Oleh :
Putri Ramadhany
2110048222
Dosen Pengampu :
2021
A. KONSEP
Ide Penciptaan
Dalam penciptaan karya Kriya Industri ini penulis mengambil sumber
ide dari Toraja. Unsur Toraja yang diambil adalah:
1. Motif Toraja
Motif dari toraja adalah motif yang berasal dari ukiran rumah
adat toraja motif yang diambil adalah motif Pa’ Doti Langi’. Doti
memilki beberapa arti bagi masyarakat toraja, doti bisa berarti cantik,
doti juga bisa berarti kerbau doti atau kerbau belang. Motif ini berupa
palang yang berjejer dan ditengah ada semacam bintang bersinar
bagaikan bintang diatas langit. Motif ini memiliki makna kepintara,
prestasi yang tinggi, dan kearifan serta ketenangan, bisa juga
mempunyai cita-cita yang tinggi, pemikiran yang cemerlang jauh
kedepan. Motif ini merupakan symbol wanita bangsawan dan
mempunayi kasta tinggi.
2. Batik Toraja
Batik dengan motif toraja ini memilki 3 motif didalamnya yaitu
motif tongkonan atau rumah toraja, motif pa’renge’ baka atau wanita
menggendong bakul yang besar, dan motif ukiran toraja pa’doti Langi
yang diproses menggunakan malam lilin menggunakan warna hitam dan
putih, dengan proses pewarnaan naptol.
3. Tenun Toraja
Dalam pembuatan karya industrti ini menggunakan tenun toraja
sebagai kombinasi busana yang dibuat. Dalam kehidupan masyarakat
toraja tenun merupaka identitas yang memperlihatkan kasta bahwa
sipemakai adalah seorang bangsawan. Tenun yang digunakan adalah
tenun pamiring dan tenun pabintik. Tenun pamiring memiliki garis garis
dengan berwarna warni dibagian pinggirnya sedangkan motif pabintik
adalah tenun yang motifnya berada di tengah-tengah kain.
Konsep
Kain batik dengan motif toraja ini merupakan sebuah karya yang
dibuat penulis untuk pembuatan tugas kriya Industri. Kain ini
diaplikasikan kedalam busana ethnic casual, accesoris dan cinderamata.
Kain ini memiliki makna bahwa di adalah seorang bangsawan
yang cantik dan indah seperti bintang dilangit. Secara keseluruhan kain
ada beberapa motif yaitu motif tongkonan atau rumah adat toraja motif
pa’doti langi’dan motif pa’renge baka.
Motif ini memiliki makna bahwa sejauh apapun seorang wanita
bangsawan pergi mencapai cita cita tingginya atau menjauh dari rumah
dia akan selalu ingat dengan kampung halamanmya yaitu toraja.
Busana ethnic casual ini memiliki desain casual formal, untuk
atsannya blazer dan bawanyannya rok celana, yang sangat cocok untuk
digunakan diacara-acara formal dan non formal. Bando anting ini
menggunakan tenun dan kain batik sisa kain dari pembuatan busana
ethnic casual dan memiliki satu tema, untuk cinderamata penulis
memilih masker, dalam keadaan pandemic sekarang masker menjadi
salah satu fashion yang wajib dikenakan setiap orang.
i. Alat
No Gambar Keterangan
1 Mesin Jahit
2 Mesin Obras
3 Gunting Kain
7 Setrika
8 Meteran
9 Kertas Pola
10 Alat Tulis
5 Benang Jahit
6 Resleting jepang
7 Malam Lilin
iii. Teknik
Teknik yang digunakan adalah adalah teknik menjahit butik dan teknik
membatik dengan pewarnaan Naptol.
2) Aksesoris
i. Alat
No Gambar Keterangan
1 Gunting Kain
2 Jarum tangan
ii. Bahan
No Gambar Keterangan
1 Kerangka Bando
2 Benang Jahit
3 Kain Batik
4 Kain Tenun
3) Cinderamata
i. Alat
No Gambar Keterangan
1 Gunting
2 Meteran
3 Mesin Jahit
4 Setrika
ii. Bahan
No Gambar Keterangan
1 Karet Masker
2 Benang jahit
2 Kain Viselin
iii. Teknik
Teknik yang digunakan untuk membuat masker adalah teknik
menjahit konvensional.
C. PERWUJUDAN KARYA
1) Baju Kasual
i. Perancangan
ii. Pemolaan
Pola Bagian
Anting
iii. Produksi
Produksi Bando
Gambar Keterangan
Membuat rancangan bando
menggunakan Corel
ii. Pemolaan
Cinderamata
Gambar Keterangan
Membuat Pola
Menggunting Kain
3) Cinderamata