Anda di halaman 1dari 7

Pantalon

1. Model Pantalon

Pantalon adalah busana bagian bawah yang berbentuk selubung atau pipa secara terpisah

untuk kaki kiri dan kaki kanan, yang umumnya dipakai dengan cara memasukkan melalui kaki

bagian bawah dan dengan adanya belahan gulbi pada bagian tengah muka. Pantalon mempunyai

jahitan-jahitan pada tengah depan dan tengah belakangnya, dan letak sambungan dua kaki pada

bagian busana itu disebut crotch (lingkar pesak). Panjang dari pesak ke garis pinggang

dinamakan rise (tinggi duduk). Jahitan dalam dari pesak ke keliman bawah disebut inseam, dan

dipergunakan untuk mengukur panjang celana. Pada pantaloon juga terdapat crease yaitu lipatan

setrika, didepan pipa pantalon harus lurus, membelah tempurung lutut dan jatuh tepat di bagian

tengah sepatu. Terdapat beberapa model pantalon secara umum sebagaimana pendapat yang

dikemukakan oleh Goet Poespo (2000:24) yang dapat dilihat pada penjelasan dan gambar berikut

ini :

a. Pantalon dengan model lurus


b. Pantalon dengan model longgar disekitar pinggang, selanjutnya meruncing menuju
kelim bawah.
c. Pantalon dengan model sangat besar dari pinggul ke kelim bawah, seperti kantong
atau baggy.
d. Pantalon dengan model melebar lembut keluar dari pinggul atau paha menuju kelim
bawah.
e. pantalon yang longgar pada bagian atas pesak (crotch) kemudian sangat sempit
ketika mencapai kelim bawah.
f. Pantalon yang melebar pas pada bagian kaki menuju ke lututmembentuk sebuah
lonceng, sehingga menutup seiuruh sepatu, panjangnya sampai menyentuh lantai atau
pantalon cutbray.
a. b. c.

d. e. f.
Gambar 2.30 : Macam-macam Model Pantalon Pria
Sumber : Arsip penulis

Pembahan mode pantalon pria tidak secepat seperti mode celana panjang wanita. Pada era
1970-an pria gemar mengenakan cutbray, yaitu pantalon berpotongan lebar di bagian bawah sehingga
menutup seiuruh sepatu, panjangnya sampai menyentuh lantai. Gaya ini sangat kontras dengan
dekade sebelumnya, yaitu model jengki . Celana model jengki adalah model celana yang pada
bagian pipa celananya cenderung sempit dan panjangnya menggantung di atas mata kaki. Hingga
dekade tahun 1980-an potongan pantalon tetap longgar namun diberi pleats (lipatan pada pinggang).
Baru pada dekade 1990-an sampai tahun 2000-an potongan pantalon berubah menjadi ramping. Bagi
pria yang tidak terlalu mengikuti mode pantalon, pemilihan pantalon lebih disesuaikan dengan
proporsi tubuhnya.
Potongan celana yang bagus tergantung pada ukuran perut dan pantat pemakainya,
panjang kaki, tinggi panggul, dan lebar bagian bawah celana. Bernhard Raetzel dalam buku
Gentlemant, a Tuneless Fashion menyarankan ukuran lebar ujung celana sekitar 2/3 dari panjang sepatu.
Pria yang memiliki tubuh ramping akan terlihat bagus mengenakan celana bila memilih mode! celana
yang tidak menggunakan pleats, dan bila mengingmkan model celana yang menggunakan pleats pada
bagian pinggang, maka pilihlah model celana yang menggunakan pleats satu. Pria yang memiliki perut
besar lebih baik mengenakan model celana dengan dua pleats. Model ceiana panjang untuk pergi ke
kantor atau
keacara-acara formal cenderung klasik dan elegan, dibagian depan pinggang diberi dua pleats agar si
pemakai merasa lebih nyaman untuk duduk maupun bergerak, dan benda-benda yang dimasukkan ke
dalam saku celana tidak akan terlalu kelihatan menonjol. Pleats yang bagus akan " jatuh " dengan
rapi ke bawah, tidak tampak terbuka maupun miring. Crease (lipatan setrika) di depan pipa celana
barus lurus, membelah tempurung lutut dan jatuh tepat di bagian tengah sepatu. Crease di bagian
bawah celana panjang sebaiknya sedikit tertekuk di atas sepatu. Bagian bawah pipa celana bisa dilipat
ke dalam (dikelim) atau dilipat ke luar (cuff)
Menurut standar Eropa, ujung celana jatuh ditumlt, sedangkan menurut ukuran standar Amerika
ujung celana sedikit lebih naik dibandingkan standar Eropa. Celana ber-cuff cocok dikenakan bersama
jas, sports jacket, dan blazer, namun tidak cocok dikenakan bersama tuxedo.
Pria yang bertubuh pendek bila mengenakan celana dengan model cuff dibagian bawah
celana, maka lebar cuff dibuat sekitar 3 cm, sedangkan pria yang bertubuh tinggi bisa mengenakan
cuff lebarnya sekitar 4 cm. Pria yang bertubuh pendek sebaiknya tidak menggunakan model celana
ber-cuff, karena akan membuat kaki terlihat lebih pendek.
Motif garis-garis tipis pada celana dapat membuat tubuh yang pendek menjadi terlihat lebih lebih tinggi.
Pria bertubuh pendek sebaiknya menghindari motif kotak-kotak besar, karena karena akan terkesan
lebih pendek. Paduan warna kemeja dan pantalon jangan terlalu kontras agar tubuh tidak tampak "
terpotong ". Pria yang bertubuh pendek bila mengenakan jas, usahakan warna jas sama dengan warna
celana agar tubuh tampak lebih tinggi

