meeting needs profitability” yang dimana kata

tersebut memiliki arti “Pemasaran merupakan hal yang dilakukan untuk

memenuhi setiap kebutuhan dengan cara yang menguntungkan semua pihak”.

Menurut Melydrum dan Sudaryono (2016:41), Pemasaran adalah proses bisnis

yang berusaha menyelaraskan antara sumber daya manusia, finansial, dan fisik

organisasi dengan kebutuhan dan keinginan pada pelanggan dalam konteks

strategi komperatif.

Menurut Kotler dan Amstrong (2015:27) Pemasaran adalah proses dimana

perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang

kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai

imbalannya.

9
Berdasarkan dari beberapa definisi diatas, dapat kita simpulkan bahwa

pemasaran adalah suatu proses untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan

menyelaraskan antara sumber daya manusia, finansial, dan fisik organisasi

sehingga mendapatkan imbalan.

B. Keputusan Pembelian

1. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian dapat dikategorikan secara garis besar tahap proses

pembelian di mulai dari tahap pra-pembelian, konsumsi, dan evaluasi

purnabeli. Kesemua proses dilalui manakala konsumen melakukan pembelian

berketerlibatan tinggi yaitu pembelian secara psikologis penting bagi

konsumen karena menyangkut kebutuhan social, sementara keterlibatan

rendah dari proses pencarian informasi dan evaluasi alternative biasanya

minuman. Menurut Tjiptono dan Diana (2016:60) Keputusan Pembelian adalah

tahap pra-pembelian yang mencangkup semua aktivitas konsumen-konsumen

seblum terjadinya transaksi pembelian dan pemakaian produk.

Menurut Fandy Tjiptono (2015:21) Keputusan Pembelian adalah sebuah

proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai

produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing

alternatif tersebut dapat memecahkan masalah, yang kemudian mengarah pada

keputusan pembelian.

10
Menurut Kotler dan Keller (2016:195) Keputusan Pembelian adalah

keputusan pembelian akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli

barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.

Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan

dalam pembelian mereka, proses tersebut merupakan sebuah pendekatan

penyesuaian masalah yang terdiri dari lima tahap yang dilakukan konsumen,

kelima tahap tersebut adalah: pengenalan maslaah, pencarian informasi,

evaluasi alternatif, membuat keputusna pembelian dan perilaku pasca

pembelian.

2. Fakt or-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian

Pride dan Ferrel dalam Sangadji (2013:335) membagi faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen ke dalam tiga kelompok, yaitu:

a. Faktor pribadi

Faktor pribadi merupakan faktor yang unik bagi seseorang. Berbagai

faktor pribadi dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor pribadi

digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. Faktor demografi

Faktor demografi berkaitan dengan siapa yang terlibat dalam

pengambilan keputusan pembelian. Faktor ini meliputi ciri-ciri individual

seperti jenis kelamin, usia, ras, suku bangsa dan pekerjaan.

2. Faktor Situasional

11
Faktor situasional merupakan keadaan atau kondisi eksternal yang ada

ketika konsumen membuat keputusan pembelian.

3. Faktor tingkat keterlibatan

Faktor tingkat keterlibatan konsumen ditujukkan dengan sejauh mana

konsumen mempertimbangkan terlebih dahulu keputusannya sebelum

membeli suatu produk.

b. Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang ada pada diri seseorang sebagian menetapkan

perilaku orang tersebut sehingga mempengaruhi perilakunya sebagai

konsumen. Faktor-faktor psikologis meliputi antara lain:

1. Motif

Motif adalah kekuatan energi internal yang mengarahkan kegiatan

seseorang kearah pemenuhan kebutuhan atau pencapaian sasaran.

2. Persepsi

Persepsi adalah proses pemilihan, pengorganisasian dan

penginterprestasian masukan informasi untuk menghasilkan makna.

3. Kemampuan dan Pengetahuan

Kemampuan adalah kesanggupan dan efisisensi untuk melakukan tugas-

tugas tertentu. Kemampuan yang diminati oleh para pemasar adalah

kemampuan seorang individu untuk belajar dimana proses pembelajaran

12
tersebut merupakan perubahan perilaku seseorang yang disebabkan oleh

informasi dan pengalaman.

4. Sikap

Sikap merujuk pada pengetahuan dan perasaan positif atau negatif

terhadap sebuah objek atau kegiatan tertentu.

5. Kepribadian

Kepribadian adalah semua ciri internal dan perilaku yang membuat

seseorang itu unik. Kepribadian seseorang berasal dari keturunan dan

pengalaman pribadi.

c. Faktor Sosial

Manusia hidup ditengah-tengah masyarakat. Sudah tentu akan dipengaruhi

oleh masyarakat dimana dia hidup. Faktor social meliputi:

1. Peran dan pengaruh keluarga Dalam kaitannya dengan perilaku konsumen,

keluarga mempunyai pengaruh langsung terhadap keputusan pembelian

konsumen. Setiap anggota keluarga mempunyai kebutuhan, keinginan dan

selera yang berbeda.

2. Kelompok referensi

Kelompok referensi dapat berfungsi sebagai perbandingan dan sumber

informasi bagai seseorang sehingga perilaku para anggota kelompok referensi

13
ketika membeli suatu produk bermerek tertentu akan dapat dipengaruhi oleh

kelompok referensi.

3. Kelas sosial

Kelas sosial adalah sebuah kelompok terbuka untuk para individu yang

memiliki tingkat sosial yang serupa. Dalam kelas sosial terjadi perbedaan

masyarakat ke dalam kelaskelas secara bertingkat, ada kelas yang tinggi dan

ada yang rendah.

Gambar 2.1
Tahap Keputusan Pembelianan

Pengenalan Masalah Evaluasi Alternatif


Pencarian Informasi
Problem Evaluation of
Recognation Information Search
Alternative

Perilaku Pasca
pembelian Keputusan
Pembelian
Postpurchase
Behavior Purchase Decision

Sumber: (Kotler dan Keller 2016:195)

3. Langkah-langkah dalam Proses Keputusan Pembelian

Proses pengambilan Keputusan Pembelian merupakan bagian dari

perilaku konsumen. Terdapat beberapa tahap yang dilakukan konsumen

dalam melakukan suatu proses keputusan pembelian. Tahap-tahap tersebut

14
akan menghasilkan suatu keputusan untuk membeli atau tidak. Setelah

membeli produk konsumen merasa puas atau tidak puas terhadap produk

yang dibelinya. Jika konsumen merasa puas maka mereka akan melakukan

pembelian ulang, sedangkan apabila konsumen merasa tidak puas maka

akan beralih ke merek lain.

Menurut Kotler dan Keller (2016:195), langkah-langkah dalam proses

pembelian ini adalah:

a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai pengenalan masalah atau kebutuhan.

Jika kebutuhan yang belum perlu dan segera dipenuhi atau masalah

dapat ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus

segera dipenuhi. Jadi, pada tahap inilah proses pembelian itu dilakukan.

b. Pencarian Informasi

Seseorang konsumen yang telah mengetahui kebutuhannya dapat

atau tidak dapat mencari informasi lebih lanjut jika dorongan

kebutuhan itu kuat, jika tidak kuat maka kebutuhan konsumen itu

hanya akan menjadi ingatan belaka. Konsumen mungkin melakukan

pencarian lebih banyak atau segera aktif mencari informasi yang akan

mendasari kebutuhan ini.

Menurut Kotler dan Keller (2016:196), sumber informasi konsumen

terdiri atas empat kelompok, yaitu:

1) Sumber pribadi, yang terdiri dari keluarga, teman, tetangga, dan

rekan.

15
2) Sumber komersial, meliputi iklan, situs, web, e-mail, wiraniaga,

penyalur, kemasan dan tampilaan.

3) Sumber publik, meliputi media masa, organisasi pemeringkat

konsumen.

4) Sumber ekperimental, meliputi penanganan, pemeriksaan, dan

pengunaan produk.

c. Evaluasi Alternatif

Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin,

konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi beberpa merek,

kualitas maupun harga alternatif dalam satu susunan pilihan. Kotler

dan Keller (2016:1997), evalusai sering mencerminkan keyakinan dan

sikap keyakinan (belief) adalah gambaran sesuatu keyakinan orang

tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian

mereka, yang tak kalah penting dengan keyakinan adalah sikap

(attitude). Sikap adalah mengavaluasi perasaan emosi dan

kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak

menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap objek atau

gagasan tertentu.

d. Keputusan Pembelian

Jika keputusan yang diambil konsumen adalah membeli, maka

pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan yang menyangkut

jenis pembelian, waktu pembelian dan cara pembelian. Pada tahap ini

konsumen benar-benar melakukan pembelian produk. Menurut Kotler

16
dan Keller (2016:194) Keputusan Pembelian konsumen terdapat

beberapa dimensi diantaranya keputusan memilih produk, memilih

merek Lokasi pembelian, kuantitas, waktu pembelian dan metode

pembayaran.

e. Perilaku pasca pembelian

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan merasakan

tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan pasca melakukan pembelian

karena tidak sesuai dengan keinginan. Kotler dan Keller (2016:200),

menyatakan bahwa konsumen yang merasa puas akan memperlibatkan

peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Dari

kalimat tersebut kita bisa pahami bahwa konsumen yang mersasa puas

mereka cenderung mengatakan atau menginformasikan tentang yang

baik dari suatu produk tersebuut kepada orang lain. Apabila konsumen

merasakan ketiak puasan dengan produk apa yang ia beli maka ada dua

kemungkinan yang akan dilakukan kosnumen, yang pertama ia akan

meninggalkan produk nya atau tidak mau melakukan pembelian ulang.

C. Kelengkapan Produk

1. Pengertian Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai

pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Secara konseptual

produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa

ditawarkan, sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan

17
kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas

organisasi serta daya beli pasar (Tjiptono, 2002). Definisi produk menurut Kotler

dan Armstrong (2000) adalah sebagai berikut: Segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, dipergunakan, atau

dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Berdasarkan

dua definisi mengenai produk di atas maka dapat disimpulkan bahwa produk

merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen kepada konsumen untuk

memenuhi kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan bagi

penggunanya.

2. Atribut Produk

Suatu produk biasanya diikuti oleh serangkaian atribut-atribut yang menyertai

suatu produk meliputi beberapa hal antara lain adalah sebagai berikut: (Tjiptono,

2002)

a) Merek

Merek adalah simbol yang dirancang untuk mengidentifikasikan produk

yang ditawarkan penjual. Fungsi merek adalah untuk membedakan suatu

produk perusahaan pesaingnya, untuk mempermudah konsumen

mengidentifikasikan produk dan menyakinkan konsumen akan kualitas produk

yang sama jika melakukan pembelian ulang. Merek memegang kendali yang

besar dalam keputusan pembelian.

b) Kemasan

18
Kemasan diandalkan khusus untuk mendapatkan manfaat perlindungan

dan kemudahan fungsi konsumen dalam pemasaran untuk melindungi dan

menjaga keamanan produk.

c) Pemberian Label

Labeling berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian dari

suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual.

Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan

etiket (tanda pengenal) yang dilekatkan pada produk.

d) Layanan pelengkap

Merupakan ciri pembentuk citra produk yang sulit dijabarkan karena

bersifat intangible (tidak berwujud) ini biasanya terdapat pada service atau

jasa. Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan,

baik itu jasa sebagai produk inti maupun jasa sebagai pelengkap.

3. Klasifikasi Produk

Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang.

Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua

kelompok utama yaitu sebagai berikut: (Tjiptono, 2002),

a) Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat,

diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan

19
fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam

barang yaitu:

1) Barang tidak tahan lama (non durable goods). Barang tidak tahan lama

adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu

atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain umur ekonomisnya

dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.

2) Barang tahan lama (durable goods). Barang tahan lama merupakan

barang berwujud yang biasanya bertahan lama dengan banyak

pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu

tahun atau lebih).

b) Jasa (Service)

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk

dijual.

4. Strategi Produk

Secara garis besar strategi produk dapat dikelompokkan menjadi empat jenis

atau kategori produk, yaitu sebagai berikut: (Tjiptono, 2002)

a. Strategi Positioning Produk

Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha untuk menciptakan

differensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra

(image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek atau produk

pesaing.

