Anda di halaman 1dari 15

KECENDERUNGAN PENELITIAN BIDANG INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN

DI INDONESIA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan topic penelitian di bidang informasi
dan perpustakaan di Indonesia. Penelitian dilaksanakan sebagai perguruan tinggi kedua
penyelenggara pendidikan kepustakawanan di Indonesia dengan mengambil studi kasus di
Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan. Berbagai penelitian (artikel) mahasiswa Jurusan Ilmu
Informasi dan Perpustakaan selama kurun waktu Januari – Desember 2020 diteliti untuk
mengetahui kecenderungan pemilihan topiknya. Kajian ini menjadi penting dikarenakan
pesatnya pengembangan ilmu informasi dan perpustakaan di Indonesia selama lima tahun
terakhir. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi barometer dalam mengukur sejauhmana
pengembangan ilmu informasi dan perpustakaan di Indonesia, baik dalam tataran akademis
maupun praktis. Di tataran akademis, hasil dari penelitian dapat digunakan untuk merumuskan
kebijakan penyelenggaraan pendidikan seperti untuk menentukan profil profesi, kualifikasi,
kompetensi, serta kurikulum. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai salah
satu entry point dalam mengkaji pengembangan kajian keilmuan di tingkat yang lebih luas lagi,
baik regional maupun internasional.

Keywords: librarianship, information science, library science, research topic, curriculum


ABSTRACT

THE RESEARCH INCLINATION OF THE LIBRARY AND


INFORMATION STUDIES IN INDONESIA

This research aims to detect the topic inclination on Library and Information studies in
Indonesia. The research is carried out at the University as the second librarianship educational
institution in Indonesia with takes case study at the Department of Library and Information
Science. By using contents analysis technique, various student’s thesis during January -
December 2020 canvassed to detect the choose of research topic, title, contents, and theory that
used. This study is important because the development of Library and Information Science in
Indonesia during the last five year. The result of this research can be use to measures the
development of Library and Information Science in Indonesia, in practice or in academic rank.
At the academic rank, the research’s result can be used to formulate education direction and to
determine profession profile, qualification, competence, and curriculum. The research result also
can be used as the entry point to develop of LIS studies at the broader level, regional or
international.

Keywords: librarianship, information science, library science, research topic, curriculum

1
KECENDERUNGAN PENELITIAN BIDANG INFORMASI
DAN PERPUSTAKAAN DI INDONESIA 1

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang

Selama kurun waktu lima sampai sepuluh tahun terakhir perkembangan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi di Indonesia berkembang sangat pesat. Banyak
perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta yang mulai
menyelenggarakan pendidikan di bidang kepustakawanan dan informasi setingkat
diploma tiga (D3), sarjana (S1), maupun pascasarjana (S2/Master). Penyelenggaraan
pendidikan kepustakawanan di Indonesia dimulai dari Universitas Indonesia (UI)
sebagai perintis, kemudian berturut-turut diikuti oleh Universitas Padjadjaran
(Unpad), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM),
Universitas Airlangga (Unair), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Sebelas
Maret Surakarta (UNS), Universitas Yarsi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah (UIN Jakarta), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN
Yogyakarta), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Padang (UNP),
Universitas Syah Kuala (Nanggroe Aceh Darussalam – NAD), Universitas
Muhammadiyah Mataram, serta yang terbaru pada tahun 2009 ini adalah Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI). Data lengkap mengenai perguruan tinggi penyelenggara
pendidikan kepustakawanan dan bidang informasi di Indonesia terlihat dalam table di
bawah ini:

Table 1
Daftar Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Kepustakawanan dan Bidang
Informasi di Indonesia Berdasarkan Jenjang Pendidikan dan Ketersebaran Lokasi

No Perguruan Tinggi Jenjang Pendidikan Lokasi/Wilayah


Penyelenggara

1 UI D3, S1, S2 Jakarta

2 UNPAD D3, S1, S2 Bandung

3 IPB D3 Bogor

4 UGM D3, S2 Jogjakarta

5 UNAIR D3, S1 Surabaya

1
Makalah pada The Fourth International Malaysia – Thailand Conference on Southeast Asia Studies 2010 tanggal 25-26 Maret
2010 di Universitas Kebangsaan Malaysia (tidak dipresentasikan).
2
6 UNDIP D3, S1 Semarang

7 UNS D3 Solo (Surakarta)

8 Universitas YARSI D3, S1 * Jakarta

9 UIN Syarif Hidayatullah D3, S1 * Jakarta

10 UIN Sunan Kalijaga D3, S1, S2 * Jogjakarta

11 UPI S1 Bandung

12 Universitas Syah Kuala S1 * Aceh

13 USU S1 Medan

14 UNP D3 * Padang

15 Univ. Muhammadiyah D3 * Mataram


Mataram

16 UIN Alauddin S1 Makassar

Keterangan: (*) belum dikonfirmasi (cek) mengenai jenjang pendidikan yang


ditawarkan.

