Makalah
diajukansebagaitugasmatakuliahSejarah Perkembangan Mode Busana
Pada Jurusan PKK FKIP USK
Dosen pengampu:
Dr. Novita, S.Pd., MA.
NIP. 198011092006042001
Oleh:
Zahrina (2206104010003)
Irzani (2206104010002)
Alhamdulillah, Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Prinsip
Dasar Busana Di Zaman Pra Sejarah” dapat penulis selesaikan dengan baik. Selawat
beserta salam tidak lupa pula penulis berikan kepada Baginda Rasulullah saw. yang
telah membawa kita semua dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu
pengetahuan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang bersedia membantu dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan tugas mata
kuliah Perkembangan Mode Busana. Dalam penyusunan makalah ini penulis
mendapatkan beberapa kendala. Namun, berkat bimbingan dari dosen pengampuh
mata kuliah Perkembangan Mode Busana, makalah ini dapat diselesaikan. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghormatan setinggi tingginya
kepada Dr. Novita, S.Pd., MA. yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan saran-
saran dalam proses penyusunan makalah ini.
Akhirnya, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah
ini dapat menjadi bahan bacaan yang berguna, baik bagi penulis sendiri maupun bagi
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat digunakan menjadi salah satu
sumber belajar.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1. Apa yang dimaksud dengan Prinsip dasar busana di zaman pra sejarah?
2. Bagaimana yang dimaksud dengan Asal mulanya kebutuhan busana?
3. Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan mode?
4. Sebutkan Bentuk-bentuk dasar busana?
Menurut Anne Ahira (1994:21), Busana dalam arti umum adalah bahan tekstil
atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau
disampirkan untuk penutup tubuh seseorang. Riza Mutia dkk (1996:6) mengatakan,
busana adalah barang yang dipakai manusia, melekat pada tubuh untuk keperluan
kehidupannya seperti baju, celana, tutup kepala, ikat pinggang, dan sebagainya, dan
contoh lainnya, yaitu kebaya dan kain panjang atau sarung, rok, blus, blazer, bebe,
celana rok, celana pendek atau celana panjang (pantalon), sporthem, kemeja, T-Shirt,
piyama, singlet, kutang (brassier) atau Buste Houder (BH), rok dalam, bebe dalam.
Dalam pengertian lebih luas sesuai dengan perkembangan peradaban manusia,
khususnya bidang busana, termasuk ke dalamnya aspek-aspek yang menyertainya
sebagai perlengkapan pakaian itu sendiri, baik dalam kelompok milineris
(millineries) maupun aksesoris (accessories).
Dalam arti sempit busana dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan atau
dijahit terlebih dahulu dipakai untuk penutup tubuh seseorang yang langsung
menutup kulit ataupun yang tidak langsung menutup kulit seperti sarung atau kain
dan kebaya, rok, blus, bebe, celana panjang atau pendek, kemeja, singlet, BH (bahasa
Belanda), piyama, dan daster. Pengertian busana dalam arti luas adalah semua yang
kita pakai mulai dari kepala sampai dengan ujung kaki yang menampilkan keindahan
meliputi:
a. Yang bersifat pokok seperti: kebaya dan kain panjang, sarung, rok, blus,
blazer, bebe, celana rok, celana pendek atau celana panjang (pantalon),
sporthem, kemeja, T-Shirt, piyama, singlet, kutang, BH, rok dalam, bebe
dalam.
b. Yang bersifat pelengkap seperti: alas kaki (khususnya sepatu, sandal, selop),
kaus kaki, tas, topi, peci, selendang, kerudung, dasi, scarf, syaal, stola, ikat
3
4
a. Bahan Alami: Pakaian umumnya terbuat dari bahan alami yang tersedia,
seperti kulit binatang, daun, ranting, atau serat tumbuhan. Bahan-bahan ini
dipilih karena daya tahan dan keandalannya.
b. Fungsionalitas: Pakaian dirancang untuk tujuan utama, yaitu melindungi
tubuh dari cuaca ekstrem dan cedera. Mereka juga sering digunakan untuk
menunjukkan status sosial atau suku.
