Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEKNOLOGI TEKSTIL

KLARIFIKASI SERAT HEWAN


KELOMPOK 1

Penyusun :
Bintang Septia Maharani (23077020)
Aisya Putri Fadilah (23077016)
Rahmah Wulidati (23077014)
Jannatul Zahra (23077026)

Dosen :
Dra. Adriani, M.Pd
Samuel Martin Pradama,S.ST.,M.Tr.T

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN


UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Padang, 01 September 202

i
DAFTAR ISI

MAKALAH TEKNOLOGI TEKSTILKLARIFIKASI SERAT HEWAN ...................................................


KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii
BAB I .......................................................................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan makalah ........................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat makalah......................................................................................................................... 1
BAB II ........................................................................................................................................................ 2
A. Pengertian Serat Hewan .................................................................................................................. 2
B. Jenis –Jenis Serat Hewa .................................................................................................................. 2
BAB III........................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

I
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Serat hewan adalah serat alami yang berasal dari hewan dan digunakan sebagai bahan tekstil
dan kerajinan. Serat hewan terdiri dari protein tertentu dan biasanya bersifat halus dan lembut. Serat
hewan yang sering dimanfaatkan manusia antara lain adalah wol, sutra, dan bulu burung. Serat hewan
memiliki kelebihan dibandingkan dengan serat sintetis, seperti keelastisan, kelenturan, dan keindahan.
Selain itu, serat hewan juga memiliki nilai jual yang tinggi karena kualitas yang dimilikinya . Dalam
aspek tata busana dan produk hewan, kulit merupakan bahan yang fleksibel dan juga tahan lama yang
dibuat dengan proses penyamakan kulit hewan, umumnya kulit sapi. Serat hewan juga digunakan
sebagai komponen penguat di dalam material komposit.
Serat alam dibedakan menjadi dua jenis, yaitu serat alam dan serat buatan. Serat alam terdiri dari serat
tumbuhan dan serat hewan, sedangkan serat buatan terbuat dari bahan sintetis. Serat alam memiliki
keunggulan dibandingkan dengan serat sintetis

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diketahui rumusan masalah sebagai berikut
1. Apa itu serat hewan?
2. Apa saja jenis dan bagaimana klarifikasi dari serat hewan tersebut?

1.3 Tujuan makalah


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata kuliah dasar
teknologi tekstil. Selain dari itu makalah ini juga bertujuan untuk :
1. Mengetahui apa itu serat hewan.
2. Mengetahui apa saja jenis dari serat hewan.
3. Mengetahui karakteristik, cara pengolahan, cara pemeliharaan serta manfaat dari serat
tersebut.

1.4 Manfaat makalah


Makalah ini dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan, mengetahui klarifikasi dari serat
hewan dan mengetahui manfaat dari serat hewan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Serat Hewan


Serat hewan adalah serat alami yang sebagian besar terdiri atas protein tertentu. Contohnya adalah
sutra, rambut / bulu dan kulit.
Serat hewan yang paling umum digunakan baik di dunia manufaktur maupun oleh pemintal
tangan adalah wol dari domba domestik dan sutra. Yang juga sangat populer adalah serat alpaka dan
mohair dari kambing Angora.
Serat yang tidak biasa seperti wol Angora dari kelinci dan Chiengora dari anjing juga ada, tetapi
jarang digunakan untuk produksi massal. Tidak semua serat hewan memiliki sifat yang sama, dan
bahkan dalam suatu spesies seratnya tidak konsisten.
Merino adalah wol yang sangat lembut dan halus, sementara Costwold lebih kasar, namun merino
dan Cotswold adalah jenis domba. Perbandingan ini dapat dilanjutkan pada tingkat mikroskopis,
membandingkan diameter dan struktur serat. Dengan serat hewani, dan serat alami secara umum, serat
individu terlihat berbeda, sedangkan semua serat sintetis terlihat sama. Ini memberikan cara mudah
untuk membedakan antara serat alami dan serat sintetis di bawah mikroskop.