Bagian-bagian Model pada pantalon

a. Model Saku

Saku atau kantong adalah bagian dari busana yang berfungsi sebagai hiasan atau

untuk menempatkan sesuatu. Saku mempunyai fungsi untuk menyimpan atau membawa

sesuatu, selain itu saku dapat menambah nilai keindahan busana pada pemakainya. Saku

pada pantaloon terdapat pada bagian depan dan bagian belakang. Pada bagian depan yaitu
slanted pocket adalah saku yang berbentuk piring terlihat dari depan dan straight pocket

adalah saku yang berbentuk lurus terdapat pada bagian sisi pantaloon. Saku depan

merupakan saku dalam dengan ukuran lebar saku 16-17 cm. Saku bagian belakang yaitu

merupakan saku tempel dengan ukuran panjang 17-19 cm dan lebar saku antara 16-18 cm

dan saku dalam dengan menggunakan penutup dan saku pase poile. Berikut ini beberapa

contoh model saku pada pantaloon :

a. b. c.

d. e.
Gambar 2.31: Macam-macam Model Saku Pantalon
Sumber : www.gantlemansway.com
Keterangan gambar :
a. saku depan (slanted pockets), d. saku dalam (pase poile)bagian belakang
b. saku samping (straight pockets) e. saku dalam dengan penutup
c. saku tempel bagian belakang

b. Model Ban pinggang

Ban pinggang yaitu salah satu bagian pada pantalon yang terdapat pada bagian atas dan

dapat berfungsi sebagai tempat ikat pinggang. Tinggi ban pinggang yaitu antara 4-5 cm

dengan jumlah sengkelit sabuk antara 4-6 buah. Beberapa model ban pinggang pantalon

dapat dilihat pada gambar berikut :


a. b.

Gambar 2.32: Macam-macam Model Ban Pinggang pada Pantalon


(a) regular waistband dan (b) extended tab button waistband.
Sumber : www.gantlemansway.com

d. Model Pleats

Pleats yaitu lipatan pada bagian pinggang. Pleats dapat berjumlah satu yaitu

disebut single pleats, terdapat pada masing-masing pipa pantalon atau berjumlah dua

yaitu disebut double pleats untuk pria yang berperut besar. Pleats berfungsi untuk

memberikan kenyamanan saat duduk maupun bergerak. Benda-benda yang

dimasukkan ke dalam saku juga tidak tampak menonjol apabila mengenakan pleats

pada pantalon. Pleats dapat dijahit dibagian luar atau dijahit dibagian dalam pantalon.

Pleats yang baik akan jatuh dengan rapi ke bawah, tidak tampak terbuka maupun

miring. Berikut ini beberapa contoh pleats :

(a) (b)
Gambar 2.33 : Macam-macam Model Pleats : (a) single pleats dan (b) double pleats
Sumber : www.gentlemenways.com
a. Model Gulbi

Gulbi yaitu belahan pada bagian depan pantalon yang berfungsi sebagai pembuka

dan penutup saat pantalon digunakan. Gulbi terdapat pada bagian dalam pantalon yaitu

sebelah kiri dan kanan berupa lapisan untuk memasang retsleting, terdapat setikan jahitan

untuk memperjelas bentuk gulbi. Panjang gulbi yaitu antara 17-20 cm sedangkan lebarnya

yaitu antara 3-4 cm. Berikut ini merupakan bentuk gulbi yang terdapat pada pantalon pria :

Gambar 2.34: Model Gulbi pada Pantalon


Sumber : Arsip Penulis

b. Model Lipatan Bagian Bawah Pantalon

Bagian bawah pipa pantalon dapat dilipat ke dalam yaitu dikelim atau dilipat keluar

yaitu dikenal dengan istilah cuff. Lipatan pada umunya berukuran 3 cm. Berikut ini

beberapa contoh lipaatan pada bagian bawah pantalon :

(a) (b)

Gambar 2.35 : lipatan bawah pantaloon (a) dilipat kedalam (cuff) dan (b) dikelim (no cuff)
Sumber : Arsip Penulis

Anda mungkin juga menyukai