Anda di halaman 1dari 7

ZURIATHUL AZ ZAHRA

Pakaian Melayu Cekak Musang


Pakaian Melayu "kurung cekak musang" dipengaruhi oleh pakaian
gamis yang biasa dikenakan oleh masyarakat di Timur Tengah. Busana gamis
biasanya panjang, disingkat ke bagian bawah bokong dan disesuaikan dengan
bentuk pakaian Melayu teluk belanga.Bentuk pakaian ini mirip dengan pakaian
Teluk belanga, tetapi bagian dari lehernya tegak dan belahan di depan ditutup
oleh tiga, lima, tujuh, atau sembilan anak kancing. Ada kecenderungan untuk
menganggap pakaian Cekak musang lebih resmi dibandingkan dengan Teluk
belanga.
Di dalamnya, disinggung mengenai jenis pakaian yang disebut sebagai
"pakaian Chikah Munsang". Istilah pakaian cekak musang berhubungan
langsung dengan pola lingkaran leher baju, tengkuk ‘cekak’.

Pengertian ‘cekak musang’ melambangkan imej alami untuk leher baju


yang bercekak tinggi berdiri (2.5cm) melingkari leher. Ukuran ditentukan oleh
lingkaran (bulat) yang dibuat dengan ibu jari lain yang bertemu
ujungnya.Bentuk pakaian ini hampir sama dengan pakaian teluk belanga hanya
saja lehernya berkerah dan tidak berkancing,serta leher baju ke bawah yang
ukurannya 5cm.

Pakaian ini memiliki 3 buah kantong kantong, 1 buah di dada sebelah


kiri dan 2 di bagian bawah.Setelan pakaian cekak musang adalah celana
panjang sampai dengan pergelangan kaki dan penutup kepala kopiah, kain dan
songkok. pakaian ini biasa digunakan pada acara-acara keluarga seperti
kenduri.

Baju Teluk Belanga


Baju ini terdiri atau baju, celana dan kain samping serta penutup kepala.
Leher baju berkerah dan berkancing. Jumlah kancing lazimnya berjumlah lima
buah melambangkan Rukun Islam. Kocek sama dengan baju cekak musang.
Lengan baju panjang agak menutup pergelangan tangan. Kain samping
bervariasi. Biasanya menggunakan kain songket.
Caranya memasangnyapun bervariasi. Ada yang dilipat sirih didepan
dengan bagian kanan sebelah atas, dan ada pula yang dipunjut kesamping,
tergantung siapa pemakainya. Penutup kepala juga bervariasi, berupa songkok,
ikat kepala atau juga tanjak. Tanjak atau ikat kepala dibuat dari jenis kain yang
sama dengan baju dan celana.

Baju Kebaya Labuh


Baju ini sering juga disebut kebaya panjang, belah labuh atau belah
dada juga terdiri atau baju kain dan selendang. Panjang lengan baju kira-kira
dua jari dari pergelangan tangan sehingga gelang yang dipakai akan terlihat.
Lebar lengan kira-kira tiga jari dari permukaan lengan.

Kedalaman baju bervariasi. Ada yang sampai ke betis atau sedikit


keatas. Baju agak longgar dan tidak boleh diraut (dikecilkan) di bagian yang
dapat menunjukkan ukuran dan bentuk pinggang serta gaya pinggul. Jenis kain
disesuaikan. Biasanya jenis, warna dan coraknya disesuaikan atara kain dan
baju.
Jika dilihat, sebenarnya bentuk pakaian kebaya labuh tak beda jauh
dengan kebaya pada umumnya, namun yang membedakan hanya pada
ukurannya yang lebih panjang menjuntai sampai ke bawah lutut.Desain
pakaian adat ini juga sangat sederhana, bagian depan terdapat peniti dan
kancing sebagai pengait 3 buah. Karena kancingnya hanya tiga, maka bagian
bawah pakaian ini terlihat lebih terbuka dan melebar.

Baju Kurung
Kelengkapan baju kurung perempuan melayu, terdiri, kain, baju dan
selendang. Panjang atau kedalaman baju agak sedikit diatas lutut. Ada juga
baju kurung untuk sehari-hari dirumah yang kedalamannya sepinggang atau
sedikit dibawah pinggang. Bentuk baju berlengan panjang dan ukuran badan
longgar, tidak boleh ketat (tidak boleh memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh
sipemakai).
Bahan kainnya bervariasi, boleh polos, atau berbunga-bunga dan
sebagainya namun kain tidak boleh tembus pandang atau tipis. Warna baju dan
kain disesuaikan dengan selera sipemakainya. Perempuan yang sudah berumur
tidak boleh mengenakan baju yang warnanya mencolok. Selendang dipakai
dengan lepas dibahu dan tidak boleh melingkar dileher sipemakai.

Anda mungkin juga menyukai