Oleh :
Fikki Cahyanni
CF181120127
2022
DAFTAR ISI
3.4.1 Populasi............................................................................................ 19
PENDAHULUAN
1
Kemudian dalam hal logistik sangat diperlukan distribusi produk untuk
menunjangnya, karena distribusi produk ini diperlukan untuk memperluas
wilayah juga dalam pemasaran. Jadi distribusi ini untuk membuat produk lebih
dekat dengan konsumennya sehingga lebih mudah dijangkau oleh konsumen.
Dalam hal manejemen logistik dan distribusi produk tentunya kinerja
bisnis ikut serta didalamnya, karena kinerja bisnis ini merupakan pengukuran
tingkat kinerja yang berupa omset penjualan, jumlah pembeli, keuntungan dan
pertumbuhan penjualan. Kinerja bisnis ini juga merupakan indikator tingkat
kesuksesan dalam mencapai tujuan perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik
menunjukkan kesuksesan dan efisiensi perilaku perusahaan.
Hal yang paling utama dalam melaksanakan kinerja bisnis itu adalah
kepuasan pelanggan, logistik khususnya manajamen logistik yaitu dengan
kondisi dimana pelanggan logistik yaitu penerima barang atau kargo dapat
menerima barang/produk dengan tepat waktu, tepat jumlah, harga yang
memadai, serta mendapatkan kemudahan dalam mengakses informasi barang
yang bertalian.
Kepuasan Pelanggan adalah salah satu faktor paling utama yang sangat
dijaga oleh perusahaan karena kepuasan pelanggan ini merupakan faktor
penentu bahwa suatu perusahaan itu berhasil atau tidak dalam hal menarik
konsumennya untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Kepuasan Pelanggan merupakan ekspresi atau tingkat perasaan konsumen
setelah mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan membandingkannya dengan
apa yang di terimanya. Untuk itu setiap perusahaan perlu menjaga kepuasan
pelanggan dan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggannya agar produk yang
di pasarkan oleh perusahaan dapat meningkatkan tingkat penjualan di
perusahaan tersebut dan membangun citra perusahaan yang baik dimata
pelanggannya. Menurut Kotler (2000), Kepuasan adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan di
bandingkan dengan harapannya.
2
Persaingan bisnis pada Perusahaan Elektronik sangat terlihat
persaingannya. Tentunya PT. Samsung Electronics Indonesia berkontribusi
besar dalam hal meningkatkan kepuasan pelanggannya. PT. Samsung
Electronics Indonesia telah memiliki Sistem Data produk, berupa Sistem
Informasi. Dalam sistem tersebut memuat informasi tentang data produk,
dimulai dari cek stok produk, dan potong stok produk, halaman jadwal
pengiriman.
Dengan adanya sistem informasi, diharapkan perusahaan dapat selalu
mengedepankan kepuasan pelanggannya dengan memberikan kemudahan
dalam bertransaksi baik berupa kemudahan informasi, pelayanan dan
kemudahan dalam transaksi perdagangan serta meningkatkan kepuasan
pelanggan PT. Samsung Electronics Indonesia.
Manajemen rantai pasokan dari (supply chain management) PT.
Samsung Electronics Indonesia adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan
bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk
akhir, serta pengiriman ke pelanggan. Seluruh aktivitas ini mencakup aktivitas
pembeliaan dan outsourcing, ditambah fungsi lain yang penting bagi hubungan
antara pemasok dengan distributor.
Dalam hal ini manajemen logistik sangat diperlukan, kenapa demikian,
karena manajemen logistik disini merupakan penerima barang atau kargo dan
juga dapat menerima barang/produk dengan tepat waktu, tepat jumlah, harga
yang memadai, serta mendapatkan kemudahan dalam mengakses informasi
barang yang bertalian untuk memenuhi kepuasan para pelanggan sehingga
dapat meningkatkan kinerja bisnis dari PT. Samsung.
Berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan diatas maka penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Manajemen Logistik dan
Distribusi Produk Terhadap Kinerja Bisnis Pada PT. Samsung Electronics
Indonesia”.
