Anda di halaman 1dari 5

BENTUK DASAR BUSANA

Bersamaan dengan penemuan bahan busana, pada zaman dahulu orang telah
menemukan pula bentuk-bentuk busana. Bentuk Busana dahulu itu sangat sederhana, yaitu
segi empat atau segi empat panjang sesuai dengan kebutuhan. Pelopor itu adalah bangsa
Mesir dan bangsa Babylonia.

Ribuan tahun yang lalu mereka mengenakan busana dari kain linen dan kain wol.
Bentuk-bentuk dasar busana yang semula digolongkan kedalam tiga tipe utama.Yaitu
celemek panggul, bentuk kutang, dan draperi yang dikembangkan menjadi celemek panggul,
tunika, kaftan, ponco, draperi dan celana.

1. CELEMEK PANGGUL

Celemek Panggul adalah sejenis bentuk dasar busana yang terdiri dari sehelai kain
yang berbentuk segi empat. Cara mengenakannya ialah dengan melilitkannya satu atau
beberapa kali pada tubuh bagian bawah, pinggang sekitar lutut atau sampai menutup mata
kaki. Contoh celemek panggul di Inggris adalah Scotch Plaid, di indonesia berupa sarung dan
kain panjang.

2. BENTUK KUTANG /TUNIKA

Bentuk kutang atau bentuk kemeja disebut juga Tunika. Terbuat dari sehelai kain segi
empat berukuran dua kali panjang antara bahu dan mata kaki. Kain dilipat dibuat lubang leher
dengan belahan pendek untuk sebelah muka. Sisi dijahit dari bawah ,kira-kira 25 cm sebelum
lipatan.

Bentuk variasi tunika disebut kalasiris. Terdapat beberapa Kalasiris :

a. Bentuk asli perubahan pada sisi ( bahu lebih sempit, serong ke bawah )
b. Bentuk perubahan mulai dari lubang lengan disebut Tunika T
c. Bentuk Tunika terbuka atas, menggunakan bahu disebut kalasiris. Bangsa Persia
menggunakannya dengan sabuk dan disebut Candys.
Kalasiris Kalasiris

3. KAFTAN

Kaftan merupakan lanjutan dari perkembangan tunika. Kaftan adalah busana yang
berasal dari selembar kain berbentuk segi empat seperti tunika, dijahit kedua sisinya hingga
bagian yang tidak dijahit , ditinggalkan terbuka untuk lubang lengan. Diberi lubang untuk
leher, dengan belahan yang panjang sampai bawah. Inilah letak perbedaan dengan tunika.

Kaftan banyak dipakai oleh bangsa-bangsa di Timur Tengah oleh umat islam. Di
negara Arab disebut Abayeh. Bentuk kaftan yang masih asli, sekarang masih dikenakan oleh
para petani di Mesir.

4. PONCO
Ponco adalah sejenis busana yang lahir di Benua Amerika, seperti bentuk-bentuk lain
ponco dibuat dari kain berbentuk segi empat diberi lubang di tengah untuk memasukkan
kepala. Sisi baju tidak dijahit.

Terdapat bermacam ponco bahu dan ponco panggul. Ponco bahu berbentuk pendek
dan ponco panggul berbentuk panjang sampai panggul. Cara mengenakannya berbeda-beda,
ada yang dikenakan dengan ujung kain tetrdapat pada bahu dan tengah muka, ada pula ponco
dikenakan dalam bentuk lurus.

5. DRAPERI

Draperi adalah kain panjang yang dililitkan atau disampirkan di badan tanpa dijahit.
Cara mengenakannya ialah dengan melilitkan dan menyampaikan pada badan sedemikian
rupa, sehingga membentuk lipatan – lipatan kerutan yang lemas.

Draperi tidak terdapat jahitan, dan merupakan seni tersendiri. Pada zaman Yunani dan
Roma, ribuan tahun lalu, kedua bangsa itu telah mengenakan busana berbentuk draperi dari
bahan wol, linen halus, polos, atau bercorak pola tabur.

Bentuk draperi disebut sebagai bentuk dasar busana yang plastis, memberi
kemungkinan cara mengenakannya, tidak menghalangi gerakan tubuh dan mempunyai
keindahan tersendiri. Busana yang diberi nama berbeda sesuai dengan cara mengenakannya
antara lain adalah :

5.1. Peplos

Salah satu jenis busana Yunani adalah Peplos, penggunaan kain berbentuk segi empat,
bagian lebar dan panjang dilipat memanjang dengan lipatan di sebelah kiri. Bahu kiri dan
kanan bagian muka dan belakang disemat dengan peniti. Kain yang terlalu panjang diangkat
dan diikat pada pinggang hingga membentuk overblouse.
5.2. Toga

Berbeda dengan bentuk draperi, toga berbentuk segmen lingkaran. Panjang sisi lurus
sekitar 5 meter, lebar bagian tengah 1, 80 m, sisi lurus diberi garis berwarna air seperti
hiasan. Penggunaan sisi kain lurus dikenakan dari leher belakang ujung sebelah kiri melalui
dada kiri sampai ke bawah. Ujung lain melewati sisi kanan dibawah lengan disampirkan ke
bahu. Ujung kain menggantung di bagian belakang.

5.3. Tebenna

Adalah busana draperi mirip toga, tetapi penggunaannya berbeda. Bentuk tebena
merupakan bagian dari lingkaran dikenakan dari belakang menyerong. Toga maupun
Tebenna dikenakan diatas busana berbentuk kutang yang menjadi bentuk dasar dari semacam
mantel hujan atau mantel bepergian yang disebut Palludamentum, Sagum dan Paenula.
Palludamentum dan Sagum dikenakan dengan cara melingkarkan pada bahu kiri kemudian
disemat dengan peniti pada bahu kanan. Paenula dikenakan dengan cara melipat dua bentuk
setengah lingkaran menjadi seperempat lingkaran.
5.4. Sari

Sari adalah salah satu contoh busana berbentuk draperi, merupakan busana wanita
India. Terbuat dari kain yang panjangnya kira-kira 6 meter, dililitkan pada panggul,
disampirkan menyerong pada bahu. Kemudian dibelitkan kembali pada pinggang. Cara
mengenakan Sari ada bermacam-macam sehingga membentuk keindahan tersendiri. Sebelum
mengenakan Sari, terlebih dahulu dikenakan semacam blus agak ketat pendek sampai sekitar
pinggang.

Anda mungkin juga menyukai