SKRIPSI
OLEH :
FANNI JANUALISA
Bp/ NPM :17100150202412 / 17.027
Jurusan : S1 Manajemen
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diajukan dalam
naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila suatu saat terbukti bahwa
pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggu menerima hukuma atau sanksi apapun
dalam peraturan yang berlaku.
Fanni Janualisa
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Dengan ini Pembimbing Skripsi dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Haji Agus Salim Bukitinggi, menyatakan :
Jurusan : S1 Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi tersebut telah disetujui dan disahkan
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku Pada Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Haji Agus Salim Bukittinggi.
Disetujui Oleh :
TIM PENGUJI
Disetujui Oleh :
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Haji Agus Salim Bukittinggi
DR.Heliyani, SE,MM
ABSTRAK
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang
salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW,semoga kita selalu dapat
meneladani segala sisi kehidupan beliau.Skripsi ini diajukan sebagai salah satu
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini
7. Segenap Keluarga Besar Toko Bonita Living Padang Luar yang telah
8. Teristimewa kepada Kedua Orang Tua, ,kakak dan abang tersayangyang telah
maupun materil secara do’a restu dan kasih sayang yang tulus dalam
10. Terimakasi banyak kepada Alfin Nashri untuk semua dukungan dalam
pengerjaan skripsi ini hingga selesai. Membantu dalam setiap pengerjaan dan
saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
semua urusan dan semoga spenelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya,semoga Allah SWT
DAFTAR GAMBAR
Gambar2.1Proses KeputusanPembelian........................................................... 18
Gambar 2.2Kerangka Pemikiran...................................................................... 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1KuesionerPenelitian....................................................................... 82
Lampiran IVUjiReliabilitas.............................................................................. 98
BAB I
PENDAHULUAN
manusia dalam industri kreatif dapat dilihat dari banyaknya profesi untuk desain,
Industri kreatif berkaitan erat dengan bidang desain, salah satunya yaitu
desain interior yang sudah tidak asing lagi di masyarakat. Usaha jasa desain interior
tidak hanya melayani jasa gambar tetapi juga menghasilkan forniture untuk ruangan.
Usaha jasa yang akan diteliti oleh penulis yaitu Bonita Living yang didirikan
oleh Bapak Jefri pada tahun 2016. Usaha jasa ini berfokus pada Desain Interior
seperti gorden, wallpaper, kitchen set dan vinyl. Bonita Living ini tergolong pada
desain interior kelas premium yang bergaya klasik maupun minimalis.Bapak Jefri
jawa.
kualitas sendirip adadasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung pada perspektif atau
ciri-ciri yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi. Jika dianalisis
lebih jauh, kualitas akan menguntungkan dalam jangka panjang karena keuntungan
eksternal yang diperoleh dari kepuasan konsumen dan keuntungan internal yang
produk dapat di tawarkan dengan berbaga ifitur.Suatu model yang disebut ”model
awal”, dengan sesuatu tanpa kelebihan (ekstra) sebagai titik awal. Perusahaan dapa
produsen pertama memperkenalkan suatu fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai
adalah salah satu cara bersaing yang paling efisien. Beberapa perusahaan sangat
Berdasarkan data, penjualan Toko Bonita Living tahun 2018 – 2021 adalah
sebagai berikut :
Tabel 1.1
PenjualanProduk Bonita Living 2018 - 2021
Peningkatan
Penjualan(Rp.
Tahun / Penurunan
)
(%)
2018 360.500.000
2019 224.000.000 - 80 %
2010 471.000.000 +10 %
2021 354.000.000 - 10 %
Rata-Rata 431.250.000 - 10,78 %
Sumber: Bonita Living (2020)
sekitarnya.
Living diantaranya kualitas dari bonita living yang masih kurang di banding dengan
pesaing lainnya, fitur yang digunakan biasa saja atau simpel dan desain yang di
tawarkan masih belum uptodate sehingga mempengaruhi keputusan pembelian dan
AGAM”
1.2 RumusanMasalah
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan judul penelitian ini tujuan penelitian ini adalah :
keputusan pembelian.
pembelian.
pembelian.
2. ManfaatPenelitian
a. Bagi penulis
b. Bagi Pembaca
c. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan informasi-informasi yang positif sekiranya
yang akan datang agar Toko Bonita Living yang terkait mampu
1.4 RuangLingkupPenelitian
Untuk menjadikan penelitian ini lebih fokus dan tidak mengambang, maka
penulis membatasi pembahasan penelitian ini mengenai kualitas produk, fitur dan
desain terhadap keputusan pembelian interior rumah padaToko Bonita Living Padang
Luar.
1.5 SistematikaPenelitian
sebagai berikut :
BAB I :PENDAHULUAN
sistematika penelitian.
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,
BAB V : PENUTUP
LANDASAN TEORI
penting bagi para pemasar untuk mempelajari persepsi, prefensi, dan perilakunya
produk barang dan produk jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan
mereka.” Levy dan Weltz yang dikutip oleh Utami (2010) mendefenisikan perilaku
konsumen sebagai perilaku yang terlibat dalam hal perencanaan, pembelian, dan
penentuan produk serta jasa yang konsumen harapkan untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
melibatkan lebih banyak peserta. Menurut Kotler dan Keller (2012) terdapat empat
dalam pembelian suatu produk. Faktor-faktor ini memberi pengaruh yang cukup
signifikan terhadap konsumen dalam memilih produk. Menurut Kotler dan Keller
(2012) faktor-faktor ini terdiri dari faktor budaya (cultural factor), faktor sosial
a. Culture (budaya)
menjadi dasar segala aktivitas yang dilakukan. Oleh karena itu seorang
pemasar harus benar-benar memperhatikan nilai-nilai budaya di setiap
produk mereka yang sudah ada dan mencari peluang untuk produk baru.