Sumber: kompilasi dari berbagai sumber (Website Dikti, Buku Panduan SNMPTN
Tahun 2008 dan 2009)

Banyaknya perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan di bidang


perpustakaan dan informasi di Indonesia menggambarkan bahwa bidang ini menjadi
perhatian banyak perguruan tinggi (akademisi). Indonesia yang pada saat ini sedang
memasuki era informasi membutuhkan banyak sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi dan kualifikasi di bidang informasi. Kebutuhan tersebut semakin
bertambah besar dengan dikeluarkannya Undang-undang tentang perpustakaan oleh
pemerintah Indonesia yang salah satu isinya adalah mengenai pendidikan dan
tunjangan fungsional pustakawan serta standardisasi perpustakaan (serta pustakawan)
yang diberlakukan untuk sekolah dasar, menengah, dan tinggi. UU No.43 Tahun
2007 tentang perpustakaan tersebut mempersyaratkan adanya kualifikasi standar
yang harus dimiliki oleh seorang pustakawan dan jenjang pendidikan yang harus
dimiliki. Hal tersebut semakin membuka kesempatan bagi para lulusan jurusan ilmu
perpustakaan dan informasi di Indonesia untuk bekerja dan berpartisipasi dalam
pembangunan nasional di berbagai bidang. Banyaknya lembaga tinggi penyelenggara
pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia, serta beragamnya jenjang
pendidikan yang ditawarkan dan ketersebaran lokasi/wilayah seperti terlihat dalam
3
table 1 tersebut di atas menunjukkan bahwa kajian bidang ini sedang berkembang
pesat di Indonesia. Namun demikian, menurut Pendit, masalah yang timbul di
masyarakat (kebingungan dan kesimpangsiuran di kalangan peneliti) antara lain:
ketidakjelasan lingkup ilmu, metode, dan orientasi penelitian. (Pendit: 2003:3)

Selama ini pergulatan keilmuan, paradigma, dan konseptual mengenai


kepustakawanan dan informasi dalam tataran praktis maupun akademis banyak
dilakukan oleh para pustakawan, mahasiswa, dosen, penggiat kepustakaan, maupun
para pekerja di sector informasi. Orang-orang tersebutlah yang selama ini banyak
mewarnai kajian di bidang perpustakaan dan informasi di Indonesia. Beragam
diskusi, kegiatan kepustakaan, pertemuan, kajian, serta kesepakatan bersama yang
mereka lakukan selama ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu
perpustakaan dan informasi seperti terbentuknya beragam asosiasi profesi (Asosiasi
Pustakawan Sekolah, Asosiasi Pekerja Informasi, Ikatan Sarjana Ilmu Informasi dan
Perpustakaan Indonesia, Masyarakat Literasi Informasi, dan lain sebagainya.
Asosiasi-asosiasi yang didirikan oleh penggiat kepustakaan di Indonesia ini menjadi
katarsis dan pelengkap asosiasi (ikatan) profesi kepustakawanan yang sudah ada
sebelumnya (Ikatan Pustakawan Indonesia – IPI).

