Anda di halaman 1dari 19

JENIS BUSANA BEDASARKAN FUNGSI DAN

KESEMPATAN PEMAKAIANNYA

Dosen Pengampu :

Sri Zulfia Novrita,S.Pd.,M.Si

Samuel Martin Pradana, S.ST.,M.Tr.T

Oleh :

Diana Aulia Putri (22075135)

PENGETAHUAN TEKSTIL

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah- Nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas Ilmu Pengetahuan Tekstile ini dengan
baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu pengetahuan tentang itu penting untuk di
pelajari.

Makalah ini saya buat untuk memberikan ringkasan tentang Jenis Busana Berdasarkan Fungsi
dan Pemakaiannya. Mudah- mudahan makalah yang saya buat ini bisa menolong menaikkan
pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Saya menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Zulfia Novrita, S.Pd,
M.Si dan Bapak Samuel Martin Pradana, S.ST.,M.Tr.T selaku Dosen Mata Kuliah Pengetahuan
Tekstile Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan banyak terima kasih

5 Desember 2022

Diana Aulia Putri


DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan masalah

1.3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Busana Berdasarkan Kesempatan

2.2. Perbedaan Busana Pria dan Wanita

2.3. Unsur Desain dalam Pemilihan Bahan Tekstil

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Busana merupakan bagian yang tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Manusia
sudah mengenal fashion dari berabad-abad tahun lalu. Diawali dengan busana sederhana
yang terbuat dari kulit kayu ataupun kulit binatang. Kemudian seiring dengan perkembangan
peradaban manusia, maka cara berpakaian mereka pun semakin berubah menjadi lebih baik.
Busana merupakan kebutuhan primer yang artinya busana merupakan kebutuhan pokok
manusia. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kegiatan dan
aktifitas seseorang semakin banyak sehingga dibutuhkan berbagai jenis busana yang dapat
dipakai sesuai dengan kegiatan tersebut. Pemenuhan kebutuhan akan busana melibatkan
pertimbangan
– pertimbangan lain yang dianggap penting dan perlu penyesuaian, seperti kesempatan, usia,
jenis kelamin serta trend mode yang sedang berkembang.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dan budaya, pakaian juga digunakan sebagai
simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan
jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri
khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan keamanan selama kegiatan berbahaya
seperti hiking dan memasak, dengan memberikan penghalang antara kulit dan lingkungan,
sehingga pada saat ini penggunaan pakaian meningkat pesat.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa saja busana berdasarkan kesempatannya
b. Apa perbedaan busana pria dan wanita

1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui busana berdasarkan kesempatannya
b. Untuk mengetahui perbedaan busana pria dan wanita
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Busana Berdasarkan Kesempatan

Busana adalah segala sesuatu yang dikenakan dari ujung rambut hingga ujung kaki.Berbusana
adalah sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Berbusana tidak perlu mahal,yang terpenting
adalah dapat menjaga tubuh dan juga nyaman sangat dipakai. Yang perludiperhatikan saat
memilih busana adalah berdasarkan kesempatan. Memilih busana berdasarkan kesempatan
sangatlah penting diperhatikan karena itu akan menentukan apakah pakaian kita cocok atau tidak
jika digunakan pada kesempatan itu.

Berbusana menurut kesempatan berarti kita harus menyesuaikan busana yang dipakai dengan
tempat ke mana busana tersebut akan kita kenakan, karena setiap kesempatan menuntut jenis
busana yang berbeda, baik dari segi desain,bahan maupun warna dari busana tersebut.
Kesempatan berbusana dibagi menjadi 3 yaitu: formal, kasual, activewear.

Berikut ini dapat kita lihat pengelompokan busana menurut kesempatan antara lain:

1. Formal

Busana formal adalah busana yang nyaman dikenakan untuk kesempatan formal.

a. Busana Sekolah

Berbusana untuk pergi sekolah perlu memperhatikan tata krama atau tata cara berbusana yang
sopan yang sesuai dengan aturan-aturan berbusana yang ada di sekolah. Prinsip berbusana untuk
kesempatan sekolah, yaitu:

1) Warna seyogianya dipilih warna-warna yang tenang, tidak mencolok, seperti biru, hijau,
merah tua, merah hati, merah bata, jingga.