20
b. Strategi Repositioning Produk

Strategi repositioning produk dilaksanakan dengan jalan meninjau kembali

posisi produk dan bauran pemasaran saat ini, serta berusaha mencari posisi baru

yang lebih tepat bagi produk tersebut. Tujuan dari strategi ini adalah untuk

melanjutkan kelangsungan hidup produk dan untuk mengoreksi kesalahan

penentuan posisi sebelumnya.

c. Strategi Overlap Produk

Strategi overlap produk adalah strategi pemasaran yang menciptakan

persaingan terhadap merek tertentu milik perusahaan itu sendiri.

d. Strategi Lingkup Produk

Strategi lingkup produk berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk

suatu perusahaan, misalnya jumlah lini produk dan banyaknya item dalam setiap

lini yang ditawarkan. Strategi ini ditentukan dengan memperhitungkan misi

keseluruhan dari unit bisnis. Perusahaan dapat menerapkan strategi produk

tunggal, strategi multi produk, atau strategi system-of-products.

D. Harga

1. Pengertian harga

Menurut Kotler dan Keller (2016:483) Harga merupakan salah satu unsur

bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, unsur lainnya

menghasilkan biaya. Harga juga mengkomunikasikan nilai posisi perusahaan

terhadap produk atau mereknya. Produk yang dirancang dengan baik dan

21
dipasarkan masih bisa menurut memberi harga premium dan menuai

keuntngan besar.

Menurut Fandy Tjiptono (2014:192) Harga merupakan satu-satunya unsur

bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi organisasi perusahaan.

Disamping itu harga juga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat

fleksibel, yang dimana artinya dapat diubah dengan cepat. Harga dapat

dinyatakan dalam berbagai istilah, misalnya iuran, tarif, sewa, bunga,

premium, komisi, upah, gaji, honorarium, SPP, dan sebagainya.

Menurut Grewal dan Levy dalam Fandy Tjiptono (2015:290), Harga sebagai

pengorbanan keseluruhan yang tersedia dilakukan konsumen dalam rangka

mendapatkan produk atau jasa spesifik.

Berdasarkan dari beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa

Harga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan bagi organisasi atau perusahaan atau suatu pengorbanan yang

dilakukan konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa.

2. Tujuan Penetapan Harga

Menurut Fandy Tjiptono (2015;291) pada dasarnya ada beraneka ragam

tujuan penetapan harga. Berikut ini adalah beberapa diantaranya :

a. Tujuan berorientasi pada laba

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan

selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba terbesar. Tujuan

ini dikenal dengan istilah maksimalisasi laba. Di era persaingan global

22
yang kondisinya sangat kompleks dan banyak variabel yang

berpengaruh terhadap daya saing perushaan, maksimalisasi laba sangat

sulit dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara

akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu.

Ada dua jenis tingkat laba yang bisa digunakan, yaitu target margin

dan target ROI (Return Of Invesment).

b. Tujuan berinvestasi pada volume

Harga diterapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target

volme penjualan (dalam ton, kg, unit, m3, dan lain-lain), nilai penjualan

(Rp) atau pangsa pasar (absolut maupun relatif).

c. Tujuan berorientasi pada citra

Citra sebuah perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penerapan

harga. Perushaan dapat menetapkan harga mahal untuk membentuk

atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga murah

dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of value),

misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan

harga terendah disuatu wilayah tertentu.

d. Tujuan stabilitas harga

Dalam pangsa pasar yang konsumennya sensitive terhadap harga,

bila sebuah perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya

harus menurunkan harga mereka pula. Kondisi seperti ini mendasari

terbentuknya tujuan stabilitasi harga dalam industri-industri tertentu

yang produknya sangat terstandarisasi. Tujuan stabilisasi dilakukan

23
dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan

yang stabil antara harga sebuah perushaan dan harga pimpinan industri.

e. Tujuan-tujuan lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya

pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, emndukung penjualan

ulang, mendapatkan aliran kas secepatnya, atau menghindari campur

tangan pemerintah.

3. Metode Penetapan Harga

Menurut Fandy Tjiptono (2015:298) secara garis besar metode penetapan

harga dapat dikelompokkan menjadi 4 aktegori utama, yaitu meotde penetapan

harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba, dan berbasis

lingkungan.

a. Metode penetapan harga berbasis permintaan

Metode ini lebih menekankan faktor-faktir yang mempengaruhi selera

dan preferensi pelanggan dari pada faktor-faktor seperti biaya, laba,

dan persaingan. Permintaan pelanggan sendiri didasarkan pada

berbagai pertimbangan, diantaranya:

1. Kemampuan para pelanggan untuk membeli (daya beli)

2. Kemauan atau ketersediaan pelanggan untuk membeli

3. Posisi produk dalam gaya hidup pelanggan yakni menyangkut

apakah produk tersebut merupakan symbol sattus atau hanya

produk yang digunakan sehari-hari.

4. Manfaat yang diberikan produk bersangkutan pada pelanggan

24
5. Harga produk-produk subtitusi

6. Pasar potensial bagi produk tersebut

7. Karakteristik persaingan non-harga

8. Perilaku konsumen secara umum

9. Segmen-segmen dalam pasar

Paling sedikit ada tujuh metode penetapan harga yang termasuk

dalam metode penetapan harga berbasis permintaan, diantaranya:

a) Skimming Pricing

Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan harga mahal

bagi sebuah produk baru inovatif selama tahap perkenalan,

kemudian menurunkan harga tersebut pada saat persaingan

mulai ketat.

b) Penetration Pricing

Dalam strategi ini perusahaan berusaha memperkenalkan

sebuah produk baru dengan harga murah, dengan harapan akan

dapat memperoleh volume penjualan yang besar dalam waktu

yang relative singkat.

c) Prestige Pricing

Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai indicator

tingkat kualitas atau prestise sebuah barang atau jasa. Dengan

demikian, bila harga diturunkan sampai tingkat tertentu, maka

permintaan akan barang atau jasa tersebut akan turun. Prestige

Pricing merupakan strategi menetapkan tingkat harga yang

25
mahal, segingga konsumen yang sangat peduki dengan

statusnya akan tertarik dengan produk, dan kemudian

membelinya.

d) Price Lining

Price Lining digunakan apabila perusahaan menjualproduk

lebih dari satu jenis. Harga untuk lini produk tersebut bisa

bervariasi dan ditetapkan pada tingkat harga tertentu yang

berbeda. Price Lining dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

 Produsen menjual setiap item barang dengan harga yang

sama dengan pengecer. Kemudian pengecer menambahkan

presentase markup dengan berbeda untuk masing-masing

item, sehingga tingkat harganya berbeda. Kriteria yang

mendasari perbedaan tersebut adalah warna, model, fitur,

dan permintaan yang dihadapi.

 Produsen merancang tingkat produk dengan harga yang

berbeda-beda dan pengecer menambahkan presentase

markup yang relatif sama, sehingga harga jual yang

ditawarkan kepada konsumen akhir akan bervariasi.

Biasanya variasi tingkat harga yang baik berkisar antara 3

hingga 4 macam tingkat harga. Bila terlampau banyak,

maka akan membingungkan konsumen.

e) Odd-Even Pricing

26
Old-Even Pricing yakni harga yang besarnya mendekati jumlah

genap tertentu. Pada hakikatnya, strategi ini kurang mengenai

sasaran. Tetapi bila menyangkut satuan atau kuantitas besar

maupun produk lainnya, maka hasilnya akan lebih efektif.

f) Demand-Beckward Pricing

Perusahaan kadangkala memperkirakan satu tingkat harga yang

bersedia dibayar konsumen untuk produk-produk yang relative

mahal, seperti halnya shopping goods. Kemudian perushaaan

bersangkutan menentukan margin yang harus dibayarkan

kepada wholesaler dan retailer. Setelah itu barulah harga

jualnya dapat ditentukan. Jadi, proses ini berjalan kebelakang.

g) Product Bundle Pricing

Merupakan stretegi pemasaran dua atau lebih produk dalam

satu harga paket. Stretegi ini didasarkan pada pelanggan bahwa

konsumen lebih menghargai nilai paket tertentu secara

keseluruhan dari pada nilai masing-masing item secara

individual.

h) Optional Prodct Pricing

Strategi ini menawarkan produk aksesoris atau opsional

bersama produk utamanya.

i) Captive Product Pricing

Captive Product Pricing adalah produk yang harus digunakan

secara bersama-sama dengan produk utama agar dapat

27
berfungsi secara optimum. Ada produsen yang menetapkan

harga murah untuk produk utama, tetapi markup besar untuk

captive product.

j) By-Product Pricing

By-Product Pricing digunakan pemasar untuk mencari pasar

bagi produk sampingan dan biasanya mereka bersedia

menerima harga berapapun asalkan bisa menutup biaya

penyimpanan dan pengirimannnya.

b. Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya

Dalam metode ini, faktor penentu harga yang utama adalah aspek

penawaran atau biaya, bukan aspek permintaan. Harga ditentukan

berdasarkan biaya produksi dan pemasaran yang ditambah dengan

jumlah tertentu, sehingga dapat menutupi biaya-biaya langsung, biaya

overhead, dan laba.

1. Standart Markup Pricing

Dalam standard markup pricing, harga ditentukan dengan jalan

menambahkan presentase tertentu dari biaya pada semua item

dalam sebuah kelas produk.

2. Cost Plus Percentage of Cost Pricing

Perusahaan menambahkan presentase tertentu terhadap biaya

produksi atau konstruksi. Metode ini seringkali digunakan untuk

menentukan harga satu item atau hanya beberapa item.

3. Cost Plus Fixed Fee Pricing

28
Metode ini banyak diterapkan dalam produk-produk yang sifatnya

sangat teknikal. Dalam strategi ini pemasok atau produsen akan

mendapatkan ganti atas semua biaya yang dikeluarkan.

4. Experience Curve Pricing

Berdasarkan konsep ini, biaya rata-rata per unit dapat diperkirakan

secara sistematis.

c. Metode Penetapan Harga Berbasis Laba

Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya

dalam penetapan harganya. Upaya ini dapat dilakukan atas dasar target

volume laba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase

terhadap penjualan atau intervensi.

1. Target Profit Pricing

Dalam metode ini pada umunya berupa ketetapan atas besarnya

laba tahunan yang dinyatakan secar spesifik.

2. Target Return On Sales Pricing

Dalam metode ini perushaan menetapkan harga tertentu yang dapat

menghasilkan laba dalam persentase tertentu terhadap volume

penjualan. Biasanya metode ini digunakan oleh jaringan-jaringan

supermarket.

3. Target Return On Invesment (ROI) Pricing

Dalam metode ini perushaan menetapkan besarnya suatu target

ROI tahunan, yaitu rasio antara laba dengan investasi total yang

ditanamkan perushaan pada fasilitas produksi dan aset yang

29
mendukung produk tertentu. Kemudian harga ditentukan agar

dapat mencapi ROI tersebut.

d. Metode Penetapan Harga Berbasis Persaingan

Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan, atau laba,

harga juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang

dilakukan pesaing. Metode penetapan harga berbasis persaingan terdiri

atas empat macam, diantaranya:

1. Costumery Pricing

Metode ini digunakan untuk produk-produk yang harganya

ditentukan oleh faktor-faktor seperti tradisi, saluran distribusi yang

berstandarisasi, atau faktor persaingan lainnya. Penetapan harga

yang dilakukan beerpegang teguh pada tingkat harga tradisional.

2. Above At or Below Market Pricing

Metode ini dilaksanakan dengan jalan menentukan harga yang

lebih tinggi dari pada harga pasar. Metode ini hanya digunakan

oleh perushaan yang sudah memiliki reputasi atau perusahaan yang

menghasilkan barang-barang prestise. Dalam at market pricing,

harga ditetapkan sebesar harga pasar yang akan seringkali

dikaitkan dengan harga pesaing. Sedangkan dalam below market

pricing, harga ditetapkan dibawah harga pasar, banyak diterapkan

oleh produsen produk-produk generic dan pengecer yang menjual

produk dengan private brand.

3. Loss Leader Pracing

30
Metode ini ditetapkan murah untuk memikat pelanggan agar

datang ke toko, akan tetapi ketika mereka sampai ditoko

perusahaan berusaha menawarkan model-model produk yang lebih

mahal.

4. Sealed Bid Pricing

Metode ini digunakan sistem penawaran harga dan biasanya

melibatkan agen pembeliannya.