Bidang perpustakaan dan informasi menjadi salah satu perhatian utama


pemerintah Indonesia pada saat ini. Terlebih dengan dikeluarkannya Undang-undang
dan kebijakan lain yang mendukung perkembangan bidang kepustakaan dan
informasi oleh pemerintah selama kurun waktu dua tahun terakhir semakin
menunjukkan bahwa bidang tersebut menjadi salah satu perhatian utama Indonesia
dalam program pembangunan nasional. Pembangunan nasional jangka pendek,
menengah, maupun jangka panjang yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia pada
tahun 2009 – 2010 ini banyak diarahkan pada isu-isu dan permasalahan social,
seperti pembangunan karakter bangsa, peningkatan kapasistas SDM, serta
peningkatan sector-sektor yang unggul seperti pariwisata, perdagangan, dan jasa
menghadapi persaingan global. Persaingan global menuntut kesiapan di semua sector
kehidupan berbangsa dan bernegara untuk tetap bisa bersaing dalam percaturan
global. Dalam era informasi global seperti sekarang ini, kajian lintas bidang/disiplin
(multidisiplin) diperlukan untuk membantu penyelesaikan berbagai permasalahan
bangsa. Selama ini ilmu perpustakaan dan informasi bersama dengan ilmu-ilmu
terkait lainnya sedikit banyak telah berkontribusi dan menunjang pembangunan
nasional Indonesia. Kontribusi ilmu perpustakaan dan informasi dalam pembangunan
nasional diantaranya yakni melalui suplai berbagai informasi yang tepat, akurat,
berkualitas, dan lengkap yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan
(kebijakan) pembangunan yang tepat sasaran.

2. Rumusan & Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan pada pendahuluan di atas, penulis
dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimana kecenderungan
pemilihan topik penelitian skripsi di kalangan mahasiswa Jurusan Ilmu Informasi
dan Perpustakaan Fikom Unpad selama kurun waktu Januari – Desember 2009?”

4
Dari rumusan masalah tersebut penulis kemudian dapat mengidentifikasi tiga (3)
masalah yang menjadi focus dalam penelitian ini, yakni: (1) Subyek penelitian apa
saja yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa tingkat akhir pada Jurusan Ilmu
Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad di bidang informasi selama kurun waktu
Januari – Desember 2009?; kemudian (2) Subyek penelitian apa saja yang paling
banyak dipilih oleh mahasiswa tingkat akhir pada Jurusan Ilmu Informasi dan
Perpustakaan Fikom Unpad di bidang perpustakaan selama kurun waktu Januari –
Desember 2009?; serta (3) Bagaimana peta umum penelitian ilmu perpustakaan dan
informasi di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad di bidang
informasi selama kurun waktu Januari – Desember 2009?
Pemisahan focus penelitian dengan membedakan antara subyek penelitian di
bidang ilmu informasi dengan subyek penelitian di bidang ilmu perpustakaan
dikarenakan sampai dengan saat ini masih terdapat perbedaan konsepsi diantara
kalangan akademisi, praktisi, maupun di kalangan pegiat kepustakawanan di
Indonesia mengenai apakah kajian ilmu perpustakaan dan ilmu informasi itu berbeda
atau sama, satu rumpun ilmu atau bukan. Namun sebagai suatu penelitian awal,
penelitian ini mencoba untuk menggambarkan secara rinci mengenai bagaimana
sebaran penelitian di bidang perpustakaan dan informasi di Indonesia dengan tidak
bermaksud untuk terjebak dalam perdebatan yang berkepanjangan. Sehingga
pemisahan focus penelitian antara bidang ilmu informasi dengan perpustakaan oleh
penulis diharapkan dapat memberikan informasi secara rinci mengenai apa saja
subyek yang diteliti di kedua bidang tersebut.
3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperkaya kazanah penelitian secara
global terutama di bidang perpustakaan dan informasi. Isu-isu penelitian yang
berkembang di Indonesia dalam bidang ini bisa jadi juga merupakan isu social yang
banyak menjadi kajian di Negara lain karena pengaruh globalisasi dan pesatnya
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hasil dari penelitian ini
dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu perpustakaan dan
informasi di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga (tiga) hal, yakni: (1) untuk
mengetahui subyek penelitian apa saja yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa
tingkat akhir pada Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad di bidang
informasi; (2) untuk mengetahui subyek penelitian apa saja yang paling banyak
dipilih oleh mahasiswa tingkat akhir pada Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan
Fikom Unpad di bidang perpustakaan; serta (3) untuk mengetahui bagaimana peta
umum penelitian ilmu perpustakaan dan informasi di Jurusan Ilmu Informasi dan
Perpustakaan Fikom Unpad di bidang informasi, yang ketiganya dianalisis selama
kurun waktu Januari – Desember 2009. Menurut Pendit (2003: 3-9), untuk
mengetahui dinamika perkembangan bidang perpustakaan dan informasi dapat
diperoleh dengan cara mengamati dan menganalisis perkembangan pemikiran
praktisi, ilmuwan, akademisi, maupun penggiat kepustakawanan dan informasi
melalui berbagai penelitian yang mereka hasilkan. Gambaran mengenai topic-topik