b. Subcultures (Sub-Budaya)
Sub-budaya merupakan bagian kecil dari budaya dan cirinya dapat terdiri
dari kebangsaan, agama, kelompok, ras dan daerah geografis. Banyak sub-
pengaruh langsung atau tidah langsung terhadap sikap atau perilaku orang
tersebut.
b. Family (Keluarga)
dalam masyarakat dan anggota keluarga sebagai acuan utama yang paling
Faktor pribadi juga dipengaruhi oleh karakter pribadi. Faktor pribadi meliputi
usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan keadaan ekonomi,
meningkat besar dan menjadi dewasa serta memerlukan diet khusus pada
waktu menginjak usia lanjut dan selera orang sangat berhubungan dengan
usia.
b. Pekerja
seorang murid akan membeli pensil, buku, kotak pensil, tas. Sedangkan
seorang guru akan membeli pena dan produk yang perlukan dalam bekerja
menabung.
terjadinya jawaban yang secara relatif tetap dan bertahan lama terhadap
4. Faktor Psikologis
a. Motivasi
ketegangan.
b. Persepsi
mengalami keadan dorongan yang sama dan tujuan situasi yang sama
c. Belajar
mempelajarinya.
dibeli (Kotler dan Amstrong,2008). Konsep lain keputusan pembelian adalah seleksi
terhadap dua pilihan alternatif atau lebih konsumen pada pembelian (Schiffman dan
keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek- merek yang ada di dalam
pilihan produk.Jadi, hampir selalu ada pilihan, maka hampir selalu pula ada
kesempatan bagi para konsumen untuk mengambil keputusan. Selain itu, riset
konsumen ketika sesungguhnya tidak ada satu pun pilihan dapat dijadikan strategi
bisnis yang tepat, strategi tersebut dapat meningkatkan penjualan dengan jumlah
pembelian sudah merupakan hal rutin, maka akan cenderung membosankan dan
hanya sedikit memberikan kesenangan atau sesuatu yang baru (Schiffman dan
Kanuk,2008).
besar meneliti keputusan pembelian konsumen secara rinci untuk dapat menjawab
(2012),
pembelian yaitu :
Gambar 2.1
b. Pengenalankebutuhan
dikendalikan oleh pemasar.Hal yang paling efisien untuk produk jasa adalah
d. PenilaianPilihan
e. KeputusanPembelian
membentuk tujuanpembelian.
f. Perilaku PascaBeli
membeli konsumen dapat puas atau tidak puas dan akan memerlukan
perhatian pemasar, yakni perilaku pasca beli. Hal yang menentukan kepuasan
konsumen adalah apakah konerja yang dirasakan konsumen.
produk meliputi enam indikator keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller
a. Pilihan produk
pertimbangkan.
b. Pilihan Merek
c. Pilihan Penjual
d. Waktu Pembelian
Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa
minggu sekali, dua minggu sekali, tiga minggu sekali, dan sebulan
sekali.
e. Jumlah Pembelian
dilakukan mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini persahaan harus
f. Metode Pembayaran
(Laksana,2008). Definisi lain kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk
atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat (Kotler dan Keller,2009). Menurut Ratnasari dan Aksa
yang telah ditentukan, dan dengan kata lain kualitas suatu produk/jasa adalah sejauh
Konsep kualitas sendiri pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung pada
perspektif atau ciri-ciri yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi.
Jika dianalisis lebih jauh, kualitas akan menguntungkan dalam jangka panjang
kesesuaian kualitas, dan kinerja (tingkat) kualitas (Kotler dan Keller,2009). Kualitas
berfokus pada konsumen. Produk dibuat atau dihasilkan untuk memenuhi keinginan
konsumen, sehingga suatu produk dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan
atau keinginan konsumen (Cannon, dkk,2008). Definisi lain kualitas produk adalah
karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
Amstrong,2008). Menurut Kotler dan Keller (2009), kualitas produk adalah totalitas
fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
Definisi ini berfokus pada konsumen dan bagaimana konsumen berpikir suatu
Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kinerja produk atau jasa, oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan
pemasar harus memilih tingkat kualitas yang akan mendukung positioning produk.
melaksanakan fungsinya.
tingkat kualitas tinggi yang ditawarkan. Perusahaan justru memilih tingkat kualitas
yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasaran dan tingkat kualitas produk pesaing
(Kotler dan Amstrong,2008). Hasil penelitian Suswardji, dkk (2012), Nasir dan Tata
a. Kinerja (Performens)
penggunaan.
b. Fitur (Feature)
d. Ketahanan (durability)
g. Estetika (esthetica)
pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli
2.4 Fitur
dari produk pesaing (Kotler dan Armstrong, 2008). Konsep lain fitur adalah alat
Sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur. Model dasar, model
tanpa tambahan apa pun, merupakan titik awal. Perusahaan dapat menciptakan
tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih banyak fitur. Menjadi
produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang bernilai adalah salah satu
Suatu produk dapat ditawarkan dengan berbagai fitur. Suatu model yang
yang dibutuhkan dan bernilai adalah salah satu cara bersaing yang paling efisien.
2012:97).
ditawarkan dengan berbagai fitur. Suatu model yang disebut ”model awal”,
dengan sesuatu tanpa kelebihan (ekstra) sebagai titik awal. Perusahaan dapat
bernilai adalah salah satu cara bersaing yang paling efisien. Beberapa perusahaan
danSuatma(2013)menyatakanbahwafiturberpengaruhterhadapkeputusan
pembelian.
