Anda di halaman 1dari 2

1.

Baju Teluk Belanga; terdiri atau baju, celana dan kain samping
serta penutup kepala. Leher baju berkerah dan berkancing.
Jumlah kancing lazimnya berjumlah lima buah melambangkan
Rukun Islam. Kocek sama dengan baju cekak musang. Lengan
baju panjang agak menutup pergelangan tangan. Kain samping
bervariasi. Biasanya menggunakan kain songket. Caranya
memasangnyapun bervariasi. Ada yang dilipat sirih didepan
dengan bagian kanan sebelah atas, dan ada pula yang dipunjut
kesamping, tergantung siapa pemakainya. Penutup kepala juga
bervariasi, berupa songkok, ikat kepala atau juga tanjak. Tanjak
atau ikat kepala dibuat dari jenis kain yang sama dengan baju
dan celana

1. Baju Kurung; Kelengkapan baju kurung perempuan melayu,


terdiri, kain, baju dan selendang. Panjang atau kedalaman baju
agak sedikit diatas lutut. Ada juga baju kurung untuk sehari-hari
dirumah yang kedalamannya sepinggang atau sedikit dibawah
pinggang. Bentuk baju berlengan panjang dan ukuran badan
longgar, tidak boleh ketat (tidak boleh memperlihatkan lekuk-
lekuk tubuh sipemakai). Bahan kainnya bervariasi, boleh polos,
atau berbunga-bunga dan sebagainya namun kain tidak boleh
tembus pandang atau tipis. Warna baju dan kain disesuaikan
dengan selera sipemakainya. Perempuan yang sudah berumur
tidak boleh mengenakan baju yang warnanya mencolok.
Selendang dipakai dengan lepas dibahu dan tidak boleh
melingkar dileher sipemakai.
Tanjak dianggap lambang kewibawaan di kalangan masyarakat Melayu.
Semakin tinggi dan kompleks bentuknya, menunjukkan semakin tinggi pula
status sosial sipemakainya. Tanjak biasa dipakai masyarakat Melayu di
seluruh lapisan kelas sosial, baik di lingkungan kerajaan sebagai kalangan
bangsawan maupun pada lapisan masyarakat kelas bawah. Begitu seorang
pria meninggalkan rumah, biasa ia mengenakan tanjak. Fungsinya sebagai
penutup kepala dari gangguan udara maupun reranting kayu. Awalnya
berbentuk ikat biasa, lama kelamaan cukup variatif dan gaya.

Anda mungkin juga menyukai