5
yang dikaji serta teori yang banyak digunakan dalam penelitian ilmu perpustakaan
dan informasi ini dapat dijadikan bahan untuk memulai pembicaraan mengenai
epistemology dan paradigm ilmu perpustakaan dan informasi (Pendit, 2003: 8-9).
4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alat bantu untuk mengetahui
peta umum penelitian di bidang ilmu informasi dan perpustakaan di Indonesia secara
umum, dan khususnya di JIIP Fikom Unpad. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi
barometer dalam mengukur sejauhmana pengembangan ilmu informasi dan
perpustakaan di Indonesia, baik dalam tataran akademis maupun praktis. Di tataran
akademis, penelitian ini dapat digunakan untuk memetakan sejauhmana arah
penelitian bidang informasi dan perpustakaan di perguruan tinggi. Kemudian, jika
dicermati hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi lembaga tinggi
penyelenggara pendidikan kepustakawanan dan informasi di Indonesia untuk
merumuskan kebijakan seperti untuk menentukan kurikulum pendidikan dan arah
kajian berikutnya. Selain itu, dalam tataran praktis hasil penelitian ini juga dapat
digunakan sebagai salah satu entry point dalam mengkaji pengembangan kajian
keilmuan di tingkat yang lebih luas lagi seperti dalam hal penentuan kebijakan
informasi nasional dan dipergunakan untuk menunjang perumusan arah pembangunan
Negara baik dalam skala regional maupun internasional.
B. Kerangka Pemikiran
White dan McCain dalam Pendit (2003:38) masih belum bisa menjelaskan apa yang
dimaksudkan dengan ilmu informasi dan ilmu perpustakaan, serta apa beda diantara
keduanya. Hawkins (2001) dalam Pendit dalam upayanya memetakan peta ilmu
informasi menggarisbawahi bahwa betapa tidak mudah mendefinisikan ilmu informasi
jika ilmu ini harus dibedakan dari kepustakawanan (librarianship), walaupun beberapa
penulis lainnya sudah berupaya untuk mendefinisikan keduanya. (Pendit, 2003:39).
Saraceviv dalam Pendit, malah menyatakan bahwa keduanya adalah bidang yang berbeda
dengan hubungan antar-disiplin yang kuat (two different fields in strong interdisciplinary
relations). Lebih lanjut Hawkins menjelaskan bahwa untuk memastikan perbedaan antara
keduanya ia merasa perlu memeriksa dan membandingkan klasifikasi subjek yang
digunakan di dalam Library and Information Science Abstract (LISA) dengan yang
digunakan di dalam Information Science Abstracts. (Pendit, 2003:39-40). Hasilnya yakni
Hawkins membuat table pembagian mengenai subjek penelitian kepustakawanan dan
ilmu informasi seperti terlihat dalam table di bawah ini:
Tabel 1
Subjek penelitian kepustakawanan dan ilmu informasi
(Hawkins dalam Pendit, 2003:40-41)
Subyek kepustakawanan Subyek ilmu informasi

 Bahan langka (rare materials)  Aspek teknis dari teknologi informasi


 Bahan non-cetak  Ilmu perilaku
 Bahan pustaka dan perpustakaan (library  Industri informasi
materials).  Intelegensi buatan, sistem pakar
6
 Bangunan perpustakaan Jenis literatur
 Bentuk-bentuk mikro  Logika fuzzy, dan pencarian fuzzy
 Eksibisi pustaka  Membaca (literacy)
 Furnitur  Pangkalan data
 Jasa peminjaman  Penelitian dasar ilmu informasi
 Kearsipan  Pengolahan bahasa alamiah
Kepustakawanan dunia  Profesional informasi
 Manajemen, pendanaan, keuangan  Undang-undang dan regulasi
 Mobil perpustakaan
 Musium
 Organisasi perpustakaan
 Pemindahan buku
 Pengguna
 Penggunaan perpustakaan dan
penggunanya
 Promosi
 Staf perpustakaan