2.4.3 Indikator-indikator Fitur
Sebagai salah satu bagian dari atribut produk, fitur merupakan sebuah
tentang produk atau aspek produk. Menurut Fandy Tjiptono (2002) mengatakan
bahwa fitur adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen
proses keputusan konsumen untuk membeli suatu produk, karena fitur melekat
erat pada suatu produk dan seringkali digunakan oleh konsumen sebagai dasar
dan pertimbangan untuk memutuskan membeli atau tidak suatu barang atau jasa
fungsi produk.
a. Kelengkapan Fitur
b. Kebutuhan Fitur
c. Ketertarikan Fitur
fitur kesesuaian fitur dengan harapan konsumen yang diukur dari kelengkapan
fitur, kesesuaian fitur dengan hatrapan konsumen yang dapat diukur dari
keunggulan fitur yang diukur dari daya tarik fitur produk dan kemudahan
2.5 Desain
Desain adalah konsep yang lebih besar daripada gaya (Kotler dan
tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan (Kotler dan
Keller,2009).
Desain lebih dari sekedar kulit luar, desain adalah jantung produk.Desain
yang baik tidak hanya mempunyai andil dalam penampilan produk tetapi juga dalam
pemakaian produk bagi pelanggan. Oleh karena itu, desain produk sebaiknya tidak
terlalu memikirkan atribut produk dan spesifikasi teknis yang lebih memikirkan
Bila desain yang baik dapat meningkatkan nilai pelanggan, memotong biaya
dan menciptakan keunggulan kompetitif yang kuat, desain yang buruk bisa
mengakibatkan hilangnya penjualan dan rasa malu (Kotler dan Amstrong,2008).
busana, barang kemasan, dan peralatan tahan lama. Desainer harus menemukan
perusahaan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang mudah dibuat
faktor ini.Pendapat atas desain yang baik sangat meyakinkan terutama bagi
perusahaan produk konsumen yang lebih kecil dan perusahaan pemula yang tidak
Desain adalah konsep yang lebih besar dari pada gaya (Kotler dan
desain sangat penting terutama pembuatan dan pemasaran jasa eceran, busana,
barang kemasan, dan peralatan tahan lama. Desainer harus menemukan berapa
yang dirancang dengan baik adalah produk yang mudah dibuat dan
Pendapat atas desain yang baik sangat meyakinkan terutama bagi perusahaan
produk konsumen yang lebih kecil dan perusahaan pemula yang tidak mempunyai
anggaran iklan yang besar (Kotler dan Keller,2009). Hasil penelitian Suswardji, dkk
(2012), Soewito (2013) dan Suatma (2013) menunjukkan bahwa desain berpengaruh
a. Ciri-ciri
baru dinilai merupakan satu dari cara-cara yang sangat efektif dalam
persaingan.
b. Kinerja
biasanya rela membayar lebih untuk kinerja yang lebih baik sepanjang
c. Mutu Kesesuaian
karena spesifikasinya.
Daya tahan merupakan ukuran waktu operasi yang diharapkan dari suatu
yang lebih tinggi. Pembeli bersedia membayar lebih untuk produk yang
tahan lama.
Yakni ukuran kemungkinan bahwa suatu produk tidak akan berfungsi salah
atau rusak dalam suatu periode wakt tertentu. Pembeli rela membayar lebih
produk tersebut dengan biaya murah atau tanpa biaya dan tanpa memakan
g. Model (Style)
sulit untuk ditiru. Sebagai contoh, banyak pembeli mobil yang membayar
lebih untuk mobil Jaguar karna penampilannya yang luar biasa walupun
Jaguar sendiri tidak begitu baik dari segi ketahan uji (reability).
dalam penelitian ini, selain itu penelitian terdahulu dapat dipakai sebgai sumber
adalah memiliki variabel independen tentang kualitas produk, fitur, desain dan
Tabel 2.2
identik dengan sifat dan sesuatu yang unik, khas dan istimewa yang tidak dimiliki
oleh produk lainnya.Desain produk memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Kualitas Produk
H1
(X1)
H2
Keputusan
Fitur
Pembelian (Y)
(X2)
H3
Desain
Sumber: Diolah Sendiri
(X3) (2021)
2.8 Hipotesa
tersebut dapat berupa hubungan positif maupun negatif, tegantung variabel yang
diuji.
pembelian konsumen pada Toko Bonita Living Padang Luar adalah kualitas
produk.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
menarik kesimpulan, Sugiyono (2012). Penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X)
(independent variable) yaitu pengaruh kualitas produk, fitur dan desain, sedangkan
Dalam penelitian ini di laksanakan dari bulan Desember 2020 – Mei 2021di Toko
a. Data Primer
Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari
tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan. Sumber data primer adalah
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung biasanya
perusahaan.
3.5.1 Populasi
Populasi adalah sekumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi
hasil penelitian, sedangkan sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti
(Priyanto, 2010) populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Toko Bonita Living
Padang Luar yang menggunakan jasa desain interior rumah sebanyak 60 orang
selama tiga bulan yang berlangsung pada bulan Desember 2020 – mei 2021.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang
diteliti). Sampel penelitan adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber
data dan dapat mewakili seluruh populasi. Adapun penentuan jumlah sampel yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan metode sesus berdasarkan
pada ketentuan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012), yang mengatan bahwa
“Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus”.
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
sampel jenuh. Metode sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif
sama dan dianggap bisa mewakili populasi. Sampel merupakan bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliiki oleh suatu populasi yang akan diteliti. Penentuuan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan jenis Non Probability Sampling. Non
Probability Sampling jenis sampel ini tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur
atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi
sampel.
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
(sensus) yaitu metode penarikan sampel bila semua anggota populasi dijadikan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi kecil, kurang dari
Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah seluruh konsumen
Toko Bonita Living yang berbelanja pada saat penelitian ini berlangsung. Teknik
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel.
