Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PENGARUH PERKEMBANGAN FASHION BAGI

MAHASISWA DI LINGKUNGAN KAMPUS UPI

Laporam Penelitian
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Asep Dahliyana S. Pd., M. Pd

Disusun Oleh:
Annisa Primia Rahma (1806662)
Mitha Aprilia Hendrawati (1803784)
Nadya Putri Nur Alawiyah (1808471)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun sehingga penyusun dapan
menyelesaikan laporan penelitian ini.

Dalam penyusunan laporan penelitian ini kami membahas “Analisis Pengaruh


Perkembangan Fashion Bagi Mahasiswa di Lingkungan Kampus Upi”. Selain
untuk menambahkan wawasan pengetahuan yang aplikatif, penyusunan makalah
ini pun direkomendasikan untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Dalam penyusunannya tidak sedikit penyusun mengalami kesulitan, hal
tersebut dikarenakan keterbatasan pengalaman penyusun. Namun berkat usaha,
bantuan, bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak pada akhirnya laporan ini
dapat diselesaikan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penyusun
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Yth. Bapak Asep Dahliyana, S. Pd., M. Pd selaku dosen mata kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia dan
pembimbing yang telah memberikan motivasi, bimbingan, dan arahan
dalam penyusunan makalah ini.

2. Yth. Orang tua para penyusun yang telah memberikan motivasi baik
material maupun moril selama pelaksanaan penyusunan makalah ini,
dan

3. Teman-teman seperjuangan yang telah berpartisipasi aktif dan


kebersamaan dalam melakukan penyusunan makalah ini.

Mengingat keterbatasan pengalaman dan kemampuan yang penyusun


miliki, maka dengan kerendahan hati penyusun memohon kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak guna perbaikan penulisan makalah
berikutnya.

Bandung, 26 Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 2
1.4 Urgensi Penelitian................................................................................ 2
1.5 Luaran yang Diharapkan...................................................................... 2
1.6 Manfaat Penelitian............................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3
2.1 Tinjauan Pustaka................................................................................... 3
2.2 Hipotesis............................................................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 5
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................... 5
3.2 Metode Penelitian................................................................................. 5
3.3 Teknik Pengambilan Data dan Analisis Data....................................... 5
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 5
4.1 Hasil Penelitian..................................................................................... 5
4.2 Pembahasan.......................................................................................... 6
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 7
5.1 Kesimpulan........................................................................................... 7
5.2 Saran..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 7
LAMPIRAN.................................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi menurut Ritzer ( 2012, hlm. 97).
Era globalisasi dapat di katakan sebagai penyebaran kebiasaan-
kebiasaan yang mendunia, hubungan dalam kehidupan sosial pada
skala yang lebih besar termasuk pada negara Indonesia yang masih
dalam kategori negara berkembang. Globalisasi lantas menjadi
perhatian besar baik bagi pembisnis maupun bagi para konsumen
khususnya karena diikuti dengan perkembangan pasar-pasar global
dan berbagai teknologi yang turut berkembang pesat.
Kunto (1999, hlm. 87) mengemukakan bahwa ”…kekuatan
globalisasi tercermin pada perubahan perilaku masyarakat khususnya
pada individu yang mudah menyerap dan mengikuti perkembangan
globalisasi…”
Gaya berpakaian ini akan berdampak positif apabila trend yang
digunakan masih wajar dan membuat penampilan menjadi lebih menarik
atau modis. Namun akan berdampak negative apabila trend fashion
tersebut melanggar peraturan yang ditetapkan oleh fakultas maupun
universitas.
Perkembangan teknologi dan informasi menghasilkan produk modern
yang dinamakan mode, individu mengikuti perubahan mode agar lebih
up-to-date dengan perkembangan zaman. Mode menjadi salah satu
incaran individu yang memiliki keinginan mengikuti tren tersebut,
berbagai media seperti majalah, televisi, bahkan banyak situs internet
yang menawarkan produk-produk yang diinginkan. Perubahan mode
terjadi secara berkala cenderung membentuk individu menjadi
konsumtif hingga pada tahap intensitas belanja yang terlalu sering
(Arbani, 2017, hlm. 2)
perkembangan dunia fashion yang disebut mode ini telah mengalami
kemajuan yang pesat di Indonesia.. Orang akan cenderung mengikuti
trend fashion yang sedang berlangsung. Dalam penelitian mengatakan
“…dengan berbelanja dapat mengatasi kejenuhan atas rutinitas belajar
mengajar yang dilakukannya dengan frekuensi berbelanja 3 kali dalam
sebulan. Alasan yang dominan diungkapkan oleh informan adalah
aktivitas berbelanja pakaian menjadi hobi dan menjadi suatu keharusan
yang dilakukan oleh setiap perempuan sehingga mereka menganggap
gejala shopaholic menjadi hal yang biasa dan lumrah untuk
dilakukan…”(Arbani, 2017, hlm 8).
Mahasiswa seharusnya dapat dengan bijak memilih mana trend
fashion yang sekiranya pantas untuk dikenakan dalam lingkungan

