Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

BUSANA PESTA MALAM MODEL STRAPLESS


Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
AdiBusana
Dosen pengampu:
Dra. Pipin Tresna P, M.Si.
Asri Andarini Nurlita, S.Pd, MP.d

Disusun oleh:
Nur Ilmi Shobriyah 1802313

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA


DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Dalam laporan ini akan membahas menegenai pembuatan busana model


Strapless untuk kesempatan busana pesta malam berdasarkan model yang telah
dipilih. Model Strapless merupakan busana pas badan atau Body Fit. Isi dari
laporan ini terdapat pengertian Busana pesta, pengertian busana pesta malam,
pengertian model Strapless, bahan untuk pembuatan busana pesta malam modle
strapless, ukuran yang diperlukan, pembuatan pola hingga produk hasil
pembuatan Busana pesta malam.

Pembuataan laporan praktikum celana dalam ini untuk memenuhi tugas


mata kuliah AdiBusana dengan judul “Busana Pesta Malam Model Strapless”

Saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
laporanini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada laporan ini saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
KAJIAN TEORI..............................................................................................................3
A. Pengertian Busana Pesta Malam.........................................................................3
B. Karakteristik Busana Pesta.................................................................................3
C. Pengertian Busana Model Strapless....................................................................4
D. Bahan untuk membuat model strapless..............................................................6
E. Ukuran Yang Diperlukan..................................................................................10
BAB III...........................................................................................................................12
PEMBAHASAN.............................................................................................................12
A. Busana Pesta Malam..........................................................................................12
B. Desain Busana Pesta...........................................................................................15
C. Tahapan pembuatan pola..................................................................................16
D. Rancangan Bahan..............................................................................................19
E. Rancangan Harga...............................................................................................20
F. Langkah Kerja Pembuatan Strapless...............................................................22
BAB IV............................................................................................................................27
HASIL PRODUK...........................................................................................................27
BAB IV............................................................................................................................29
PENUTUP.......................................................................................................................29
A. Kesimpulan.....................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................30

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strapless adalah busana yang memiliki model terbuka pada bagian atas
yang menampilkan bagian bahu tubuh pemakai. Busana model strapless harus
tepat, serta harus senantiasa dilakukan pemeriksaan, agar busana yang dihasilkan
benar-benar pas di badan.

Desain busana pesta model straples dan model camisol pada awalnya
diciptakan untuk membuat gaun harian, busana malam, buster pisahan, kostum
panggung dan pakaian dansa. Tipe busana model ini, biasanya memerlukan suatu
‘penyangga bawah’ (under support) yang maksudnya adalah untuk menyangga
supaya bagian atas desain (kain utama/fashion fabric) tetap pada tempatnya pada
saat busana dikenakan.

Penyangga yang merupakan konstruksi bagian bawah, bisa


sebagian saja (minimal) atau bisa juga sampai keseluruhannya (seolah-olah
pakaian
kedua). Banyak sedikitnya penyangga tergantung pada : desain gaun yang
diciptakan, berat ringannya kain, dan lipitan-lipitan, kerutan-kerutan serta jumlah
pemasangan hiasan seperti hiasan manik-manik, (beads), payet (seguins) dan
lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian busana pesta malam?


2. Apa saja karakteristik busana pesta?
3. Apa pengertian strapless?
4. Apa saja bahan yang di perlukan untuk pembuatan model
strapless?

1
5. Apa saja ukuran yang diperlukan dalam pembuataan busana
strapless?
6. Apa saja bahan yang garniture pada busana pesta malam strapless?
7. Apa saja desain model strapless busana pesta malam?
8. Bagaimana langkah pembuatan busana pesta malam model
strapless?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian busana pesta malam.


