Anda di halaman 1dari 52

Sejarah Fashion

E S T H E R M AY L I A N A M . P D
Bentuk Dasar Busana

Bentuk Dasar BUSANA BUNGKUS

Bentuk dasar KUTANG

Bentuk dasar KAFTAN

Bentuk dasar CELANA


BUSANA BUNGKUS

Terdiri dari selembar kain

Dililitkan sehingga menutupi tubuh


BUSANA BUNGKUS

Busana bungkus, pada awalnya tidak dijahit, hanya


dililitkan atau didraperkan pada badan, tetapi
macam-macam cara melilitkan atau membelitkan
serta mendraperkan pada badan membuktikan
bahwa kebudayaan bangsa yang memakai bentuk
busana ini sudah cukup tinggi
Contoh- contoh penggunaan busana bungkus

Sari yang digunakan di India


Toga dan palla
Tebenna
Skenti
Chiton dan peplos di Yunani

Kain dan selendang, yang digunakan sebagai busana


tradisional bangsa Indonesia
Sari

Sari merupakan bentuk


busana wanita dari India
yang pemakaiannya
menutupi seluruh badan. Sari
dipakai dengan cara dililitkan
atau dibelitkan pada panggul,
kemudian disampirkan
secara menyerong pada bahu,
terus dibelitkan lagi pada
pinggang hingga membentuk
draperi
Toga

Toga adalah busana resmi yang dipakai sebagai tanda


kehormatan di jaman Republik dan jaman Kerajaan di
Roma.
Toga berbentuk ½ lingkaran dengan panjang sisi
sekitar 6 yards, lebar bagian tengah 2 yards, bagian sisi
dijahit lurus.
Toga
Macam-macam Toga

Tunic digunakan sebelum


menggunakan Toga
Toga Palla
Tebenna

Tebenna merupakan busana


model draperi yang mirip toga
tetapi berbeda dalam cara
pemakaiannya.

Bentuk tebenna berupa


lingkaran yang dikenakan dari
bagian belakang secara
menyerong. Ujung kiri melewati
bahu ke depan dan ujung kanan
melewati bawah lengan ke
depan dan dibelitkan di bagian
pinggang
Chiton
Chiton

Chiton adalah busana bangsa


Yunani, yang mirip dengan
tunic di Asia.

Macam chiton :
1. Doric chiton
2. Ionic chiton
Chiton

Doric chiton yaitu chiton yang


mempunyai lipit-lipit di bagian
bahu dan ditahan dengan peniti
atau bros.
Lama kelamaan, garis bahunya
dijahit dan diberi hiasan
kancing.
Bagian sisinya yang terbuka,
disemat di bawah ketiak,
kemudian terus
disambung dan dijahitkan.
Chiton ini biasa dipakai oleh
para atlit atau olahragawan di
Homoric dan Archaic pada
tahun 1200-510 sebelum Masehi
Chiton

 Ionic chiton yaitu chiton yang


panjangnya sampai mata kaki, terkadang
bagian sisinya terbuka sampai ke bawah dan
pinggirannya diberi franye atau jumbai, dan
akhirnya bagian sisi yang terbuka tersebut
dijahit.

 Pada abad ke lima sesudah Masehi dijumpai


model lonic chiton yang dipakai oleh wanita
dengan menyatukan bagian atas lengan dan
ditahan oleh bros yang juga berfungsi
sebagai hiasan.
 Bahan untuk chiton ini adalah sutera atau
lenen yang tipis dan tembus terang.
Chiton
Chiton
Chiton
Chiton

Kolpos  bagian yang


berlipit-lipit pada pinggang
sehingga menyerupai blouse.

Apotygma  bagian yang


berlipit-lipit pada bagian
badan atas chiton
Peplos dan Haenos

 Peplos dan haenos adalah busana


wanita Yunani, yang bentuk dasarnya
sama dengan chiton.

 Pada bagian bahu terdapat lipit-lipit


yang ditahan dengan peniti atau bros
yang besar.

 Pada bagian pinggang juga terdapat


lipit-lipit sehingga terlihat seperti
kolpos.
Peplos dan Haenos

 Peplos ada yang pendek


dan ada yang panjang.