c. Konstruksi Sederhana: Pakaian pada zaman pra-sejarah biasanya simpel
dalam konstruksi. Mereka mungkin terdiri dari selembar kain atau kulit yang
dibentangkan atau digulung dan diikat dengan simpul atau ikatan.
d. Warna Alami: Warna pakaian cenderung mengikuti warna alami bahan baku,
seperti cokelat dari kulit binatang atau hijau dari daun tumbuhan. Pewarnaan
pakaian yang lebih kompleks menjadi mungkin setelah perkembangan teknik
pewarnaan.
e. Aksesoris Minimalis: Aksesoris terbatas pada perhiasan sederhana yang
dibuat dari bahan-bahan alami, seperti cangkang, batu, atau gigi binatang.
f. Desain Berdasarkan Fungsi: Desain pakaian sangat dipengaruhi oleh fungsi
mereka. Misalnya, pakaian musim dingin mungkin lebih tebal dan pakaian
musim panas lebih ringan.
5
Pada zaman prasejarah manusia belum mengenal busana seperti yang ada
sekarang. Manusia hidup dengan cara berburu, bercocok tanam dan hidup berpindah-
pindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan memanfaatkan apa yang mereka
peroleh di alam sekitarnya. Ketika mereka berburu binatang liar, mereka
mendapatkan dua hal yang sangat penting dalam hidupnya yaitu daging untuk
dimakan dan kulit binatang untuk menutupi tubuh. Pada saat itu manusia baru
berfikir untuk melindungi badan dari pengaruh alam sekitar seperti gigitan serangga,
pengaruh udara, cuaca atau iklim dan benda-benda lain yang berbahaya.
Cara manusia melindungi tubuhnya pada saat itu berbeda-beda, sesuai dengan
alam sekitarnya. Di daerah dingin, manusia menutup tubuhnya dengan kulit binatang,
khususnya binatang-binatang buruan berbulu tebal seperti domba. Kulit binatang
tersebut dibersihkan terlebih dahulu dari daging dan lemak yang menempel lalu
dikeringkan. Hal ini biasanya dilakukan oleh kaum wanita. Begitu juga dengan
daerah yang panas, mereka memanfaatkan kulit kayu yang direndam terlebih dahulu
lalu dipukul-pukul dan dikeringkan. Ada juga yang menggunakan daun-daun kering
dan rerumputan. Selain itu ada yang memakai rantai dari kerang atau biji-bijian yang
disusun sedemikian rupa dan untaian gigi dan taring binatang. Untaian gigi dan
taring binatang ini dipakai di bagian leher, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan
pada panggul sebagai penutup bagian-bagian tertentu pada tubuh. Pemakaian untaian
gigi, taring dan tulang, selain berfungsi untuk penampilan dan keindahan juga
berhubungan dengan kepercayaan atau tahayul.
M Sood dan Dra. Arifah A Rianto, M.Pd (2003:44) bahwa semua yang dilakukan
oleh masyarakat primitif belum dapat dikatakan berbusana karena seni berbusana
baru muncul setelah masyarakat mengenakan penutup tubuh dari kulit binatang, kulit
kayu atau bahan-bahan tenunan.
Bersamaan dengan penemuan bahan busana baik dari kulit binatang maupun
kulit kayu dan cara pemakaiannya maka lahirlah bentuk dasar busana. Bentuk dasar
busana yang terdapat di Indonesia, yaitu:
1. Kutang
2. pakaian bungkus
3. poncho
4. celana
5. kaftan
1. Media Massa
Dengan media massa fashion diseluruh dunia dengan mudah terupdate
sehingga kita dapat mengikuti trend yang sedang berkembangan. Media
seolah mensosialisasikan fashion kepada masyarakat.
2. Media Internet
Tanpa kita sadari internet juga menjadi faktor penentu penyebar
luasan trend fashion. Misalnya seperti website ini yang selalu menyajikan tips
dan trend fashion terkini. Tentu saja informasi mengenai trend fashion terbaru
akan cepat menyebar luas di masyarakat. Penyedia busana secara online pun
ikut memberikan peran dengan menyediakan berbagai busana yang mengikuti
trend fashion. Sehingga mau tidak mau masyarakat akan mengikuti trend
fashion yang ada.