2. Mengetahui karakteristik busana pesta.
3. Mengetahui pengertian busana model strapless.
4. Menegtahui bahan yang diperlukan dalam pembuatan model
strapless.
5. Mengetahui ukuran yang diperlukan dalam pembuatan model
strapless.
6. Mengetahui bahan yang garniture pada busana pesta malam
strapless.
7. Mengetahui desain model strapless busana pesta malam.
8. Mengetahui langkah pembuatan busana model strapless.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Busana Pesta Malam

Busana adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau
tidak dijahit yang dipakai atau disampirkan untuk penutup tubuh sesorang.(Arifah
A. Riyanto 2003:2).
Busana pesta adalah busana yang digunakan pada kesempatan pesta,
dimana busana tersebut dibagi menurut waktunya yaitu pagi, siang, malam (Prapti
Karomah dan Sicilia S, 1998:8-9). Menurut Sri Widarwati (1993:70) busana pesta
adalah busana yang dibuat dari bahan yang bagus dan hiasan yang menarik
sehingga kelihatan istimewa.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan busana pesta adalah busana
yang dikenakan untuk kesempatan pesta dan dibuat lebih istimewa dari busana
lainnya, baik dalam hal bahan, desain, hiasan, maupun teknik jahitannya.
Busana pesta sore adalah busana yang dikenakan pada kesempatan sore
menjelang malam. Pemilihan bahan sebaiknya bertekstur agak lembut dengan
warna bahan yang cerah atau warna yang agak gelap dengan hiasan agak
menonjol. Untuk model leher agak terbuka, model perpita, strook atau frilled,
renda, draperi.

B. Karakteristik Busana Pesta

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat busana pesta adalah sebagai
berikut:

1. Siluet Busana Pesta Siluet busana pesta adalah struktur pada desain busana
yang mutlak harus dibuat dalam suatu desain. Menurut Sri Widarwati
1993: 6 siluet adalah garis luar atau bayang-bayang dari suatu objek, pada
desain busana garis luar ini berupa siluet S, A, H, I, Y, X, L dan siluet
bustle.

3
2. Bahan busana pesta yang digunakan pada umumya adalah bahan yang
berkilau, bahan yang tembus terang, melangsai, mewah dan mahal setelah
dibuat.
3. Warna Bahan Busana Pesta Warna yang digunakan untuk busana pesta
pagi pemilihan warnanya sebaiknya dipilih warna yang lembut tidak
terlalu gelap. Untuk busana pesta sore menggunakan warna bahan yang
cerah atau warna yang agak gelap dan tidak mencolok. Sedangkan untuk
busana pesta malam, warna yang digunakan lebih mencolok.
4. Tekstur Bahan yang biasa digunakan untuk bahan busana pesta antara lain
halus, mengkilap, lembut, tipis dan tembus terang. Tekstur bahan tekstil
atau kain dapat mempengaruhi suatu model.

C. Pengertian Busana Model Strapless

Strapless Dress secara harfiah dapat difenisikan sebagai gaun yang


didesain tanpa mengguna kan tali penggantung bahu yang menahan gaun tidak
melorong. Busana strapless yaitu busana terbuka yang menampilkan bagian atas
dada dan bahu pemakai tanpa tali penahan. Agar tidak malfungsi, maka Strapless
Dress selalu di desain dengan ukuran pasbody, ngepas atau dikenal sebagai
Bodycontur Dress atau Bodycon Dress.

Strapless Dress dapat dikenakan untuk acara resmi maupun acara casual
tergantung model Strapless dress itu sendiri dan juga bahan yang digunakan,
namun pada umunya busana strapless berbahan Katun dengan potongan simple
cocok dikenakan pada siang hari, sedangkan untuk malam hari, Strapless dres
berbahan sutra dan bludru jauh lebih nyaman dikenakan,

Strapless dapat memberikan kesan yang sedikit berbahaya kepada pemakai,


karena di desain tanpa tali maka harus dikenakan dengan hati-hati, jika tidak maka
ada kemungkinan strapless dress yang digunakan akan lebih mudah melorot.
Mosel strapless ini biasanya menonjolkan bagian dada dan bahu pemakai
sehingga akan memberikan aura seksi dan berani pada si pemakai busana
strapless.