Kemudian sesudah membuat table tersebut dan juga memeriksa berbagai tulisan dan
kajian tentang ilmu perpustakaan dan informasi (termasuk analisis sitasi yang dilakukan
oleh White dan McCain), Hawkins sampai pada kesimpulan umum mengenai peta
penelitian ilmu perpustakaan dan informasi seperti terlihat dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 1
Peta penelitian ilmu perpustakaan dan informasi
(Hawkins dalam Pendit, 2003:40-41)
Ilmu perilaku
ergonomi, antarmuka
Teknologi komputer
Perangkat keras, komputer-manusia, psikologi
lunak, teknologi
penyimpanan, e-mail,
multimedia, Ilmu informasi
manajemen dokumen, Perspektif informasi Kepustakawanan
keamanan sistem, Jenis perpustakaan,
sistem pakar, Internet,
Industri/pasar/pelaku
bisnis informasi konsorsium/jaringan,
dsb. perpustakaan digital,
Organisasi pengetahuan
pendidikan profesi, dsb
Penerbitan
Ekonomi/pemasaran
informasi
Pembuatan pangkalan
data
Hukum dan Statistik
Sistem informasi
pemerintahan Bibliometrik,
elektronik
Hak cipta, privacy, scientometrics,
Penelusuran terpasang
kontrak sosial analisis sitasi
Jasa kesiagaan informasi
Perancangan pangkalan
data
Sejarah
Sarana Komunikasi
Komunikasi Perangkat jaringan,
Ujaran, teks, video, telekomunikasi,
penyuntingan, Disiplin / subjek lain perundangan di bidang
7
penulisan, linguistik Cakupan informasi, pangkalan ini
data, strategi penelusuran
spesifik (biologi, kimia,
pendidikan, hukum, fisika, dsb)
Menurut Hawkins, peta di atas menunjukkan kompleksitas dan keragaman topik yang
diakui sebagai topik penelitian ilmu perpustakaan dan informasi. Keadaan seperti ini
tidak akan mengherankan jika kita akui bahwa masalah yang saat ini muncul dan
berkaitan dengan informasi sangatlah banyak dan meluas di segala bidang kehidupan.
Terutama jika pada saat ini dikaitkan dengan pengaruh globalisasi dan perkembangan
teknologi informasi komunikasi (TIK) yang sangat pesat yang menyebabkan ledakan
informasi (information explotions). Era globalisasi dan teknologi informasi juga
berkontribusi terhadap lahirnya konsepsi baru, yakni masyarakat informasi. Topik-topik
yang seingkali dipilih dalam berbagai penelitian seperti tersebut di atas paling tidak
mampu menggambarkan isu-isu apa saja yang menjadi pusat perhatian ilmu perpustakaan
dan informasi selama ini.

C. Obyek dan Metode Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Dengan menggunaan metode ini, penulis mencoba untuk mengkuantifikasi data-data dan
informasi dari obyek penelitian secara lengkap kemudian mendeskripsikan dan
menginterpretasikan objek penelitian apa adanya. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian
secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian
deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji
hipotesis. Sedangkan pengumpulan data penelitian didapatkan melalui dua cara, yakni
melalui kajian dokumen primer (dokumenter) dan dengan melalui studi kepustakaan.
Teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan
penemuan bukti-bukti. Dokumen primer yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian
ini adalah skripsi mahasiswa Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad
yang tercatat di buku induk jurusan maupun yang terdata di pangkalan data (database)
Perpustakaan Fikom Unpad. Hasil penelitian kemudian disajikan dengan menggunakan
tabulasi tunggal dalam bentuk tabel maupun grafik dan dianalisis dan dinterpretasikan
menggunakan sejumlah literatur yang terkait (studi pustaka). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh skripsi hasil penelitian mahasiswa tingkat akhir program sarjana (Strata
1 atau S1) Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad yang tercatat selama
beberapa tahun terakhir (2005 – 2009). Populasi tersebut semata diambil atas
pertimbangan kebaruan dan kemutakhiran data. Dari populasi tersebut sebanyak 212
skripsi mahasiswa yang tercatat selama setahun dari bulan Januari – Desember 2010
diambil sebagai sampel penelitian.
D. Hasil Penelitian, Analisa dan Pembahasan
8
Berdasarkan pemeriksaan beberapa dokumen yang relevan yakni sebanyak 212 skripsi
mahasiswa di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom selama satu tahun dari
bulan Januari – Desember 2010, diperoleh hasil lengkap yang kemudian dikelompokkan
lagi kedalam dua kategorisasi lagi yakni subjek dalam penelitian (skripsi) yang paling
banyak dipilih di bidang perpustakaan, serta subjek penelitian yang paling banyak dipilih
dalam penelitian (skripsi)di bidang informasi. Hasilnya nampak dalam table di bawah ini:

Topik Penelitian (Skripsi) Jumlah Judul Kelompok:


Keterangan
No Mahasiswa JIIP Fikom Skripsi Yang Kepustakawanan / Prosentase
(Subjek / Relevansi)
Unpad Terkait Ilmu Informasi

1 Arsip 15 Kepustakawanan Kearsipan 7,07%

Bahan Langka (rare


2 Bahan Langka 1 Kepustakawanan 0,47%
materials)

3 Bahan Non-Cetak 6 Kepustakawanan Bahan Non-Cetak 2,83%

Bahan Pustaka dan


4 Pengembangan Koleksi 7 Kepustakawanan 3,30%
Perpustakaan

Bangunan dan Interior Bangunan


5 4 Kepustakawanan 1,88%
Perpustakaan Perpustakaan

Pengolahan Bahasa
6 Bibliometrika 1 Ilmu Informasi 0,47%
Alamiah

Industri Informasi
7 Industri Informasi 12 Ilmu Informasi 5,66%
(library materials)

Interaksi Manusia –
8 4 Ilmu Informasi Ilmu Perilaku 1,88%
Komputer

Manajemen/Organisasi
Perpustakaan, Jasa
9 Jasa Layanan Perpustakaan 20 Kepustakawanan Peminjaman, Penggunaan
9,43%
Perpustakaan

Undang-undang dan
10 Kebijakan Informasi 2 Ilmu Informasi 0,94%
Regulasi

Pengolahan Bahasa
Alamiah / Ilmu
11 Komunikasi Ilmiah 2 Ilmu Informasi 0,94%
Perilaku / Aspek
Teknis dari TI

12 Literasi 6 Ilmu Informasi Membaca (literacy) 2,83%

Manajemen/Organisasi
13 Manajemen 6 Kepustakawanan 2,83%
Perpustakaan

14 Marketing Informasi 37 Ilmu Informasi Industri Informasi 14,45%


(library materials)

9
15 Musium 3 Kepustakawanan Musium 1,41%

Manajemen/Organisasi
16 Organisasi Perpustakaan 1 Kepustakawanan 0,47%
Perpustakaan

Pengolahan Bahasa
17 Pengindeksan 2 Ilmu Informasi 0,94%
Alamiah

Ilmu Perilaku,
18 Perilaku Informasi 28 Ilmu Informasi Penelitian Dasar Ilmu 13,20%
Informasi

Bahan Pustaka dan


Perpustakaan / Bentuk-
19 Preservasi 6 Kepustakawanan bentuk Mikro /
2,83%
Manajemen Perpustakaan

Pangkalan Data /
20 Sistem Informasi 2 Ilmu Informasi Logika dan Pencarian / 0,94%
Sistem Pakar

21 Teknologi Informasi 33 Ilmu Informasi Aspek Teknis dari TI 15,56%

Logika fuzzy, dan


22 Temu Kembali Informasi 10 Ilmu Informasi 4,71%
Pencarian fuzzy

Undang-undang dan Undang-undang dan


23 4 Ilmu Informasi 1,88%
Regulasi Regulasi

Jumlah 212 100%

Berdasarkan data-data di atas, dapat diketahui bahwa topic yang paling banyak
dipilih oleh mahasiswa dalam penelitian (skripsi) di Jurusan Ilmu Informasi dan
Perpustakaan Fikom Unpad adalah topic mengenai marketing informasi yakni
sebanyak 37 judul penelitian (atau 14,45% dari keseluruhan). Banyaknya mahasiswa
yang memilih topic marketing informasi sebagai topic penelitian mereka seiring
dengan banyaknya mahasiswa program sarjana di Jurusan Ilmu Informasi dan
Perpustakaan Fikom yang memilih konsentrasi Marketing Informasi. Hal demikian
dapat dimaklumi karena mahasiswa dianjurkan untuk memilih topic yang sesuai
dengan konsentrasi yang mereka pilih. Kebijakan tersebut tidak mengikat, namun
banyak mahasiswa yang mengikuti saran/anjuran yang tidak mengikat tersebut,
walaupun beberapa diantara mahasiswa konsentrasi tertentu lebih suka memilih topic
lain di luar konsentrasinya. Dengan kata lain, topic di bidang informasi menjadi
pilihan penelitian sebagian besar mahasiswa.
Adapun rincian topic penelitian yang paling banyak dipilih mahasiswa di
bidang informasi lima besar teratas berturut-turut diantaranya: topic mengenai
marketing informasi (37 judul / 14,45%); mengenai teknologi informasi (33 judul /
15,56%); topic mengenai perilaku informasi (sebanyak 28 judul penelitian / 13,20%);
topic mengenai temu kembali informasi / information retrieval systems – IRS (10
judul / 4,71%); serta topic mengenai literasi (6 judul / 2,83%). Kajian bidang
informasi yang banyak dipilih mahasiswa dalam penelitian mereka mungkin
disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di
10
tanah air. Namun hal tersebut memerlukan kajian/penelitian lebih lanjut, terutama
mengenai sejauhmana pengaruh kehadiran TIK terhadap pilihan topic penelitian
mahasiswa, serta teknologi yang mana (seperti apa) yang mempengaruhi mereka.
Lebih menarik lagi jika aspek sosialbudaya dan psikologis menjadi titik tolak
kajiannya.