3. Dunia Internet
Dunia internet tentu saja menjadi faktor yang sangat besar dalam
penyebar luasan trend fashion ditengah masyarakat. Para selebritis yang
selalu muncul diberbagai media pun menjadi idola selalu berganti mode
busana mengikuti trend fashion. Hal ini bisa menjadi
penyebab masyarakat untuk mengikutinya. Sudah menjadi hukum alam jika
idola mengikuti trend fashion tertentu bahkan bisa menjadi trendsetter dan
pasti akan diikuti oleh penggemar mereka.
4. Dunia Musik
Dunia musik juga menjadi faktor berkembangnya trend fashion. Saat
ini dunia musik kita sedang mengalami wabah boyband dan girlband.
Boyband dan girlband ini mengikuti trend fashion yang berkiblat pada korea
dan jepang. Saat ini banyak kita temui busana yang menyerupai stylenya
orang korea dan jepang. Hal ini dari munculnya boyband dan girlband
diblantika musik Indonesia.
5. Dunia Bisnis
Yang bikin berkembangnya trend fashion melonjak yaitu bisa jadi dari
dunia bisnis ini. Banyak desainer yang berlomba untuk
merancang fashion kekinian. Majalah fashion SHE edisi Maret 2020
9
Gambar 1. Tunik
11
b. Kandys
Kandys merupakan busana yang berasal dari bentuk dasar
kutang yang dipakaioleh pria Hebren di Asia kecil pada zaman
prasejarah. Busana ini longgar denganlipit-lipit pada sisi sebelah kanan
dan lenganya berbentuk sayap.
Gambar 2. Kandys
c. Kalasiris
Kalasiris yaitu busana yang dipakai oleh wanita Mesir kuno. Kalasiris
berbentukdasar kutang, panjangnya sampai mata kaki, longgar dan lurus,
adakalanyamemakai ikat pinggang dan lengan setali. Kalasiris kadang-
kadang dipakai bersama mantel dan cape yang berbentuk syal sebagai
tambahan.
Gambar 3. Kalasiris
12
2. Pakaian bungkus
Pakaian bungkus merupakan pakaian yang berasal dari kain berbentuk
segi empat panjang yang dipakai dengan cara dililitkan atau dibungkus ke badan
mulai daridada, atau dari pinggang sampai panjang yang diinginkan seperti
celemek panggul. Pakaian bungkus ini tidak dijahit walaupun sudah ditemukan
jarum jahit.Pemakaian pakaian bungkus ini terdapat di India yang dinamakan
sari, toga dan palla di Roma, kain panjang dan selendang di Indonesia.
4. Pakaian Bungkus
a. Himation
Himation merupakan bentuk busana bungkus yang biasa dipakai
oleh ahli filosofiatau orang terkemuka di Yunani kuno. Himation ini
panjangnya 12 atau 15 kakiyang terbuat dari bahan wol atau lenan putih
yang seluruh bidangnya di sulam.Busana ini dapat dipakai diatas chiton
atau peplos, berfungsi sebagai mantel.Bentuk busana yang hampir
menyerupai himation ini yaitu pallium yang biasadipakai diatas toga oleh
kaum pria di Romawi pada abad ke-2.
13
Gambar 5. Himation
b. Chlamy
Chlamys merupakan busana yang menyerupai himation, yang berbentuk
longgar.Biasanya dipakai oleh kaum pria Yunani kuno.
Gambar 6. Chlamys
Gambar 8. Toga
e. Palla
Palla merupakan busana wanita roma di zaman republik dan kerajaan
dipakai diatas tunika atau stola. Pemakaianya hampir sama dengan shawl
yang disematdengan peniti. Warna palla pada umumnya biru, hijau dan
keemas an.
15
Gambar 9. Palla
f. Cape atau Cope
Cape merupakan busana paling luar pada pakaian pria di Byzantium yang
berbentuk mantel yang diikat pada bahu atau leher dan diberi hiasan bros.
