Personal selling adalah promosi penjualan yang dilakukan secara dua arah, tatap muka
atau penyajian presentase pribadi secara langsung antara penjual dengan pembeli untuk
memperkenalkan produk yang ditawarkan, membujuk dan mempengaruhi calon pembeli
dengan tujuan terciptanya suatu penjualan. Personal selling merupakan salah satu komponen
promotion mix selain advertising, sales promotion dan publicity yang menekankan pada
komunikasi yang bersifat persuatif untuk dapat menggugah kemungkinan konsumen untuk
melakukan pembelian.
Tujuan personal selling adalah membangkitkan kesadaran mengenai tersedianya suatu
produk, menggairahkan minat pembeli, sampai dengan membandingkan harga dan syarat-
syarat jual beli serta penyelesaian transaksi.
Berikut ini beberapa pengertian personal selling dari beberapa sumber buku dan referensi:
• Menurut Swastha (2002:260), personal Selling adalah interaksi antar individu, saling
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menentukan dengan pihak lain.
• Menurut Tjiptono (2000:224), personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap
muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada
calon pelanggan dan membetnuk pemahaman terhadap produk sehingga mereka
kemudian akan mencoba membelinya.
• Menurut Sutisna (2008:311), personal selling merupakan aktivitas komunikasi antara
produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang
melibatkan pikiran dan emosi, serta tentu saja berhadapan langsung (Face to Face).
• Menurut Alma (2005:185), personal selling adalah penjualan tatap muka adalah sebuah
pengungkapan secara lisan dalam menghadapi seorang atau beberapa calon pembeli
dengan maksud untuk menciptakan penjualan.
• Menurut Kotler (2008:664), personal selling adalah alat yang paling efektif-biaya pada
tahap proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan,
dan tindakan pembeli.
• Menurut Kotler dan Amstrong (2001:112), personal selling adalah presentasi pribadi
oleh para wiraniaga (tenaga penjual) perusahaan dalam rangka mensukseskan
penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
Lebih lanjut menurut Tjiptono (2000:224), penjual yang mempunyai tugas untuk melakukan
personal selling harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Salesmanship. Pelaku personal selling harus mempunyai pengetahuan mengenai
produk dan seni menjual, antara lain cara bagaimana mendekati pelanggan, mengatasi
klaim pelanggan, melakukan presentasi, maupun cara meningkatkan penjualan.
2. Negotiating. Pelaku personal selling diharapkan mempunyai kemampuan dalam
melakukan negosiasi dengan disertai syarat-syaratnya.
3. Relationship Marketing. Pelaku personal selling harus tahu cara membina dan
memelihara hubungan baik dengan para pelanggan.
Sedangkan menurut Saladin dan Oesman (1994:195), terdapat tiga bentuk personal selling,
yaitu sebagai berikut:
1. Field Selling, yaitu tenaga penjual yang melakukan penjualan di luar perusahaan
dengan mendatangi dari satu rumah ke satu rumah atau dari perusahaan ke perusahaan
lainnya.
2. Retail Selling, yaitu tenaga penjualan yang melakukan penjualannya dengan melayani
konsumen yang datang ke perusahaan.
3. Executive Selling, merupakan hubungan yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan
dengan pemimpin perusahaan lainnya atau dengan pemerintah, dengan tujuan
melakukan penjualan.
Sumber: https://www.kajianpustaka.com/2018/11/tujuan-sifat-jenis-dan-tahapan-personal-
selling.html