4
1. Fondasi Strapless
Ada tiga macam fondasi yang umum digunakan dalam pembuatan busana
model strapless yaitu :

a) Princess bodice, yaitu bagian badan atas sampai pinggang bergaris


kontur atau lekuk dari atas dada ke bawah
b) Princess torso, yaitu bagian badan atas sampai panggul bergaris kontur
atau lekuk dari atas dada ke bawah dan garis tengah di antaranya.
c) Bra top empire, yaitu antara bra, bergaris empire khusus untuk dasar
pembuatan bra dan long torso, bra atau buster.

Fondasi busana model strapless, adalah dasar untuk pengembangan


bagian-bagian konstruksi dan penyangga bagian bawah suatu desain. Penyangga
diperlukan untuk mengukuhkan atasan busana model strapless.

2. Karakteristik Model Strapless


a) Busana pas badan (bodyfit)
Busana model strapless memiliki model yang pas dibadan dengan
potongan samapai pinggang dan bagian atas terbuka. Busana strapless
dibuat pas badan agar busana tersebut tidak melorot saat dipakai.
Busana strapless dapat digunakan untuk acara formal maupun casual.
b) Menggunakan boning untuk menonpang busana
Busana strapless menggunakan boning guna untuk membentuk
garis body princes serta untuk menopang busana agar tidak melorot
dan nmpak bagus saat digunakan.
c) Menampilkan bagian bahu hingga dada

5
Busana strapless biasanya memiliki model yang terbuka pada bagian
atas yang menampilkan bahu dan dada pemakai yang dapay
memberikan ksan berani dan seksi pada pemakai nya.
d) Menggunakan bust padding (cup bra)

Biasanya menggunakan bust pandding atau cup bra untuk


membentuk busana nya tersebut serta sebagai tempat payudara
pemakai.

D. Bahan untuk membuat model strapless

1) Kain Utama
a. Kain Satin Duchesse atau Bridal

(sumber gambar: nurulkhasanah22.wordpress.com)


Jenis satin duchesse atau duchess adalah salah satu jenis bahan yang
sering digunakan sebagai dasar membuat baju pengantin satin atau dress mewah.
kain ini sering disebut dengan kain bridal atau kain tafeta. Bahan kain ini
memiliki karakteristik yang kaku, agar berat, dan mengkilat. Menurut sebagian
orang, harga kain ini tergolong cukup mahal untuk yang kualitas premium.

6
b. Kain taffeta

(sumber gambar : www. Google.com)


Taffeta merupakan sebuah kain tenun yang kaku, lembut dan tipis.
Meskipun awalnya terbuat dari sutra, kain ini bisa dibuat dengan serat sintetis
seperti rayon, nilon, asetat, atau polyester. Taffeta yang terbuat dari serat sintetis
lebih popular. Bahan ini sering digunakan dalam gaun pengantin, gaun pesta, dan
dekorasi interior sebagai tirai atau pelapis dinding.

Jenis taffeta yang sangat tipis dan kaku dikenal dengan sebutan paper
taffeta. Karena ciri khasnya yang kaku, kain ini menghasilkan suara gemerisik
ketika digesek.

c. Satin Roberto cavali

(sumber gambar: nurulkhasanah22.wordpress.com)


Bahan satin jenis roberto cavali merupakan kombinasi dari dua bahan
yaitu satin silk dan double hycon.  Jenis ini sangat cocok untuk bahan pembuat
pasmina ataupun kebaya modern.

7
Karakteristik dari bahan satin roberto cavali ini yaitu kainnya jatuh, tebal,
serat bahannya halus bahannya adem atau tidak panas, serta tidak terlalu
mengkilap. Selain pasmina dan kebaya modern, jenis roberto cavali sering
digunakan sebagai bahan dasar baju tidur dan busana pesta. Jenis roberto
cavali tergolong cukup mahal di kelasnya.

2) Boning

( boning kawat dan boning plastik )


Boning adalah suatu bongkah kerangka ringan yang diletakkan untuk
menopang busana. Jenisnya bervariasi, mulai dari yang kuat, berbilur atau
jaringan
plastik yang dinamakan rigiline sampai yang terbuat dari jalinan kumparan kawat
yang bersifat lentur.

