Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ....................................................................................................... i BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 I.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1 I.2. Rumusan Masalah...................................................................................

2 I.3. Tujuan Kerja Praktek .............................................................................. 2 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4 2.1 Survey Teori ........................................................................................... 4 2..1.1Distribusi ............................................................................................. 4 2.1.2 Sistem Distribusi .................................................................................. 4 2.1.3 Penjualan ............................................................................................. 7 2.2 Studi Empiris ........................................................................................ 10 2.3 Kerangka teori ...................................................................................... 12 2.4 Hipotesis ............................................................................................... 12 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 13 3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 13 3.2 Metode Analisis Data ............................................................................ 13 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... ii

12

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Salah satu kegiatan yang penting dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya adalah kegiatan pemasaran produk. Menurut Canon, Perrealut, dan McCarthy (2008), pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga produk, melainkan juga pendistribusian produk. Oleh karena itu, dalam kegiatan pemasaran dikenal istilah 4P, yaitu product, price, promotion, dan place. Distribusi merupakan beban yang berhubungan langsung dengan semua kegiatan mulai dari saat produk dibeli sampai produk tiba ditempat pelanggan. Menurut Philip Kotler (2008), dengan adanya proses distribusi ini, maka fungsi pemasaran terealisasikan dengan terciptanya nilai tambah produk. Selain itu, memperlancar arus pemasaran yang meliputi arus barang fisik, arus kepemilikan, arus informasi arus promosi, arus negosiasi, arus pendanaan, arus penanggungan resiko, dan arus arus pemesanan. Ada dua aspek penting dalam distribusi yaitu saluran distribusi dan distribusi fisik. Saluran distribusi yang tepat dan teratur akan mendukung peningkatan penjualan. Distribusi fisik yang dimaksudkan adalah perpindahan produk dalam kuantitas, tempat, dan jangka waktu tertentu. Kealpaan suatu perusahaan untuk dapat menyediakan produknya dan dalam penyaluran produk saat dibutuhkan oleh konsumen, akan menimbulkan konsekuensi bahwa loyalitas terhadap merk produknya menurun. Untuk mengatasi kealpaan perusahaan dalam penyaluran barang ke pelanggan, maka dibutuhkan sistem distribusi yang efisien dan ditangani secara sungguh-sungguh. Perancangan dan pemeliharaan sistem distribusi yang tangguh dan efisien membutuhkan kajian yang matang atas dasar prinsip-prinsip ilmiah, akademis, dan praktis. Sistem distribusi yang dibangun tanpa kajian dan perencanaan yang

13

memadai mustahil akan memunculkan sistem yang handal serta ekonomi biaya tinggi. Dengan permasalahan tersebut, penulisan ini menjelaskan TINJAUAN SISTEM DISTRIBUSI SEBUAH PERUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENJUALAN karena dibutuhkan sistem dan strategi dalam penyampaian produk kepada konsumen yang tepat untuk mendukung

kerberhasilan penjualan. Studi ini perlu dilakukan karena sifat distribusi yang unpredictable sehingga sulit untuk dikontrol akibat dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran dan tidak adanya standarisasi dalam penentuan sistem distribusi. I.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah prosedur sistem distribusi di sebuah perusahaan? 2. Bagaimanakah pengaruh sistem distribusi tersebut terhadap penjualan perusahaan tersebut? I.3. Tujuan Kerja Praktek Tujuan dari penulisan laporan kerja praktek: 1. Untuk mengetahui prosedur distribusi produk dari gudang penyimpanan hingga sampai ke gudang pembeli. 2. Untuk mengetahui pengaruh sistem distribusi terhadap peningkatan penjualan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian adalah : 1. Untuk akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu sistem informasi akuntansi dalam sistem distribusi. 2. Untuk praktisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam penyaluran barang.

maka

yang menjadi pokok

14

3. Untuk masyarakat umum, diharapkan hasil penelitian ini membantu masyarakat mengetahui bagaimana sistem penyaluran barang sebuah perusahaan.

