Anda di halaman 1dari 4

Enam tipe sakit kepala berikut ini perlu Anda ketahui.

1. Sakit kepala karena tegang (tension headache)

Jenis ini sangat umum terjadi, kronis, dan sakitnya bertahan cukup lama. Biasanya dipicu
oleh postur tubuh yang buruk dan ketegangan di kepala.

TANDA : Nyeri yang berawal di belakang kepala terus ke depan, mempengaruhi kedua sisi
kepala.

PENYEBAB : Ketegangan otot, terutama otot bahu, punggung atas, pundak, rahang, leher, dan
kepala yang mengganggu kerja saraf. Stres, cedera pada bagian leher, pundak, dan sekitarnya
juga bisa menimbulkan ketegangan otot.

PENCEGAHAN : Mengurangi ketegangan dan mengelola stres dengan latihan peregangan dan
yoga secara rutin. Juga, membiasakan tidur berkualitas dan menjaga postur tubuh yang baik dan
seimbang. Fisioterapi dan chiropractic oleh ahli juga bisa membantu mengatasi masalah di
seputar leer, punggung, dan tulang belakang.

MENGATASI : Terapi fisik, olahraga teratur, chiropractic, dan akupuntur.

2. Sakit kepala akibat tekanan di otak.

Jenis ini berkaitan dengan kemungkinan stroke, penyumbatan pembuluh darah, atau
meningitis. Sakit kepala karena tumor otak biasanya diindikasikan dengan tingkat nyeri sakit
kepala yang bertambah parah bisa sampai berbulan – bulan.

TANDA : Datang secara tiba – tiba dan rasa sakitnya cukup parah. Lokasinya bisa dimana saja,
tergantung area yang terganggu.

PENYEBAB : Stuktur tempurung kepala Sangat kaku. Jadi, segala kondisi yang meningkatkan
tekanan pada tempurung kepala dapat menimbulkan nyeri.

PENCEGAHAN : Tak ada yang khusus, namun harus segera diatasi.

MENGATASI : Bila penyebab utama telah didiagnosis dengan tepat, maka perawatan yang
sesuai harus segera dilakukan.

3. MIGRAIN

Umumnya mengenai satu sisi kepala, kadangkala disertai mual dan sensitif terhadap
cahaya dan bunyi berisik. Migrain yang didiamkan bisa berlangsung dalam beberapa jam
hingga beberapa hari.

TANDA : Nyeri mendera di belakang kepala, sering juga terasa di tepi dahi dan sekitar mata.
Sifat nyerinya berdenyut.
PENYEBAB : Perubahan reaksi kimia di kepala dan otak. Juga, makanan tertentu seperti keju,
cokelat, jeruk sitrus, alkohol. Bisa pula karena stres dan kurang tidur.

PENCEGAHAN : Temukan pemicunya, lalu hindari. Kembangkan gaya hidup sehat, termasuk
kebiasaan tidur. Cobalah yoga dan meditasi. Persenjatai diri dengan suplemen peningkat daya
tahan tubuh.

MENGATASI : Bila sakit menyerang, berbaringlah di ruang gelap dan tenang. Lalu,
konsumsilah suplemen magnesium dan vitamin B2 agar migrain tak makin parah. Coba
akupunktur untuk mengurangi frekuensi serangan. Coba juga obat jenis aspirin atau obat
antimual. Minta ke dokter obat yang paling tepat untuk persediaan.

4. Sakit Kepala tipe cluster (cluster headache)

Nyeri kepala ini tidak terlalu sering ditemui dan tidak berbahaya.

TANDA : Sakit kepala pada satu sisi kepala, terutama di daerah dahi dan mata, sakit kepala
berat, disertai kemerahan dan bengkak pada kelopak mata, dan banyak keluar air mata. Kadang –
kadang disertai dengan hidung yang berair.

PENYEBAB : Belum diketahui pasti. Diperkirakan karena seseorang memiliki kepekaan terlalu
tinggi pada sistem sarafnya.

PENCEGAHAN : Karena sebab yang belum diketahui pasti, cukup sulit untuk langkah
pencegahan yang efektif. Namun, tak ada salahnya mencoba terapi akupunktur, atau
konsultasikan kepada dokter.

MENGATASI : Bila obat penahan sakit kepala tidak menolong, sebaiknya konsultasikan kepada
ahli saraf.

5. Sakit kepala akibat makanan

Biasanya datang setelah mengonsumsi jenis – jenis makanan tertentu. Misalnya, makanan
berpengawet atau mengandung bahan sintesis, seperti MSG. Terlalu banyak kafein dan alkohol
juga bisa jadi penyebab. Mungkin pula ada hubungannya dengan tubuh yang mudah lelah dan
sulit berkonsentrasi.