Variabel adalah satu yang dapat membedakan dan mengubah nilai penelitian ini
2. Fitur (X2)
3. Desain (X3)
Defenisi operasional variabel dapat didasarkan pada satu atu lebih referensi
yang disertai dengan alasan penggunaan defenisi tersebut. Variabel penelitian harus
dapat diukur menurut skala ukuran yang lazim digunakan variabel penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Kualitas Produk
perbaikan serta atribut bernilai lainnya. Kualitas produk merupan hal penting
yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan jika ingin yang dihasilkan dapat
2. Fitur
produk pesaing (Kotler dan Amstrong,2008). Konsep lain fitur adalah alat
pesaing (Ginting,2012).
3. Desain
keunggulan bersaing.
4. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2012), proses keputusan pembelian terdiri dari
lima tahap yang dilakukan oleh seorang konsumen sebelum sampai pada
tentang merek mana yang dibeli.” Dalam keputusan pembelian ada dua faktor
Tabel 3.1
(perceived quality)
pesaing (Ginting,2012).
Desain adalah totalitas fitur yang
Desain (X3) a. Ciri-ciri
mempengaruhi tampilan, ras, dan
b. Kinerja
fungsi produk berdasarkan kebutuhan
c. Mutu Kesesuaian
pelanggan (Kotlet dan Keller, 2019).
d. Daya Tahan
Desain produk selain
e. Daya Uji
mempertimbangkan faktor penampilan
f. Kemudahan Perbaikan
juga untuk bertujuan memperbaiki
g. Model
kinerja produk, mengurangi biaya
bersaing.
Tabel 3.2
Skala Pengukuran
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RR) 3
Skala likert salah satu yang paling sering digunakan dalam menentukan skor.
pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban sangat setuju, setuju
ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju, jawaban ini di beri skor 1 sampai 5,
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan
yang ingin diukur, dengan kata lain mampu memperoleh data yang tepat dan
variabel yang diteliti. Teknik untuk mengukur valiidasi kuisoner bisa dengan
Jika r hitung positif dan r hitung ¿ r tabel maka variabel tersebut valid
sedangkan jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel tidak valid.
berikut:
b. Jika r hitung < dari 0,361 instrumen penelitian dinyatakan tidak valid.
c. Jika valid maka instrumen pernyataan dapat dipakai dalam penelitian ini.
d. Jika tidak valid maka instrumen pernyataan tidak dapat dipakai dalam
penelitian ini.
b. Uji Reliabilitas
(Sugiyono, 2009)
2
k ∑σ b
r 11= (
( k−1)
1− )(
σ 2t )
Keterangan :
Alpha skala tersebut dikelompokkan kedalam lima kelas dengan rentang yang
Tingkat Reliabilitas
Kriteria hasil koefisien uji reliabilitas menurut Arikunto (2002) adalah sebagai
berikut:
a. Jika rhitung ≥ rtabel dengan nilai > dari 0,6 berarti reliabel.
b. Jika rhitung ≤ rtabel dengan nilai > dari 0,6 berarti tidak reliabel.
ini.
d. Jika tidak reliabel maka instrumen pernyataan tidak dapat dipakai dalam
penelitian ini.
variabel penelitian. Dengan cara menyajikan data dalam tabel distribusi frekuensi,
untuk dilakukan analisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk melihat gambaran
secara umum tentang variabel yang diteliti dengan analisis persentase. Analisis ini
dilakukan untuk mengolah data yang diperoleh dari responden. Untuk menentukan
sebagai berikut:
Dimana :
n = Jumlah responden
Dimana :
Tabel 3.4
variabel. Model analisis regresi binary logistic ini menjelaskan pengaruh antara
variabel bebas dan variabel terikat, variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas
produk, fitur, dan desain sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah
Y = a + β1 X1+β2 X2 + β3 X3+e
p
Y = log P =
1− p
Keterangan :
Variabel binary adalah data jenis nominal dengan dua kategori saja, seperti 1
kelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Ridwan, 2011). Skala likert adalah
menjadi:
Dimana skala biner diats akan menjadi dasar untuk pengolahan hasil
kuesioner ynag telah disebarkan pada seluruh konsumen yang berbelanja dan
Untuk uji ketetapan model regresi binery logistic dengan nilai Chi Square
dengan Uji Hosmer dan Lemeshow yang diproses dengan program SPSS. Untuk
berikut:
yang diamati.
b. Uji Wald
Uji Wald digunakan untuk menguji parameter β1 secara parsial, Hosmer dan
Ho : β1 = 0
H 1 : β1 = 0
β1
W=
SE(β 1)
Secara teori statisti W ini mengikuti sebaran normal baku jika Ho besar.
Kriteria kepuasan adalah Ho ditolah jika W di tolah > Za/2. Goodness of fit adalah
suatu alat statistic yang digunakan untuk pengujian perbaikan atau kecocokan model
dikatakan baik jika ada kesesuaian antara model dengan data yang diamati. Metode
c. Uji G
Sebagaimana halnya regresi linear dengan metode OLS dalam pengujian
model logistic juga dapat dilakukan pengujian secara keseluruhan yaitu uji G,
n−2
G 0= √
√¿ ¿ ¿
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Tahun
variabel dependen.
dependen.
d. Uji Exp ( B )
harapan yang didasarkan pada yang akan dihipotesiskan untuk juga menguji
x 2= ∑ ¿ ¿ ¿
Keterangan:
BAB IV
4.1.1 Sejarah Singkat Toko Bonita Living Padang Luar Kab. Agam
Toko Bonita Living yang didirikan sejak tahun 2013 oleh BapakJefri
kreasi dan pertimbangan dengan interior yang beragam dan ekslusif. Memproyeksi
ruang, makna, proses, ide dan sikap. Desain sebagai makna konseptual ekspresi dan
interaksi.