1
kampus, agar tidak menyimpang dari peraturan-peraturan yang telah
ditetapkan oleh universitas.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana persepsi mahasiswa tentang perkembangan fashion
yang berlaku di dalam lingkungan kampus?
b. Apa yang menyebabkan trend fashion berkembang di kalangan
mahasiswa?
c. Apa dampak yang ditimbulkan pada mahasiswa dengan adanya
trend fashion?
d. Solusi apa yang dapat dilakukan agar mahasiswa tidak terlalu
terikat dengan fashion?
1.3. Tujuan
a. Mengetahui presepsi mahasiswa tentang perkembangan fashion
yang berlaku di dalam lingkungan kampus.
b. Mengetahui penyebab trend fashion berkembang di kalangan
mahasiswa.
c. Mengetahui dampak yang ditimbulkan pada mahasiswa dengan
adanya trend fashion.
d. Mengetahui solusi apa saja yang dapat di gunakan agar mahasiswa
tidak terikat dengan fashion.

1.4. Urgensi Penelitian


Penyebab berkembangnya fashion di kalangan mahasiswa
disebabkan karena perkembangan teknologi yang semakin maju dan
sebagian besar mahasiswa menjiplak dari media, internet maupun majalah
atau surat kabar. Dampak yang ditimbulkan dari perkembangan fashion
tersebut dapat mempengaruhi perubahan sikap dan menurun nya norma-
norma dalam berpakaian di dalam kampus. Dengan ada nya penelitian ini
kita sebagai mahasiswa dapat mengambil segi positif dari perkembangan
fashion yang ada pada sekarang ini dan kita dapat memilah cara
berpakaian yang baik dan benar sesuai dengan aturan yang sudah di
tetapkan dikampus.

1.5. Luaran Yang Diharapkan


Penelitian yang dilakukan dengan harapan dapat menyadarkan
kepada para mahasiswa bahwasanya gaya berpakaian merupakan cerminan
dari diri mahasiswa itu sendiri dan sebagai mahasiswa diharuskan
mengikuti norma-norma berpakaian yang baik dan benar. Lalu penelitian
ini juga diharapkan dapat menyadarkan mahasiswa agar tidak terpengaruhi
oleh trend fashion yang dapat merusak moral mahasiswa di Indonesia.