3
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Bertitik tolak pada rumusan masalah, maka penulis perlu memberi ruang
lingkup permasalahan dengan tujuan agar pembahasan permasalahan tidak
terlalu luas. Oleh sebab itu, penulis hanya meneliti permasalahan mengenai
manajemen logistik dan distribusi produk terhadap kinerja bisnis pada
karyawan golongan operator gudang (inventory) PT. Samsung Electronics
Indonesia.
4
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan tersusun sebuah hasil penelitian yang
dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain :
1. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan sebagai masukan dalam
pemecahan masalah terutama yang berkaitan dengan kepuasan kerja
karyawan.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan referensi
bagi mahasiswa khususnya mahasiswa fakultas ekonomi Universitas
Bhayangkara.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang manajemen sumber
daya manusia dan dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi pihak-pihak
yang berkepentingan serta dapat menjadi bahan perbandingan dalam
melakukan penelitian selanjutnya di masa yang akan datang.
5
BAB II
KAJIAN LITERATUR
6
2.1.2 Fungsi Manajemen Logistik
Dalam proses penerapannya, manajemen logistik mempunyai
berbagai fungsi penting yang akan selalu berhubungan antara yang satu
dengan yang lainnya. Berikut ini adalah fungsi-fungsi manajemen
logistik.
1. Perencanaan dan Pemenuhan Kebutuhan
Dalam hal ini, manajemen logistik berfungsi sebagai
perencanaan dan juga penentu keperluan dari setiap program
organisasi. Hal tersebut meliputi aktivitas analisa produk yang
digunakan, skala prioritas, hingga ketersediaan produk. Aktivitas
perencanaan ini harus selalu memperhatikan anggaran yang dimiliki
oleh perusahaan, faktor ketersediaan, hingga kemudahan dalam
mengakses suatu barang.
2. Penganggaran
Fungsi penganggaran dalam manajemen logistik adalah untuk
memastikan bahwa kebutuhan pengadaan barang sudah sesuai
dengan anggaran yang dimiliki perusahaan. Apabila biaya anggaran
logistik tersebut ternyata tidak sesuai, maka harus dilakukan
perubahaan pada perencanaannya.
3. Fungsi Pengadaan
Manajemen logistik pada dasarnya memang lebih fokus pada
pengadaan barang dan menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
Saat ada ketidaksesuaian anggaran dan menjadi sulit dalam
mengubah perencanaan, maka pihak manajemen logistik harus
melakukan improvisasi dalam mengelola kegiatan logistik dengan
budget yang terbatas.
4. Penyimpanan dan Penyaluran
Fungsi manajemen logistik dalam menyimpan dan menyalurkan
adalah suatu proses yang mana suatu produk barang sudah diperoleh
pada tempat yang memang sudah seharusnya. Nantinya barang
tersebut akan disalurkan ke pihak lain yang berkepentingan sesuai
dengan SOP perusahaan.
7
5. Pemeliharaan
Dalam hal ini meliputi seluruh pemeliharaan barang. Umumnya,
tujuan dari pemeliharaan barang logistik adalah guna memastikan
produk barang yang tersimpan tidak menjadi cepat rusak.
6. Penghapusan
Dalam proses ini juga terdapat aktivitas penghapusan. Fungsi
penghapusan dilakukan untuk memisahkan barang yang sudah
rusak, memperbaikinya, atau menggantinya dengan yang sesuai.
7. Pengendalian
Manajemen logistik juga berfungsi sebagai pengendalian, yang
mana akan dilakukan oleh seorang manajer logistik dengan tahapan
yang sesuai dengan berbagai fungsi yang sudah disebutkan di atas.
Tujuannya adalah untuk memastikan seluruh fungsi logistik bisa
dilakukan sesuai dengan yang memang diharapkan.
8
1) Struktur Lokasi Fasilitas
Hadirnya jaringan fasilitas dalam suatu perusahaan adalah
serangkaian lokasi dimana dan dengan apa material atau produk
akan dibawa atau diangkut. Untuk bisa mencapai tujuan
perencanaan, berbagai fasilitas tersebut mencakup pabrik, gudang,
serta toko pengecer.
Apabila menggunakan jasa khusus dari perusahaan kurir atau
gudang, maka fasilitas tersebut tentu akan menjadi bagian yang
sangat penting dari jaringan kerja.