 Peplos dari Athena


ditunjukkan dengan
model yang memiliki
ikat pinggang yang
dibuat pita di atas lipit
di bagian pinggang.
Cara mengenakan Peplos

1) Kain segi empat dilipat dua dengan


lipatan di sebelah kiri.
 
2) Pada bahu kiri dan kanan bagian
muka dan belakang disemat dengan
peniti atau bros (fibula)

3) Kain yang terlalu panjang


diangkat dan diikat pada
pinggang sehingga membentuk
overblouse (blus yang terlalu
panjang)
Cara mengenakan Peplos
Himation

Himation yaitu bentuk busana yang biasa dipakai


oleh ahli-ahli filosof atau orang terkemuka di
Yunani.

Busana ini dipakai tanpa busana lain, tetapi ada juga


yang dipakai di atas chiton.

Cara mendraperkan himation menunjukkan


disain yang bagus dan menarik dari
kebudayaan bangsa yang memakainya.

Himation sering dipakai untuk menutupi seluruh


badan sebagai busana luar berupa mantel. Waktu
dipakai biasanya ujung busana dipegang di tangan
kanan.
Himation
Khlamys

Khlamys adalah busana yang menyerupai


himation dan berbentuk longgar.

Khlamys dipakai oleh pria Yunani.


Khlaina

Khlaina  mirip dengan khlamys namun


panjangnya sampai mata kaki
Mantel

 Mantel adalah busana Hebren


di Asia kecil pada jaman pra
sejarah yakni kira-kira seribu
tahun sebelum Masehi.
 Busana ini berbentuk persegi
empat panjang yang
didraperkan pada badan.
 Macam bentuk mantel, shawl
dan cape di jaman pra sejarah
berbentuk longgar dan tidak
memperlihatkan bentuk badan
dan menutupi seluruh badan.
Mantel
Shawl

Shawl kebanyakan memilih bentuk desain


asimetris dan simetris yang diperoleh
dengan cara :
1) Diselempangkan pada bagian bahu
 
2) Digantungkan pada bagian bahu dengan
kedua ujung bahan jatuh di belakang. 
Pada bagian dada terlihat lipit-lipit dan
membentuk draper yang bagus serta di
sebelah kanan disematkan bros

3) Kedua ujung dan pinggirannya diberi


franye atau jumbai.
Cape atau Cope

Cape atau cope adalah busana


yang berbentuk mantel, yang
pemakaiannya diikatkan saja
dibahu atau dileher dan
ditambah dengan bros yang
besar sebagai hiasan.

Busana ini dipakai sebagai


busana paling luar yang
dianggap sebagai busana resmi
bagi pria di Binzantium
Cape
KUTANG

Bentuk dasar kutang merupakan bentuk


pakaian yang tertua, bahkan sebelum orang
mengenal adanya kain lembaran yang berupa
tenunan, orang sudah mengenal bentuk
pakaian ini.
Negeri asal kutang yaitu Asia, lalu dibawa ke
Iran, Asia kecil,Mesir dan Roma di Eropa.
Di Asia dan Afrika bentuk pakaian ini
menjadi bentuk utama pakaian walaupun
berbeda ukuran panjang dan bentuknya.
KUTANG

Beberapa jenis pakaian dengan bentuk dasar


KUTANG:
Tunic

Kalasiris

Ponco
Tunic (Mesir)

Tunic atau disebut juga tunica


merupakan salah satu bentuk
busana kutang yang dikenal pada
zaman prasejarah.
Pemakaiannya dari bawah buah
dada sampai mata kaki yang
diberi dua buah tali / ban ke
bahu.
Bentuk pakaian ini sering dipakai
oleh wanita dan pria Mesir zaman
purbakala.
Tunic

Pada perkembangannya bentuk tunik


dan cara pemakaiannya disesuaikan
dengan tingkat dan golongan pemakai;
seperti tunic talaris dipakai oleh para
consul, tunic dengan ukuran
pendek(sebatas lutut), longgar dan
memakai lengan panjang hanya
boleh dipakai oleh orang-orang
istana.
Tunic yang sederhana dengan hiasan
kancing pada leher dan pinggang
dipakai oleh golongan menengah pada
abad ke 6 s.d ke 5 SM di Bizentium.
Tunic (Romawi)

Di Romawai  Tunic


digunakan sebelum
menggunakan Toga.