Lingkup layanan jasadari Toko Bonita Living berfokus pada Desain Interior
seperti gorden, wallpaper, kitchen set dan vinyl. TokoBonita Living tergolong pada
desain interior kelas premium yang bergaya klasik maupun minimalis. Lingkup
pelayanan Toko Bonita Living mencakup area sumatera barat, sumatera utara,
hingga ke pulau jawa. Tim Toko Bonita Living telah berpengalaman lebih dari 6
tahun yang berawal dari kedai kecil sekarang sudah menjadi perusahaan menengah
di bidang interior dengan beranggotakan 7 orang dengan mengupgrade diri dalam
minimalis, modern, elegan, klasik, kontemporer, atau bahkan dengan fitur futuristik.
Dengan mendengar input Toko Bonita Living juga menganalisa dan memberikan
masukan yang terbaik diberbagai hal semata-mata demi kepuasan klien. Toko
Bonita Living telah dipercaya banyak individual dan juga perusahaan besar untuk
menangani berbagai macam keinginan pelanggan sesuai dengan apa yang kami
Toko Bonita Living selalu menerima masukan dan keinginan pelanggan akan
ruangan yang akan didesain. Akan tetapi tidak lupa pula kami selalu
pencahayaan dan juga tipe ruangan. Bagian-bagian dalam sebuah ruangan seperti
wallpaper dan gorden selalu kami pikirkan kebutuhan desainnya secara detail.
Semua itu semata-mata hanya agar dalam proses desain kami dapat mewujudkan
keinginan pelanggan akan sebuah ruangan yang nyaman sesuai dengan fungsinya
masing-masing.
Dua hal yang senantiasa dikedepankan oleh Toko Bonita Living dalam
menjalankan bidang usaha desain interior ini adalah fungsi dan estetika.
besar untuk maju dan berkembang setiap saat, Toko Bonita Living berkomitmen
interior impian dan memanfaatkan setiap ruangan yang ada menjadi bernilai.
Toko Bonita Living Padang Luar Kab. Agam mempunyai visi dan misi untuk
Visi:
Menjadikan Toko Bonita Living sebagai perusahaan jasa Desain Interior terbaik,
maju dan bisa dipercaya serta selalu menjadi pilihan Konsumen melalui keunggulan
Misi:
Tujuan:
horizintal
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas. Pembagian ini
Struktur orrganisasi dibuat agar nampak jelas hubungan antara bagian dalam
suatu organisasi baik berfungsi maupun kedudukannya, hal ini bertujuan agar setiap
bagian dapat bekerja sebaik mungkin sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-
dan kebutuhan kondisi dan kebutuhan dari perusahaan tersebut. Sebab, hal tersebut
apabila ada pembagian tugas, posisi atau kedudukan dari masing-masing unit kerja
serta pelaksanaan program kerja yang menjadi tugasnya dalam setiap unit kerja.
Struktur organisasi dalam suatu perusahaan juga memiliki peranan yang penting
Struktur organisasi pada Toko Bonita Living Padang Luar Kab. Agam dapat
n
k
a
t
l
u
s
o
A
K
P
p
m
i
r
e
j
i
s
a
K
r
n
a
g
s
i
p
e
D
L
Gambar 2.3
Struktur Organisasi Toko Bonita Living Padang Luar Kab. Agam
Sumber: Toko Bonita Living Padang Luar Kab. Agam
Keterangan:
semua jenis pekerjaan yang ada ditoko kecuali tugas pemasangan interior.
A. Tanggung Jawab Pimpinan
aspek).
waktu.
kitchen set.
C. Akuntansi
suatu toko.
D. Pramuniaga
terhadap pelanggan toko dan memberi tahu apa saja terkait referensi
wallpaper, kelambu, gorden dan kitchen set yang disediakan di toko sebelum
1. Memberikan masukan dan saran mengenai penentuan tata letak dan tata
F. Kasir
1. Berkepribadian baik.
G. Kebersihan
1. Kebersihan karyawan
2. Kebersihan barang dagangan
3. Kebersihan toko
4. Kebersihan WC
Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untukmelihat sejauh
mana pengaruh kualitas produk, fitur dan desain terhadap keputusan pembelian
sebagai responden yaitu konsumen yang berbelanja di Toko Bonita Living Padang
individu atas suatu hal. Hal ini selanjutnya akan berpengaruh terhadap sikap mereka
atas suatu produk Pada tabel berikut ini menunjukkan pengelompokan responden
berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Pria 33 55 %
Wanita 27 45%
Total 60 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden pria lebih banyak dibanding
wanita yaitu 33 orang (55%) pria dan 27 orang (45%) wanita. Nampaknya ada
sebagai penentu atas tindakan dalam menentukan suatu pembelian atau penggunaan
suatu produk tertentu yang sesuai dengan kebutuhannya. Tabulasi umur responden
Tabel 4.2
Usia Responden
>47 tahun 10 15 %
Total 60 100%
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa untuk umur responden yang
Proporsi demikian menunjukkan adanya distribusi umur yang mencolok pada kisaran
umur 30-an atau usia dewasa. Hal ini dikarenakan keinginan berbisnis seseorang
pada usia dewasa lebih banyak, dibandingkan seseorang yang masih usia muda dan
misalnya sebagai penentu atas tindakan dalam menentukan suatu pembelian atau
penggunaan suatu produk tertentu yang sesuai dengan kebutuhannya. Tabulasi tingkat
Tabel 4.3
Pendidikan Responden
Swasta 25 42%
Pelajar/mahasiwa - -
Total 60 100%
responden yang terbanyak adalah Swasta yaitu berjumlah 25 orang (42 %) dan
pegawai negri sebanyak 20 orang (33 %). Dapat disimpulkan bahwa sebagian
dilakukan pengujian instrument, yang digunakan untuk mendapatkan data yang sahih
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu derajat ketetapan instrumen (alat ukur), maksudnya
apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan
diukur (Arifin,2012). Uji validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur
digunakan. Dalam penelitian ini akan digunakan analisis korelasi yaitu dengan
menghitung korelasi antara nilai keseluruhan yang diperoleh dari setiap butir
pertanyaan dengan nilai keseluruhan atau skor totalnya. Skor total adalah skor yang
diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item pernyataan. Apabila skor totalnya
lebih besar dari 0,361 maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut
mempunyai validitas. Jika koefisien korelasi item pertanyaan lebih kecil dari 0,361
maka di katakan tidak valid, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada :
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas
Variabel/Indikator Item Korelasi R Tabel Status
1 2 3 4 5
Kualitas produk 1 1 0,375 0,361 Valid
Kualitas produk 2 2 0,536 0,361 Valid
Kualitas produk 3 3 0,637 0,361 Valid
Kualitas produk 4 4 0,413 0,361 Valid
Kualitas produk 5 5 0,412 0,361 Valid
Fitur 1 6 0,534 0,361 Valid
Fitur 2 7 0,457 0,361 Valid
Fitur 3 8 0,700 0,361 Valid
Fitur 4 9 0,586 0,361 Valid
Desain 1 10 0,604 0,361 Valid
Desain 2 11 0,495 0,361 Valid
Desain 3 12 0,419 0,361 Valid
Desain 4 13 0,434 0,361 Valid
Desain 5 14 0,737 0,361 Valid
Desain 6 15 0,604 0,361 Valid
Desain 7 16 0,713 0,361 Valid
Keputusan pembelian 1 17 0,718 0,361 Valid
Keputusan pembelian 2 18 0,377 0,361 Valid
Keputusan pembelian 3 19 0,511 0,361 Valid
Keputusan pembelian 4 20 0,450 0,361 Valid
Keputusan pembelian 5 21 0,761 0,361 Valid
Keputusan pembelian 6 22 0,403 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data Primer Tahun 2020
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, pengujian validitas dimulai dari uji validitas
variabel independen dan dependen dari 20 butir pernyataan yang ada, ditemukan
semua item Pernyataan valid. Dari hasil uji validitas diperoleh semua nilai korelasi
masing-masing lebih besar dari nilai korelasi kritis atau 0.361. Dengan demikian
semua item Pernyataan variabel independen dapat digunakan untuk pengujian lebih
lanjut.
2. Uji Reliabilitas
jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada
waktu yang berbeda (Arifin,2012). Uji ini hanya dapat dilakukan pada pertanyaan-
pertanyaan yang valid saja. Untuk menguji tingkat reabilitas dalam penelitian ini
digunakan metode statistik dengan rumus alpha cronbach, menurut Arikunto (2002).
diketahui bahwa nilai Koefisien Alpha Cronbach dari masing-masing variabel dapat
dilihat pada :
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Cronbach's Alpha N of Items Variabel Status
0,636 6 X1 Reliabel
0,698 5 X2 Reliabel
0,724 8 X3 Reliabel
0,708 7 Y Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan data Primer Tahun 2020
untuk uji reliabilitas variabel penelitian semua variabel memiliki angka alpha
cronbach lebih besar dari 0,361 Hal ini menandakan bahwa semua variabel penelitian
.yang dipilih dalam penelitian ini yang terdiri dari variabel Y yakni keputusan
pembelian dan variabel X yang terdiri dari variabel X1 (kualitas produk), variabel X2
maka dapat dibuat skor yang menunjukkan penilaian responden terhadap masing
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Data Variabel Kualitas Produk
No Item Pernyataan Rerata TCR Ket
Kualitas produk yang ditawarkan Toko
1 Bonita Living sesuai dengan ketahanan 4,22 84,4 Sangat baik
produk dalam pemakaian.
Kualitas produk yang ditawarkan Toko
2 Bonita Living memiliki bentuk dan 4,05 81 Sangat baik
motif yang beragam.
Kualitas produk yang diberikan Toko
3 Bonita Living sesuai dengan 3,98 79,6 Baik
keunggulan produk.
Kualitas produk yang ditawarkan Toko
4 Bonita Living sesuai dengan harapan 4,23 84,6 Sangat baik
dan kebutuhan konsumen
Kualitas produk yang ditawarkan Toko
5 Bonita Living sesuai dengan 4,20 84 Sangat baik
penanganan keluhan yang memuaskan.
Total 20,68 413,6
Rata-rata variable 4,14 82,72 Sangat baik
Sumber : Hasil pengolahan data primer 2020
Dari tabel diatas, dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel
kualitas produk yang ditawarkan oleh Toko Bonita Living sebesar dengan tingkat
capaian responden 82,72. Hal ini berarti kualitas produk yang ditawarkan oleh Toko
Bonita Living adalah sangat baik, namun demikian ini masih harus ditingkatkan agar
Rata-rata skor tertinggi dalam kualitas produk pada Toko Bonita Living adalah
sebesar4,23terdapat pada item no.4 yaitu “Kualitas produk yang ditawarkan Toko
Bonita Living sesuai dengan harapan dan kebutuhan konsumen” dengan total capaian
responden 84,6%. Sedangkan skor terendah sebesar 3,98 terdapat pada item no. 3
yaitu “Kualitas produk yang diberikan Toko Bonita Living sesuai dengan keunggulan
produk.” dengan total capaian responden sama-sama sebesar 79,6%. Dari hasil
tersebut dapat diartiakan bahwasanya kualitas produk Toko Bonita Living sudah
b. Fitur (X2)
dapat dibuat skor yang menunjukkan penilaian responden terhadap masing masing
item pernyataan yang diajukan didalam kuesioner penelitian. Deskripsi data tersebut
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Data Variabel fitur
No. Item pernyataan Rerata TCR Ket
1 Fitur yang disajikan Toko 4,20 84 Sangat baik
Bonita Living beragam seperti
set kamar pengantin berupa
kasur lemari dan kelambu.
