Anda di halaman 1dari 1

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Peplum
Peplum merupakan rumbai-rumbai pada pinggang yang
panjangnya tidak melampaui garis panggul (Pratiwi 2001 : 60).
Menurut Charlotte Calasibetta “ Peplum is extension of bodice of dress
that comes waistline, sometime pleated, sometimes flared ; can be in one
piece with bodice or cut separately and joined to bodice by a seam or
attached to a belt. Popular in 1860’s and 1930’s “. Yang artinya peplum
adalah tambahan dari busana yang terletak di garis pinggang,
terkadang berlipit, terkadang mengembang ; bisa menjadi dalam
satu potong busana atau terpisah dengan busana yang dijahit
menjadi satu atau melekat dengan sabuk.
Kesimpulannya adalah, peplum dapat didefinisikan sebagai
aksen sebuah busana yang terletak pada pinggang dan memiliki
bentuk mengembang, peplum sendiri memiliki tiga jenis yaitu :
menjadi satu potong dengan busana, terpisah dengan busana
utama yang dijhait menjadi satu, dan terpisah dengan busana
namun melekat dengan sabuk. Peplum pada prinsipnya dapat
diaplikasikan pada semua jenis busana wanita, baik itu berupa
busana penutup tubuh bagian atas maupun bawah. Baik itu
berupa blus, rok, gaun pesta , maupun gaun pengantin

A. Sejarah Peplum
Peplum sudah dikenal sejak tahun 1800’s lebih tepatnya pada
tahun 1860’s tetapi sudah ada jauh sebelum itu lebih tepatnya pada
masa Yunani kuno. Selama periode Klasik (500 SM), orang Yunani
memakai pakaian yang disebut peplos. Dari kata ini adalah
tempat istilah "peplum" berasal. Peplos terdiri dari tabung kain
yang panjang, dibungkus dan diikat di pinggang untuk membuat
lipatan kain di bagian atas tubuh, lalu

Anda mungkin juga menyukai