Ada dua macam tipe boning yang banyak ditemui, yaitu yang
terbuat dari jalinan plastik dan jalinan kawat. Kedua jenis boning tersebut ada
yang
sudah terbungkus selongsong atau telanjang tanpa bungkus. Untuk kedua jenis
boning ini masih diperlukan bahan pembantu lain yang biasanya dari bisban atau
veterban dengan lebar 1 cm.

3) Bust Padding

8
Bust pandding di gunakan sebagai penyangga buah dada yang di simpan di
dalam antara bahan utama dan furing. Busa ini memiliki ketebalan yang berbeda
dalam membuat busana strapless lebih baik menggunakan bust pandding yang
berbentu lingkaran agar busana strapless terhlihat lebih membentuk.

4) Pelapis
a. Interfacing (pelapis dalam)

Dalam membuat model strapless ini menggunakan bahan pelapis yang


lebih kokoh dari lapisan bawah yang dipergunakan untuk menguatkan dan
memelihra bentuk pakaian. Contoh Bahan : Cufner (Gula/Pasir):

Cufner (Gula/Pasir)
Ciri dan Kegunaan :
Bahan mempunyai daya elastisitas tinggi baik yang bertekstur lembut maupun
kasar. Bahan memiliki ketebalan sedang sampai tebal. Bahan berperekat.
b. Bahan pelapis furing

9
Furing digunakan untuk menutupi busana bagian dalamnya. Adapun ciri
bahan pelapis (furing) adalah lembut Bahan pelapis furing (lining). Furing adalah
bahan pelapis yang memberikan penyelesaian rapi, rasa nyaman, kehangatan,
kehalusan terhadap kulit. Biasanya disebut bahan pelapis terakhir (furing) karena
merupakan penyelesaian terakhir pada pembuatan, licin, tipis, ringan dan
higrokopis sehingga memberikan rasa sejuk saat dikenakan. Contoh: satin, katun,
rayon, Nilon. Salah satunya kain furing yang digunakan dalam membuat busana
strapless yaitu:
Kain Ero

Kain Ero atau holoe merupakan jenis kain yang kerap digunakan. Selain
memiliki harga yang terjangkau, ternyata kain ini juga tidak begitu tipis.

Kain Ero memiliki karakteristik lembut, sedikit berbulu. Selain itu, ada
juga yang mudah menyerap keringat, sehingga menjadi salah satu alasan kain ini
digunakan sebagai kain furing. Terkait dengan jenis warnanya, kain ero memiliki
banyak pilihan warna. Terkait dengan lebar bidangnya, kain ero ini memiliki lebar
115 cm.

E. Ukuran Yang Diperlukan

Dalam pembuatan busana eksklusif model strapless dan busana model


camisole dan model thank top, atau juga model lain yang pas di badan, diperlukan
ukuran yang tepat, serta harus senantiasa dilakukan pemeriksaan, agar busana
yang dihasilkan benar-benar pas di badan. Dalam mengambil ukuran badan untuk
pembuatan busana pesta model pas di badan, orang yang hendak diambil
ukurannya hanya memakai pakaian dalam. Ukuran yang diperlukan yaitu :

10
a) Bust (lingkar dada), diukur sekeliling bagian terpenuh dari bust, lurus
melintang ke belakang.
b) High bust (lingkar dada atas), diukur langsung dari bawah ketiak, lurus
melintang ke belakang dan di atas bust
c) Waist (lingkar pinggang), talikan sepotong karet elastik di sekitar
pinggang, biarkan menyesuaikan letaknya secara normal. Ukurkan di atas
karet elastic melintang lurus di sekeliling pinggang dan biarkan karet
elastik pada tempatnya dulu untuk ukuran berikutnya.
d) Hip (lingkar panggul), diukur di sekeliling bagian terpenuh dari hip dan
biasanya 18 – 21 cm di bawah pinggang.
e) Back waist length diukur dari dasr tulang leher belakang (panjang
punggung) yang menonjol ke pinggang normal.