Tunic di romawi sering kali


dilengkapi dengan clavus
(dua garis yg membujur,
samping menyamping lubang
leher, dan panjangnya
hingga ke bawah)
Tunic (Romawi)

Berbagai macam Tunic:


Tunic Laticlavia 
dikenakan oleh senator.
Ciri: memiliki clavus yg lebar

Tunic Angusticlavia 
dikenakan oleh panglima
perang,
Ciri: memiliki clavus yg sempit
Tunic (Romawi)

Berbagai macam Tunic:


Tunic manicata  Tunic
berlengan panjang dan
digunakan oleh pejabat tinggi
Dalmatika  tuic pendek
dan lebar berlengan pendek
dan juga lebar
Kalasiris

Kalasiris yaitu busana wanita


Mesir zaman prasejarah.

Kalasiris berbentuk dasar kutang,


panjangnya sampai mata kaki,
longgar dan lurus, adakalanya
memakai ikat pinggang dan lengan
setali.

Kalasiris kadang-kadang dipakai


bersama mantel, cape , pektoral
sebagai tambahan.
Kalasiris
Ponco

Ponco terbuat dari selembar kain/ bahan berbentuk


segi empat dan diberi lubang tengahnya
Banyak digunakan di Amerika, suku indian, mexico
KAFTAN

Bentuk kaftan merupakan


perkembangan dari bentuk
dasar kutang atau tunica yang
dipotong bagian tengah muka
sehingga terdapat belahan
pada bagian depan
pakaian.

Orang-orang Babylonia telah


lama menggunakanya sebagai
penutup badan bagian atas.
KAFTAN
 Busana kaftan
berbentuk baju
panjang yang longgar,
sisi lurus, berlengan
panjang dan ada
belahan pada tengah
muka.
 Dengan kata lain
bentuk kaftan memiliki
ciri khas, mempunyai
Belahan ini ada kalanya disemat belahan disepanjang
dengan peniti dan ada juga yang tengah muka dan
dibiarkan lepas (tidak disemat) memakai lengan.
PERKEMBANGAN KAFTAN

Di Indonesia dikenal dengan


nama kebaya.
Di Jepang dikenal dengan
kimono dan di Negara-negara
Timur Tengah dikenal dengan
jubah.
 
CELANA

Celana merupakan
bagian busana yang
berfungsi untuk
menutupi tubuh bagian
bawah, mulai dari
pinggang, pinggul dan
kedua kaki.
CELANA

 Bentuk dasar celana


dibuat dari bahan
berbentuk segi empat yang
dilipat dua mengikuti
panjang kain dan bagian
lipatan tersebut digunting
dan dijahit pada kedua
sisinya. Untuk lobang kaki
sampai paha dibuat
Pada bagian pinggang dibuat lajur guntingan pada bagian
untuk memasukkan tali sebagai tengahnya yang kemudian
penahan celana pada pinggang. dijahit, sehingga ada
lobang untuk kaki.
CELANA

Bentuk ini muncul untuk melengkapi pakaian kaftan yang


biasanya dibuat menutupi seluruh tubuh, sehingga timbul ide
untuk memisahkan busana bawah dan atas.

Busana atas disebut tunik dan bawah dikenal dengan rok. Dari
rok inilah dirubah menjadi bentuk celana yang diberi lobang
untuk memasukkan kaki.

Celana biasa dipakai oleh wanita dan laki-laki seperti di


Albania, Persia, Tiongkok, Tunisia, dan Arab Saudi.
CELANA

 Bentuk celana bermacam-macam, ada yang longgar seperti


celana perempuan Turki dan ada yang sempit seperti
celana kuli di Jepang.
Pada abad ke 18 muncul celana
yang panjangnya sampai lutut
yang dikenal dengan culotte.
CELANA

Pada akhir abad ke 18


perkembangan bentuk
celana dipengaruhi oleh
budaya barat  celana
Panthaloons (celana
panjang yang sampai mata
kaki)

Anda mungkin juga menyukai