Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN

PERKEMBANGAN PAKAIAN ADAT ARAB DI MEDAN DAN PENGARUHNYA


TERHADAP PAKAIAN ADAT DI INDONESIA
Dosen Pengampu: Prof. Dra. Pujiati M.Soc.Sc, Ph. D.

Disusun Oleh :

Kelompok 5

ALIF EL-FAATIN 210704081

MHD. ABIZARD NURDIN DEPARI 210704059

TAUFIK HIDAYAT 210704025

RAHMAD HIDAYAT 210704037

MATA KULIAH PRANATA MASYARAKAT ARAB


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2023
DAFTAR ISI

BAB 1 ................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 3
BAB 2 ................................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 4
2.1 Pengertian Pakaian Secara Umum ........................................................................... 4
2.2 Pakaian Menurut Agama Islam ............................................................................... 4
2.3 Fungsi Pakaian ........................................................................................................ 5
BAB 3 ................................................................................................................................... 6
METODE PENELITIAN ...................................................................................................... 6
3.1 Metode Kualitatif .................................................................................................... 6
3.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................................................... 6
BAB 4 ................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 7
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakaian merupakan salah satu hasil karya kriya yang berkaitan erat dengan
nilai-nilai sosial dan hampir selalu memiliki kepentingan dibalik unsur visualnya.
Setiap lapisan masyarakat menggunakannya dan sudah tidak menjadi benda yang asing,
namun selalu ada perbedaan nilai bagi setiap pemakainya. Busana dapat dimetaforakan
sebagai “kulit sosial dan kulit budaya” yang dapat menunjukkan identitas pemakainya
dan juga menentukan citra (Nordholt, 2005:1). Sedangkan menurut Koentjaraningrat
pakaian juga merupakan suatu benda kebudayaan yang sangat penting untuk hampir
semua suku bangsa di dunia. Thomas Caycle berpendapat bahwa pakaian menjadi
pelambang jiwa (emblems of the soul) dan menurut Umberto Eco, “Aku berbicara lewat
pakaianku” ( I speak through my cloth). Dari hal tersebut memunculkan suatu
pemaknaan bahwa visualisasi busana memiliki hubungan sebab akibat dari lingkungan
sosialnya yang dipengaruhi gaya personal. Selanjutnya, busana muslimah menjadi
suatu yang ingin untuk dikaji lebih lanjut oleh penulis karena keberadaannya di
Indonesia saat ini justru menuju fashion arus utama.
Perkembangan busana muslimah di Indonesia saat ini mengalami perubahan yang
sangat signifikan. Kaidah berpakaian menurut Islam diadaptasi dengan luwes dan cair
di Indonesia, disesuaikan dengan kultur setempat. Konsep berbusana untuk perempuan
muslim yang mulanya berdasarkan syariat keagamaan dapat menjadi suatu trend
fashion dan bahkan membentuk budaya baru. Pergerakan trend berbusana muslim pun
berjalan beriringan dengan perubahan trend fashion pada umumnya. Busana muslim
dan segala atribut pelengkapnya hadir dengan berbagai macam kreasi, jenis, warna, dan
bahan yang justru sangat berbeda dari pusat Islam, di negara Arab. Hal tersebut
membuat Indonesia menarik bagi perkembangan trend fashion muslim, sehingga ada
wacana pencanangan
Indonesia akan menjadi pusat kiblat trend mode dan fashion muslim dunia pada tahun
2020 pada saat konferensi pers Indonesia Fashion Week 2013. (Damayanti, Sri Ika)

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan pakaian adat arab di daerah Medan?
2. Apa pengaruh pakaian adat arab terhadap pakaian adat indonesia di daerah Medan?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui perkembangan pakaian adat arab di daerah Medan
2. Mengetahui pengaruh pakaian adat arab terhadap pakaian adat indonesia di daerah
Medan
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pakaian Secara Umum


Pakaian adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Semenjak abad-abad terdahulu manusia sudah mengenal pakaian sebagai penutup
tubuh. Pakaian adalah sesuatu yang harus bagi laki-laki dan perempuan. Sebab
pakaian merupakan penutup yang melindungi sesuatu yang dapat menyebabkan
malu apabila terlihat oleh orang lain.(Purnomo Heri dalam Nur Faizah). Dalam
kamus bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pakaian adalah barang. Dalam kamus
bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pakaian adalah barang yang dipakai (baju,
celana, dan sebagainya) sedangkan berpakaian adalah mengenakan pakaian,
berdandan, memakai pakaian (Tri Rama dalam Nur Faizah).
Pakaian dalam sosial budaya tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai yang dianut
oleh suatu masyarakat. Nilai tersebut dapat bersumber dari ajaran agama atau nilai
budaya yang dibentuk secara turun temurun oleh para leluhur sebagai warisan yang
dipegang dan dianut oleh suatu masyarakat. Nilai yang berasal dari leluhur
merupakan kreasi orang-orang terdahulu sebagai bentuk warisan mulia yang harus
dipertahankan oleh generasi selanjutnya. Nilai dalam pakaian patut dipertahankan
karena dapat menjadi kebanggaan peninggalan budaya masyarakat. (Nur Faizah)

