Anda di halaman 1dari 4

BUDAYA CINA

PERANAKAN
Pengenalan
 Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diteruskan atau diwariskan
dari satu orang kepada orang lain.

 Nilai-nilai kebudayaan dapat diperoleh dengan cara memperhatikan


atau meniru penggunaan bahasa, cara dan selera makan, cara
memasak, cara duduk, sopan santun, tutur kata, tata nilai,
keyakinan religious, pandangan hidup, keterampilan, kebiasaan,
dari orang tua, keluarga, teman, guru, pemimpin, raja dan
sebagainya.

 Kaum Cina peranakan sebagian besar merupakan campuran dari


kaum migran, Hokkian dari provinsi selatan di Cina dengan
perempuan setempat.

 Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan golongan ini merupakan


campuran dari tiga unsur yaitu Jawa, Cina, dan Belanda, walaupun
ada juga sebagian kecil peranakan yang terpengaruh budaya di luar
pulau Jawa.
BUSANA
Pembagian strata sosial pada zaman colonial yang terbagi menjadi tiga kasta:
Golongan pertama adalah Europeanen iaitu orang Eropa dan termaksud juga
orang Jepang.
Golongan tengah yang disebut Vreemde Oosterlingen iaitu Timur Asing,
termaksud Tionghoa, Arab, India, Moor dan lain-lain.
Akhir sekali, golongan bawah yang dijajah Inlanders iaitu Bumiputera
Busana Nyonya Busana Baba
Hingga akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Hingga awal abad ke-20, kaum baba masih
kaum Cina peranakan (nyonya) di Jawa mengikuti kostum Tionghoa dalam berapakaian,
memakai baju kurung dipadankan dengan yaitu baju tuikhim dan celana komprang (longgar
batik sebagai bawahan. atau baggy) sebagai pakaian sehari-hari.

Baju kurung terbuat dari bahan yang tidak Baju tuikhim memiliki ciri-ciri bukaan ditengah
transparan, dengan belahan di bagian dengan lima buah kancing.
lehernya, dan disemat dengan semacam bros Dua jenis baju tuikhim iaitu yang berkerah dan
yang disebut peniti tak. yang tidak.
Baju kurung dikenakan dengan cara Padanan baju tukhim, dikenakan tngsna (baju
diselongsongkan dari arah kepala. panjang) dam wnabo (topi mangkok) untuk acara
yang lebih formal.
Baju panjang mempunyai bukaan di bagian
depan. Potongannya mirip kebaya panjang, Padanan dari baju tuikhim pada awalnya adalah
tapi tidak disambung di bagian bahu dan celana komprang.
lengan, lalu bagian dadanya dirapatkan Celana komprang adalah celana yang
dengan tiga buah peniti mas atau perak potongannya sangat lebar, tanpa tali kolor,
berantai halus. melainkan hanya dilipat di pinggang dan
dikencangkan dengan angkin (angkin).

Anda mungkin juga menyukai