11
BAB III

PEMBAHASAN

A. Busana Pesta Malam


1) Karakteristik Busana Pesta Malam
a. Model

Busana model strapless yang dibuat memiliki model bodyfit dengan siluet
I namun pada bagian bawahnya melebar dan bagian belakang diberi trail pada
busana agar terkesan anggun. Pada bagian trail belakang busana tidak terlalu
panjang karena akan ditambahkan dengan cape pada busana.

b. Bahan dan warna busana

(Kain Sugar Candy, Kain Satin Roberto Cavali, Tille Hijau)

12
Bahan yang digunakan yaitu bahan satin Roberto cavali untuk bahan dasar
utama busana yang memiliki karakteristik kainnya jatuh, tebal, serat bahannya
halus bahannya adem atau tidak panas, serta tidak terlalu mengkilap.

Sugar crush candy pada gambar pertama yaitu sejenid tille yang ditambah
dengan hiasan berupa glitter yang akan memberikan kesan glamor dan mewah
pada busana. Kelemahan dari kain ini mudah rontok gliter dan tidak tahan panas
jika terkena setrika akan mudah rontok gliter yang menempel pada tille tersebut.
Bahan ini akan saya gunakan pada lapisan luar setelah bahan utama sebagai
hiasan dan corak pada busana. Kain tille hijau akan saya gunakan untuk cape
busana untuk memeberikan kesan mewah adan agung pada busana yang akan
dibuat.

c. Corak bahan

Memiliki corak motif memanjat dengan siluet garis pada motif kain sugar
candy. Motif memanjat keatas dapat memeberikan kesan tinggi dan disesuaikan
dengan tema desain yang diangkat dalam pembuatan busana pesta malam.

d. Garniture busana

13
Garniture yang akan dipakai ada payet mute pasir bulat berwarna hijau, payet
mute batang pasir warna yang sama dan payet mute warna gold untuk sentuhan
agar lebih terang. Selain mute ada payet Swarovski berwarna hijau emerland ada
payet piring, payet mute batang yang gold dan mutiara ceko warna hijau.

e. Aksesoris dan Milineris

Aksesoris yang dipakai pada busana memakai hiasan kepala berupa hair pin
pearl. Milineris yang digunakan yaitu tas clutch berwarna gold yang dipadu
padankan dengan busana agar tas terlihat menyatu dengan busana sehingga clutch
akan terlihat serasi. Alas kaki yang dipakai berupa high heels yang berwarna black
untuk menampilkan kesan seksi dengan model terbuka.

2) Pemahaman Model Busana Pesta


Busana pesta malam adalah busana yang dikenakan pada kesempatan pesta
malam. Pemilihan bahan sebaiknya bertekstur agak lembut dengan warna bahan
yang cerah atau warna yang agak gelap dengan hiasan agak menonjol. Untuk
model leher agak terbuka, model perpita, strook atau frilled, renda, draperi.
Model yang saya pilih yaitu model strapless dengan ciri khas busana
model terbuka pada bagian atas dengan garis leher model strapless sweetheart.
Busana strapless memiliki model pas badan yang panjangnya sampai garis
pinggang.
Busana yang saya buat memiliki model fit body dengan rok model duyung
yang melebar pada bagian bawah dan memiliki trail atau ekor pada bagian
belakang busana. Ditambahkan cape sebagai pelengkap busana. Pada bagian kerah

14
terdapat payet yang disusun berdasarkan pola yang telah dibuat dengan warna
yang ditampilkan warna hijau toska, hijau botol dan warna gold. Warna untuk
cape busana memiliki warna hijau botol semu muda. Adanya penambahan cape
untuk memberikan kesan mewah pada busana dan untuk menyamarkan pada
bagian dada yang terbuka.
B. Desain Busana Pesta

(Desain 1) (Desain 2)