15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Survey Teori 2..1.1Distribusi Pengertian Distribusi menurut Kotler dan Amstrong (2000), yaitu aktifitas perusahaan agar produk/jasa mudah didapatkan oleh konsumen sasarannya. Terdapat dua aspek penting yaitu lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi dan aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (distribusi fisik). Menurut Philip Kotler, saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Sedangkan, definisi distribusi fisik (Philip Kotler) adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan arus bahan dan produk final dari tempat asal ketempat pemakai untuk memenuhi pelanggan dengan memperoleh keuntungan. 2.1.2 Sistem Distribusi Sistem distribusi adalah struktur yang terkonsep untuk mengatur penyaluran barang dan jasa dari produsen ke pelanggan. Sistem distribusi dapat dibedakan menjadi: a. Penyaluran langsung. Sistem distribusi langsung umumnya menggunakan sistem : y Direct Order yaitu pelanggan dapat memesan langsung kepada penjual melalui surat, telepon, atau bentuk komunikasi lain. y y Direct Selling yaitu penjual didatangi atau mendatangi pembeli. Direct Relationship Marketing yaitu bentuk pemasaran yang mendasarkan pada respon individual pelanggan. b. Penyaluran tidak langsung. Terdapat satu atau beberapa perantara untuk sampai ke pelanggan. Dapat berbentuk sistem pendistribusian konvensional

(tradisional), maupun sistem pemasaran vertikal (Vertical Marketing System). 16

Sistem pendistribusian konvensional menggunakan perantara yang independen dari pengendalian produsen. Sistem Pemasaran Vertikal dilakukan melalui cara administrasi, kontraktual, dan koorporasi. Menurut Syahyunan (2004), ,saluran distribusi dapat digolongkan pada penyalur langsung dan penyalur tidak langsung: 1. Mata Rantai Saluran Distribusi yang Sangat Panjang, termasuk sistem distribusi tidak langsung. Perusahaan atau produsen yang akan menyampaikan barang-barangnya kepada konsumen akhir melalui banyak sekali distributor atau penyalur. Misalnya untuk memasarkan barang-barang ke seluruh Indonesia, perusahaan dapat menempatkan agen tunggal untuk seluruh lndonesia, agen untuk setiap propinsi, sub agen untuk setiap kota, grosir dan akhirnya ke pengecer atau retailer. 2. Mata Rantai Saluran Distribusi yang Panjang, termasuk sistem distribusi tidak langsung. Penyaluran barang-barang melalui perantara, tetapi tidak sepanjang saluran distribusi yang sangat panjang. Misalnya produsen mempergunakan agen untuk propinsi, sub agen untuk setiap kota, grosir dan akhirnya ke pengecer (retailer). 3. Mata Rantai Saluran Distribusi yang Agak Pendek, termasuk sistem distribusi tidak langsung. Penggunaan saluran distribusi lebih sedikit, tetapi masih terdapat perantara. Saluran distribusi ini menggunakan dua tingkat, yaitu wholesaler dan retailer. 4. Mata Rantai Saluran Distribusi yang Pendek, termasuk sistem distribusi tidak langsung. Disini perusahaan hanya menggunakan satu lembaga perantara, yaitu pengecer. Berarti produsen langsung menghubungi pengecer yang cocok untuk memasarkan barang-barangnya. 5. Mata Rantai Saluran Distribusi yang Sangat Pendek/Langsung, termasuk sistem distribusi langsung.

17

Dalam sistem saluran distribusi ini, perusahaan menjual barang-barangnya langsung kepada konsumen akhir. Konsumen akhir dapat juga berupa perorangan yang membeli barang-barang tersebut maupun perusahaanperusahaan lain yang menggunakan barang-barang tersebut secara langsung, artinya barang-barang itu diolah lagi.

Berikut adalah diagram sistem distribusi dalam pemenuhan permintaan pelanggan: Sumber data: Tino Dwiantoro. Sistem Informasi Akuntansi: Sistem Distribusi.

Gambar 2.1 Sistem Distribusi

Sistem pemasukkan pesanan (order entry system) memasukkan pesanan pelanggan ke dalam sistem persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan, sistem penagihan (billing system) menyiapkan faktur kepada

18

pelanggan, dan sistem piutang dagang (account receivable) mengumpulkan uamg dari pelanggan.

