Anda di halaman 1dari 11

KAJIAN VISUAL WAYANG

Drs. Otok Herum Marwoto, M.Sn.


MAKNA SIMBOLIS WARNA WAJAH & BADAN
WAYANG KULIT PURWA
Penggunaan warna dalam proses penciptaan sebuah produk itu sangat
penting. Selain untuk tersempurnanya sebuah karya produk, pewarnaan juga
menyimpan sejuta makna untuk menambah nilai pada ciri khas dan
karakteristik karya produk tersebut. Begitu juga dengan wayang kulit,
penggunaan warna sangat mendukung penciptaan karakter penokohan pada
wayang kulit tersebut. Berikut ini adalah makna pewarnaan wajah yang
digunakan pada tokoh wayang kulit.
A. Merah
Menggambarkan sifat atau watak yang penuh nafsu, semangat, dan
keberanian.
Tokoh wayang yang berwajah merah yaitu Yamadipati dan Batara Brahma.
Tokoh-tokoh lain yang berwajah merah yaitu Sengkuni, Anggada, Rahwana,
dan Durna.
Untuk golongan raja yang berwajah merah yaitu Baladewa.
Untuk tokoh ksatria yang berwajah merah yaitu Dursasana.
Untuk golongan raksasa hampir semua tokohnya berwajah merah.
B. Putih
Menggambarkan sifat atau watak yang jujur dan suci.
Contoh wayang yang berwarna putih yaitu dari golongan dewa dan
punokawan.
Pada dewa yang berwajah putih misalnya Kamajaya, Batari Ratih, dan dewa
Surya.
Pada punokawan hampir semua wajahnya berwarna putih.
Untuk golongan kera yang berwajah putih yaitu Hanoman.
C. Hitam
Menggambarkan sifat atau watak yang teguh, bijaksana, dan wibawa. Juga
melambangkan kesaktian dan kedewasaan.
Contoh tokoh golongan dewa yang memiliki warna muka hitam yaitu Batara Bayu
yang bertugas sebagai dewa yang menguasai angin.
Contoh golongan ksatria yang berwajah hitam yaitu Gatutkaca dan Bima,
melambangkan sifat kedewasaan dan kesaktian.
D. Kuning
Menggambarkan sifat atau watak yang penuh harapan. Juga melambangkan
kebagusan dan kewibawaan.
Tokoh golongan dewa dan ksatria yang berwajah kuning yaitu Batara Guru dan
Puntadewa.
E. Biru
Mengggambarkan sifat atau watak yang lincah, tetapi kurang tangguh.
Tokoh berwajah biru yaitu Citraksi
MAKNA SIMBOLIS PADA WARNA BADAN DAN BUSANA
WAYANG KULIT PURWO
Secara umum tokoh-tokoh dewa kebanyakan hanya memiliki makna
simbolis yang terdapat pada pewarnaan muka dan badan tiap
tokohnya saja. Ada beberapa tokoh yang memiliki makna simbolis
yang terdapat pada pewarnaan busananya yaitu Bathara Bayu.
Mengenakan kain bang bintulu yaitu bermotif kotak-kotak yang
memiliki makna yang sama dengan busana Bima. Yaitu
melambangkan 4 nafsu manusia yang sudah dikuasai oleh Bathara
Bayu.
Sedangkan untuk warna badan yang sering digunakan oleh beberapa
tokoh yaitu warna bada prada atau kuning emas.
Golongan dewa yang berbadan prada yaitu Bathara Guru yang melambangkan
keagungan dan keluhuran.
Untuk golongan raja yang berbadan warna prada misalnya Puntadewa, Kresna dan
Baladewa.
Sedangkan golongan ksatria yaitu tokoh Arjuna dan Gatutkaca.
Untuk tokh golongan wayang yang berbadan putih yaitu Hanoman.
Sedangkan tokoh yang berbadan merah hampir semua tokoh raksasa, misalnya tokoh
Cakil, Jembawan, dan Subali.
Sedangkan untuk warna badan dan busana yang berwarna merah yaitu Batara Brama
dan Yamadipati.
Ada beberapa warna wajah yang berbeda itu hanya untuk membedakan ruang dan
waktu pemunculannya wanda wayang. Misalnya oada saat sedih, marah, berperang,
dsb
YAMADIPATI BATARA BRAHMA SENGKUNI BALADEWA
KAMAJAYA ANOMAN DEWA SURYA
GATOTKACA BIMA BATARA BAYU
BATARA GURU ARJUNA PUNTADEWA
CITRAKSI ANTASENO

Anda mungkin juga menyukai