B. JENIS JENIS SERAT HEWAN


1. Wol

Serat wol tumbuh dari kulit domba dan merupakan serat yang relatif kasar dan berkerut dengan
sisik pada permukaannya. Serat wol terdiri dari protein. Tampilan serat bervariasi tergantung pada
jenis domba. Serat yang lebih halus, lebih lembut dan lebih hangat cenderung memiliki lebih banyak
sisik dan lebih halus. Serat yang lebih tebal dan kurang hangat memiliki lebih sedikit sisik dan kasar.
Biasanya, serat wol yang lebih baik dengan sisik yang lebih halus tampak kusam daripada kualitas
serat berkualitas buruk yang memiliki lebih sedikit sisik.
 Karakteristik serat wol:
o Tampak berkerut
o Elastis
o Higroskopis, mudah menyerap kelembaban
o Menyatu pada suhu lebih tinggi daripada kapas

2
o Tingkat penyebaran api, pelepasan panas dan panas pembakaran lebih rendah
o Tahan terhadap listrik statis
 Proses pengolahan serat wol :
o Pencukuran: Wol diperoleh dari bulu domba atau kambing melalui pencukuran. Bulu domba
dikeluarkan dari hewan dalam keadaan utuh, dan wol dipisahkan dari kulitnya.
o Pencucian: Wol kemudian dicuci untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan kotoran lainnya.
Proses ini disebut scouring dan melibatkan perendaman wol dalam air dan deterjen.
o Carding: Serat wol kemudian digaruk untuk menyelaraskannya ke arah yang sama. Proses ini
melibatkan penggunaan mesin bergigi kawat untuk menyisir wol.
o Pemintalan: Serat wol yang digaruk kemudian dipintal menjadi benang. Proses ini melibatkan
pemintalan serat untuk menghasilkan untaian benang yang berkesinambungan.
o Tenun atau Rajutan: Benang kemudian digunakan untuk membuat kain melalui tenun atau
rajutan.
Pengolahan serat wol dapat bervariasi tergantung pada jenis wol dan produk akhir yang diinginkan.
Misalnya, proses pembuatan benang wol dari limbah wol domba melibatkan pemotongan wol,
pencucian, dan kemudian carding dengan mesin. Serat tersebut kemudian dipintal menjadi benang
dengan menggunakan roda pemintal atau spindel
 Manfaat serat wol:
o Pakaian – jaket, jas, celana, baju hangat, topi dan sebagainya
o Selimut, karpet, bulu kempa dan pelapis
o Karpet kuda, kain pelana
 Cara Pemeliharaan
o Sikat pakaian wol setelah digunakan untuk menghilangkan kotoran atau kotoran yang
mungkin menumpuk Segera bersihkan noda agar tidak menempel
o Gunakan air dingin saat mencuci wol untuk mencegah melemahnya serat rendam pakaian
berbahan wol dalam air dingin selama 1-2 jam sebelum dicuci agar tidak menyusut
o Gunakan kondisioner kain berkualitas tinggi untuk menjaga serat wol tetap lembut dan
mencegahnya menjadi rapuh
o Hindari penggunaan air panas, pemutih, atau pelembut kain yang mengandung pemutih atau
enzim, karena dapat merusak serat wol
o Cuci pakaian wol dengan tangan dan peras sisa airnya dengan lembut, hindari memeras atau
memelintir kain

3
2. Serat Sut

Serat sutera berasal dari air liur ulat sutera saat menjadi kepompong. Jenis kain sutera memiliki daya
jual yang tinggi, karena memiliki kilau dan kehalusan yang tidak dimiliki serat lain. Kekuatan serat
suterapun baik namun dalam keadaan basah kekuatan serat sutera berkurang 15%. Serat sutera
memiliki ciri – ciri fisik licin, berkilau, lembut, kenyal, kuat dan dapat menyesuaikan diri dengan
temperatur udara yang ada. Jika dijadikan sebuah pakaian, serat sutera akan terasa dingin dan dapat
menyerap keringat dengan baik. Namun serat sutera dapat berubah warna menjadi kuning jika terlalu
banyak terpapar cahaya matahari. Serat sutera juga tidak tahan panas dan asam namun tahan terhadap
ngengat.
 Karakteristik serat sutra:
o Berkilau, tekstur halus dan lembut dan tidak licin
o Ringan, kuat, tetapi dapat kehilangan hingga 20% kekuatannya ketika basah
o Elastisitas sedang hingga buruk. Jika dipanjangkan, tetap meregang
o Dapat melemah jika terkena terlalu banyak sinar matahari
o Dapat dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor
o Dapat dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor
 Proses pengolahan serat sutera:
o Mempersiapkan kepompong: Kepompong dibuat dengan cara direndam dalam air panas
untuk melepaskan sericin, yaitu getah alami yang menyatukan kepompong.
o Memisahkan filamen sutera: Filamen sutera kemudian dipisahkan dari kepompong dengan
cara disikat atau disisir seratnya untuk mencari ujung filamen. Filamen tersebut kemudian
dilepaskan dari kepompong dan dililitkan ke gulungan
o Memutar filamen sutra: Filamen sutra dipelintir untuk menghasilkan benang yang lebih kuat
dan tahan lama. Proses ini disebut “melempar” dan melibatkan pelintiran beberapa filamen
menjadi satu untuk menghasilkan satu helai benang sutra
o Menenun benang sutera: Benang sutera kemudian ditenun menjadi kain dengan menggunakan
alat tenun