15
C. Tahapan pembuatan pola
1) Pola Dasar Meyneke Skala (1/6)
Desain 3 (MasterPiece)

16
Ukuran:

Lingkar badan : 88 cm Tinggi dada : 17 cm

Ukuran pemeriksa : 39/37 cm Panjang sisi :16 cm

Lebar muka : 32 cm Lingkar leher : 38 cm

Lingkar pinggang : 68 cm Panjang bahu : 12 cm

Tinggi puncak : 13 cm Panjang punggung :37 cm

Panjang muka : 32 cm Lebar punggung : 34 cm

17
1)
Bagian belakang:
A-C = panjang punggung = 37 cm
A-D = ¼ LIBA-2, lalu buat garis tegak lurus dari D Keatas sejajar dengan A-C = 20 cm
D-E = A-F yaitu panjang sisi =16 cm
C-C1 = ¼ x (C-F)-1 lalu dari C1 Tarik garis ke kiri dan ukur dari C1-C2 = lebar
punggung= 34 cm
C-C3 = 1/6 lingkar leher lalu dari C3 naik 1 cm menjadi titik G
G-G1 = panjang bahu +2 cm = 14 cm
F-F1 = C1-C2 hubungkan F1-C2 buat garis kerung lengan bagian belakang = G1-E
A-A1 = 1/10 LIPI-2 cm = 4,8 cm
Kup bawah panjangnya 10 cm, F-F1.
G1- C5 = ½ panjang bahu +1 cm, panjang kup 12 cm.

Bagian Muka:
Buat garis tegak lurus dari B ke atas lalu ukur dari B-H = panjang muka.
H – I = 1/6 lingkar leher + 2 !/2 cm = 8,8 cm, lalu buat segi 4 dari B – I dari I ke
L dan dari L ke D, Lalu dari I – J = 1/6 lingkar leher + ½ cm lalu buat
kerung leher muka, = 6,8 cm
L – M 1/3 panjang bahu + 1 cm lalu tarik garis tegak lurus dari M ke
kiri dari J buat garis sepanjang bahu sampai mendapatkan N = 5 cm
panjangkan sampai ke luar 0,7 cm dari garis D – L titik ini disebut O,
J – K = ½ panjang bahu - 1cm, O – O1 = ½ panjang bahu + 1 cm.= 20 cm
B – B1 = 1/10 lingkar pinggang + 1 cm hubungkan K1 dan B1, B1 – R =
tinggi dada,= 7,8 cm
H – P = 4 cm lalu buat garis tegak lurus ke kanan,
P1 – Q ¼ lebar muka lalu buat kerung lengan dari O ke Q lalu ke E, = 8 cm
S – S1 = ¼ lingkar pinggang + 2 cm di kurangi B – B1 lalu hubungkan = 10,5 cm – B-B1
S1 dan R yang telah diturunkan 2 cm menjadi kup bawah.

18
2) Pola dasar rok skala (1/6)

Ukuran yang diperlukan :

Lingkar Pinggang : 68 cm
Lingkar Panggul : 90 cm
Tinggi panggul : 20 cm
Panjang rok : 110 cm

19
3) Pola Pengembangan Dress Strapless

20
D. Rancangan Bahan

21
E. Rancangan Harga

1) Rancangan harga

RANCANGAN HARGA BUSANA ETNIK


Bahan Utama : Kain Satin Roberto Cavali Dan Kain Sugar Candey
Lebar Bahan : 150 Cm
Kain Yang Diperlukan (Kain Satin Roberto Cavali) : 250 Cm
Kain Yang Diperlukan (Kain Sugar Candy) : 250 Cm
Kain Yang Diperlukan (Tille Polos Hijau) : 500 Cm
JUMLAH
NO. NAMA BARANG BANYAKNYA HARGA (Rp)
(Rp)
1. Kain Satin Roberto 2,5 m Rp. 35.000/meter Rp. 87.500
Cavali
2. Kain Sugar Candy 2,5 m Rp. 80.000/meter Rp. 200.000
3. Tille Polos Hijau 5m Rp. 20.000/meter Rp. 100.000
4. Furring (arrow) 2m Rp.15.000/meter Rp. 30.000
5. Restleting jepang 1 pcs Rp. 4.000/pcs Rp. 4.000
6. Kain strapleks 0.5 m Rp. 15.000/ meter Rp. 7.500
7. Mute pasir gold dan 1 ons Rp. 54.000/ons Rp. 25.000
hijau
8. Swaroski hijau 20 biji Rp. 15.000 Rp. 15.000
9. Mutiara ceko 3 rtg Rp. 7.500 Rp. 22.500
10. Benang 2 buah Rp. 3.000/bh Rp. 3.000
11. Obras Rok dan furing Rp. 5.000 Rp. 5.000
12. Kertas coklat 3 lembar Rp. 2.000/lmbr Rp. 6.000
JUMLAH KESELURUHAN = Rp. 505.500