TANDA : Mirip dengan migrain, sakit terasa di belakang kepala dan berdenyut.

PENYEBAB : Belum diketahui pasti, masih terus diselidiki oleh ilmuwan.

PENCEGAHAN : Membuat catatan tentang makanan dan gejala yang ditimbulkan saat Anda
mengonsumsinya. Lakukan selama beberapa minggu untuk melacak tipe makanan pemicu.
Begitu Anda kenali tipenya, hindari. Kalau perlu, lakukan tes darah untuk mengetahui jenis
alergi yang mungkin Anda alami.
MENGATASI : Bila ada beberapa jenis makanan yang mesti Anda hindari, konsultasikanlah
pada ahli nutrisi soal makanan penggantinya. Bila sakit kepala datang, atasi dengan obat yang
mengandung parasetamol.

6. Sakit kepala yang tak diketahui sebabnya.

Ada sebab tersembunyi yang menimbulkan sakit kepala jenis ini. Penyebabnya sangat
beragam sehingga polanya pada masing – masing orang berbeda.

TANDA : Bertahan lama. Makin lama, makin nyeri, atau berubah – ubah dalam hal kualitas rasa
nyeri.

PENYEBAB : Ada beberapa. Dokter dapat memeriksa kemungkinan anemia, efek samping obat
tertentu, penyalahgunaan alkohol, gangguan tiroid, infeksi saluran kemih, gangguan tidur,
depresi, infeksi sinus, tekanan sebelum masa menstruasi, sampai tekanan darah tinggi.

PENCEGAHAN : Lakukan check-up kesehatan berkala. Hasilnya bisa jadi sumber informasi
soal sakit kepala yang Anda alami. Perhatikan gaya hidup yang juga merugikan kesehatan.
Berhentilah merokok, berolahrgalah lebih teratur, dan jalan pola makan yang lebih baik.

MENGATASI : Disesuaikan dengan penyebabnya.

TAMBAHAN

a. Tidak serius tapi mengganggu


Sakit kepala juga bisa merupakan reaksi tubuh yang sedang lelah, stres, tak seimbang,
atau kurang bugar. Untuk itu, pertimbangkan cara – cara ini.

1. Relaks. Bahkan bila bukan karena stres, bersikap tenang dan merelakskan tubuh akan
membuat keluhan berkurang.

2. Berbaring. Jika mungkin, tidurlah sejenak, agar sesudahnya Anda bangun dalam keadaan
lebih segar.

3. Minum. Dehidrasi bisa merupakan salah satu penyebab sakit kepala. Minum saja segelas air
putih, walau Anda merasa tak haus. Atau, minum teh herbal. Sedikit kafein di dalamnya bisa
membantu meredakan nyeri. Tapi, hati – hati, terlalu banyak kafein (seperti pada kopi atau cola)
malah bisa memicu migrain.

4. Pijat kepala atau dahi Anda. Tujuannya untuk mengendurkan ketegangan serta
memperlancar sirkulasi darah. Tak perlu pijat yang canggih. Cukup tekan – tekan atau gosok
perlahan bagian yang nyeri.

5. Tersenyum. Senyum lebar membuat tubuh mengeluarkan endorfin. Makin banyak Anda
tersenyum, makin banyak senyawa kimia ‘menyenangkan’ yang keluar. Dengan begitu,
makin berkurang pula sakit kepala Anda.

b. Pikir dua kali sebelum minum obat.

Minum painkillers (biasanya berupa analgesik) memang cara


paling mudah melenyapkan sakit kepala. Tapi, studi
menunjukkan, sakit kepala mudah datang kembali pada
mereka yang rajin minum obat sakit kepala, sekitar 2-3 kali
seminggu. Penyebabnya tubuh mengembangkan toleransi pada
obat – obatan tersebut. Sehingga, ketika nyeri datang lagi, rasanya
bisa makin berat, dan Anda terdorong untuk minum atau mencari
dosis yang lebih besar.

Obat bebas antinyeri ini berpotensi menimbulkan efek


samping. Bahkan, dalam jangka panjang bisa mengganggu
kerja organ hati. Itu sebabnya, aspirin, misalnya, di beberapa
negara dilarang penggunaannya pada orang berusia 16 tahun. Jenis parasetamol, meski terhitung
aman, juga tak boleh dikonsumsi melebihi dosis. Terlebih lagi, asetaminofen. Itu sebabnya, ada
baiknya membatasi konsumsi obat macam ini.

Sumber : Femina Edisi Mei 2010

Anda mungkin juga menyukai