Anda di halaman 1dari 4

A.

Tiga jenis Baju Kurung untuk kaum laki-laki


1. Baju Gunting Cina;

Pakaian laki-laki yang dikenakan sehari-hari, bersifat santai atau pakaian biasa.
Biasanya dipakai dirumah, dan boleh dikenakan untuk menerima tamu sehari-hari
dirumah. Pakaian inipun boleh dipakai ketika bertamu kerumah kaum kerabat
terdekat. Juga dapat digunakan dalam pertemuan yang tidak resmi. Biasanya baju ini
juga dilengkapi dengan celana dan songkok.
2. Baju Cekak Musang

Baju ini terdiri atau : baju, celana, kain dan songkok atau tanjak. Bentuk baju hampir
sama dengan baju teluk belanga, tetapi leher tidak berkerah, dan berkancing hanya
sebuah, serta bagian depan dari leher bebelah kebawah sepanjang lebih kurang lima
jari, supaya mudah dimasukkan dari atas kepala. Berlengan lebar serta berkocek satu
dibagian atas kiri dan dua buah dibagian bawah kiri dan kanan. Baju cekak musang
sering juga disebut dengan baju Kurung Tulang Belut. Kain untuk baju ini dapat
diakai sebagai kain samping sedikit dibawah lutut. Orang-orang yang sudah berumur
dapat mengenakan kain tampa harus dilengkapi dengan celana panjang, kemudian
memakai baju diluar kain. Jenis pakaian ini selalu digunakan utuk pertemuan setengah
resmi atau acara kekeluargaan atau kenduri. Warna sesuai dengan pilihan si pemakai
asalkan tidak berbunga-bunga atau berwarna yang mencolok. Warna dan jenis kain
untuk baju dan celana harus sama.
3. Baju Teluk Belanga

Terdiri atau baju, celana dan kain samping serta penutup kepala. Leher baju berkerah
dan berkancing. Jumlah kancing lazimnya berjumlah lima buah melambangkan
Rukun Islam. Kocek sama dengan baju cekak musang. Lengan baju panjang agak
menutup pergelangan tangan. Kain samping bervariasi. Biasanya menggunakan kain
songket. Caranya memasangnyapun bervariasi. Ada yang dilipat sirih didepan dengan
bagian kanan sebelah atas, dan ada pula yang dipunjut kesamping, tergantung siapa
pemakainya. Penutup kepala juga bervariasi, berupa songkok, ikat kepala atau juga
tanjak. Tanjak atau ikat kepala dibuat dari jenis kain yang sama dengan baju dan
celana
B. Kaum perempuan Melayu memiliki dua jenis Baju, yaitu :
1. Baju Kurung

Kelengkapan baju kurung perempuan melayu, terdiri, kain, baju dan selendang.
Panjang atau kedalaman baju agak sedikit diatas lutut. Ada juga baju kurung untuk
sehari-hari dirumah yang kedalamannya sepinggang atau sedikit dibawah pinggang.
Bentuk baju berlengan panjang dan ukuran badan longgar, tidak boleh ketat (tidak
boleh memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh sipemakai). Bahan kainnya bervariasi, boleh
polos, atau berbunga-bunga dan sebagainya namun kain tidak boleh tembus pandang
atau tipis. Warna baju dan kain disesuaikan dengan selera sipemakainya. Perempuan
yang sudah berumur tidak boleh mengenakan baju yang warnanya mencolok.
Selendang dipakai dengan lepas dibahu dan tidak boleh melingkar dileher sipemakai.
2. Baju Kebaya Labuh
Baju Kebaya Labuh atau sering juga disebut kebaya panjang, belah labuh atau belah
dada juga terdiri atau baju kain dan selendang. Panjang lengan baju kira-kira dua jari
dari pergelangan tangan sehingga gelang yang dipakai akan terlihat. Lebar lengan
kira-kira tiga jari dari permukaan lengan. Kedalaman baju bervariasi. Ada yang
sampai ke betis atau sedikit keatas. Baju agak longgar dan tidak boleh diraut
(dikecilkan) di bagian yang dapat menunjukkan ukuran dan bentuk pinggang serta
gaya pinggul. Jenis kain disesuaikan. Biasanya jenis, warna dan coraknya disesuaikan
atara kain dan baju.
C. Sedangkan kelengkapan lainnya disesuaikan. Kelengkapan pakaian perempuan
lainnya misalnya :
1. Siput (sanggul); ada tiga jenis, yaitu : “Siput Tegang” biasanya digunakan untuk
pengantin, dan dikerjakan oleh Mak Andam. “Siput Cekak” yaitu siput yang
digunakan sehari-hari, dan selanjutnya “Siput Lintang” yaitu siput yang dibuat untuk
perempuan berambut panjang, lebat dan berjurai.
2. Tudung; terdiri dari dua jenis, yaitu : tudung yang dikenakan untuk menutup kepala
dengan bagian ujungnya agak terjurai dan terjuntai serta bagian sampingnya agak
menyentuh pipi kiri dan kanan.. Sedangkan yang kedua adalah “tudung lingkup”.
Tudung ini dikenakan untuk menutup wajah. Tudung ini mirip cadar bagi wanita
Arab. Yang terlihat hanya bagian mata saja, atau setidaknya atau sekurang-kurangnya
hanya wajah yang terlihat. Tudung ini selalu juga disebut dengan “Tudung Mantur”
bagi perempuan Melayu Daik Lingga. (Drs. Abd. Malik, M.Pd)

Anda mungkin juga menyukai