2) Pemilihan corak juga pilihlah yang tidak ramai, tetapi corak yang tenang yang apabila dilihat
tidak membuat orang menjadi pusing, dapat dipilih corak flora, fauna, geometri, abstrak.
3) Bahan dapat dipilih yang kasar, halus, tidak berkilau, tidak berbulu, dingin bila dipakai,
menyerap keringat, mudah perawatanya.

(Sumber: Liputan6, Grid.ID)

Gambar. Busana Sekolah

b. Busana Pesta
Busana pesta adalah busana yang dipakai untuk menghadiri suatu pesta. Dalam memilih busana
pesta hendaklah dipertimbangkan kapan pesta itu diadakan, apakah pestanya pagi/siang, sore
ataupun malam, karena perbedaan waktu juga mempengaruhi model, bahan dan warna yang akan
ditampilkan. Selain itu juga perlu diperhatikan jenis pestanya, apakah pesta perkawinan, pesta
dansa, pesta perpisahan atau pesta lainnya.
Hal ini juga menuntut kita untuk memakai busana sesuai dengan jenis pesta tersebut. Misalnya
pesta adat, maka busana yang kita pakai adalah busana adat yang telah ditentukan masyarakat
setempat. Jika pestanya bukan pesta adat, kita boleh bebas memilih busana yang dipakai. Bahan
yang digunakan biasanya memiliki keunggulan dari segi visual dan kenyamanan, hindari kain
yang kaku, kusam.
1) Pesta pagi/siang
Prinsip busana untuk kesempatan pesta pagi/siang, yaitu:
a. Untuk kesempatan pesta siang dapat dipilih model yang berpita pakai strook/frilled,
renda, leher tidak terbuka lebar.
b. Aksesoris, sepatu dan tas tidak yang gemerlapan.
c. Bahan yang digunakan tidak mengkilap, ringan, dingin, menyerap keringat, warna cerah
tetapi tidak mencolok/lembut, tidak terlalu tebal, melangsai. Contoh bahan sutra, sifon,
voile.

(beautynesia.id)
Gambar.Busana Pesta Pagi/Siang

2) Pesta Sore
Prinsip busana untuk kesempatan pesta sore, yaitu:
a) Untuk memilih busana pesta sore dapat dipilih model leher yang agak terbuka, model
berpita, strook atau frilled, renda, draperi.
b) Warna bahan atau corak dapat dipilih yang terang sampai mencolok atau gelap dengan
hiasan yang agak menonjol, serta bahan yang lebih baik dari pesta siang.
c) Pemakaian milineris dan aksesoris sama dengan untuk pesta siang.
d) Bahan yang digunakan lebih mengkilap daripada pesta siang, tidak terlalu berat, lebih
tebal daripada pesta siang. Contoh bahan organdi, tula, sutra.

(sumber: www1.pictures.zimbio.com)
Gambar. Busana pesta sore
3) Pesta malam
Prinsip busana untuk kesempatan pesta malam, yaitu:
a) Pemilihan model untuk busana pesta malam lebih bebas dari pada untuk siang hari,
hampir setiap jenis model yang dapat dipilih seperti rok, blus, bebe, tunik dan celana
longgar ataupun busana muslimah, bebe atau rok dan blus dengan stola, bebe dengan
blazer, dan sebagainya. Model busana yang dapat dipilih seperti leher terbuka, blus/bebe
dengan kerah, hiasan pada dada, rok dengan lipit, draperi.
b) Bahan yang digunakan berkualitas tinggi dan warna mencolok, emas atau perak,
mengkilap, melangsai. Contoh bahan tula, lace, velvet, sutra, satin, taffeta, sifon.
c) Aksesoris dan milineris dapat dipilih yang gemerlapan atau warna emas dan perak.