Toko Bonita Living
menggunakan ukiran jepara
2 4,15 83 Sangat baik
pada box gorden nya sehingga
terlihat mewah
Pada wallpaper nya
menggunakan bahan berkualitas
3 4,17 83,4 Sangat baik
bagus dan motif-motif yang
cantik serta motif 3 dimensi
Toko Bonita Living memberikan
kemudahan dalam penggunaan
4 seperti mudah dirapikan serta 4,13 82,6 Sangat baik
proses pengerjaan/pemasangan
kurang lebih 2 minggu
Total 16,65 333
Rata-rata variable 4,16 83,25 Sangat baik
Sumber : Hasil pengolahan data primer 2020
Dari tabel diatas, dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel
harga pada Toko Bonita Living sebesar4,16 dengan tingkat capaian responden 83,25
%. Hal ini berarti harga pada toko Bonita Living adalahsangat baik.
Rata-rata skor tertinggi dalam variabel harga sebesar 4,20 yang terdapat pada
item no. 1 yaitu “Fitur yang disajikan Toko Bonita Living beragam seperti set kamar
pengantin berupa kasur lemari dan kelambu.” dengan total capaian responden 84%
Sedangkan skor terendah sebesar 4,13 terdapat pada item no.4 yaitu “Toko Bonita
responden 82,6%.Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwasanya harga di toko Bonita
Living sudah dapatmemenuhi standart fitur yang dapat membuat pelanggan puas.
c. Desain (X3)
Untuk menilai atau mengukur variabel tempat maka digunakan 4 item
dapat dibuat skor yang menunjukkan penilaian responden terhadap masing masing
item pernyataan yang diajukan didalam kuesioner penelitian. Deskripsi data tersebut
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Data Variabel Desain
No
Item Pernyataan Rerata TCR Ket
.
Toko Bonita Living memiliki
karakteristik dan daya tarik karna
1 4,20 84 Sangat baik
didalam toko dipasang gorden sebagai
referensi produk.
Toko Bonita Living memberikan produk-
produk yang terbaik kepada konsumen
2 4,18 83,6 Sangat baik
yang memebeli produknya sesuai
tingkatan-tingkatan harganya.
Toko Bonita Living memberikan
kesesuaian desain dengan apa yang di 4,13 82,6 Sangat baik
3
inginkan konsumen.
Produk dari Toko Bonita Living memilki
4 4,00 80 Sangat baik
ketahanan lebih dari 5 tahun.
Toko Bonita Living memastikan selalu
5 mengecek kembali setelah pemasangan 4,17 83,4 Sangat baik
produk pada konsumen.
Toko Bonita Living memberikan garansi
6 1 tahun pada produk yang disajikan pada 4,20 84 Sangat baik
konsumen.
7 Desain produk di Toko Bonita Living 4,20 84 Sangat baik
tidak kuno karna selalu berevolusi seiring
berkembangnya mode atau tren masa
kini.
Total 29,08 581,6
Rata-rata variable 4,15 83,08 Sangat baik
Sumber : Hasil pengolahan data primer 2020
Dari tabel diatas, dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel
tempat pada Toko Bonita Living sebesar 4,15 dengan tingkat capaian responden
83,08 %. Hal ini berarti desain Sangat baik, namun masih harus dilengkapi
fasilitasnya dan ditingkatkan lagi guna menambah dan menarik pelanggan yang lebih
banyak.
Rata-rata skor tertinggi pada variabel desain pada Toko Bonita Living yaitu
4,20 terdapat pada item no.1,6 dan 7 yaitu dengan total capaian responden 84%.
Sedangkan skor terendah yaitu 4,00 terdapat pada item no. 4 yaitu dengan total
capaian responden 80%.Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa variabel desain
maka dapat dibuat skor yang menunjukkan penilaian responden terhadap masing
masing item pernyataan yang diajukan didalam kuesioner penelitian. Deskripsi data
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Data Variabel keputusan pembelian
keputusan pembelian pada Toko Boinita Living sebesar 4,15 dengan tingkat capaian
responden sebesar 83,06%. Hal ini berarti keputusan pembelianpada Toko Bonita
Living sangat baik dan optimal sehingga untuk kedepannya Toko Bonita Living
masih harus ditingkatkan guna terwujudnya kepuasan pelanggan yang lebih baik
sebesar 4,33 yang terdapat pada item no. 4 yaitu dengan total capaian responden
86,6%. Sedangkan rata-rata skor terendah terdapat pada item no.2 yaitu dengan total
capaian responden 79,4%. Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwasannya Toko
Bonita Living harus lebih meningkatkan kualitas produk, fitur yang menarik, dan
desain yang beragam agar lebih maju dan berkembang dimasa yang akan datang.
Tabel 4.11
1 9.122 3 .028
Dari tabel diatas,uji ketetapan model regresi binary logistik dengan uji
Hosmer dan Lemeshow Test menunjukkan bahwa nilai Chi-Square sebesar 9,122
dengan signifikan 0,028.Angka tersebut lebih besar dari angka yang ditetapkan yaitu
0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti model regresi binary logistkik yang
diteliti fit dengan data sehingga layak untuk dipakai untuk analisis selanjutnya.
secara parsial terhadap variabel dependen selain itu juga untuk melhat independen
yang dominan dalam mempengaruhi variabel dependen. Dari hasil pengolahan data
yang diperoleh dengan model regresi logistik sesuia dengan tampilan variables in the
Tabel 4.12
Koefisien Regresi Binary Logistic
Y= 1,429+0,715X1+1,703X2+2,340X3
Penjelasan dari persamaan diatas yaitu bahwa nilai konstanta sebesar 1,429
menjelaskan bahwa apabila kualitas produk, fitur dan desain nol maka keputusan
pembelian adalah menurun sebesar 1,425 dengan asumsi tidak ada variabel lain.