2.1.3 Penjualan Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan. Menurut Winardi (1982), penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi, penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan ataudari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan inidapat dalam benuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui. Dalam praktek, kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: (Swastha dan Irawan, 1990). 1. Kondisi dan Kemampuan Penjual. Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secarakomersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.untuk maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni: a. Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan. b. Harga produk.

19

c. Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan, garansi dan sebagainya. 2. Kondisi Pasar. Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktorfaktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah: a. Jenis pasarnya. b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya. c. Daya belinya. d. Frekuensi pembelian. e. Keinginan dan kebutuhan 3. Modal. Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu. 4. Kondisi Organisasi Perusahaan. Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/ahli di bidang penjualan. 5. Faktor lain. Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan. Ada pengusaha yang berpegangan pada suatu prinsip bahwa "paling penting

20

membuat barang yang baik". Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama. Namun, sebelum pembelian dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkus yang menarik atau dengan cara promosi lainnya.

21

2.3 Kerangka teori

X1 Y Indikator

Variable Independen

Variable dependen

Y merupakan variable dependen dimana variable ini adalah penjualan perusahaan yang dipengaruhi oleh variable independen. X1 merupakan variable independen yang memiliki pengaruh terhadap penjualan perusahaan. Indikator yang dimaksud adalah standar/prosedur sistem distribusi sebagai pedoman dalam peninjauan sistem distribusi.

2.4 Hipotesis H1: Sistem Distribusi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penjualan. Sistem Distribusi sangat berpengaruh terhadap hasil penjualan karena sistem distribusi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang menentukan berhasil tidaknya tujuan pemasaran yaitu peningkatan hasil penjualan.

22

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah dirumuskan, penelitian ini dilakukan dengan mencari penjelasan pengaruh sistem distribusi terhadap peningkatan penjualan. Penelitian ini menggunakan variabel terikat (dependen) yaitu peningkatan penjualan, dan variabel bebas (independen) yaitu sistem distribusi. Secara operasional variabel-variabel dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Sistem Distribusi (X1) Peneliti menggunakan dua dimensi sistem distribusi dari jurnal penelitian yang digunakan sebagai alat tinjauan pustaka yaitu distribusi dan sistem distribusi. Peneliti menggunakan pertanyaan sebagai indikator sebagai berikut: apakah distribusi dan sistem distribusi, bagaimana variabel ini mempengaruhi variabel dependen , dan hubungan antar variabel apa. 2. Peningkatan Penjualan (Y) Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini telah menggunakan berbagai sistem distribusi. Indikator yang disajikan dalam penelitian ini: y Sistem distribusi langsung y Sistem distribusi tidak langsung y Saluran distribusi y Prosedur/sistem distribusi y Faktor yang mempengaruhi penjualan

3.2 Metode Analisis Data Analisis data yang dilakukan dengan menganalisis variabel yang ada pada penelitian dan dihubungkan antar veriabel yang sumbernya dari jurnal penelitian yang telah disahkan.

23

DAFTAR PUSTAKA Dwiantoro, Tino. Sistem Informasi Akuntansi: Sistem Distribusi. Syahyunan. (2004). Efektivitas Saluran Distribusi Dalam Meningkatkan Pencapaian Target Penjualan. Firdaus, Marianus S.A. Raya. Pengaruh Biaya Distribusi Terhadap Hasil Penjualan Produk. Akbar, Achmad Anas. (2007). Analisis Efektifitas Saluran Distribusi Perusahaan. Nurbaity, Arlina Lubis. (2004). Peranan Saluran Distribusi Dalam Pemasaran Produk dan Jasa. Pradolo, Ferbian. (2004). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Saluran Distribusi. Iskandar, Ridwan Sudayat. (2009). Penjualan. Iskandar, Ridwan Sudayat. (2009). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penjualan. Kurniadi, Firmansyah. (2010) Pengaruh Biaya Promosi dan Distribusi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan.

Anda mungkin juga menyukai