2) Transportasi
Terdapat satu hal yang diperlukan untuk menyelesaikan
pengangkutan, yaitu kecepatan pelayanan transport. Kecepatan ini
erat kaitannya dengan transport yang bisa memberikan pelayanan
yang cepat dengan harga yang tinggi, selain itu pelayanan yang lebih
cepat juga akan lebih mampu memotong waktu produksi barang.
3) Persediaan
Pengadaan material yang dilakukan dengan sistem logistik untuk
alasan yang berbeda dengan pengadaan suatu produk matang atau
produk jadi. Dengan memanfaatkan tahapan waktu MRP, maka
tujuan terpentingnya adalah guna mempertahankan jumlah jadwal
produksi dengan suatu komitmen minimal dari pengadaan
persediaan.
4) Komunikasi
Komunikasi adalah suatu aktivitas yang tidak bisa dipisahkan
dalam sistem logistik. Kecepatan proses informasi juga sangat erat
kaitannya dengan integrasi dari fasilitas, transportasi, serta
persediaan perusahaan.
Suatu perusahaan akan semakin peka pada gangguan arus
informasi jika desain sistem logistik yang diterapkan di dalamnya
lebih efisien.
9
5) Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan serta penyimpanan mencakup pergerakan,
pengemasan,dan pengepakan. Untuk itu, semakin sedikit produk
yang ditangani, maka akan semakin terbatas atau lebih efisien pula
arus total fisiknya.
Apabila diintegrasikan secara lebih efektif, maka penangan ini
akan mampu mengurangi masalah dengan kecepatan dan
kemudahan dengan adanya sistem tersebut.
10
1) Melakukan pemerataan produk kepada konsumen sehingga produk
yang menjadi kebutuhan konsumen dapat terpenuhi
2) Mengembangkan bisnis dalam pemasaran
3) Mengembangkan dan memeprtahankan kualitas produksi
4) Peningkatan nilai barang dan jasa
5) Memepertahankan kontinuitas proses produksi
11
2.2.4. Alur Distribusi Produk
12
Kinerja bisnis merupakan akumulasi dari hasil aktivitas yang
dilakukan dalam perusahaan itu sendiri (Prasetyo dan Harjanti, 2013).
Voss dan Voss (2000) mendefinisikannya sebagai usaha pengukuran
tingkat kinerja meliputi omset penjualan, jumlah pembeli, keuntungan
dan pertumbuhan penjualan.
Kinerja organisasi atau sering disebut juga sebagai kinerja bisnis
atau perusahaan merupakan indikator tingkat kesuksesan dalam
mencapai tujuan perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik
menunjukkan kesuksesan dan efisiensi perilaku perusahaan.
13
2.4. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
14
Menurut Cambridge Dictionary, distribusi memiliki makna proses
pemberian hal-hal kepada beberapa orang, atau menyebarkan atau memasok
barang atau sumber daya lainnya. Lebih lanjut, distribusi juga sering diartikan
sebagai bentuk posisi atau susunan dari sesuatu di ruang dan waktu--seperti
mendistribusikan kekayaan. Selain itu, orang yang melakukan kegiatan
distribusi juga disebut sebagai distributor.
Kinerja bisnis merupakan akumulasi dari hasil aktivitas yang dilakukan
dalam perusahaan itu sendiri (Prasetyo dan Harjanti, 2013). Voss dan Voss
(2000) mendefinisikannya sebagai usaha pengukuran tingkat kinerja meliputi
omset penjualan, jumlah pembeli, keuntungan dan pertumbuhan penjualan.
Dari ketiga pengertian terkait variabel yang diteliti bahwa Manajemen
Logistik dan Distribusi Produk kemungkinan memiliki pengaruh besar
terhadap Kinerja Bisnis, dengan indikator Manajemen logistik yaitu :
kemampuan memenuhi pesanan, kelengkapan persediaan, dan lead time.
Selanjutnya indikator Distribusi Produk yaitu : transportasi, jarak
pendistribusian dengan distributor/pelanggan, dan akses
Tinggi rendahnya suatu Kinerja Bisnis dapat diukur tergantung pada
efektivitas dan aktivitas penerapan Manajemen Logistik dan Distrutor produk
yang dilakukan organisasi/perusahaan terhadap para pegawainya.