4
Secara keseluruhan, proses pengolahan serat sutera melibatkan beberapa tahap, antara lain
menyiapkan kokon, memisahkan filamen sutera, memelintir filamen sutera, dan menenun benang
sutera.
 Manfaat serat sutra:
o Kemeja, dasi, blus, gaun formal, pakaian mode kelas atas
o Pakaian dalam wanita, piama, jubah, setelan pria dan baju musim panas
o Banyak aplikasi untuk furnishing
o Pelapis jok, penutup dinding, dan hiasan dinding
 Cara memelihara kain sutra:
o Pisahkan pakaian sutra dari pakaian lain saat mencuci.
o Selalu gunakan air dingin saat mencuci pakaian sutra.
o Hindari penggunaan detergen keras saat mencuci pakaian sutra.
o Hilangkan noda pada pakaian sutra dengan menggunakan campuran air dan cuka.
o Jangan gunakan mesin cuci atau pengering untuk mencuci pakaian sutra.
o Setelah dicuci, peras air dari pakaian sutra dengan lembut dan gantung hingga kering di
tempat yang teduh.
o Setrika pakaian sutra dengan suhu rendah dan hindari penggunaan uap.

3. Kulit

Dalam aspek tata busana dan produk hewan, kulit adalah bahan yang fleksibel dan tahan lama yang
dibuat dengan proses penyamakan kulit hewan, umumnya kulit sapi. Kulit telah digunakan sebagai
bahan baku pembuatan pakaian, interior kendaraan, furnitur, sampul buku, bedug, dan sebagainya.
Saat ini sebagian besar kulit terbuat dari kulit sapi. Kulit kambing, domba, dan rusa juga digunakan
untuk menghasilkan bahan yang lebih empuk dan dihargai lebih tinggi. Kulit rusa digunakan sebagai
sarung tangan di negara beriklim sedang. Kulit hewan lainnya yaitu kulit babi, kerbau, buaya, anjing,
ular, kangguru, dan ungas besar seperti burung unta.

5
Kulit kangguru bersifat kuat, fleksibel, ringan, dan anti abrasi, sering digunakan sebagai bahan
pembuat cambuk dan jaket pengguna sepeda motor. Sepatu sepak bola, dan sarung tinju.
Pedang tradisional Jepang Katana menggunakan kulit ikan pari (khususnya subordo Myliobatoidei)
pada pegangannya
 Karakteristik serat kulit
o Tebal
o Kuat
o Lentur
o Halus
o Lembut
o Ringan
o Luwes
o Empuk
o Harga lebih tinggi
o Tahan air
 Cara pengolahan serat kukit
o Pencucian kulit hewan: Tahap ini dilakukan untuk menghilangkan garam dan kotoran
pada kulit hewan. Kulit direndam dalam air bersih selama beberapa waktu
o Penyamakan kulit: Proses ini dilakukan untuk mengubah kulit mentah menjadi kulit
tersamak. Teknik yang digunakan adalah memasukkan bahan penyamak ke dalam
jaringan serat kulit sehingga menjadi ikatan kimia antara bahan penyamak dan kulit di
dalam serat kulit. Dengan demikian, kulit hewan yang mudah busuk dapat menjadi tahan
terhadap serangan mikroorganisme
o Pemisahan serat: Setelah kulit hewan disamak, serat dapat dipisahkan dari kulit dengan
mesin
o Pengolahan serat: Serat kulit hewan yang telah dipisahkan dapat diolah lebih lanjut
menjadi berbagai produk, seperti tali, kain, atau kerajinan tangan. Proses pengolahan serat
dapat meliputi pencukuran, penyortiran, pencucian, carding atau menyikat, pencampuran,
pewarnaan, dan pengeringan
o Dalam pengolahan serat kulit hewan, terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan
dengan hati-hati agar serat kulit hewan dapat dihasilkan dengan kualitas yang baik.
Tahapan-tahapan tersebut meliputi pencucian kulit hewan, penyamakan kulit, pemisahan
serat, dan pengolahan serat.
 Manfaat serat kulit
o pembuatan ransel
o parasut
o tenda, dan lain-lain