4. Strategi Penetapan Harga

Menrut Fandy Tjiptono (2015:315) penetapan harga mengandung dimensi

startegik sekaligus taktikal. Secara garis besar, strategi penetapan harga dapat

dikelompokkan menjadi sembilan kelompok, yaitu:

a. Strategi penetapan harga produk baru

Dalam stretegi ini dibesakan menjadi dua yaitu produk baru

inovatif dan produk baru imitative. Strategi penetapan harga yang

relevan bagi produk baru inovatif ada dua macam yaitu skimming

Pricing dan penetration pricing. Sementara untuk produk baru yang

sifatnya imitative (sekedar versi baru atau bentuk baru dari produk

yang sudah ada), pilihan strategi tergantung pada kualitas dan harga.

b. Strategi penetapan harga produk yang sudah mapan

Ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan harus selalu

meninjau kembali strategi penetapan harga produk-produknya yang

sudah ada dipasar, diantaranya: adanya perubahan dalam lingkungan

pemasaran, adanya pergeseran permintaan. Dalam melakukan

31
penilaian kembali terhadap strategi penetapan harga yang telah

dilakukan, perushaan memiliki tiga alternative strategi, yaitu

mempertahankan harga, menurunkan harga, dan menaikkan harga.

c. Strategi fleksibelitas harga

Strategi fleksebilitas harga terdiri atas dua macam strategi, yaitu

strategi satu harga (tunggal) dan strategi penetapan harga fleksibel.

Fleksibilitas dapat dilakukan dengan jalan menetepkan harga yang

berbeda pada pasar yang berlain atas dasar lokasi geografis, waktu

penyampaian/pengiriman, atau kompleksitas produk yang diharapkan.

Dalam strategi harga tunggal, perusahaan membebankan harga yang

sama kepada setiap pelanggan yang membeli produk dengan kualitas

dan kuantitas yang sama pada kondisi yang sama pula. Tujuan stategi

ini adalah mempermudah keputusan penetapan harga dan

mempertahankan goodwill serta menjalin hubungan baik dengan

semua pelanggan. Sementara itu, strategi penetapan harga fleksibel

merupakan strategi pembebanan harga yang berbeda kepada pelanggan

yang berbeda untuk produk yang kualitas sama. Tujuan strategi ini

adalah memaksimumkan laba jangka panjang dan memberikan

keluwesan dengan jalan memungkinkan setiap penyesuaian harga, baik

turun maupun naik.

d. Strategi penetapan harga lini produk

Dalam strategi ini, perushaan harus menetapkan price step

(tingkatan harga) antar model produk dalam lini produk bersangkutan.

32
Price step harus mempertimbangkan perbedaan biaya antar model,

evaluasi konsumen terhadap berbagai fitur produk, serta harga pesaing.

Apabila perbedaan harga antara dua model produk relatif kecil,

konsumen kemungkinan tertarik untuk membeli model yang lebih

bagus (dan mahal), yang pada gilirannya dapat meningkatkan laba

perusahaan apabila selisih biayanya lebih kecil daripada selisih harga.

Sebalinya, jika perbedaan harga relative lebih besar, konsumen

cenderung lebih memilih model yang lebih sederhana (dan murah).

e. Strategi leasing

Leasing (sewa guna usaha) adalah kontrak persetujuan antara

pemilik aktivas dan pihak kedua yang memanfaatkan aktiva tersebut

untuk jangka waktu tertentu yang dengan tingkat return tertentu. Objek

leasing diantara, apartement, kantor, rumah, mobil, mesin, fotocopy,

bahkan bangunan pabrik. Tujuan strategi leasing yaitu meningkatkan

pertumbuhan pasar dengan menarik pelanggan yang tidak mampu

membeli sekaligus, meralisasikan laba jangka panjang yang lebih besar,

meningkatkan aliran kas, memperoleh aliran laba yang stabil, serta

menghinari resiko kerugian akibat kausangan tekhnologi.

f. Strategi bundling-pricing

Strategi ini memasukkan margin ekstra (untuk layanan pendukung)

dalam harga.

g. Strategi kepemimpinan harga

33
Strategi kepemimpinan harga berlaku pada situasi oligopoly.

Pemimpin pasar melakukan perubahan harga yang kemudian akan

diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain dalam insudtri bersngkutan.

h. Strategi penetapan harga untukm meraih pangsa pasar

Strategi ini dilaksanakan dengan jelas menetapkan harga serendah

mungkin untuk produk baru. Tujuannya adalah untuk meraih pangsa

pasar yang besar, sehingga perusahaan mampu memiliki keunggulan

biaya dan pasarnya tidak dapat dikuasai oleh pesaing.

i. Strategi penetapan harga jasa

Penetapan harga jasa berbeda dengan harga barang, setifaknya ada

delapan aspek pokok:

1) Jasa tidak menghasilkan transfer kepemikilikan fisik.

2) Variabilitas input dan output.

3) Heterogenitas jasa membatasi pemahaman konsumen tentang harga

jasa.

4) Penyedia jasa tidak bersedia dan tidak mampu mengestimasi harga.

5) Keinginan pelanggan individual sangat beraneka ragam.

6) Banyak jasa yang sulit di evakuasi.

7) Pentingnya faktor waktu.

8) Ketersediaan saluran distribusi elektronik dan fisik.

34
5. Dimensi Harga

Menurut Kotler dan keller (2016:47) Harga dalah satu elemen bauran

pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya

yang mempunyai komponen-komponen tersendiri yang terdiri dari:

a. Daftar harga adalah suatu uraian yang dicantumkan pada label atau

produk.

b. Diskon atau potongan harga, pengurangan dari daftar harga.

c. Kredit, bentuk pembayaran dan pinjaman.

d. Periode pembayaran, cicilan sesuai kesepakatan antara penjual dan

pembeli yang berhubungan dengan kredit.

E. Promosi

1. Pengertian Promosi

Produk sudah diciptakan, harga juga sudah ditetapkan, dan Lokasi (lokasi

layout) sudah disediakan, artinya produk sudah benar-benar siap untuk

dipasarkan dan dijual. Agar produk yang ditaarkan laku dijual ke masyarakat

atau nasabah, maka masyarakat perlu mengetahui kehadiran produk tersebut,

manfaat produk, harga, dimana dapat diperoleh dan kelebihan produk

dibandingkan produk pesaing. Salah satu cara untuk memberitahu atau

menawarkan produk kepada masyarakat adalah melalui sarana promosi.

Menurut Saladin, promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan

pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang

sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan

tetap mengingat produk tersebut. Menurut Fandy Tjiptono, pada hakikatnya

35
promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang di maksud

komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan

pasar sasaran atas produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut

Stanson, promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-

variabel periklanan, penjualan personal, dan alat promosi yang lain, yang

semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Sedangkan menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel, promosi adalah komunikasi dari

para penjual yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para

calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka

atau memperoleh suatu respon. Dari beberapa pengertian tersebut, sebagai

suatu istilah penawaran, promosi adalah upaya perusahaan mempengaruhi

para pelanggan atau konsumen agar mau menggunakan produk ataupun jasa

yang di tawarkan oleh perusahaan. Promosi meliputi unsur-unsur pemberian

informasi dan pengaruh terhadap perilaku pelanggan. Bisa juga diartikan

bahwa promosi sebagai suatu upaya produsen untuk berkomunikasi dengan

para pelanggan guna mempengaruhi pelanggan agar membawa kepada

tindakan yang diinginkan perusahaan yaitu mempunyai konsumen.

2. Tujuan Promosi

Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan

mempertahankan nasabah. Salah satu tujuan promosi bank adalah

menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik

36
calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan

nasabah terhadap produk, mempengaruhi nasabah untuk membeli dan

akhirnya promosi akan meningkatkan citra bank dimata para nasabahnya.

Dalam praktiknya promosi dapat dilakukan berdasarkan pada tujuan-tujuan

sebagai berikut:

a. Modifikasi tingkah laku Promosi berusaha untuk merubah tingkah laku dan

pendapatan serta memperkuat tingkah laku yang ada. Penjualan (sebagai

sumber) selalu menciptakan kesan baik tentang dirinya (promosi

kelembagaan) atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan.

b. Memberitahu Kegiatan promosi itu dapat ditujukan untuk memberitahu

pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat

informatif ini penting bagi konsumen karena dapat membantu dalam

pengambilan keputusan untuk membeli.

c. Membujuk Promosi yang bersifat membujuk diarahkan untuk

mendorong pembelian. Perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan

secepatnya tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif.

Hal ini dimaksudkan agar dapat memberi pengaruh dalam waktu yang

lama terhadap perilaku pembeli

d. Mengingatkan Promosi dilakukan terutama untuk mempertahankan

merek produk dihati masyarakat. Ini berarti perusahaan juga berusaha

untuk mempertahankan pembeli yang ada.

37
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Promosi

Dalam pelaksanaan kegiatan promosi, manajemen tidak terlepas dari

berbagai faktor yang mempengaruhinya dalam menentukan kombinasi

yang terbaik dari variabel-variabel promotional mix. Menurut J. Stanton,

faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan promosi, yaitu:

1) Dana yang tersedia Suatu perusahaan dengan dana cukup, dapat

membuat program periklanan lebih berhasil guna daripada

perusahaan dengan sumber dana terbatas. Dan bagi perusahaan

kecil atau yang keuangannya lemah akan lebih mengendalikan

periklanan daripada penggunaan personal selling.

2) Sifat pasar Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi promotional

mix ini meliputi: a) Luas geografis pasaran Suatu perusahaan

yang mempunyai pasar lokal, mungkin sudah menggunakan

personal selling saja, tetapi bagi perusahaan yang mempunyai

pasar nasional tidak harus menggunakan periklanan. b) Jenis

pelanggan Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga

dipengaruhi oleh jenis sasaran hendak dicapai perusahaan, apakah

pakai industri pelanggan rumah tangga atau perantara. Di mana

program promosi yang diarahkan kepada pengecer, tentunya akan

menampilkan lebih banyak personal selling daripada dalam

program yang diarahkan ke konsumen (pemakai akhir). c)

Konsentrasi pasar Perusahaan hanya perlu mempertimbangkan

jumlah keseluruhan calon pembeli, dimana makin sedikit calon

38
pembeli makin efektif personal selling disbanding dengan

periklanan.

3) Sifat produk Sifat produk ini akan mempengaruhi strategi

perusahaan. Apakah produknya berupa barang konsumsi atau

barang industri.

4) Tahap dalam daur hidup produk Siklus kehidupan produk ini

antara lain: tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan

penurunan. Yang mana dari masing- masing tahap ini mempunyai

karakter yang satu dengan yang lainnya berbeda, sehingga strategi

promosi yang dilakukan untuk masing- masing tahapan berbeda.

4. Bauran Promosi

Bauran promosi merupakan program komunikasi pemasaran total

sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi

penjualan, dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk

mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Kotler dan Gery A,

bauran promosi adalah rumusan khusus dari iklan pribadi, promosi

penjualan, dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk

mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Sedangkan menurut Basu

Swasatha, bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari

variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi lainnya,

yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Promotion mix atau bauran promosi

merupakan unsur-unsur pemasaran yang saling terkait, dibaurkan,

39
diorganisir dan digunakan dengan tepat, sehingga perusahaan dapat

mencapai tujuan pemasaran dengan efektif, sekaligus memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada pokoknya, variabel-variabel

yang ada di dalam promotional mix tersebut ada empat (ada juga yang

berpendapat lebih dari empat variabel), yaitu:

40
1) Personal selling

Personal selling adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan

dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk mencapai

penjualan. Dalam personal selling terjadi interaksi langsung, saling bertatap

muka antara pembeli dan penjual. Komunikasi yang dilakukan kedua belah

pihak bersifat individual dan dua arah, sehingga penjual dapat langsung

memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan kesukaan

pembeli. Penyampaian berita atau percakapan yang mereka lakukan sangat

fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada. Kegiatan

personal selling ini tidak hanya terjadi di Lokasi pembelian saja, tetapi juga

dapat dilakukan di Lokasi penjual atau toko.

2) Periklanan

Periklanan adalah bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang

ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Komunikasi yang

dilakukan oleh sponsor bersifat massal karena menggunakan media massa

seperti : radio, televisi, surat-kabar, majalah, surat pos, papan nama, dan

sebagainya. Iklan yang dipasang pada media-media tersebut dapat

memberikan umpan-balik kepada sponsornya (berupa tanggapan) meskipun

dalam tenggang waktu tertentu atau tidak secepat personal selling.

3) Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran selain personal selling,

periklanan, dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan

41
efektivitas pengecernya. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : peragaan,

pertunjukan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya. Biasanya kegiatan ini

dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi lain, dan biayanya relatif

lebih murah dibandingkan periklanan dan personal selling. Selain itu promosi

penjualan juga lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya

yang tersedia dan dimana saja. Adapun tujuan dari promosi penjualan yaitu:

a) Merangsang/mendorong pelanggan untuk membeli

b) Memperoleh pelanggan baru

c) Mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan

d) Memperkenalkan produk baru

e) Menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.