22
1) Penentuan harga jual
No. Keterangan Harga
1 Biaya penyusutan bahan Rp.21.250
2 Biaya transfortasi Rp. 8.500
3 Pajak Rp. 8.500
4 Biaya lain-lain Rp. 8.500
5 Biaya penyusutan Rp. 8.500
6 Biaya listrik Rp. 16.190
7 Biaya langsung Rp. 200.000+ Rp.70.000+
Rp.8.500 + Rp. 8.500 + Rp.
8.500 + Rp. 8.500 = Rp.
304.000

Harga pokok = harga bahan baku+harga bahan


tambahan+biaya langsung+biaya listrik
Harga pokok = Rp.425.000+ Rp.80.500 + Rp.304.000 + Rp.16.190
= Rp. 825.690
Harga jual = harga pokok+keuntungan 20%
Harga jual = Rp. 825.690 + Rp.165.138 = Rp. 990.828

F. Langkah Kerja Pembuatan Strapless

1. Letakan pola diatas kain utama dan kain furing kemudian di gunting sesuai
pola strapless yang akan dibuat.

23
2. Beri tanda pola sebenarnya mengunakan benang di jelujur dan gunting
interfacing kain strapleks

3. Setrika bahan utama dengan kain interfacing supaya lebih kaku kain untuk
busana strapless.

4. Setelah disetrika kemudian satukan perbagian sesuai nomer kode dan jika
ingin menggunakan kain brukat satukan terlebih dahulu dengan bahan
utama dan jahit per bagian.

5. Setelah beres di jahit, pemasangan boning pada busana yaitu 2 buah


bagian depan dan 2 buah bagian belakang.

24
6. Pemasangan boning dengan cara kedua bagian kampug di tipiskan dengan
gunting baru di jahit 0,7 cm.

7. Ujung bagian atas di kunci kemudian masukan boning ke dalam sesuai


busana nya dan bagian ujung boning di tumpulkan. Kemudian ujung
bawah di kunci jahitannya

8. Seperti ini hasilnya, kemudian jahit furing per bagian dan jahit baik
ketemu baik pada bagian atas.

25
9. Setelah di jahit bagian atas, kemudian tipiskan dengan di gunting tipis di
kampuhnya.

10. Pemasangan cup bra pada di bagian dalam nya di beri tanda terlebih
dahulu dan pemasangan dengan menggunakan jahitan tangan.

11. setelah selesai pemasangan, jahit antara kampuh dan furing.

12. Cubit bagian sisi dan depan busana strapless dengan stik som tangan.

13. Setelah bagian atas selesai, jahit bagian bawah rok, sambungkan sisinya.

26
14. Sambungkan bahan utama dengan bagian atas dan bawah rok dan dijahit.
Jahit juga bagian furing.

15. Jahit bagian sisi bahan sugar candy dengan penyelesaian kampuh balik
palsu.
16. Setelah selesai penyelesaian tutup Tarik busana, saya menggunakan 2
penyelesaian yaitu pemasangan restleting dan tali sangkelit.

