Anda di halaman 1dari 4

FISIKA

Lembar Kerja Eksperimen 7


Kalor Jenis/ Kapasitas Kalor

Disusun Oleh
1. Aldy Kurnia S. (03)
2. Fadhia Tafrichatul U. (13)
3. Nadya Yuli R. (23)
4. Vidyastuti Purwaningrum (33)
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1) Untuk mengetahui dan memahami konsep kalor jenis.
2) Untuk mengetahui dan menghitung besar kalor jenis pada percobaan
1.2 Latar Belakang dan Landasan Teori

Kalor adalah energi yang ditransfer karena tinggi ke benda bersuhu rendah,
merupakan energi yang ditransfer dari benda yang panas ke benda yang dingin, maka
kalor merupakan energi yang ditransfer dari suatu benda ke benda yang lain karena
perbedaan suhu.

Bila energi panas ditambahkan pada suatu zat, maka temperature zat itu
biasanya naik. Jumlah energy panas Q yang dibutuhkan untuk menaikkan temperature
suatu zat adalah sebanding dengan perubahan temperature dan massa zat itu (Q=C   T 
= mc     T) dengan C adalah kapasitas panas zat, yang didefinisikan sebagai energi
panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur suatu zat dengan satu derajat.
Panas jenis C adalah kapasitas panas persatuan massa(Tipler, 1991).

1.3 Alat & Bahan


1) Gelas Kimia
2) Pembakar spirtus
3) Kalorimeter
4) Kubus logam
5) Neraca
6) Kaki tiga + kasa
7) Termometer
8) Statif + klem

1.4 Cara Kerja


1) Susunlah alat-alat
2) Panaskan air dalam gelas kimia sampai mendidih
3) Timbanglah masing-masing kalorimeter kosong dan kubus logam
4) Isilah kalorimeter itu dengan air dingin (kira-kira sepertiga bagian) dan
timbanglah!
5) Setelah air dalam gelas kimia mendidih, masukkan kubus logam yang telah
diikat denga benang kedalam nya beberapa menit
6) Pindahkan logam itu cepat-cepat dari air mendidih ke dalam kalorimeter.
Aduklah air dalam kalorimeter itu, kemudian catatlah suhu tertinggi dari
campuran itu.
1.5 Hasil
a) Massa awal kalorimeter kosong (m1) adalah 120 gram dan massa logam (m2)
adalah 120 gram.
b) Massa kalorimeter + air dingin (m3) adalah 247 gram. Massa air diperoleh 247-
120 adalah 127 gram dengan suhu air (t1) adalah 29oc.
c) Setelah dipanaskan dan logam dimasukkan suhu air yang tercatat yaitu 980c.
d) Suhu yang diperoleh setelah logam dipindahkan dari air mendidih yaitu 31oc.

1.6 Analisis Data


a) Kenaikan suhu kalorimeter setelah logam dimasukkan adalah 31o -29o= 2o.
Kenaikan ini disebabkan oleh kalor dari logam yang diserap oleh kalorimeter.
Kalor yang diserap air dalam kalorimeter adalah
Q = m.c.T
= 0,127. 4200. 2
= 1.066,8 joule
b) Setelah logam yang dimasukkan ke dalam kalorimeter, suhu logam itu turun.
 Penurunan suhunya adalah 98oc-31oc = 67oc
 Penurunan suhu tersebut karena terserapnya kalor pada logam oleh air
yang berada dalam kalorimeter.
c) Jika dianggap tidak ada kalor yang terbuang dan kalorimeter tidak menyerap
kalor maka logam tersebut melepaskan kalor
 Q = m.c.t
= 0,120. 483. 67
= 3.888,38 joule
d) Dengan menggunakan data a) dan b) carilah kalor jenis pada percobaan.
 Qlepas = Qserap
mlogam.c.tlogam = mkalorimeter.c.t
0,120. c. 67 = 1.066,8
1.006,8
c =
8,04
c = 125,23
e) Faktor yang menyebabkan perbedaan kalor jenis pada data percobaan dengan
yang telah tercatat pada LKS
o Dari perbandingan data yang ada terdapat perbedaan antara hasil
praktikum dengan literature. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan pengukuran suhu dan factor-faktor internal maupun
eksternal yang dapat mempengaruhi besarnya suhu yang berakibat
pada perhitungan besarnya kalor jenis.
f) Kapasitas kalor yang digunakan dalam percobaan yaitu :
 C = mc
= 0,120. 125,23
=15,03
1.7 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum kali ini, yaitu :

1. Kalor adalah energy panas yang dimiliki oleh suatu zat


2. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat
sebesar 1 derajat Celcius.
3. Menurut azas Black, apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian
disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi
menuju benda yang bersuhu rendah.
4. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menghitung besar kecilnya kalor jenis
benda.
5. Kalor yang diserap atau yang dilepas pada saat terjadi perubahan wujud benda tidak
menyebabkan perubahan suhu benda.

Anda mungkin juga menyukai