4) Publisitas

Publisitas adalah pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu

produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media

massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.

Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas, disebut hubungan

masyarakat, dan meliputi usaha-usaha untuk menciptakan serta

mempertahankan hubungan yang menguntungkan antara organisasi

pemerintah, penyalur, serikat buruh, di samping juga ccalon pembeli.

Komunikasi dengan masyarakat luas dengan hubungan masyarakat ini dapat

mempengaruhi kesan terhadap sebuah organisassi maupun produk atau jasa

42
yang ditawarkan. Jika sebuah perusahaan atau lembaga keuangan berusaha

mengadakan hubungan yang menguntungkan masyarakat dengan membuat

berita komersial dalam media, kegiatan humas seperti ini disebut publisitas.

Berbeda dengan periklanan, komunikasi yang disampaikan dalam publisitas

ini berupa berita, bukan iklan.

F. Hubungan Pengaruh Antara Variabel

1. Pengaruh Kelengkapan Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Kelengkapan Produk merupakan segala sesuatu yang dapat

memenuhi suatu kebutuhan yang ditawarkan perusahaan untuk

diperhatikan, diminta, dan digunakan oleh konsumen. Produk menurut

Kotler dan Amstrong (2014:253) “The characteristic of a product or

service that bear on it’s ability to satisfy stated or implied customer need”

yang dimana dapat kita artikan bahwa Kualitas Produk adalah karakteristik

produk atau layanan yang sesuai dengan kemampuannya untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau terisrat.

Pengaruh Produk terhadap Keputusan pembelian diperkuat dengan

jurnal penelitian yang dilakukan oleh Novitasari Khadijah, Alimatul

Khuzaimah (2017) mengemukakan bahwa memiliki pengaruh positif

terhadap keputusan pembelian.

2. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Harga menjadi pokok utama dalam bisnis karena harga sering kali

dijadikan faktor utama dalam membeli suatau barang atau jasa. Harga

43
yang sesuai dengan keinginan komsumen dapat memebrikan suatu

kepuasan terhadap konsumen. Harga juga digunakan sebagai indikator

nilai yang dimana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang

dirasakan atas suatu barang atau jasa. Menurut Fandy Tjiptono (2014:192)

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan

pendapatan bagi organisasi perusahaan. Disamping itu harga juga

merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, yang dimana

dapat kita artikan bahwa dapat diubah dengan cepat. Harga dapat

dinyatakan dalam berbagai istilah, misalnya iuran, tarif, sewa, bunga,

premium, komisi, upah, gaji, honorarium, SPP, dan sebagainya. Pengaruh

Harga terhadap Keputusan Pembelian diperkuat dengan jurnal penelitian

yang dilakukan oleh Ahmad Adi Arifai, Zaleha Trihandayani (2017)

mengemukakan bahwa memiliki pengaruh positif terhadap keputusan

pembelian.

3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian.

Perusahaan menggunakan promosi untuk memicu transaksi,

sehingga konsumen mau membeli suatu merek tertentu serta mendorong

tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu promosi

mampu merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan promosi

tersebut diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan

mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering

lagi sehingga akan terjadi pembelian ulang dan volume penjualan produk

suatu perusahaan akan meningkat.

44
Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam

manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut.

Dengan promosi menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik

untuk membeli suatu produk akan menjadi tertarik dan mencoba produk

sehingga konsumen melakukan pembelian. Jenis promosi atau

promosional mix menurut William J. Stanton dalam Basu Swasta dan

Irawan (1990:349) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari

variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain,

yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjulan.

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdaulu merupakan acuan bagi penulis untuk melihat seberapa

besar pengaruh hubungan antara variabel independet yaitu Produk, Harga, Lokasi,

Promosi, dan Eservice quality dengan variabel dependent yaitu Keputusan

Pembelian. Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh

peneliti dalam menyusun atau membuat penelitian ini, untuk kemudian dilakukan

perbandingan apakah hasil yang diperoleh sama atau tidak dengan peneliti

lakukan.

No PENELITI JUDUL PENELITIAN HASIL


PENELITIAN

1. Bayu Triyanto Pengaruh Produk, Produk berpengaruh


(2019) Promosi, Harga, Dan signifikan terhadap
Tempat Terhadap Keputusan
Keputusan Pembelian Pembelian pada toko
Pada toko Seyegan Sport Seyegan Sport
Sleman Yogyakarta Sleman Yogyakarta

45
2. Eky Jumrotul Pengaruh Kualitas Produk Produk tidak
Laila (2018) dan Harga Terhadap berpengaruh
Keputusan Pembelian signifikan terhadap
Jilbab Rabbani Di Butik Keputusan
QTA Ponorogo Pembelian jilbab
Rabbani di butik
QTA Ponorogo.

3. Alfi Khoiroh Pengaruh Kualitas Harga berpengaruh


(2019) Produk, Harga Dan Citra Signifikan terhadap
Merek Terhadap keputusan
Keputusan Pembelian Di pembelian pada Zara
Zara Central Park. Central Park.

4. Sweetly Jane Pengaruh Lifestyle Dan Harga tidak


Mongisidi (2019) Harga Terhadap berpengaruh
Keputusan Pembelian signifikan terhadap
Sepatu NIKE (Studi Keputusan
Kasus Manado Town Pembelian Sepatu
Square) NIKE pada Manado
Town Square

5. Nurisa Aqila Pengaruh Kualitas Promosi


(2020) Produk, Citra Merek, Berpengaruh
Harga, Dan Promosi Signifikan terhadap
Terhadap Keputusan Keputusan
Pembelian Pada Produk Pembelian pada
Zara di Bandung Produk Zara di
Bandung

6. Rafinko Pengaruh Bauran Promosi tidak


Anggriawan Pemasaran Pada Berpengaruh
(2017) Keputusan Pembelian Signifikan terhadap
Produk Tupperware di Keputusan
Bandar Lampung Pembelian Produk
Tupperware di
Bandar Lampung

7. Kadek Ria Pengaruh Lokasi Dan Lokasi Berpengaruh


Mariska Antari Harga Terhadap Signifikan Terhadap
(2014) Keputusan Pembelian Keputusan
Pada Mini Market Sastra Pembelian Pada
Mas Tabanan Mini Market Sastra
Mas Tabanan

8. Pengaruh Marketing E-Service Quality


Online Dan E-Service Berpengaruh

46
Quality Terhadap Signifikan Terhadap
Keputusan Pembelian Keputusan
Baju Koko Nizar di Pembelian Baju
Bangil Koko Nizar di
Bangil

9. Imam Fakhrur Pengaruh E-Service E-service quality


Rozi (2017) Quality Terhadap tidak berpengaruh
Keputusan Pembelian signifikan terhadap
Tiket Kereta Api Online keputusan
(Konsumen Pembeli Tiket pembelian tiket
Kereta Api Online PT kereta api online
KAI DAOP 8 Surabaya pada konsumen PT.
Gubeng) KAI Daop 8
Surabaya Gubeng

H. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini berdasarkan pada hipotesis yang

disimpulkan serta hasil penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas, maka

kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut:

47
Kerangka Pemikiran

H1

Kelengkapan H2
Produk (X1)

Harga (X2)
Keputusan
H3 Pembelian (Y)

Promosi (X4)
H4

Sebagai arahan pandangan terhadap penelitian yang dilaksanakan, maka perlu

adanya hipotesis yang dirumuskan sebagai kebenaran sementara tentang hasil

penelitian yang dilaksanakan untuk lebih lanjut diteliti dan dibuktikan

kebenarannya. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H1 : Kelengkapan Produk, Harga dan Promosi berpengaruh simultan terhadap

Keputusan Pembelian di Toko Kickoff Sport Pondok Pinang.

48
H2 : Kelengkapan Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian di Toko

Kickoff Sport Pondok Pinang.

H3 : Harga berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian di Toko Kickoff Sport

Pondok Pinang.

H5 : Promosi berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian di Toko Kickoff Sport

Pondok Pinang.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

KickOff Sport adalah Toko Olahraga yang menjual beragam apparel,

footwear dan sepatu, Perusahaan ini pertama kali didirikan hanya berbasis online

menjual melalui marketplace di internet, salah satu took olahraga yang menjual

beragam produk-produk olahraga lokal yang terkenal seperti OrtusEight, Specs,

Mills, Jonas dan lain nya.

Berdiri sejak tahun 2016, bermula ketika banyaknya brand apparel luar yang

sangat mendominasi di Indonesia, Dengan diawali membuka toko online di

pondok indah Jakarta selatan, kini telah membuka toko Oflline di Pondok Pinang

Jakarta Selatan, KickOff Sport merupakan Distributor resmi produk2 olahraga

lokal yang ada di Indonesia.

B. Visi dan Misi KickOff Sport

49
1. Visi

Menjadi perusahaan apparel dan footwear terbaik dan banyak diminati

masyarakat dalam dan luar negri.

2. Misi

Melayani pelanggan/masyarakat dengan produk lokal yang berkualitas dan

Harga yang Terjangkau.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di toko Kickoff Sport Pondok Pinang

yang bertempat di Jl. Ciputat Raya No. 4c Pondok Pinang Jakarta Selatan, dimulai

pada tanggal 5 Februari 2022.

D. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah desain penelitian

kausal. Desain penelitian kausal adalah metode yang bertujuan untuk melakukan

penyelidikan terhadap kemungkinan hubungan sebab akibat, metode ini bertujuan

untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dan hubungan variabel bebas

terghadap variable terikat.

Menurut Sugiyono (2016:37) penelitian kausal adalah hubungan yang bersifat

sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian ini

merupakan metode survei dengan menggunakan instrument beberapa kuesioner

yang terdiri dari sejumlah pernyataan terstruktur dan dibagikan kepada responden

yakni.

50
E. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis 1

H01: Tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel Kualitas Produk,

Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Kickoff Sport

pondok pinang

Ha1 : Ada pengaruh secara signifikan antara variabel Kualitas Produk, Harga

dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Kickoff Sport Pondok

Pinang.

2. Hipotesis 2

H01 : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel Kualitas Produk

terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Kickoff Sport Pondok Pinang.

Ha1 : Ada pengaruh secara signifikan variabel Kualitas Produk terhadap

Keputusan Pembelian pada Toko Kickoff Sport Pondok Pinang.

3. Hipotesis 3

H01 : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel Harga terhadap

Keputusan Pembelian pada Toko Kickoff Sport Pondok Pinang.

Ha1 : Ada pengaruh secara signifikan antara variabel Harga terhadap

Keputusan Pembelian pada Toko Kickoff Sport Pondok Pinang.

4. Hipotesis 4

H01 : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel promosi terhadap

Keputusan Pembelian pada Toko Kickoff Sport Pondok Pinang.

51
Ha1 : Ada pengaruh secara signifikan antara variabel signifikan antara

variabel Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Kickoff Sport

Pondok Pinang.

F. Variabel dan Skala Pengukuran

a. Variabel Konseptual

Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah atau sesuatu yang sifatnya

dapat berubah-ubah variabel dalam penelitian ini terdiri dari:

1) Variabel terikat

Variabel terikat merupakan variabel penelitian yang diukur untuk

mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Menurut Sugyono

(2016:39). Variabel (Y) dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian.

a) Keputusan Pembelian

Menurut Mustafid dan Gunawan dalam Beyhaki et. al (2017:94)

keputusan pembelian adalah alasan tentang bagaimana konsumen

menentukan pilihan terhadap pembelian suatu produk yang seusai

dengan kebutuhan, keinginan serta harapanya, sehingga dapat

menimbulkan kepuasan atau ketidakpuasan terhadap produk tersebut

yang dipengaruhi oleh bebrapa factor diantaranya keluarga, harga,

penglaman, kualitas dan produk.

(1) Dimensi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Ketler (2106:195), Langkah-langkah dalam

proses pembelian adalah:

52
(a) Pengenalan Masalah, jika kebutuhan yang belum perlu dan

segera dipenuhi atau masalah dapat ditunda pemenuhannya,

serta kebutuhan yang harus dipenuhi. Jadi pada tahap inilah

proses pemebelian itu dilakukan.

(b) Pencarian informasi

Seorang konsumen yang telah mengetahui kebutuhannya

akan mencari informasi lebih lanjut, jika tidak maka

kebutuhan konsumen itu hanya akan menjadi ingatan belaka.