2.2 Pakaian Menurut Agama Islam


Pengertian pakaian dalam sudut pandang Islam adalah sebagai penutup aurat
baik laki-laki maupun perempuan. Pada dasarnya ada dua macam pakaian yaitu
yang bersifat jasmaniah (fisik) untuk menutupi aurat dan keindahan, dan pakaian
yang bersifat rohani (spiritual) untuk mengisi kekosongan jiwa dengan ketakwaan
hati. (Abu Mujaddidul dalam Nur Faizah)
Menurut Qasim Amin cedekiawan muslim yang merupakan alumnus Fakultas
Hukum di Prancis, ia mengatakan bahwa tidak ada satupun ketetapan agama yang
mewajibkan pakaian khusus (hijab) sebagai nama yang dikenal oleh masyarakat
Islam pakaian yang dikenakan menurut Qosim adat kebiasaan yang lahir akibat
pergaulan masyarakat Islam dengan bangsa-bangsa lain, yang merupakan anggapan
baik dan karena itu mereka menirunya dan menilainya sebagai tuntunan agama.
(Qurais syihab)
2.3 Fungsi Pakaian
Proses penciptaan atau pembuatan pakaian memerlukan keterampilan atau
kemahiran yang melibatkan pengolahan bahan mentah, keterampilan dalam
membentuk fungsi kegunaan dan nilai estetis, unsur (nilai rohani) spiritual culture
(istilah Antropologi) atau mental culture (jiwa budaya) sebagai inti daripada
keseluruhan makna kebudayaan. Pakaian tidak saja berfungsi untuk melindungi diri
dari alam sekitar, tetapi juga membawa nilai kesopanan dan membawa nilai
simbolis (spiritual culture).(Nur Faizah)
Fungsi pakaian dijelaskan dalam Al-Qur’an secara tegas diantaranya:
1. Untuk Menutup aurat
2. Sebagai Penghias
3. Sebagai Pelindung
4. Sebagai pembeda
5. Sosial Budaya
BAB 3

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini kami menggunakan satu metode, yakni sebagai berikut :
3.1 Metode Kualitatif
Metode kualitatif, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ali dan Yusof (2011)
mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai:
Any investigation which does not make use of statistical procedures is called
“qualitative” nowdays, as if this were a quality label in itself.
Definisi dari Ali dan Yusof tersebut, menekankan pada ketidakhadiran penggunaan alat-alat
statistik dalam penelitian kualitatif. Metode kualitatif lebih menekankan pada pengamatan
fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman
penelitian kualitatif sangat terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan. Oleh
karena itu, Basri (2014) menyimpulkan bahwa fokus dari penelitian kualitatif adalah pada
prosesnya dan pemaknaan hasilnya. Perhatian penelitian kualitatif lebih tertuju pada elemen
manusia, objek, dan institusi, serta hubungan atau interaksi di antara elemen-elemen tersebut,
dalam upaya memahami suatu peristiwa, perilaku, atau fenomena (Mohamed, Abdul Majid &
Ahmad, 2010). (Wibisino, Anton.2019. Memahami Metode Penelitian Kualitatif .
djkn.kemenkeu.go.id. 06 Maret 2019 )
Adapun daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada imigran Arab di daerah Medan
ialah :
1. Apakah pakaian yang biasa digunakan sehari hari oleh masyarakat arab yang ada di
Medan
2. Apakah ketika ibadah ada menggunakan pakaian khusus?
3. Apa pengaruh yang signifikan dalam berpakaian selama menetap di Medan,baik dalam
ibadah maupun keseharian
4. Apa pendapat anda untuk orang Arab yang tinggal di Medan dan mengikuti budaya
berpakaian di Indonesia?

3.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan masih dalam jadwal perencanaan dan akan disusun dalam waktu dekat
setelah proposal ini disetujui dan kami akan Menyusun jadwal kegiatan lebih lanjut setelah
melakukan penelitian dan pengumpulan informasi yang diperlukan sesuai dengan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan setiap tahapan proyek .
BAB 4

DAFTAR PUSTAKA
Wibisino, Anton.2019. Memahami Metode Penelitian Kualitatif.djkn.kemenkeu.go.id. 06
Maret 2019
Nur, Faizah. (2012). Pantangan Memakai Pakaian Warna Hijau di Pantai Petanahan Desa
Karanggadung Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen : Kajian analisis
Aqidah Islam( Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo) diakses dari
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/285/2/084111013
Damayanti, Sri Ika. (2014). Perkembangan Desain Busana Muslim Dalam Tinjauan
Sosiologis. Jurnal Seni Kriya, volume 3, No. 1, 54.

Anda mungkin juga menyukai