2
1.6. Manfaat Penelitian
a. Menjadi pedoman dalam melakukan hal yang berkaitan dengan trend
fashion.
b. Dapat mengetahui sisi positif atau pun negatif dari berkembangnya
trend fashion.
c. Pembaca dapat membatasi diri nya dalam hal berpakaian dalam
lingkungan kampus.
d. Menjadi sumber informasi bagi penelitian selanjut nya mengenai
perkembangan trend fashion pada mahasiswa.
e. Menambah wawasan pembaca tentang trend fashion.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Fashion, pakaian, busana sudah menjadi bagian penting dari gaya,
trend, penampilan keseharian. Sebagai fenomena budaya dan komunikasi.
Carlyle (dalam Ibrahim, 2006, hlm. 6) “…I speak through my clothes…”
Fashion merupakan media penandaan yang paling jelas, dari sebuah
fashion seseorang kita akan dengan cepat akan mengidentifikasikan orang
tersebut dari kelompok mana. Seperti yang diungkapkan Ibrahim (2006)
menyatakan bahwa
“busana adalah salah satu dari seluruh rentang penandaan yang
paling jelas dari penampilan luar, yang dengannya orang akan
menempatkan diri mereka terpisah dari yang lain, dan selanjutnya,
diidentifikasikan sebagai suatu kelompok tertent” (hlm. 10).
Hal ini menunjukkan bahwa pakaian yang dikenakan oleh
seseorang, merupakan salah satu cara seseorang mengkomunikasikan siapa
dirinya dan untuk menunjukkan identitasnya.
Identitas Sosial menurut Tajfel (dalam Sarwono, 2005, hlm. 92).
Dia mengatakan bahwa “social identity (identitas sosial) adalah
bagian dari konsep diri seseorang yang berasal dari pengetahuan
mereka tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial
bersamaan dengan signifikansi nilai dan emosional dari
keanggotaan tersebut”
Tradisi dalam mengikuti fashion bagi mahasiswa secara bertahap
dan perlahan dapat menjadikan trend fashion menjadi gaya hidup.
Istilah gaya hidup pada awalnya diperkenalkan oleh Weber (1996).
Ia mengatakan bahwa

3
“…status sosial yang terutama ditentukan oleh gaya hidup orang,
lebih di tentukan oleh cara orang mengkonsumsi ketimbang cara orang
memproduksi…” ( hlm. 26).
Gaya hidup lebih diidentikkan dengan perilaku konsumtif individu
untuk mendapatkan citra diri yang baik dan dipandang pada kelas atas oleh
orang lain.
Dalam terciptannya perilaku konsumtif atau shopaholic menurut
Siregar (2010) faktor yang menjadi penyebab seseorang menjadi
shopaholic salah satunya adalah pengaruh lingkungan pergaulan
”…lingkungan pergaulan berpengaruh besar dalam membentuk
kepribadian seseorang. Memiliki teman yang hobi berbelanja dapat
menimbulkan rasa ingin meniru dan memilik apa yang dimiliki
oleh teman pergaulannya…” (hlm. 79)
Dalam perkembangan penyebaran fashion tentu tak lepas dengan
adanya peran media sosial dan internet yang semakin membudaya di
kalangan mahasiswa, Depkominfo (2013) mengatakan bahwa
“…teknologi Informasi di era globalisasi sangat berkembang pesat
di dalam kehidupan masyarakat. Penggunaan fasilitas komunikasi
yang semakin canggih memberikan peluang bagi setiap individu
untuk mengakses informasi sesuai keinginan serta dapat
berkomunikasi dengan mudah tanpa memikirkan waktu.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih memberikan suatu
perubahan besar dalam komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat
di era modern. Berdasarkan data di Departemen Komunikasi dan
Informasi…” (hlm. 2)
2.2 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dalam rumusan penelitian. Hal ini
dikatakan sementara karena jawaban yang di berikan baru berdasarkan
pada teori yang relevan. Belum di dasarkan pada data-data yang ditemukan
pada waktu pengumpulan data oleh penulis (Sugiyono, 2008, hlm. 93).
Hipotesis diterima apabila terdapat pengaruh perkembangan fashion bagi
mahasiswa di lingkungan kampus UPI Berikut adalah Hipotesis yang
peneliti rumuskan:
a. Media sosial mempengaruhi mahasiswa dalam mengikuti
perkembangan ternd fashion saat ini.
b. Berkembangnya trend fashion saat ini menjadikan gaya hidup
konsumtif pada mahasiswa
c. Dengan mengikuti trend fashion dapat membuat mahasiswa
percaya diri
d. Trend fashion membuat mahasiswa tidak mematuhi peraturan yang
ada di kampus

4
BAB III
Metode Penelitian

3.1 Waktu dan tempat peneltian


Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu di kampus Universitas
Pendidikan Indonesia

3.2 Metode Penelitian


.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang
didefinisikan sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian.
Esensi dari penelitian kualitatif adalah memahami apa yang
dirasakan oranglain, memahami pola pikir dan sudut pandang
orang lain, memahami sebuah fenomena berdasarkan sudut
pandang sekelompok orang atau komunitas tertentu dalam latar
alamiah. Memahami yang dimaksud adalah benar-benar
memahami dari sudut pandang subjek atau sekelompok subjek, dan
fungsi peneliti hanya sebagai orang yang “mengemas” apa
yangdilihat oleh subjek alamat sekelompok subjek (Haris, 2010,
hlm. 18).