(c) Evaluasi alternatif

Evaluasi sering mencerminkan keyakinan dan sikap,

keyakinan adalah gambaran suatu keyakinan orang tentang

produk atau merek memepengaruhi keputusan pembelian

mereka dan sikap adalah sesuatu yang penting.

(d) Keputusan pembelian

Keputusan pembelian yang diambil konsumen adalah

membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian

keputusan yang menyangkut jenis pembelian, waktu

pembelian dan cara pembelian.

(e) Perilaku pasca pembelian

Setelah membeli suatu produk konsumen akanmerasakan

kepuasan dan ketidakpuasan pasca melakukan pembelian

karena tidak sesuai dengan keinginan.

(2) Indikator Keputusan Pembelian

53
a. Kebutuhan konsumen

b. Daya Tarik

c. Keinginan konsumen

d. Pengaruh komersial

e. Mengenal produk

f. Rekomendasi

g. Alternatif barang

h. Keyakinan pembelian

i. Respon pembelaian

j. Pemilihan produk

k. Kesuaian keinginan

2) Variabel bebas

Menurut Sugyono (2016:39) variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab pembahasanya atau timbulnya

variabel dependen.

a) Kelengkapan Produk

Menurut Kotler dan Keller (2016:402) kelengkapan produk adalah

tersedianya semua jenis produk dan barang yang ditawarkan penjual

tertentu untuk dijual. Produk dibeli konsumen karena dapat memenuhi

kebutuhan tertentu atau memberi manfaat tertentu.

(1) Dimensi dan Indikator Kelengkapan produk

54
Dimensi kelengkapan produk menurut Raharjani dalam jurnal

Tri Widodo (2016):

a) Variety (variasi), kelengkapan produk yang dijual dapat

mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam memilih

suatu toko atau departement store.

b) Width (lebar), tersedianya produk-produk pelengkap dari

produk utama yang ditawarkan. Contohnya pada toko roti

juga menyediakan berbagai macam minuman.

c) Depth (panjang), merupakan macam dan jenis karakteristik

dari suatu produk. Misalnya baju yang dijual di

Departement Store tidak hanya dari satu marek saja seperti

crocodile tetapi juga tersedia merek-merek lainnya.

d) Consistency (Kosistensi)

Gerai/toko harusmenjaga kelengkapan barang secara

konsisten agar tidak terjadi kekosongan dan berpengaruh

pada penjualan.

e) Balance (Keseimbangan)

Jenis-jenis barang harus disesuaikan dengan keadaan pasar

atau yang menjadi tren saat ini dan yang banyak di cari

pelanggan.

Indikator Kelengkapan Produk menurut Raharjani dalam

jurnal Tri Wibowo (2016):

(a) Keragaman produk yang dijual

55
(b) Variasi produk yang dijual

(c) Ketersediaan produk yang dijual

(d) Macam merek yang tersedia

b) Harga

Menurut Kotler dan Amstrong dalam Krisdayanto (2018.3) harga

adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas jasa, atau jumlah nilai

yang konsumen tukar dalam rangka mendapatkan manfaat dari

memiliki atau menggunakan barang atau jasa.

(1) Dimensi Harga

Menurut Kotler dan Keller (2016:47) harga menghasilkan

pendapatan dan elemen lain yang menghasilkan biaya yang

yang memepunyai komponen-komponen tersendiri diantaranya:

(a) Daftar harga adalah salah satu uraian yang dicantumkan

pada label atau produk.

(b) Diskon atau potongan harga, penguranga dari daftar harga.

(c) Kredit, bentuk pembayaran dan pinjaman.

(d) Periode pembayaran, cicilan sesuai kesepakatan antara

penjual dan pemebeli yang berhubungan dengan kredit.

(e) Syarat-syarat kredit adalah suatu yang harus dipenuhi

konsumen dalam upaya pengambilan kredit.

(2) Indikator Harga

Berikut ini adalah indikator dari harga yaitu:

(a) Keterjangkauan harga

56
(b) Kesesuaian harga dengan produk

(c) Daya saing harga

(d) Kesesuaian harga dengan manfaat

(e) Lokasi

c) Promosi

Menurut Buchory dan Saladin dalam Arisjatmika Diyatma (2017)

promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasran perusahaan

yang didaya gunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan

mengingatkan tentang produk perusahaan.

(1) Dimensi Promosi

Menurut Sofjan Assauri (2018) dimensi dan indikator dari

Promosi antara lain:

Dimensi Promosi

a. Periklanan (Advertising)

Merupakan cara untuk mempromosikan barang atau jasa yang

dibiayai oleh sponsor yang dikenal, dalam rangka untuk menarik

calon konsumen guna melakukan pembelian, sehingga dapat

meningkatkan penjualan produk dari perusahaan yang

bersangkutan.

b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah kegiatan promosi yang dapat

mendorong pembelian oleh konsumen, yang dilakukan sewaktu-

waktu dan tidak bersifat rutin.

57
a. Indikator Promosi

1. Periklanan (Advertising)

Media sosial, adalah sebuah media berbasis daring, dengan para

penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi

danmenciptakan sesuatu blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia

virtual.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Berikut indikator promosi penjualan :Acara, adalah suatu kegiatan yang

dilakukan untuk menunjukan, menampilkan hal yang diselenggarakan

pada waktu tertentu dengan tujuan memberi hiburan serta

mengkomunikasikan pesan-pesan kepada pengunjung. Menurut Rambat

Lupiyoadi (2013) dimensi dan indikator Promosi antara lain:

Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan

pembelian atau penjualan suatu barang atau jasa di mana pembelian

diharapkan dilakukan sekarang juga. Dengan indikator sebagai berikut:

a. Potongan harga

Periklanan adalah bentuk penyajian dan promosi suatu produk

barang, jasa dan ide, secara non personal oleh suatu sponsor tertenu

dimana untuk penayangannya biasanya harus membayar suatu

media. Dengan indikator sebagai berikut:

1) Website

b. Definisi Operasional Variabel

58
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel

yang dirumuskan berdasarkan karakteristik variabel tersebut yang dapat

diamati. Definisi operasional penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variabel Dimensi Indikator Skala

Keputusan 1. Pengenalan 1. Kebutuhan


Pembelian (Y) masalah konsumen
Kotler dan 2. Daya tarik
Keller (2016) 3. Keinginan
membeli
2. Pencarian 1. Pengaruh
masalah komersial
2. Mengenal produk
3. Rekomendasi
3. evaluasi 1. alternatif barang
masalah 2. keyakinan barang
3. Respon pembeli

4. Keputusan 1. Pemilihan produk


pembelian 2. Kesesuaian
keinginan
5. Metode 1. Tunai
Pembayaran 2. Kartu debet
3. Kartu kredit
Kelengkapan 1. Keragaman 1. Jenis barang
Produk (X2) produk 2. Fungsi barang
Raharjani 2. Variasi 1. Harga kompetitif
dalam jurnal produk 2. Kualitas berbeda
Tri Widodo 3. Ketersediaan 1. Barang
(2016) produk 2. Mudah di cari
4. Macam 1. Merek di cari
macam 2. Kualitas terbaik
merek
Harga (X2) 1. Daftar harga 1. Harga bersaing
(Kotler dan 2. Harga sesuai
Keller 2016) dengan kualitas
3. harga sesuai dengan
manfaat

59
2. Diskon 1. Diskon musim
2. Diskon debit dan
kredit
3. Diskon barang
tertentu
Promosi 1. Periklanan 1. Media Sosial
(X3)Menurut (Advertising) 2. Website
Sofjan Assauri
(2018) dan
Rambat
Lupiyoadi
(2016)

2. Promosi 1. Acara
Penjualan 2. Potongan Harga
3. Hadiah

Sumber: Diolah oleh Peneliti 2022

c. Skala pengukuran

Skala pengukuran adalah alat ukur yang digunakan untuk

mengkuantifikasikan informasi yang diberikan oleh responden dimana

mereka diharuskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah

dirumuskan dalam kuesioner. Skala yang digunakan peneliti untuk

mengukur jawaban dari responden adalahSkala Likert. Menurut

Sugiyono (2016:134) dalam penelitian ini menggunakan 4 (empat)

alternatif jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),

sangat tidak setuju (STS).

Berikut adalah contohtabelyangakan digunakan dalam penelitian ini:

60
Tabel 3.2

Pengukuran Skala Likert

No Pernyataan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 4

2. Setuju(S) 3

3. Tidak Setuju (TS) 2

4. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2016)

G. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah:

a. Penelitian Kepustakaan

Yaitu dengan cara membaca buku, artikel, sumber-sumber asosiasi dan

jurnal yang berhubungan dengan masalah penelitian untuk memperoleh

data teoritis yang relevan dengan poko persoalan yang dibahas.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai

masalah yang sedang diteliti.

b. Penelitian lapangan

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan cara melakukan

observasi secara langsung terhadap pada perusahaan yang bersangkutan

untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Data tersebut didapat dari:

1) Wawancara

61
Peneliti melakukan mengadakan tanaya jawab dengan pihak yang

terlibat langsung dalam permasalahan yang dibahas dalam penelitian

ini.

2) Observasi

Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung

sehingga hasil observasi tersebut dapat dibandingkan dengan hasil

wawancara untuk memperoleh data dan bukti yang lebih akurat.

3) Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dilakukan dengan cara

meberikan beberapa pernyataan tertulis kepada responden toko

fashionchampion dengan mengisi pernyataan yang ada pada

kuesioner.

H. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber

aslinya dengan melaukan observasi, wawancara dan kuesioner. Data

penelitian inj didapat dari kuesioner dan harus diolah lebih lanjut untuk

mendapatkan informasi dalam pengambilan keputusan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui media perantara

seperti buku, dokumendan arsip penelitian yang berhubungan dengan

objek yang seadang diteliti.

62
I. Populasi dan Sampel

Menurut Sugyono (2016:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu ynag ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dalam mengambil

kesimpulan. Populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu

wilayah yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti, dalam penlitian ini target populasinya adalah seluruh konsumen yang

berkunjung pada toko Kickoff Sport Pondok Pinang.

1. Metode dan Teknik Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik

NonProbability Sampling. Menurut Sugyono (2016:82) teknik nonprobability

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang

atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Teknik non probability sampling meliputi sampling

istematic, sampling kuota, sampling incidental, sampling purposive,sampling

jenuh dan sampling snowball.

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel

adalah menggunakan Sampling Incidental yaitu berdasarkan secara kebetulan

atau incidental bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel,

jika responden yang ditemui sesuai dan cocok digunakan sebagai sumber data.

Dalam penelitian yang digunakan peneliti adalah rumus rosco

dalammenentukan sampel sebagai berikut:

63
n = 10 x k =10 x 4 = 40

Keterangan:

n : sampel

k : Variabel penelitian yang digunakan

Dari perhitungan diatas diperoleh hasil minimum 40 sampel, untuk itu

peneliti menggunakan sampel sebanyak 100 orang sebagai responden yang

memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Responden pria dan wanita

b. Responden berumur dari 12 - 40 tahun

c. Responden yang membeli produk di toko Kickoff Pondok Pinang

J. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Menurut Duwi Priyatno (2014:41) statistik deskriptif digunakan

untuk penggambaran tentang statistik data berupa mean, sum, standar

deviasi, variance range dan lain-lain. Menurut Sugiyono (2014:207),

metode statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2. Analisis Instrumen Penelitian

Pengujian instrument dalam penelitian ini menggunakan bantuan

software SPSS 22.0 for windows. Penulis mengajukan kuesioner yang

64
berkaitan dengan variabel independen yaitu Citra Merek, Kelengkapan

Produk dan Promosi dengan variabel dependen yaitu keputusan

pembelian. Ada dua syarat dalam menganalisis instrumen penelitian:

1) Uji Validitas

Menurut Duwi Priyatno (2017:64) uji validitas bertujuan untuk

mengetahui seberapa valid suatu item dalam pengukuran apa yang

ingin diukur (kuesioner). Dalam penelitian menggunakan metode

kolerasi yaitu dengan cara mengkolerasi skor item dengan skor

totalnya. Skor total adalah penjumlahan seluruh item pada suatu

variabel (rhitung). Kemudian pengujiansignifikan menggunakan (rtabel)

pada tingkat signifikan 0,05.

