Aditiya (2310631230001)
Teknik Kimia FT Universitas Singaperbangsa Karawawng
1 Desember 2023 pukul 07.30 – 9.30WIB
Asisten : Allisya Putri Pranoto
ABSTRAK
Kalor jenis didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu
satu unit massa zat sebesar satu derajat Celcius. Nilai kalor jenis setiap zat berbeda-beda
tergantung pada struktur molekul dan bentuk zat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui nilai kalor jenis dari tiga jenis logam, yaitu aluminium, besi, dan tembaga dengan
menggunakan metode kalorimetri. Berdasarkan hasil percobaan, nilai kalor jenis aluminium
adalah 0,91 kal/g°C; besi 1,10 kal/g°C; dan tembaga 0,86 kal/g°C. Nilai-nilai ini jauh lebih besar
daripada nilai yang ada dalam sumber literatur dari penulis. Diduga hal ini disebabkan oleh
ketidakakuratan dalam prosedur dan pengukuran. Peningkatan akurasi dan pemahaman yang
lebih baik tentang prosedur diperlukan untuk mendapatkan hasil yang valid. Beberapa faktor
kritis yang mempengaruhi akurasi pengukuran antara lain adalah akurasi temperatur, panas yang
diserap lingkungan, kapasitas kalorimeter, waktu pemanasan, konduktivitas termal, dan lain-
lain.
Kata kunci: aluminium, asas Black, besi, kalor, kalorimeter, panas jenis, suhu, tembaga.
mengalami kenaikan suhu. Energy panas air, c adalah pans jenis air, C adalah
suhu suatu massa logam disebut dengan logam kemudian T1 adalah suhu awal, T2
panas jenis (specific heat) dilambangkan adalah suhu ketika logam dipanaskan, dan
calorimeter ideal, pertukaran panas antara bahwa kalor yang diterima benda dingin
calorimeter dengan lingkungan dapat harus sama dengan kalor yang dikeluarkan
dihindari. Akan tetapi, pada kenyataannya benda panas, asalkan tidak terjadi
energy panas yang diberikan. Oleh karena (testbook.2023). Apabila dua benda logam
itu, kapasitas panas calorimeter (C) harus yang mempunyai suhu berbeda
Apabila calorimeter diisi air dengan terjadi perpindahan panas dari benda yang
massa ma dan suhu awal T1 yang sama bersuhu lebih tinggi ke benda yang
kedalamnya dimasukan logam bermassa suhu yang setimbang, yaitu kedua benda
mz dengan suhu T2 akan terjadi mempunyai suhu yang sama. Benda yang
perpindahan energy panas dari logam e air suhunya lebih tinggi disebut benda panas,
dan calorimeter sehingga diperoleh subu sedangkan benda yang suhunya lebih
setimbang T3 akan terjadi perpindahan rendah disebut benda dingin. Hal ini juga
energy panas dari logam ke air dan bisa didefinisikan sebagai berikut :
akan dibandingkan dengan panas jenis
M1C1(T1− t ) =M2C2( t −T2) dari literatur. Berikut adalah tabel panas
jenis zat :
Dengan arti bahwa M1C1(T1− t ) panas
yang hilang karena benda panas (turunnya
suhu pada benda panas) akan sama dengan
M2C2( t −T2) yaitu kalor yang diperoleh
benda dingin (naiknya suhu pada benda
dingin).
kedalam air mendidih yang ada didalam memanaskan balok logam besi dengan
penangas air elektrik selama lima menit. mencelupkannya kedalam air yang
Setelah lima menit, praktikan mengukur mendidih yanng ada didalam penangas air
suhu kedua dari alumunium yang sudah elektrik selama lima menit. Setelah lima
alumunium tadi keatas dan dikeringkan dari besi yang sudah dipanaskan.
lalu dengan cepat alumunium tersebut Kemudian ambil logam besi tadi keatas
kemudian hitung suhu ketiga yaitu suhu teratur sampai suhunya setimbang