(sumber: modul dasar busana)


Gambar. Busana pesta malam

Busana pesta siang atau malam untuk pria tidak jauh berbeda dari busana kerja apabila
dilihat dari modelnya, kecuali warna dan kualitas bahannya. Untuk malam hari dipilih
warna yang gelap dengan corak prada, seperti untuk kemeja batik. Model yang lainnya
dapat dipilih celana panjang, kemeja lengan panjang dan jas yang dilengkapi dasi dengan
penjepit dasinya dan kancing tangan kemejanya.

c. Busana Kerja
Bekerja bukan kegiatan santai, tetapi akan melakukan pekerjaan- pekerjaan sesuai dengan
tugasnya masing-masing. Prinsip busana untuk kesempatan kerja, yaitu: model praktis,
formal, sportif, warna atau motif tidak mencolok dan sopan untuk kerja, seperti rok tidak
mini, blus lengan pendek atau panjang (tidak you can see), blus dengan leher tidak
terbuka lebar, bebe, blus dan rok tidak ketat, sedangkan untuk pria, kemeja yang dipakai
dimasukkan pada celana panjang, atau memakai safari. Bahan pilihlah sesuai kondisi
iklim/cuaca.

1) Di dalam ruangan
Secara garis besar pekerjaan di dalam ruangan itu banyak memerlukan pikiran atau otak.
a) Ruangan ber-AC
Kain yang cocok digunakan untuk bekerja diruangan ber-AC memiliki tekstur yang halus,
nyaman digunakan, tebal, tidak kusut.
Contoh bahan yang digunakan sutra, wol, drill

(sumber: modul dasar busana)


Gambar. Busana Kerja diruangan ber-AC (pegawai kantor)

b) Ruangan tidak ber-AC


Bahan yang digunakan untuk bekerja diruangan yang tidak ber-AC harus menyerap
keringat, dan memberikan rasa sejuk/dingin, tidak terlalu tebal.

(sumber: w24.indonetwork.co.id)
Gambar. Busana kerja di dalam ruangan tidak ber-AC
(seragam bengekel)

2) Di luar ruangan
Secara garis besar pekerjaan di luar ruangan banyak memerlukan fisik. Bahan busana
yang digunakan harus menyerap keringat, memberikan rasa dingin/sejuk, nyaman, tidak
mudah kusut, ringan, tidak terlalu tebal, kuat.

(sumber: media.viva.co.id)
Gambar. Busana kerja diluar ruangan (seragam pegawai PLN)
2. Kasual
Busana Kasual adalah busana yang nyaman, sportif, dikenakan untuk kesempatan non-formal.
a. Busana di Rumah
Seseorang di rumah dapat melakukan berbagai kegiatan, antara lain kerja, menerima tamu, santai.
Pada prinsipnya busana untuk kesempatan di rumah, yaitu:
1) Model sederhana, praktis. Berbusana dalam kegiatan di rumah tetap harus yang sopan, sesuai
etika berbusana, seperti ketika menerima tamu hendaknya tidak mempergunakan busana untuk
tidur. Juga tidak selayaknya mempergunakan busana yang mewah dengan model yang tidak
praktis sehingga mengganggu kegiatan yang dilakukan.
2) Bahan yang digunakan harus menyerap keringat, menggunakan bahan tekstil yang mudah
perawatannya, mempertimbangkan kenyamanan dalam pemakaian serta umumnya dipakai dalam
jangka waktu yang lama dan berulang-ulang, memberikan rasa dingin pada kulit. Biasanya
berasal dari serat selulosa, semisintetis, serat campuran.

Baju tidur

(sumber: 4.bp.blogspot.com)

b. Busana Rekreasi

Busana rekreasi adalah busana yang dipakai pada waktu rekreasi. Busana rekreasi banyak
jenisnya, hal ini disesuaikan dengan tempat dimana kita melakukan kegiatan rekreasi tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih busana rekreasi diantaranya yaitu:
Pilihlah desain yang praktis dan sesuaikan dengan tempat rekreasi.
1) Rekreasi pantai
Prinsip pemilihan busana untuk kesempatan rekreasi pantai, yaitu:
a) Baju yang digunakan agak longgar dan tipis agar tidak terlalu gerah, model leher yang
agak terbuka agar tidak panas. Sebaiknya jangan memakai rok karena angin pantai pada
umumnya sangat kencang. Jika memakai rok panjang jangan lupa memakai celana
sebagai dalaman/rangkapan.
b) Bahannya ringan, tipis serta warna cerah.
(sumber: degood.info)
Gambar. Busana Reakreasi Pantai