Dasar pengambilan keputusan:

r hitung > r tabel = valid

r hitung > r tabel = tidak valid

Tabel 3.3

Hasil Validitas Keputusan Pembelian

Variabel Butir rhitung rtabel Keterangan


pernyataan

Y.P1 0,372 0,361 VALID

Y.P2 0,704 0,361 VALID

Y.P3 0,387 0,361 VALID

Y.P4 0,440 0,361 VALID

Y.P5 0,366 0,361 VALID

65
Y.P6 0,362 0,361 VALID

Y.P7 0,597 0,361 VALID


Keputusan Y.P8 0,487 0,361 VALID
Pembelian
Y.P9 0,447 0,361 VALID

Y.P10 0,696 0,361 VALID

Y.P11 0,614 0,361 VALID

Y.P12 0,838 0,361 VALID

Y.P13 0,362 0,361 VALID

Y.P14 0,468 0,361 VALID

Y.P15 0,615 0,361 VALID

Y.P16 0,430 0,361 VALID

Y.P17 0,420 0,361 VALID

Y.P18 0,384 0,361 VALID

Y.P19 0,502 0,361 VALID

Y.P20 0,718 0,361 VALID

Y.P21 0,687 0,361 VALID

Y.P22 0,611 0,361 VALID

Y.P23 0,586 0,361 VALID

Y.P24 0,611 0,361 VALID

Y.P25 0,558 0,361 VALID

Sumber: Data diolah peneliti 2022

Tabel 3.4

Hasil Validitas Kelengkapan Produk

Variabel Butir rhitung rtabel Keterangan


pernyataan

Kelengkapan X1.P1 0,597 0,361 VALID

66
Produk X1.P2 0,448 0,361 VALID

X1.P3 0,754 0,361 VALID

X1.P4 0,771 0,361 VALID

X1.P5 0,779 0,361 VALID

X1.P6 0,412 0,361 VALID

X1.P7 0,661 0,361 VALID

X1.P8 0,596 0,361 VALID

X1.P9 0,762 0,361 VALID

X1.P10 0,621 0,361 VALID

X1.P11 0,694 0,361 VALID

X1.P12 0,742 0,361 VALID

X1.P13 0,728 0,361 VALID

X1.P14 0,697 0,361 VALID

X1.P15 0,367 0,361 VALID

X1.P16 0,649 0,361 VALID

Sumber: Data diolah peneliti 2022

Tabel 3.5

Hasil Validitas Harga

Butir
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan

X1.P1 0,413 0,361 VALID

X1.P2 0,426 0,361 VALID


Harga X1.P3 0,435 0,361 VALID

X1.P4 0,477 0,361 VALID

X1.P5 0,552 0,361 VALID

67
X1.P6 0,803 0,361 VALID

X1.P7 0,543 0,361 VALID

X1.P8 0,409 0,361 VALID

X1.P9 0,421 0,361 VALID

X1.P10 0,603 0,361 VALID

X1.P11 0,405 0,361 VALID

X1.P12 0,572 0,361 VALID

Sumber: Data diolah peneliti 2022

Tabel 3.6

Hasil Validitas Promosi

Variabel Butir rhitung rtabel Keterangan


Pernyataan

X3.P1 0,734 0,361 VALID

X3.P2 0,712 0,361 VALID

X3.P3 0.628 0,361 VALID


Promosi
X3.P4 0,542 0,361 VALID

X3.P5 0,762 0,361 VALID

X3.P6 0,763 0,361 VALID

Sumber: Data diolah peneliti 2022

2) Uji Reabilitas

Menurut Duwi Priyatno (2016:79) Uji Reabilitas digunakan untuk

mengetahui konsisten alat ukur pada kuesioner, untuk mengetahui

alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap

konsisten jika pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran

68
diulang kembali. Uji reabilitas bertujuan untuk menunjukkkan suatu

pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif sama. Uji reabilitas

adalah kelanjutan dari uji validitas dimana item yang masuk

pengujian adalah item yang valid untuk menentukan apakah suatu

variabel dianggap reliable jika hasil Cronbach Alpha > 0,6.

69
Tabel 3.7

Hasil Uji Realibilitas

Variabel Perbandingan Cronbach’s Keterangan


Alpha

Cronbach a>60%
Alpha

Keputusan 0,741 0,6 Reliabel


Pembelian

Kelengkapan 0,757 0,6 Reliabel


produk

Harga 0,723 0,6 Reliabel

Promosi 0,771 0,6 Reliabel

Sumber: Data diolah peneliti 2022

Berdasarkan tabel 4.9 dapat disimpulkan Kelengkapan Produk (X1), Harga

(X2), Promosi (X3) dan keputusan pembelian (Y) mempunyai nilai Cronbach’s

Alpha >0,6 maka butir pertanyaan dinyatakan realibel.

K. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya normalitas

residual, multikolineritas, autokolerasi dan heteroskeditas Menurut Duwi Priyatno

(2017:89). Jika syarat tidak terpenuhi, maka hasil analisis tidak dapat dikatakan

bersifat Best Linear Unblased Estimator.

1. Uji Normalitas

Menurut Duwi Priyatno (2017:69) uji normalitas data merupakan hal

yang penting karena dangan data yang terdistribusi normal, data

70
tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Normalitas data

merupakan syarat yang harus dipenuhi dalama analisis parametik.

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Duwi Priyatno (2017:99) multikolinieritas artinya antara

variable independen yang terdapat dalam model regresi memiliki

hubunan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Model

regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah

multikolonieritas sebagai berikut:

 Nilai tolereance > 0,10 tidak terjadi multikolinieritas

 Nilai tolerance < 0,10 terjadi multikolineiritas

Atau dapat juga dengan melihat nilai VIP:

 Nilai VIP < 10,00 = tidak terjadi multikolinieritas

 Nilai VIP > 10,00 = terjadi multikolinieritas

3. Uji Autokolerasi

Menurut Duwi Priyatno (2017:106) autokorelasi merupakan korelasi

antar anggota observasi yang disusun menurut waktu atau tempat.

Model regresi yang baik sehsrusnya tidak terjadi autokorelasi.

Metode pengujian menggunakan uji Durbin Watson (DW test).

Dasar pengambilan keputusasan:

DU < 4-DU maka H0 diterima, artinya tidak terjadi autokorelasi

DW < DL atau DW > 4-DL maka H0 ditolak, artinya terjadi

DL < DW < DU atau 4-Du < DW < 4-DL, artinya tidak ada

kepastian atau kesimpulan yang pasti

71
4. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Duwi Priyatno (2017:99) Heteroskedastisitas adalah varian

residual yang tidak sama pada semua pengamatan didalam model

regresi. Regresi yang baik harusnya tidak terjadi heteroskedastisitas

apabila uji Glejser, dapat dilihat dari sebaran data, data yang

dikatakan bebas hetroskedastisitas / tidak terjadi heteroskedastisitas

adalah data yang tersebar atau tidak terkumpul disatu titik.

5. Analisis Korelasi

Anaisis kolerasi adalah hubungan antara dua variabel. Dalam

perhitungan kolerasi akan didapat koefisien kolerasi yang

menunjukkan keeratan hubungan antar dua variabel tersebut. nilai

koefisien kolerasi bekisar antara 0 sampai 1 atau 0 sampai -1, nilai

semakin mendekati 1 atau -1, maka hubungan semakin erat. Jika nilai

koefisien kolerasi mendekati 0 maka hubungan semakin lemah.

Menurut Sugiyono (2016:184) pedoman untuk menginterpretasikan

hasil koefisien kolerasi antara lain sebagai berikut:

72
Tabel 3.8

Interprestasi Koefisien Korelasi

Indeks Korelasi Penafsiran

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono 2016

a. Uji Hipotesis

1) Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda bermaksud meramalkan bagaimana keadaan

naik turunnya variabel dependen, bila terdapat dua atau lebih

variabel independen sebgai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik

turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda dilakukan apabila

terdapat paling sedikitnya dua variabel independen.

Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3 X3 + e

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian

α = Konstanta

73
b1,2,3 = Koefisien Regresi

X1 = Kelengkapan Produk

X2 = Harga

X3 = Promosi

e = Variabel pengganggu

2) Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Detreminasi R2 mencerminkan kemampuan variabel dependen.

Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi anatar 0 dan 1. Nilai koefisien dterminasi mendekati 0

(nol) berarti kemampuan semua variabel dalam menjelaskan variabel

dependen amat terbatas, sedangkan nilai koefisien ditereminasi yang

mendekati 1 (satu) berarti variabel independen hampir memeberikan

infomasi yang dijelaskan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

3) Uji F (Uji Simultan)

Uji f menunjukan apakah semua variabel independen mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria

pengambilan keputusannya dengan tingkat signifikan (α) = 0,05

adalah dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel.

4) Uji T (Uji Parsial)

Uji Parsial pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel

74
dependen secara parsial. Dasar pengambilan keputusan digunakan

dalam uji t adalah sebagai berikut:

a) Apabila T hitung < T tabel dan tingkat signifkan > 0,05 maka

hipotesis ditolak. Hipotesis ditolak mempunyai arti bahwa

variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Apabila T hitung > T tabel dan tingkat signifikan < 0,05 maka

hipotesis diterima. Hipotesis diterima mempunyai arti bahwa variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

75
BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penyebaran Kuesioner

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2022 s/d Agustus 2022 lokasi

peelitian dilaksanakan pada toko Kickoff Sport Pondok Pinang. Data yang

diolah berdasarkan penilaian responden terhadap pernyataan dalam

kuesioner yang telah disebarkan, meliputi pernyataan tentang Kelengkapan

Produk, Harga, Promosi dan keputusan pembelian. Data tersebut

kemudian diolah menggunakan bantuan program SPSS versi 24.

Tabel 4.1

Hasil Penyebaran Kuesioner

Keterangan Jumlah

Kuesioner yang disebar 103

Kuesioner yang layak untuk 100


dianalisis

Kuesioner yang diolah 100

Sumber: Hasil Kuesioner 2022

B. Profil Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berikut adalah data responden berdasarkan jenis kelamin:

76
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki 65

Perempuan 35

Total 100

Sumber : Hasil Kuisioner 2022


Gambar 4.1
Diagram Pie Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

responden berdasarkan jenis kelamin

perempuan
35%

laki-laki
65%

laki-laki perempuan

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan terdapat sebanyak 65% responden laki-

laki dan 35% responden perempuan. Dapat disimpulkan bahwa pembeli lebih

banyak laki-laki, karena di KickOff Sport sendiri lebih banyak menjual produk-

produk apparel dan footwear sepak bola dan futsal.

77
2. Karakteristik responden berdasarkan Umur
Gambar 4.2

Diagram Pie Profil Responden Berdasarkan Umur

Responden31-40
berdasarkan
13-16
Umur
8% 1%

26-30
29%

17-25
62%

13-16 17-25 26-30 31-40

Sumber: hasil kuesioner 2022

Berdasarkan gambar 4.2 menunjukan bahwa responden yang

berumur 13-16 terdapat 1%, 17-25 62%, 26-30 29% dan 31-40 8%, dapat

disimpulkan untuk pembeli di toko KickOff Sport pondok pinang di

domisili oleh rata-rata umur 17-25 tahun yang berarti diminati oleh remaja.

3. Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan


Gambar 4.3
Diagram Pie Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
responden berdasarkan pekerjaan
pns
pengusaha
6%
5%

karyawan
swasta
46%
mahasiswa
43%

karyawan swasta mahasiswa pengusaha pns

Sumber: kuesioner penelitian 2022

77
Berdasarkan gambar 4.3 jumlah responden yang memiliki pekerjaan

pns sebesar 6%, pengusaha 5%, karyawan swasta 46% dan mahasiswa 43%.

Artinya untuk pembeli di KickOff Sport Pondok pinang di dominasi oleh

pekerja yang memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta.

C. Hasil Pengolahan Data

1. Analisis Deskriptif Pernyataan Kuesioner

Tabel 4.3

Output Statistik Deskriptif

Statistics

TOTALY TOTALX1 TOTALX2 TOTALX3


N Valid 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0
Mean 82.78 53.45 39.73 19.83
Median 82.50 54.00 40.00 20.00
Std. Deviation 9.857 7.054 4.839 2.602
Minimum 60 34 29 14
Maximum 100 64 48 24
Sumber: Data diolah peneliti 2022

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa Keputusan pembelian

mempunyai nilai minimum 60, maximum 100, mean 82,78 dan standar deviasi

9,857 dalam hal ini jika mean 82,78 dibagi jumlah pernyataan 25 maka didapatkan

hasil 3,31. Artinya responden menyatakan penilaian pada pernyataan keputusan

pembelian dengan nilai 3,31 yang berarti setuju dengan pernyataan keputusan

pembelian dan responden menyatakan penilaian pada pernyataan keputusan

pembelian dengan nilai 3,25 yang berarti setuju dengan pernyataan keputusan

pembelian.