3. Poncho
Poncho merupakan bentuk busana bagian luar yang dipakai untuk
menjaga tubuhtetap hangat. Poncho dikenal sebagai busana khas penduduk asli
Amerika, yaituBolivia dan Peru. Bentuk aslinya dipergunakan sebagai penutup
badan bagianatas, terdiri dari selembar kain yang dilipat melebar di tengah-
tengahnya. Padalipatan bagian tengahnya dibuatkan lubang untuk lubang leher.
Ciri khas bentukdasar ini bahwa tengah muka tidak mempunyai belahan. Poncho
16
terbuat dari kulit binatang, kulit pohon kayu dan dun-daunan yang diberi lubang
pada bagian tengahnya agar kepala bisa masuk, sedangkan bagian sisi dibiarkan
tidak dijahit.Gambar berikut ini adalah bentuk busana poncho :
a. Poncho Bahu
Poncho bahu merupakan poncho yang menutupi bagian bahu
dan badan bagianatas. Panjang poncho bahu sampai batas lutut atau
sampai betis. Poncho bahu biasanya dipakai oleh suku Indian penduduk
asli Amerika, Peru, Mexico danTiongkok. Poncho bahu ada yang
menutupi bahu saja seperti poncho bahu diTiongkok, sementara poncho
dari Mexico dibuat dari bulu binatang yang panjangnya sampai lutut
dan ada juga yang sampai.
b. Poncho Panggul
Poncho panggul ditemukan pada gambar seorang laki-laki di
istana raja zamanYunani kuno. Poncho panggul yaitu poncho yang
menutupi panggul sampai panjang yang diinginkan dan pada badan
bagian atas terbuka. Poncho panggul adayang hanya menutupi panggul
saja dan ada juga yang dibuat sampai menutupimata kaki.
17
4. Celana
Celana merupakan bagian busana yang berfungsi menutupi tubuh bagian
bawah,mulai dari pinggang, pinggul dan kedua kaki. Bentuk dasar celana dibuat
dari bahan berbentuk segi empat yang dilipat dua mengikuti panjang kain dan
bagian lipatan tersebut dipotong dan dijahit pada kedua sisinya. Untuk lobang
kakisampai paha dibuat potongan pada bagian tengahnya yang kemudian
dijahit,sehingga ada lubang untuk kaki. Pada bagian pinggang dibuat lajur
untukmemasukan tali sebagai penahan celana pada pinggang. Celana seperti ini
masih banyak ditemukan dan dipakai oleh wanita Aceh.
bawah.Busana atas disebut tunik dan bawah dikenal dengan rok. Dari rok inilah
dirubah menjadi bentuk celana yang diberi lobang untuk memasukan kaki.
Celana biasa dipakai oleh wanita dan laki-laki seperti di Albania, Persia,
Tiongkok, Tunisia danArab Saudi.
5. Kaftan
Bentuk kaftan merupakan perkembangan dari bentuk dasar kutang atau
tunikayang dipotong bagian tengah muka sehingga terdapat belahan pada bagian
depan pakaian. Orang-orang Babylonia telah lama menggunakanya sebagai
penutup badan bagian atas. Bentuk kaftan yang asli masih dipakai oleh petani
Mesir.Busana kaftan berbentuk baju panjang yang longgar, sisi lurus, berlengan
panjangdan ada belahan pada tengah muka. Dengan kata lain bentuk kaftan
memiliki cirikhas, mempunyai belahan di sepanjang tengah muka dan memakai
lengan.Belahan ini adakalanya disemat dengan peniti dan ada juga yang
dibiarkan lepas(tidak disemat) seperti gambar berikut :
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Busana dalam arti umum adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang
sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau disampirkan untuk penutup
tubuh seseorang. Dalam arti sempit busana dapat diartikan bahan tekstil yang
disampirkan atau dijahit terlebih dahulu dipakai untuk penutup tubuh seseorang
yang langsung menutup kulit ataupun yang tidak langsung menutup kulit seperti
sarung atau kain dan kebaya, rok, blus, bebe, celana panjang atau pendek,
kemeja, singlet, BH (bahasa Belanda), piyama, dan daster. Pengertian busana
dalam arti luas adalah semua yang kita pakai mulai dari kepala sampai dengan
ujung kaki yang menampilkan keindahan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
22