2) Rekreasi gunung
Prinsip pemilihan busana untuk kesempatan rekreasi gunung, yaitu:
a) Baju yang digunakan dari kain yang tebal agar merasa hangat, pilihlah model
yang agak tertutup agar udara dingin dapat diatasi (jaket, syal, kaos tangan, topi
rajut).
b) Bahan tebal, kuat/tidak mudah sobek, kaku, warna gelap. Contoh bahan wol (serat
protein)

(sumber: detikkorea.com)
Gambar. Busana rekreasi gunung

3) Rekreasi taman
Prinsip pemilihan busana untuk kesempatan rekreasi taman, yaitu:
a) Jenis model yang dapat dipergunakan untuk wanita yaitu rok, blus, bebe, celana
panjang, celana rok, topper, sedangkan untuk pria yaitu sporthem, kemeja, celana
panjang atau pendek.
b) Bahan ringan, nyaman, menyerap keringat, warna cerah.
(sumber: sptsmg.files.wordpress.com)

Gambar. Busana rekreasi taman

3. Activewear
Busana activewear adalah busana yang digunakan untuk kegiatan berolahraga dan beraktivitas di
luar.
a. Busana Olahraga
Busana olahraga adalah busana yang dipakai untuk melakukan olahraga. Desain busana olahraga
disesuaikan dengan jenis olahraganya. Setiap cabang olahraga mempunyai jenis busana khusus
dengan model yang berbeda pula.
1) Olahraga air
Renang, dayung, polo air, menyelam. Prinsip busana untuk kesempatan olahraga air, yaitu:
a) Busana didisain dengan model yang melekat dibadan.
b) Bahan yang digunakan untuk olahraga air memiliki elastisitas tinggi, ringan, tidak menyerap
air, berasal dari serat sintetis seperti spandex.
2) Olahraga darat
Basket, bulu tangkis, bola voli, senam, sepak bola, dll. Prinsip busana untuk kesempatan
olahraga darat, yaitu: bahan busana yang digunakan menyerap keringat, nyaman, elastik, tipis,
ringan, dari bahan rajut (spandex, lycra), rayon, parasut. Olahraga karate, taekwondo, pencak
silat menggunakan bahan yang menyerap keringat, tekstur agak tebal (katun). Olahraga senam
menggunakan bahan yang elastik, kuat dan melekat dibadan (spandex).

(sumber: 4.bp.blogspot.com)

Gambar. Busana olahraga senam

(sumber: padangekspres.co.id)

Gambar. Busana olahraga basket

(sumber: 2.bp.blogspot.com)

Gamabar. Busana olahraga sepak bola


(sumber: 1.bp.blogspot.com)

Gambar. Busana olahraga karate

3) Olahraga udara
Paralayang, terjun payung, balon terbang. Prinsip busana untuk olahraga udara, yaitu: bahan yang
digunakan ringan, kuat/tidak mudah sobek, tahan terhadap temperature udara.

(sumber: images.detik.com)

Gambar. Busana olahraga terjun payung

2.2. Perbedaan Busana Pria dan Wanita


Dalam dunia mode, hampir sebagian besar busana diciptakan dalam bentuk dasar yang hampir
sama baik itu model pakaian untuk pria maupun wanita. Sebut saja desain baju seperti kaos,
kemeja dan celana multi fungsi yang dapat dikenakan untuk semua orang. Meski memiliki
bentuk yang sama namun terdapat satu hal yang dapat dijadikan tolok ukur dan pembeda, yaitu
menjahit pakaian. Perbedaan tersebut bukan hanya terletak pada bentuk pola menjahit baju pria,
pola busana wanita atau pola bentuk badan, namun di hal-hal yang mungkin selama ini tidak
pernah kita perhatikan, diantaranya:
Pakaian wanita selalu diobras tiap lembar kain kecuali bagian tengah. Sedangkan semua obras
pada pakaian pria dibuat menyatu, bahkan beberapa tidak diobras namun ditimpa dengan jahit
sarung.