Variabel bauran pemasaran yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
produk adalah variabel kualitas produk, fitur dan desain. Hal ini menunjukkan dengan
keputusan pembelian2,340 kali. Sehingga semakin tinggi kualitas produk, fitur dan
desain yang diberikan oleh toko Bonita Living maka semakin tinggi tingkat
keputusan pembelian.
3. Uji Wald
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.12 diatas dapat diuraikan hasil
dengan uji wald diketahui bahwa nilai uji wald pada variable kualitas produk
adalah sebesar 1,639 mendapatkan hasil signifikan sebesar 0,16, sehingga
dapat diketahui nilai signifikan tersebut kecil dari tingkat signifikan yang
digunakan yaitu sebesar 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh positif dan
b. Hipotesa kedua dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara variabel fitur dengan keputusan pembelian pada kualitas
produk yang ditawarkan oleh Toko Bonita Living. Hasil pengolahan data
dengan uji wald diketahui bahwa nilai uji wald pada variabel fitur adalah
diketahui nilai signifikan tersebut kecil dari tingkat signifikan yang digunakan
yaitu sebesar 0,05.Hal iniberarti terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
c. Hipotesa ketiga dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif
TokoBonita Living. Hasil pengolahan data dengan uji wald diketahui bahwa
nilai uji wald pada variabel desain adalah sebesar 6,785 mendapatkan hasil
kecil dari tingkat signifikan yang digunakan yaitu sebesar 0,05. Hal ini berarti
4. Uji G
Hasil uji G digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi yang diberikan
variabel independen terhadap variabel dependen pada penelitian ini, untuk lebih
Tabel 4.13
Hasil Uji G
Chi-square df Sig.
Sumber : Hasil
Pengolahan data Primer Tahun 2020
Dari tabel 4.13 diatas diperoleh nilai Chi-Square sebesar 11.120 dengan
signifikansi 0,011. Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai signifikan kecil dari angka
yang ditetapkan yaitu 0,05. Jadi dapat diartikan bahwa Kualitas Produk (X1), Fitur
(X2) dan Desain (X3) secara simultan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
5. Uji Ekspektasi B
Uji ini dilakukan untuk mengetahui dari ketiga variabel yang penulis teliti,
pada toko Bonita Living Padang Luar. Dari nilai ekspektasi B di atas menunjukan
bahwa variabel desain (X3) mempunyai pengaruh yang lebih besar yaitu dengan nilai
Living Padang Luar dibandingkan variabel kualitas produk dan variabel fitur, nilai
yang diperoleh dari hasil uji ekspektasi B pada variabel kualitas produk sebesar 2.043
dan variabel fitur sebesar 5.491 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel yang
paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada toko Bonita Living Padang
Luar adalah variabel desain karena memiliki nilai ekspektasi B yang lebih besar
dalam kategori sangatbaik, hal ini berarti kustomer Toko Bonita Living
Namun dari beberapa pernyataan dari variabel kualitas produk jawaban terendah
responden yaitu “Kualitas produk yang diberikan Toko Bonita Living sesuai
dengan keunggulan produk.”, hal ini mungkin di sebabkan oleh beberapa faktor
expetasi B. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa variabel kualitas produk
memiliki nilai Exp (B) yaitu 2,043. Ini menunjukkan bahwa variabel kualitas
Pada variabel fitur, dapat dilihat dari rata-rata skor jawaban yang
diperoleh berada dalam kategori “sangat baik” dari hasil terssebut dapat dillihat
bahwa variabel fitur memiliki nilai Exp (B) yaitu 5.491. Jika dilihat dari
tanggapan responden “Fituryang disediakan Toko Bonita Living beragam”, hal ini
berarti fiturproduk pada Toko Bonita Living sudah sesuai dengan yang
Dari variabel yang ketiga ini yaitu desain dilihat rata-tara tanggapan
responden yang diperoleh adalah “ sangat baik” hal ini berarti responden merasa
pilihan desain pada Toko Bonita Living sudah banyak pilihan dan di harapkan.
dari variabel lainnya yaitu 10,385. Ini menunjukkan bahwa variabel desain
Bonita Living.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
fitur dan desain terhadap keputusan pembelian konsumen pada Toko Bonita Living
5.2 Saran
itu-itu saja
2. Toko Bonita Living Padang Luar Kab. Agam sebaiknya menyediakan fitur
seperti set ruang tamu modern atau klasik dan set kamar pengantin seperti
DAFTAR PUSTAKA
Cannon, Joseph P., William D. Perreaul Jr. Dan Jerome McCartht.2008. Alih
BAHASA : Diana Angelica dan Ria Cahyani. Pemasaran Dasar-Dasar :
Pendekatan Manajerial Global. Buku 2. Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga
Ririn Tri Ratna Sari, Mastuti H. Aksa. 2011. Teori dan Kasus Manajemen
Pemasaran Jasa. Edisi 1, Bogor: Ghalia Indonesia
Suswardji, Edi, Sungkono dan Lutfi Alfajri. 2012. “Pengaruh Atribut Produk
Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki Satria Fu (Studi Kasus Pada
Dealer
Suzuki Sanggar Mas Jaya Karawang)”. Jurnal Manajemen. Vol. 10. No. 1.
Oktober 2012. Hal. 1055 – 1070. Universitas Singaperbangsa Karawang
(Unsika). Karawang.
Umar, Husein 2013. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua.
Cetakan Keduabelas. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.