6
o pembuatan perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi
 Pemeliharaan serat kulit
o Pembersihan: Gunakan iklanamp kain atau spons untuk mengoleskan sabun dan air ke
permukaan produk kulit hewan. Gosok permukaan dengan lembut untuk menghilangkan
kotoran dan noda
o Penyimpanan: Simpan produk kulit hewan di tempat sejuk dan kering, jauh dari sinar
matahari langsung. Hindari menyimpannya dalam kantong plastik karena dapat memerangkap
kelembapan dan menyebabkan tumbuhnya jamur
o Hindari bahan kimia keras: Jangan gunakan bahan kimia atau pelarut keras untuk
membersihkan produk kulit hewan, karena dapat merusak serat
o Pengkondisian: Oleskan kondisioner kulit pada produk kulit hewan agar tetap lembut dan
kenyal. Gunakan kain lembut atau spons untuk mengoleskan kondisioner, lalu gosokkan ke
permukaan produk kulit hewan
o Tindakan pencegahan: Untuk mencegah kerusakan, hindari memaparkan produk kulit hewan
pada suhu ekstrem, kelembapan, dan sinar matahari langsung. Hindari juga penggunaan
benda tajam yang dapat menggores atau menusuk permukaan produk kulit hewan
Secara keseluruhan, pemeliharaan serat kulit hewan yang benar melibatkan pembersihan yang lembut,
penyimpanan yang tepat, menghindari bahan kimia keras, Pengkondisian, dan mengambil tindakan
pencegahan untuk menghindari kerusakan.

4. Serat Alpaca

Serat alpaca merupakan serat alami yang didapatkan dari alpaka, yang merupakan hewan unik
termasuk ke dalam keluarga unta dan menyerupai llama. Serat alami ini lembut, tahan lama, mewah
dan halus. Dibandingkan dengan wol, serat ini lebih hangat, tidak berduri, dan tidak mengandung
lanolin, yang membuatnya menjadi hypoallergenic.
Alpaka secara alami tahan air dan sulit untuk terbakar. Terdapat dua jenis serat alpaka yakni:

7
 Huacaya, alpaca yang tumbuh serat spons lembut, memiliki kerutan alami, sehingga membuat
benang elastis ini yang sangat cocok untuk dirajut. Suri tidak memiliki kerutan dan karenanya
lebih cocok untuk barang tenunan.
 Alpaca dibuat menjadi berbagai produk, mulai dari pakaian yang sangat sederhana dan murah
yang dibuat oleh masyarakat adat hingga produk canggih, industri dan mahal seperti pakaian.
Pembuatan, pembuatan kartu, pemintalan, proses tenun dan finishing alpaka sangat mirip dengan
proses yang digunakan untuk wol.

8
BAB III
PENUTUP
Serat hewani merupakan sumber daya yang berharga bagi industri tekstil. Serat tersebut diperoleh dari
berbagai jenis hewan, termasuk domba, alpaka, dan ulat sutera, serta memiliki sifat unik sehingga
cocok untuk berbagai aplikasi. memiliki sejarah yang panjang dan terus menjadi bagian penting dari
industri tekstil saat ini. Namun, penting untuk mempertimbangkan implikasi etis dari penggunaan serat
hewani dan untuk mengeksplorasi sumber serat alternatif. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
mengembangkan praktik berkelanjutan dan etis untuk industri tekstil. produksi serat hewani. Secara
keseluruhan, serat hewani merupakan bagian penting dari industri tekstil dan penggunaannya harus
diimbangi dengan pertimbangan etika.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Sistematika Makalah


[http://expresitasastra.blogspot.co.id/2013/ll/makalah-pengertian-
jenis-karakteristik-dan-susunan-yang-benar.html]
Anonim.2006. pemanfaatan serat
[http://www.bbt.depperin.go.id]
Universitas Negri Semarang. Tugas Akhir.
Analisis kualitas serat alpaca sebagai bahan baku tekstil.
Gramedia. 2022. Mengenal serat hewan dan jenis-jenis serat lainnya.
[https://www.gramedia.com/literasi/serat/hewan]
Makalah Serat. 2023. Makalah serat hewan
[https://id.scribd]

10

Anda mungkin juga menyukai