- Semua ujung bagian pakaian wanita seperti leher, lengan, dan bawah baju selalu disum,
sedangkan untuk pakaian pria semuanya dijahit kecuali bagian bawah celana.

- Lubang kancing baju wanita selalu berada disebelah kanan, sedangkan lubang kancing
pakaian pria selalu dibuat disebelah kiri.

2.3. Unsur-unsur desain dalam pemilihan bahan tekstil

1. Warna

Warna suatu bahan tekstil yang diaplikasikan menjadi busana dapat mempengaruhi beberapa hal,
misalnya:
 Tampak lebih indah dan menarik
 Memiliki arti tertentu
 Dapat mempengaruhi suasana hati si pemakai
Berikut 5 hal yang perlu diperhatikan dalam memilih warna bahan:
1. Tren, warna yang sedang digemari biasanya sering muncul pada majalah, televisi, film,
pusat pertokoan, toko-toko busana atau pada peragaan-peragaan busana.
2. Tujuan dan momen, sesuaikan warna busana dengan tujuan dan momen saat pakai,
misalnya:
 Momen belanja di siang hari sebaiknya hindari warna yang mencolok.
 Busana tidur dan busana bayi pilihlah warna soft (lembut).
 Busana pesta malam bisa memilih warna yang mencolok, cerah atau pun gelap.
 Busana saat ke tempat duka disarankan pilih warna tidak mencolok (gelap).
3. Bentuk tubuh, sesuaikan warna busana dengan bentuk tubuh:
 Bentuk tubuhyang tinggi kurus hindarilah busana yang berwarna gelap dan
mencolok
 Bentu tubuhyang gemuk hindarilah busana yang berwarna muda atau putih.
4. Warna kulit dan rambut, sesuaikan warna busana dengan warna kulit dan rambut si
pemakai.
 Orang yang warna kulitnya gelap hindari warna putih karena kulitnya akan
terkesan menjadi lebih gelap.
 Orang yang kulitnya kuning langsat akan kelihatan pucat bila memakai busana
yang berwarna kuning.
5. Umur dan karakter, sesuaikan warna busana dengan umur dan kepribadian (karakter):
 Orang dewasa dan berusia lanjut sebaiknya memilih warna-warna yang
memberikan kesan tenang (bukan warna-warna kontras).
 Remaja & anak umumnya sesuai dengan semangat dan gairahnya mereka akan
memilih busana berwarna cerah atau mencolok.
2. Corak
Corak pada bahan tekstil umumnya adalah corak satu arah dan corak dua arah. Untuk bahan
polos coraknya sama dengan corak dua arah, kecuali bahan-bahan polos yang berkilau seperti
satin dan bahan polos berbulu seperti bludru dan corduroy.
Bahan-bahan yang berkilau dan berbulu dibutuhkan penanganan yang lebih cermat, terutama
ketika akan meletakkan bahan (layout), semua pola harus terletak pada satu arah, ke atas atau ke
bawah saja sehingga dapat dihasilkan motif/corak yang berkesinambungan
3. Jatuhnya Bahan (Drape)
Jatuhnya bahan (drape) akan berdampak pada hasil akhir dan tampilan busananya.
Efek dari jatuhnya bahan dikelompokkan dalam:
 kaku,
 Berat dan berisi
 lembut,
 melangsai, dan
 ringan/melayang