3.3 Teknik pengambilan data dan analisis data


a. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dengan cara kuesioner

b. Analisis data, penafsiran dan penyimpulan.


Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis
data kuantitatif dengan teknik pengambilan Simple Random
Sampling
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


Hasil penelitian menunjukan bahwa 66,7% mahasiswa
mengenakan trend fashion jenis fashion casual style, 72,2% mahasiswa
mengakui jarang mengikuti trend fashion yang sedang populer, 63,3%
mahasiswa memilih berbelanja fashion dalam kurun waktu 3-6 bulan
sekali, 66,7% mahasiswa merasa percaya diri terhadap trend fashion yang
sedang berkembang, 77,8% mahasiswa mendapatkan inspirasi trend
fashion dari media sosial, 56,7% trend fashion yang mereka kenakan
seuai dengan ketentuan yang berlaku di kampus

5
4.2. Pembahasan
Melihat respon responden tersebut penulis memberikan kesimpulan
bahwa fashion saat ini telah menjadi identitas sosial di kalangan
mahasiswa, terlihat dari data sebannyak 66,7% mahasiswa memilih
percaya diri jika mereka mengikuti trend fashion yang sedang
berkembang di lingkungan kampus, mahasiswa cenderung menerima
trend fashion akan tetapi, para mahasiswa khusunya mahasiswa yang
berada di lingkungan kampus Upi tidak menelan mentah-mentah trend
fashion yang sedang popular, terlihat dari data sebannyak 72,2%
mengakui tidak semua trend fashion mereka ikuti. Di era sekarang ini
manusia tidak bisa dipisahkan dengan teknologi. Dengan melihat hasil
survey yang telah kita lakukan faktor-faktor penyebab berkembang nya
trend fashion salah satu nya yaitu media sosial. Media sosial yang paling
diminati oleh sebagian besar mahasiswa adalah instagram. Hal ini dapat
dilihat dari hasil survey sebanyak 77,8% mahasiswa mengaku bahwa
media sosial adalah tempat inspirasi dalam ber-fashion.

Trend fashion dewasa ini telah mempengaruhi pola hidup para


mahasiswa, dapat terlihat dalam perilaku konsumtif mahasiswa.

“…Individu memiliki kecenderungan terus menerus menghabiskan waktu


dan uang untuk mendapatkan suatu benda tertentu namun benda tersebut
tidak selalu menjadi keperluan pokok bagi dirinya, hal ini disebut dengan
istilah “shopaholic”.Shopaholic sendiri berasal dari kata shopyang
artinya belanja dan aholic yang memiliki arti suatu ketergantungan yang
di sadari atau tidak. Shopaholic adalah individu yang tidak mampu
menahan keinginannya untuk berbelanja dan berbelanja untuk
menghabiskan begitu banyak waktu dan uang untuk berbelanja meskipun
barang-barang yang dibelinya tidak selalu ia butuhkan…” (Oxfort Expans,
2007, hlm. 5)

terlihat dalam survey sebannyak 63,3% mahasiswa berbelanja fashion


dalam kurun waktu 3-6 bulan sekali. Solusi yang dapat dipilih untuk tidak
terlalu terikat dengan perkembangan fashion dikalangan mahasiswa adalah
dengan memperketat peraturan yang berlaku di lingkungan kampus Upi,
terlihat dari data sebannyak 56,7% mahasiswa mengatakan bahwa pakaian
yang mereka kenakan sesuai dengan peraturan yang berlaku di kampus,
hal ini meperlihatkan rasa patuh mahasiswa dengan peraturan yang berlaku
di kampus.