78
Kelengkapan produk mempunyai nilai minimum 34, maximum 64, mean

53,45 dan standar deviasi 7,054 dalam hal ini jika mean 53,45 dibagi jumlah

pernyataan 16 maka didapatkan hasil 3,34. Artinya responden menyatakan

penilaian pada pernyataan kelengkapan produk dengan nilai 3,34 yang berarti

setuju dengan pernyataan kelengkapan produk dan responden menyatakan

penilaian pada pernyataan keputusan pembelian dengan nilai 3,28 yang berarti

setuju dengan pernyataan keputusan pembelian.

Harga mempunyai nilai minimum 29, maximum 48, mean 39,73 dan standar

deviasi 4,839 dalam hal ini jika mean 39,73 dibagi jumlah pernyataan 12 maka

didapatkan hasil 3,31. Artinya responden menyatakan penilaian pada pernyataan

Harga dengan nilai 3,31 yang berarti setuju dengan pernyataan harga dan

responden menyatakan penilaian pada pernyataan keputusan pembelian dengan

nilai 3,17 yang berarti setuju dengan pernyataan keputusan pembelian.

Promosi mempunyai nilai minimum 14, maximum 24, mean 19,83 dan

standar deviasi 2,602 dalam hal ini jika mean 19,83 dibagi jumlah pernyataan 6

maka didapatkan hasil 3,3. Artinya responden menyatakan penilaian pada

pernyataan promosi dengan nilai 3,3 yang berarti setuju dengan pernyataan

promosi dan responden menyatakan penilaian pada pernyataan keputusan

pembelian dengan nilai 3,28 yang berarti setuju dengan pernyataan keputusan

pembelian.

79
2. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai

residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.

Menururt Duwi Priyanto (2014:90). Model regresi yang baik adalah yang memiliki

nilai residual yang terdistribusi secara normal. Uji normalitas dengan

menggunakan metode grafik yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumbu

diagonal pada grafik normal p-p of regression standarlized residual dan normalitas

kolmogrov smirnov.

Dasar pengambilan keputusan:

Apabila menggunakan metode p plot, dapat dilihat dari sebaran data-data yang

dikatakan normal adalah data yang tersebar disekitar garis diagonal dan apabila

nilai signifikan lebih dari 0,05.

Tabel 4.4

Output Uji Normalitas P-Plot

80
Dari hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa sebaran data
dapat dikatakan normal karena data yang tersebar mengikuti garis diagonal.

Tabel 4.5
Output uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


TOTALY TOTALX1 TOTALX2 TOTALX3
N 100 100 100 100
Normal Parameters a,b
Mean 82.78 53.45 39.73 19.83
Std. Deviation 9.857 7.054 4.839 2.602
Most Extreme Differences Absolute .071 .077 .070 .088
Positive .071 .067 .070 .074
Negative -.069 -.077 -.056 -.088
Test Statistic .071 .077 .070 .088
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
.151 c
.200c,d
.055c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: diolah oleh peneliti 2022

Berdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa variabel kelengkapan produk (X1),

harga (X2), Promosi (X3) dan Keputusan Pembelian (Y) mempunyai nilai

Kolmogrov Smirnov > 0,05 maka, menunjukkan bahwa distribusi normal.

Penelitian ini terdapat 100 responden.

b) Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah varian yang tidak sama pada semua

pengamatan didalam metode regresi. Menurut Duwi Priyatno (2014:99).

Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskeditisitas. Apabila

menggunakan Uji Glejser, dapat dilihat dari sebaran data-data yang

81
dikatakan bebas heteroskedastisitas/ tidak terjadi heteroskeastisitas adalah

data yang tersebar/tidak berkumpul disatu titik.

Tabel 4.6
Output Uji Heteroskedastisitas

sumber: diolah oleh peneliti 2022

Dari output dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang

jelas dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

c) Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas yang

terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau

mendekati sempurna. Menurut Duwi Priyatno (2014:99). Model regresi yang

82
sempurna seharusnya tidak terjadi kolerasi sempurna atau mendekati sempurna

diantara variabel bebas.

Dasar mengambil keputusan:

Nilai tolerance > 0.10 tidak terjadi multikolerasi

Nilai tolerance < 0.10 terjadi multikolerasi

Atau dapat juga dengan nilai VIP

Nilai <10 = tidak terjadi multikolerasi

Nilai >10 = terjadi multikolerasi

Tabel 4.7
Output Uji Multikolinearitas

Correlations Collinearity Statistics


t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
3.187 .002
8.087 .000 .866 .637 .403 .291 3.440
2.191 .031 .714 .218 .109 .449 2.226
-.018 .985 .672 -.002 -.001 .404 2.475

Sumber: Diolah oleh peneliti 2022

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa kelengkapan produk (X1)

mempunyai nilai tolerance 0,291, harga (X2) mempunyai nilai tolerance 0,449,

Promosi (X3) mempunyai nilai tolerance 0,404. Sedangkan kelengkapan produk

(X1) mempunyai nilai VIF 3,440, harga (X2) mempunyai nilai VIF 2,226, Promosi

(X3) mempunyai nilai VIF 2,475. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolerasi antar variabel adalah lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF (Variance

Inflation Factory) untuk masing-masing variabel adalah lebih kecil dari 10.

83
d) Uji Autokolerasi

Menurut Duwi Priyatno (2014:106) autokorelasi adalah kolerasi antara

anggota observasi yang disusun dari ketika dan tempat, Metode regresi

yang seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Metode pengujian memakai

Uji Dubin Watson (DW Test). Dasar Pengambilan Keputusan:

a. DU < DW < 4 – DU maka Ho diterima, artinya tidak terjadi


autokorelasi.
b. DW < DL atau DW > 4 – DL maka Ho ditolak, artinya terjadi
aotokorelasi.
c. DL < DW < DU atau 4 – DU < 4 – DL, artinya tidak ada kepastian
atau

kesimpulan yang pastii.

Nilaii DU dan DL diperoleh dari table statistic Durbin Watson.

84
Tabel 4.8

Output Uji Autokolerasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .879a .772 .765 4.776 1.752
a. Predictors: (Constant), TOTALX3, TOTALX1, TOTALX2
b. Dependent Variable: TOTALLY

N: 100 K : 3 DU: 1,736

DL: 1,6131 DW: 2,119

Berdasarkan tabel 4.8 dengan jumlah sample (n) =100 dan jumlah variabel

independent (k) =3 nilai DL = 1,613 dan DU = 1,736 jadi nilai 4-DU = 2,264 dan

4-DL = 2,387 sehingga nilai DU < DW < 4-DU (1,736 < 2,119 < - 1,736) dapat

diketahui nilai dorbin Watson sebesar 2,119 karena nilai DW terletak antara

DU dan 4-DU maka hasilnya tidak ada gejala autokorelasi.

e) Hasil Analisis Kolerasi

Menurut Priyatno (2014:123) Analisis kolerasi sederhana adalah

hubungan antara dua variabel. Dalam perhitungan kolerasi akan didapat

koefisien kolerasi yang menunjukkan keeratan hubungan antar dua

variabel tersebut. nilai koefisien kolerasi bekisar antara 0 sampai 1 atau 0

sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1, maka hubungan semakin erat.

Jika nilai koefisien kolerasi mendekati 0 maka hubungan semakin lemah.

85
Menurut Sugiyono (2016:184) pedoman untuk menginterpretasikan

hasil koefisien kolerasi antara lain sebagai berikut:

Tabel 4.9

Interprestasi Koefisien Korelasi

Indeks Korelasi Penafsiran

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono 2016

Untuk menganalisa korelasi antara variabel Citra Merek, Kelengkaan

Produk dan Promosi dapat dilihat dari hasil output SPSS sebagai berikut:

Tabel 4.10
Output Analisis Korelasi

86
Correlations
TOTALY TOTALX1 TOTALX2 TOTALX3
TOTALLY Pearson Correlation 1 .866 **
.714 **
.672**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 100 100 100 100


TOTALX1 Pearson Correlation .866**
1 .740 **
.770**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
TOTALX2 Pearson Correlation .714**
.740 **
1 .609**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
TOTALX3 Pearson Correlation .672**
.770 **
.609 **
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: data diolah peneliti 2022

A. Korelasi kelengkapan produk terhadap Keputusan Pembelian.

Diketahui bahwa korelasi antara variabel citra merek terhadap Keputusan

Pembelian. r = 0,866 , hal ini menunjukkan bahwa hubungan positif atau searah

yang sangat kuat.

B. Korelasi harga terhadap keputusan pembelian.

Diketahui bahwa korelasi antara variabel kelengkapan produk terhadap Keputusan

Pembelian. r = 0,714 , hal ini menunjukkan bahwa hubungan positif atau searah

yang kuat.

C. Korelasi Promosi terhadap Keputusan Pembelian.

87
Diketahui bahwa korelasi antara variabel promosi terhadap Keputusan

Pembelian. r = 0,550, hal ini menunjukkan bahwa hubungan positif atau searah

yang sedang.

1. Uji Hipotesis

a) Uji Regresi Linier Berganda

Regresi linear berganda bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik

turunnya variabel dependen, bila terdapat dua atau lebih variabel independen

sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi, analisis

regresi linier berganda dilakukan antara variabel Citra Merek (X1), Kelengkapan

Produk (X2), Promosi (X3) dan Keputusan Pembelian (Y).

Tabel 4.11

Output Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.942 4.375 3.187 .002
TOTALX1 1.043 .129 .747 8.087 .000
TOTALX2 .332 .151 .163 2.191 .031
TOTALX3 -.005 .297 -.001 -.018 .985
a. Dependent Variable: TOTALLY
Sumber: data diolah peneliti 2022

88
Persamaan regresi dari Outpot SPSS diatas adalah sebagai berikut :

Y = 13,942 + 1,043 + 0,332 + 0, 005

Berdasarkan persamaan regresi diatas maka dapat disimpulkan:

1) Nilai konstanta sebesar 13,942 yang berarti jika variabel kelengkapan produk

(X1),harga (X2), promosi (X3) bernilai 0 maka keputusan pembelian (Y)

bernilai 13,942, Nilai kosntanta sebesar 4,794 yang berarti jika variabel

Kelengkapan produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), maka Keputusan

pembelian bernilai 4,794.

2) Nilai koefisien regresi kelengkapan produk (X1) sebesar 1,043 bernilai positif

mempunyai arti bahwa jika regresi terhadap citra merek (X1) semakin baik,

maka keputusan pembelian meningkat.

3) Nilai koefisien regresi variabel harga (X2) sebesar 0,332 bernilai positif

mempunyai arti bahwa jika regresi terhadap harga (X2) semakin baik, maka

keputusan pembelian meningkat.

4) Nilai koefisien regresi variabel Promosi (X3) sebesar 0,005 bernilai positif

mempunyai arti bahwa jika regresi terhadap Promosi (X3) semakin baik,

maka keputusan pembelian meningkat.

b) Uji F (Uji Simultan)

Uji F menunjukan apakah semua variabel independen mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan tingkat

signifikan (α) = 0,05 adalah dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.

89
Tabel 4.12

Output Uji F (Uji Simultan)

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 7329.769 3 2443.256 102.452 .000b

Residual 2289.391 96 23.848


Total 9619.160 99
a. Dependent Variable: TOTALLY
b. Predictors: (Constant), TOTALX3, TOTALX2, TOTALX1

Sumber: data diolah peneliti 2022

Menentukan Fhitung dengan cara melihat Ftabel dengan df(n1) = k – 1 atau df(n2) =

n – k atau df 1 = 4 – 1 = 3 dan df 2 = 100 – 4 = 96 sehingga diperoleh Ftabel sebesar

2,70.

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui nilai Fhitung sebesar 102,452 dan

Ftabel 2,70 dengan nilai signifikan yang diperoleh 0.000 berarti lebih kecil dari

tingkat signifikansi 0,05. Oleh karena itu nilai Fhitung > Ftabel dan nilai sig < 0,05

maka H0 ditolak dan Ha diterima.sehingga dapat disimpulkan bahwa kelengkapan

produk (X1), harga (X2), Promosi (X3) secara simultan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian (Y).

c) Uji t (Uji Parsial)


Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen secara

parsial. Dasar pengambilan keputusan digunakan dalam uji t adalah sebagai

berikut:

90
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan jika thitung > ttabel maka H0 ditolak.