17. Selesaikan bagian restleting dengan ditutup furing bagian dalam.

27
18. Setelah menyelesaikan bagian restleting kemudian selesaikan bagian
bawah rok dengan kelim som dalam. Untuk bahan tille sugar dibiarkan
tanpa penyelesaian.
19. Membuat cape busana, cetak pola kerah china ke bahan utama warna
hitam.
20. Jahit sesuai garis pola, kemudian gunting tipis pada bagian kampuh dalam
menggunakan gunting.

21. Hiasi dengan payet pada kerah shanghai pada permukaan depan sesuai
pola motif dibuat.
22. Gunting sesuai pola dan sambungkan kain tile hijau untuk cape dan
penyelesaian sambungan dengan cara kampuh balik palsu.

23. Setelah memasang payet pada kerah kemudian jahit dengan tille polos
warna hijau.
24. Selesaikan bagian dalam kerah dengan di som selusup pada kerah.
25. Pasangi garniture bulu orchid pada tile dan tambahkan hiasan yang
diperlukan, dengan cara di jahit menggunakan tangan.

28
BAB IV

HASIL PRODUK

29
30
31
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
busana pesta adalah busana yang dibuat dari bahan yang bagus dan hiasan
yang menarik sehingga kelihatan istimewa. Busana yang digunakan pada
kesempatan pesta, dimana busana tersebut dibagi menurut waktunya yaitu pagi,
siang, malam. Busana pesta malam adalah busana yang dikenakan pada
kesempatan malam. Pemilihan bahan sebaiknya bertekstur agak lembut dengan
warna bahan yang cerah atau warna yang agak gelap dengan hiasan agak
menonjol. Untuk model leher agak terbuka, model perpita, strook atau frilled,
renda, draperi.
Strapless adalah busana yang memiliki model terbuka pada bagian atas
yang menampilkan bagian bahu tubuh pemakai. Busana model strapless harus
tepat, serta harus senantiasa dilakukan pemeriksaan, agar busana yang dihasilkan
benar-benar pas di badan.
Model yang saya pilih yaitu model strapless dengan ciri khas busana
model terbuka pada bagian atas dengan garis leher model strapless sweetheart.
Busana strapless memiliki model pas badan yang panjangnya sampai garis
pinggang. Model busana pesta sya memiliki siluet I berbentuk rok duyung pada
bagian bawahnya melebar dan bagian belakang diberi trail pada busana agar
terkesan anggun. Pada bagian trail belakang busana tidak terlalu panjang karena
akan ditambahkan dengan cape pada busana.
Garniture yang saya pilih menggunakan payet untuk bagian cape leher
dengan warna yang senada dengan warna tile cape/ jubah nya.motif yang
diterapkan yaitu motif menyebar dan bunga pada bagian kerah shanghai.

32
DAFTAR PUSTAKA

Dra. Arifah A. Riyanto., M.Pd. (2003). Teori Busana, Bandung : YAPEMDO.

Maeliah, Mally dan Tresna, Pipin. (2020). Inovasi Busana Etnik, Bandung:
Gapura Press

Bintang. 2019. Karakteristik kain satin. [online] dikutip pada tanggal 11


Desember
2020 dari aminama.com: https://aminama.com/jenis-bahan-kain-
satin/#:~:text=Karakteristik%20Kain%20Satin,-sumber%20gambar%3A%
20olympics30&text=Memiliki%20tekstur%20permukaan%20yang
%20terkesan,Bahannya%20cukup%20adem

Eny, M. 2013. Furing dan bahan pelapis. [online] dikutip pada tanggal 11
Desember
2020 dari garmen studio :http://garmenstudionline
.blogspot.com/2013/01/fusing-dan-bahan-pelapis.html

Navita. 2015. Busana eksklusif pas badan. [online] dikutip pada tanggal 11
Desember 2020 dari blogspot: http://kursusjahityogya.
blogspot.com/2015/03/busana-.html

Zargon. 2018. Sejarah dan pengertian strapless dress yang anggun dan seksi. .
[online] dikutip pada tanggal 11 Desember 2020 dari blogspot.com:
https://dzargon.com/kenali-sejarah-dan-pengertian-strapless-dress-yang-
seksi-dan-anggun

33

Anda mungkin juga menyukai