Kemudian, topic di bidang perpustakaan yang paling banyak dipilih oleh


mahasiswa dalam penelitian (skripsi) di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan
Fikom Unpad adalah topic mengenai jasa layanan perpustakaan, yakni sebanyak 20
judul penelitian atau sebesar 9,43%. Adapun rincian topic penelitian di bidang
perpustakaan yang paling banyak dipilih mahasiswa peringkat lima teratas adalah:
topic mengenai jasa layanan perpustakaan (20 judul / 9,43%); topic mengenai
arsip/kearsipan (sebanyak 15 judul / 7,07%); topic mengenai pengembangan koleksi
(7 judul / 3,30%); serta topic mengenai bahan non-cetak, manajemen dan preservasi
(sebanyak 6 judul atau sebesar 2,83%). Data tersebut menunjukkan bahwa kajian
kepustakawanan seperti jasa layanan perpustakaan masih diminati mahasiswa untuk
dijadikan topic penelitian mereka. Topic mengenai jasa layanan perpustakaan ini
biasanya banyak dikaitkan dengan aspek teknologi maupun era informasi yang saat
ini sedang berkembang pesat. Kajian mahasiswa terkait topic tersebut biasanya tidak
jauh-jauh dari permasalahan ragam dan kualitas layanan perpustakaan maupun unit
informasi lainnya sesudah hadirnya TIK di perpustakaan atau unit informasi. Kajian
lainnya biasanya dikaitkan dengan kepuasan pengguna terhadap layanan yang
diberikan oleh berbagai unit informasi tersebut.
Kemudian dengan mengikuti cara Hawkins dalam memetakan ilmu informasi
dan perpustakaan, peneliti lalu membuat gambaran umum mengenai peta penelitian
ilmu perpustakaan dan informasi di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom
Unpad. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Kepustakawanan: Ilmu Perilaku:


jasa layanan
ergonomic,
perpustakaan /
arsip/kearsipan / antarmuka,
pengembangan
koleksi / bahan computer-
non-cetak, Ilmu Informasi: manusia,
manajemen dan teknologi psikologi, dll.
preservasi informasi /
perilaku
informasi / temu
kembali
Lainnya: informasi / Statistik:
literasi bibliometrik,
teknologi scientometrics,
computer, hokum
dan pemerintahan,
analisis sitasi,
komunikasi, sarana dll.
komunikasi, dan 11
disiplin lain.
Berdasarkan gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa penelitian di bidang
perpustakaan dan informasi di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom
Unpad masih diwarnai oleh beberapa subjek saja, seperti subjek di bidang
kepustakawanan, ilmu informasi, ilmu perilaku, serta statistic dan bidang lainnya.
Masih terdapat beberapa subjek atau topic penelitian mahasiswa yang seharusnya
dibuatkan dalam kategorisasi tersendiri. Terlebih jika mengingat bahwa terdapat
empat konsentrasi utama di jurusan tersebut, yakni: konsentrasi marketing informasi,
konsentrasi dokumentasi dan kearsipan, konsentrasi sumber daya informasi, serta
konsentrasi manajemen kelembagaan perpustakaan/informasi. Sehingga menurut
hemat penulis, perlu dibuat peta subjek penelitian yang lebih akomodatif lagi dengan
memasukkan beberapa subjek/kelompok kajian tersendiri, seperti subjek/kelompok
kajian bidang dokumentasi, kearsipan, permusiuman, secara tersendiri selain bidang
yang sudah ada seperti bidang informasi dan perpustakaan. Sehingga peta subjek
penelitian sederhana yang menurut hemat penulis lebih akomodatif yakni sebagai
berikut:

Bidang /Subjek/Topik/Kajian

Informasi dan Perpustakaan


Bidang/Subjek/ Bidang/Subjek/
Topik/Kajian Topik/Kajian
Permusiuman Dokumentasi
Bidang/Subjek/
Topik/Kajian
Kearsipan

12
Masih banyaknya bidang kajian yang dipilih mahasiswa sebagai topic
penelitian diluar kedua kajian yang sudah ada (ilmu kepustakawanan dan informasi)
menandakan dinamika perkembangan pemikiran di kalangan mahasiswa. Bahkan
sampai dengan saat ini masih terdapat beberapa akademisi dan praktisi yang masih
mempertentangkan konsepsi antara ilmu perpustakaan dengan ilmu yang lainnya
yang masih serumpun seperti ilmu informasi, konsepsi mengenai dokumentasi,
konsepsi mengenai kearsipan, serta bidang permuseuman. Banyak diantaranya yang
mencoba memilah dan membedakan kelima bidang tersebut, namun ada juga
diantaranya yang malah mencoba untuk menggabungkannya kedalam satu wadah
keilmuan (satu bidang ilmu) besar yakni bidang ilmu perpustakaan dan informasi.
Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa beberapa kalangan
masih mempertentangkan antara bidang kearsipan dan bidang kepustakawanan. Hal
ini terbukti dari kebijakan beberapa pemerintah daerah dan pemerintah propinsi yang
menggabungkan Kantor atau Badan Arsip Daerah dengan Kantor atau Badan
Perpustakaan Daerah seperti yang terjadi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Bandung. Badan Arsip Daerah (Barsipda) dan Badan Perpustakaan Daerah
(Bapusda) yang semula mandiri, memiliki kantor dan struktur organisasi sendiri-
sendiri pada saat ini dilebur dan digabung menjadi satu lembaga bernama Bapusipda.
Kebijakan yang berbeda diambil oleh beberapa pemerintah daerah (Pemda) lainnya
yang tetap memisahkan kedua lembaga tersebut di atas. Beragamnya kebijakan terkait
perbedaan persepsi diantara beberapa Pemda apakah lembaga (badan) kearsipan dan
badan perpustakaan seharusnya dipisahkan atau digabungkan menggambarkan
konsepsi yang berbeda mengenai pemahaman terhadap arti serta ruang lingkup antara
bidang kearsipan dengan bidang kepustakawanan.
E. Kesimpulan
1. Subyek atau topik penelitian (artikel) di bidang perpustakaan yang paling banyak
dipilih mahasiswa di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan adalah topic mengenai
marketing informasi.
2. Subyek atau topik penelitian (artikel) di bidang informasi yang paling banyak dipilih
mahasiswa di Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad adalah topic
mengenai jasa layanan perpustakaan.
3. Gambaran umum mengenai peta penelitian ilmu perpustakaan dan informasi di
Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan yakni masih didominasi oleh subjek
penelitian di bidang informasi. Perlu adanya pemetaan lebih lanjut terkait banyaknya
bidang lain di luar kepustakawanan yang mewarnai topic penelitian mahasiswa seperti
topic mengenai kearsipan, dokumentasi, maupun permusiuman. Penegasan peta kajian
ini akan memberikan ciri atau warna khas yang ditawarkan oleh Jurusan Ilmu
Informasi dan Perpustakaan kepada masyarakat yang ingin mengenyam pendidikan di.

F. Daftar Pustaka
13
Pendit, Putu Laxman. 2003. Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Sebuah
Pengantar Diskusi Epistemologi dan Metodologi. Jakarta: JIP-FSUI.
Pendit, Putu Laxman. 2009. Apa Yang Selama Ini Dikaji Ilmu Perpustakaan dan
Informasi. Makalah Sebagai Bahan Diskusi Dengan Pengajar Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fikom Unpad Bandung.
Bahan Bacaan Lain:
_____ Buku Induk Judul Skripsi Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fikom Unpad
Tahun 2009.
_____ Buku Panduan SNMPTN Tahun 2008 dan 2009. Website Dikti dan Panitia
SNMPTN, www.snmptn.ac.id dan www.dikti.go.id/snmptn tanggal akses 15
Januari 2010.

14

Anda mungkin juga menyukai