 Kaku, bahan ketika dibentang jatuhnya langsung dan tidak bergerak, seperti bahan yang
dikanji. Contoh: drill, twill, kanvas, dan lain-lain.
 Berat berisi, bahan jika digantung jatuhnya lurus dan berat. Contoh: kain gabardine.
 Lembut (Soft) ,ketika bahan diremas terasa lembut di tangan. Contoh: kain sutera.
 Melangsai, bahan jika digantung lembut tetapi berat. Contoh: kain satin.
 Ringan/melayang, bahan jika digantung lembut, ringan dan melayang. Contoh: kain sifon.
4. Tekstur Bahan
Tekstur atau sifat permukaan bahan dapat diidentifikasi dengan visual atau dengan memegang
(handling) permukaan kain.
Dengan identifikasi visual dan handling maka:
1. Apabila bahan digantung (hang): langsai, kaku, ringan melayang atau berat.
2. Penampakannya (appeareance): berkilau, kusam/buram, atau tembus pandang.
3. Dengan handling (feel): halus, kasar, gemerisik, lembut, licin, atau berbulu.
Untuk membedakan jenis bahan yang satu dengan yang lain bisa diketahui dari salah satu cirinya
yang paling menonjol, misalnya:
 Bahan beludru, sifat yang menonjol adalah berbulu
 Bahan lame, sifat yang menonjol adalah berkilau, tipis, dan gemerisik
 Bahan tule, sifat yang menonjol adalah tembus pandang
5.Kegunaan
Pemilihan bahan tekstil berdasarkan kegunaannya, contohnya bahan tekstil untuk pakaian,
pelengkap busana, atau lenan rumah tangga.
Pakaian, semua yang dipakai untuk menutupi bagian tubuh atas dan tubuh bawah (terdiri dari rok,
blus, celana, kemeja, dll.)
Pelengkap busana, semua yang dipakai mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki kecuali
pakaian (topi, tas, sepatu, asesoris dll.)
Lenan rumah tangga, semua alat atau perangkat rumah tangga yang terbuat dari kain (gordyn,
selimut, taplak meja, dll.)
6.Karakteristik Penanganan
Pemilihan bahan tekstil berdasarkan karakteristik penanganan antara lain: saat pengerjaan, saat
pakai, cuci, dan setrika.
Waktu pengerjaan, karakteristik bahan pada waktu pengerjaan apakah bahan itu licin, mudah
bertiras atau bergulung (triko).
Waktu pakai, karakteristik bahan waktu dipakai apakah bahan cepat kusut, mudah kena noda atau
keringat, mudah terbakar.
Waktu cuci, karakteristik bahan waktu dicuci apakah luntur, mudah berubah bentuk, apakah
bahan itu susut, apakah bahan itu menjadi lemas setelah dicuci.
Waktu setrika, karakteristik bahan waktu disetrika dilihat dari asal bahan apakah bahan itu perlu
disetrika dengan suhu sedang atau panas, harus dipres atau harus pakai kain pelapis.
BAB II
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Pada dasarnya busana adalah pilihan masing-masing individu. Namun seringkali selera
berbusana ini dipengaruhi oleh orang atau kelompok lain yang akhirnya menjadi sebuan tren
dalam berbusana. Busana adalah salah satu sarana mengekspresikan diri. Terserah pemakainya
bagaimana ia berbusana. Namun hal ini terkadang menimbulkan sebuah konflik kecil ketika
seseorang tersebut berada dalam sebuah kelompok. Karena itulah terkadang sebagian besar orang
menggunakan pakaian tertentu agar mereka menjadi diterima dalam suatu kelompok atau
menggambarkan bahwa pakaiannya dia memiliki identitas dari suatu kelompok tertentu.
Diawali dengan busana sederhana yang terbuat dari kulit kayu ataupun kulit binatang.
Kemudian seiring dengan perkembangan peradaban manusia, maka cara berpakaian mereka pun
semakin berubah menjadi lebih baik. Busana merupakan kebutuhan primer yang artinya busana
merupakan kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, kegiatan dan aktifitas seseorang semakin banyak sehingga dibutuhkan berbagai jenis
busana yang dapat dipakai sesuai dengan kegiatan tersebut. Pemenuhan kebutuhan akan busana
melibatkan pertimbangan – pertimbangan lain yang dianggap penting dan perlu penyesuaian,
seperti kesempatan, usia, jenis kelamin serta trend mode yang sedang berkembang.

Anda mungkin juga menyukai