6
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan
kepada mahasiswa UPI, maka dapat dibuat kesimpulan yang dapat
memberikan jawaban terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini.
Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut:
Mahasiswa merasa percaya diri dan merespon baik terhadap fashion
yang sedang berkembang di lingkungan kampus Upi, karena pada era
globalisasi ini para mahasiswa dapat dengan mudah mencari-cari
informasi yang tersebar luas di dunia tak terkecuali dengan trend fashion
yang dapat dengan mudah diakses melalui aplikasi media sosial
Instagram. Dengan berganti-gantinya trend fashion yang menyerang
mahasiswa, membuat para mahasiswa mudah membuang-buang waktu
dan materi untuk mengejar perkembangan trend fashion saat itu, secara
tidak langsung hal ini akan membuat gaya hidup konsumtif di kalangan
mahasiswa. Agar tetap menjaga gaya hidup ber-fashion di kalangan
mahasiswa maka lebih baik untuk memperketat peraturan yang berlaku
dalam kampus, karena sebagian besar mahasiswa cenderung akan
mengikuti trend fashion yang sejalan dengan aturan yang berlaku di
lingkungan kampus

5.2 Saran
Kepada mahasiswa seharusnya dapat berbuat bijak memilih mana
trend fashion yang sekiranya pantas untuk dikenakan dalam lingkungan
kampus, jangan dengan mudah mengikuti trend dan membudayakan
perilaku konsumtif sehingga menyimpang dari peraturan yang telah
ditetapkan oleh universitas dan merugikan diri sendiri karena mengejar
trend fashion.

Daftar Pustaka

Arbani, Nurul. (2017). Gaya Hidup Shopaholic Pada Mahasiswa (Studi


Pada Mahasiswa Fisip Universitas Riau Yang Kecanduan
Berbelanja Pakaian). Jurnal: Jom FISIP, IV, 1-11

7
Haris, Herdiansyah. (2010).Metodologi PenelitianKualitatif untuk Ilmu-
Ilmu Sosial. Jakarta: SalembaHumanika.
Ibrahim, Idy Subandy. (2006). Budaya Populer Sebagai Komunikasi.
Yogyakarta: Jalasutra.
[Keminfo] Kementrian Komunikasi dan Informatika. (2013). Potret
Medsos Dalam Masyarakat. Jakarta: Pusat Data dan Sarana
Informatika
Kunto, Sabarno. (1999). Kompilasi Sosiologi Tokoh dan Teori. Pekanbaru:
UR Pres

Ritzer, George. (2012). Teori Sosiologi (Dari SosiologiKlasik sampai


Perkembangan Terakhi).Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sarwono, Wirawan. (2005). Psikologi Sosial : Psikologi Kelompok dan
Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka

Siregar, Rizky. (2010). Perilaku Konsum Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara

Weber, David. (1996). Life Style: Sebuah Pengantar Komprehensif.


Yogyakarta: Jala Sutra

Lampiran

Gambar 4.2
Gambar 4.1
Diagram Lingkaran “Mengikuti informasi tentang trendfashion”
Diagram Lingkaran “Jenis Trend Fashion”
Sumber : Data Pribadi 2018 ( App Google Form)
Sumber : Data Pribadi 2018 ( App Google Form)

Gambar 4.3 Gambar 4.4


Diagram Lingkaran “Sifat Konsumtif Mahasiswa Dalam Trend Diagram Lingkaran “Trend Fashion Terhadap Kepercayaan Diri
Fashion” Mahasiswa”
Sumber : Data Pribadi 2018 ( App Google Form)

8
Sumber : Data Pribadi 2018 ( App Google Form)

Gambar 4.5 Gambar 4.6


Diagram Lingkaran “Sumber Informasi Yang di Akes Oleh Diagram Lingkaran “Trend Fashion terhadap Kepatuhan
Mahasiswa” Mahasiswa di Kampus”
Sumber : Data Pribadi 2018 ( App Google Form) Sumber : Data Pribadi 2018 ( App Google Form)

9
10

Anda mungkin juga menyukai