Berdasarkan deskripsi teoritik di atas, maka kerangka berpikir dalam
penelitian ini dapat digambarkan melalui hubungan antar variabel independen
(X1 dan X2) dengan variabel dependen (Y) seperti model teoritik di bawah ini:
Manajemen Logistik
(X1) H1
Kinerja Bisnis
(Y)
Distribusi Produk H2
(X2)
H3
Gambar 2.2 Model Teoritik
15
2.6. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2016:64) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Menurut Siregar (2014:38)
hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji
kebenarannya.
Berdasarkan konsep dari tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran di
atas, maka penulis mengajukan hipotesis dalam penelitian ini bahwa diduga :
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
17
Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel
18
Tabel 3.3 Skala Penilaian Likert
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
3. Studi Kepustakaan
Menurut Sugiyono (2016:291), studi kepustakaan berkaitan dengan
kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan
norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti, selain itu studi
kepustakaan sangat penting dalam melakukan penelitian, hal ini
dikarenakan penelitian tidak akan lepas dari literatur-literatur ilmiah. Data
diperoleh dari data yang relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti
dengan melakukan studi pustaka lainnya seperti buku, jurnal, artikel dan
penelitian terdahulu.
4. Wawancara
Wawancara adalah salah satu instrument yang digunakan untuk
menggalidata secara lisan. Hal ini harus dilakukan secara mendalam agar
kitamendapatkan data yang valid dan detail.
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2016:80), populasi adalah wilayah generasiyang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
19
Populasi yang nantinya peneliti pilih sebagai objek penelitian pada
penelitian ini adalah karyawan bagian Gudang (Inventory) PT. Samsung
Electronics Indonesia dengan golongan operator yang berjumlah xx
orang, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.2 Jumlah Karyawan PT. PT. Samsung Electronics Indonesia
sampai dengan Oktober 2021
Karyawan Laki-laki Perempuan Total
Karyawan Tetap 38 79 117
Karyawan PKWT 25 81 106
Jumlah 63 160 223
Sumber : Data Primer yang sudah Diolah
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Sampel yang dipilih dari populasi dianggap
mewakili keberadaan populasi (Sugiyono, 2017:81).
20
Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 69 responden pada
PT. Samsung Electronics Indonesia dengan jumlah populasi 223
karyawan.
21
Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai r
hitung dengan nilai r tabel. Di dalam menentukan layak dan tidaknya
suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi
koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05 yang artinya suatu item
dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.
Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau
pertanyaan atau variabel tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya, jika r
hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir atau pertanyaan atau variabel
tersebut dinyatakan tidak valid.
22
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
23
yaitu melalui pengujian dengan menggunakan Scatter Plot.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
24
3.5.5 Metode Analisi Regresi Berganda
Regresi linear berganda digunakan untuk penelitian yang memiliki lebih
dari satu variabel independen. Menurut Ghozali (2018), analisis regresi linear
berganda digunakan untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari analisis regresi
linear berganda akan menguji seberapa besar pengaruh kepemilikan
institusional, profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap
penghindaran pajak.
Persamaan regresi linear berganda biasanya dinyatakan dalam bentuk
formula sebagai berikut :
Y = α – β1 . X1 – β2 . X2 –β3 . X3–β4 . X4 – ε
Keterangan :
25
Jika nilai sig.> 0,05 maka dikatakan tidak signifikan.
Artinya Ha ditolak sehingga tidak ada pengaruh variabel
independenterhadap variabel dependen.
2. Uji Simultan (Uji f)
Menurut Ghozali (2017) uji secara simultan atau uji f statistik
dalam uji hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
independen Kondisi Kerja (X1) dan Kompensasi (X2) secara bersama-
sama (simultan) memiliki pengaruh terhadap variabel dependen
Kepuasan Kerja (Y).
Kriteria :
26
3.6. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
\Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun 2021, dimulai dari Bulan Oktober
s/d Desember2021 (3 bulan).
2. Tempat Penelitian
27
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. (2016). BAB III Metode Penelitian Retrieved from repository unpas:
http://www.repository.unpas.ac.id
Suryani, & Hendryadi. (2015). Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenada Media
Group..