Berdasarkan signifiansi, jika signifikansi > 0,05 maka Ha diterima dan jika

signifikansi < 0,05 Ha ditolak.

Tabel 4.13

Output Uji t

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.942 4.375 3.187 .002
TOTALX1 1.043 .129 .747 8.087 .000
TOTALX2 .332 .151 .163 2.191 .031
TOTALX3 -.005 .297 -.001 -.018 .985
a. Dependent Variable: TOTALLY

Sumber: data diolah peneliti 2022


Menentukan thitung dapat dilihat pada ttabel signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan

df = n-k-1, atau df = 100 -4 = 95 maka diperoleh ttabel sebesar 1,985.

Berdasarkan perhitungan pada tabel dapat diuraikan hasil pengujian


hipotesis parsial sebagai berikut:

a. Variabel kelengkapan produk mempunyai nilai thitung 8,087 > ttabel 1,985 dengan

nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak, berarti kelengkapan produk

terdapat pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

b. Variabel harga mempunyai nilai thitung 2,191 > ttabel 1,985 dengan nilai

signifikansi 0,031 < 0,05 sehingga H0 ditolak, berarti harga terdapat pengaruh

yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

91
c. Variabel Promosi mempunyai nilai thitung -0,018 < ttabel 1,985 dengan nilai

signifikansi 334 > 0,05 sehingga H0 diterima, berarti promosi tidak terdapat

pengaruh terhadap keputusan pembelian.

d) Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Detreminasi R2 mencerminkan kemampuan variabel dependen. Tujuan analisis

ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh kelengkapan produk (X1), harga (X2)

dan Promosi (X3) terhadap keputusan pembelian. (Y).

Tabel 4.14

Output Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .873a .762 .755 4.883 1.730
a. Predictors: (Constant), TOTALX3, TOTALX2, TOTALX1
b. Dependent Variable: TOTALLY

Sumber: data diolah peneliti 2022

Dalam penelitian ini kelengkapan produk (X1), harga (X2) dan Promosi (X3)
berpengaruh sebesar 75,5% terhadap keputusan pembelian (Y) dan sisanya sebesar
(100% - 75,5% = 24,5%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan
dalam penelitian ini.

92
D. PEMBAHASAN

1. Pengaruh kelengkapan produk Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2016:402) kelengkapan produk adalah

tersedianya semua jenis produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu

untuk dijual. Produk dibeli konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan

tertentu atau memberi manfaat tertentu. Karakteristik tidak hanya meliputi aspek

fisik produk (Tangible Feature) tetapi juga aspek non fisik (Intengible Feature)

seperti citra dan jasa yang dapat dilihat. Dengan kelengkapan produk dan produk

yang dijual sesuai dengan kebutuhan dan ada manfaat untuk konsumen, maka

dengan strategi tersebut dapat meningkatkan keputusan pembelian. hasil

penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller

(2016:402). Namun hasil penelitian ini mempunyai kesamaan hasil dengan

penelitian Deni Setiawan yang menemukan Kelengkapan Produk berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di toko semoga jaya kediri.

Dari tabulasi data pada variabel kelengkapan produk yang terdiri dari 4

dimensi yaitu Keragaman produk, variasi produk, ketersediaan produk, macam-

macam merek. Menunjukkan bahwa responden Kelengkapan produk di KickOff

Sport sudah baik. Hal ini dilihat dari nilai skor rata-rata pada variabel

Kelengkapan produk sebesar 3,34. Namun dilihat per- dimensi variabel

kelengkapan produk skor terendah adalah ketersediaan produk dengan nilai 3,28

yang berarti ketersediaan produk di KickOff Sport masih setuju di mata

responden. Dimensi ketersediaan produk memiliki indikator yaitu Barang dan

93
Mudah dicari. Sedangkan untuk dimensi keragaman produk produk memiliki skor

3,39 dimana pada dimensi ini responden KickOff Sport melihat bahwa Jenis

barang dan Fungsi barang dianggap bagus, maka hal yang dilakukan manajemen

KickOff Sport harus mempertahankan dimensi keragaman produk seperti KickOff

Sport memiliki beragam jenis barang, Tiap jenis barang memiliki harga yang

khusus, KickOff Sport memiliki produk dengan berbagai macam fungsi barang,

Pengelompokkan barang – barang di KickOff Sport sesuai dengan fungsi barang.

Sebaliknya, perlu ada koreksi atau peningkatan terhadap ketersediaan produk

mengingat karena skor nya menurut responden paling rendah yaitu Tiap jenis

barang memiliki harga yang khusus.

2. Pengaruh harga terhadap Keputusan Pembelian

Harga menurut Kotler dan keller (2016:483) merupakan salah satu unsur

bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan unsur lainya menghasilkan

biaya, harga juga mengkomunikasikan nilai posisi perusahaan terhadap produk

atau mereknya, harga sangat penting dalam melakukan keputusan pembelian.

Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian friani Gloria Igir et.al

(2018) menemukan fakta bahwa harga secara parsial positif berpengaruh secara

signifikan variable harga yang terdiri dari 2 dimensi yaitu daftar harga dan diskon

dari penilaian hasil uji yang dilakukan responden menyatakan harga di KickOff

Sport sudah bagus hal ini didapat dari nilai skor rata-rata pada variabel harga

sebesar 3,31

Dari tabulasi data pada variabel Harga yang terdiri dari 2 dimensi yaitu

dimensi daftar harga dan dimensi diskon. Menunjukkan bahwa responden Harga

94
di KickOff Sport sudah baik. Hal ini dilihat dari nilai skor rata-rata pada variabel

harga sebesar 3,31. Namun dilihat per- dimensi Diskon skor terendah dengan

nilai 3,28 yang berarti diskon di KickOff Sport masih setuju di mata responden.

Dimensi Diskon memiliki indikator yaitu Harga Diskon musim, Diskon debit

dan kredit, Diskon barang tertentu. Sedangkan untuk Dimensi Harga memiliki

skor 3,33 dimana pada dimensi ini responden KickOff Sport melihat Harga

bersaing, Harga sesuai dengan kualitas, Harga sesuai manfaat dianggap bagus,

maka hal yang dilakukan manajemen KickOff Sport Pondok Pinang harus

mempertahankan dimensi Harga seperti Harga yang ditawarkan KickOff Sport

dapat bersaing dengan produk lain dan banyak produk KickOff Sport yang

mengalami diskon diakhir tahun. Sebaliknya, perlu ada koreksi atau peningkatan

terhadap Diskon mengingat karena skor nya menurut responden paling rendah

yaitu Harga yang ditawarkan KickOff Sport lebih murah dengan menggunakan

kartu debit dan kredit.

3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2016:219) promosi adalah berbagai cara untuk

menginformasikan, membujuk dan menginginkan konsumen secara langsung

maupun tidak langsung tentang suatu produk atau merek yang dijual. Dalam kata

lain semakin banyak dan menariknya promosi yang dibuat oleh perusahaan maka

akan menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Sejalan dengan teori diatas

bahwa hasil penelitian tentang promosi yang dilakukan oleh KickOff Sport tidak

berpengaruh untuk konsumen, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa

promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini

95
mempunyai kesamaan hasil dengan penelitian Hasbiyadi, etc (2017) yang

menyatakan bahwa dengan Promosi tidak berpengaruh tidak signifikan terhadap

keputusan pembelian pada PT. Sungai Saddang Sejahtera Makassar.

Dari tabulasi data pada variabel promosi yang terdiri dari 2 dimensi yaitu

Periklanan (Advertising) dan Promosi Penjualan. Menunjukkan bahwa responden

menyatakan penilaian Promosi di KickOff Sport sudah bagus. Hal ini dilihat dari

nilai skor rata-rata pada variabel Promosi sebesar 3,3. Namun dilihat per- dimensi

variabel promosi skor terendah adalah dimensi penjualan sebesar 3,28 yang berarti

dimensi periklanan KickOff Sport masih setuju di mata responden. Periklan

tersebut menurut penilaian responden terkait dengan website, media sosial sudah

bagus. Sedangkan untuk dimensi promosi periklanan memiliki skor 3,31 dimana

pada dimensi ini responden KickOff Sport melihat bahwa potongan harga sudah

bagus, maka hal yang dilakukan manajemen KickOff Sport harus

mempertahankan dalam promosi periklanan tersebut, seperti Iklan media sosial

KickOff Sport sangat menarik perhatian, katalog website KickOff Sport memiliki

tampilan yang menarik. Sebaliknya, perlu ada koreksi atau harus ditingkatkan lagi

terhadap penjualan mengingat karena skor nya menurut responden paling rendah

seperti Saya membeli produk KickOff Sport karena adanya potongan harga.

96
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan mengenai Kelengkapan produk,

Harga dan Promosi terhadap keputusan pembelian, terdapat kesimpulan yang

dapat ditarik dari penelitian ini, sebagai berikut:

1. Klengkapan produk, Harga dan Promosi berpengaruh terhadap keputusan

pembelian di toko KickOff Sport. Namun, menurut uji Determinasi bahwa

Kelengkapan Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian

dengan nilai 75,5%. Maka, untuk variabel kelengkapan produk, Harga dan

promosi sudah cukup untuk bisa meningkatkan keputusan pembelian,

tetapi masih ada 24,5% di variabel lain untuk dapat memaksimalkan atau

meningkatkan keputusan pembelian.

2. Kelengkapan produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian di toko

KickOff Sport Pondok Pinang.

3. Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian di toko KickOff Sport

Pondok Pinang.

4. Promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Toko

KickOff Sport Pondok Pinang.

B. Saran

Adapun saran untuk KickOff Sport antara lain:

97
1. Berdasarkan hasil kuesioner dan pembahasan mengenai variabel

Kelengkapan Produk yang berada pada Pondok pinang Jakarta Selatan

berada dalam kategori cukup menurut tanggapan responden. Tetapi

hasil penelitian ini juga menemukan hasil terendah pada dimensi

Ketersediaan Produk, yang artinya Manajemen KickOff Sport Pondok

Pinang harus meningkatkan strategi Kelengkapan Produk agar

Kelengkapan Produk di KickOff Sport bisa lebih melekat dibenak

konsumen, terutama dari dimensi keragaman produk yaitu produk di

KickOff Sport cukup lengkap menjadi pilihan utama saya yang

memiliki nilai 3,39.

2. Berdasarkan hasil kuesioner dan pembahasan mengenai variabel

kelengkapan produk yang dimiliki KickOff Sport berada dalam kategori

cukup menurut tanggapan responden. Hasil uji t bahwa kelengkapan

produk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian, maka

dari itu manajemen KickOff Sport perlu memperhatikan atau

meningkatkan kelengkapan produknya. Hasil penelitian ini menemukan

dimensi terendah yaitu dimensi variasi produk yaitu 3,28, yang artinya

KickOff Sport harus terus meningkatkan dari sisi variasi produk yaitu

saya membeli produk KickOff Sport karena harganya relatif murah

dibanding toko lain.

3. Berdasarkan hasil kuesioner dan pembahasan mengenai variabel

promosi, strategi atau konsep promosi KickOff Sports sudah dalam

kategori baik menurut tanggapan responden. Tetapi menurut hasil uji t

98
penelitian ini menemukan bahwa promosi tidak berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian. Dimana manajemen KickOff Sports

harus mempertahankan strategi promosi yang dilakukan. Dilihat

variabel promosi menemukan hasil terendah pada dimensi Periklanan,

yang artinya manajemen KickOff Sports harus meningkatkan promosi

pada dimensi Periklanan seperti media sosial dan website. Dan yang

harus diperhatikan yaitu KickOff Sports membagikan informasi melalui

website resmi KickOff Sports.

4. Toko Olahraga KickOff Sport Pondok Pinang menjual berbagai produk

yang sangat beragam, kelengkapan serta keragaman tema dan jenis

buku harus dipertahankan ataupun ditingkatkan lagi. Manajemen

KickOff Sports harus mengetahui produk apa saja yang menjadi

kebutuhan pelanggan sehingga pelanggan akan memperoleh apa yang

mereka cari di toko KickOff Sport Pondok Pinang Saran untuk peneliti

selanjutnya:

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan

perbandingan untuk lebih memperdalam terkait citra merek,

kelengkapan produk dan promosi dan keputusan pembelian.

2. Pada hasil penelitian didapatkan hasil bahwa produk tidak

berpengaruh terhadap keputusan pembelian, maka untuk peneliti

selanjutnya dapat mengembangkan variabel lain yang tidak

99
dijelaskan dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor lain yang

dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

100
DAFTAR PUSTAKA

101

Anda mungkin juga menyukai