Anda di halaman 1dari 2

PAKAIAN ADAT MELAYU

Teluk Belanga adalah kostum tradisional Riau, seorang pria mengenakan kurung kurawal
yang ketat, dilengkapi dengan kopiah. Di bawahnya laki-laki memakai celana panjang
dengan baju warna yang sama. Di pinggangnya, laki-laki memakai kain yang terbuat dari
tenun dan motif-motif khas budaya Melayu.

Sementara untuk wanita mengenakan baju kurung jangkar dan belitan kain songket atau kain
pilihan. Di bagian kepala wanita ditutupi dengan kerudung yang kemudian dibelitkan ke
leher. Dengan demikian, rambut wanita tidak muncul dan bagian dada wanita benar-benar
tertutup.

Kelengkapan Perempuan

1. Sarung

Baju kurung biasanya dipasangkan dengan sarung, dan sarung itu sendiri dikenakan dengan
ikatan "ombak mengalun" yaitu lipatan kain yang berlipit-lipit (berombak-ombak). Lipatan
ini ada di bagian kiri atau kanan badan.

2. Kain Dagang

Kain dagang adalah kain sarung yang digunakan sebagai kerudung di saat bepergian. Ini
dimaksudkan untuk melindungi diri dari terik matahari. Apabila berada di dalam ruangan,
maka kain dagang diikatkan pada pinggang atau disangkutkan di lengan.

3. Selendang
Selendang biasanya disampirkan di bahu. Jika sedang memakai kain dagang, alih-alih
memakai selendang panjang biasanya yang dipakai adalah kain mantul. Kain mantul adalah
semacam selendang pendek bersulam, disampirkan di bahu apabila sedang memakai kain
dagang sebagai kelengkapan baju kurung.

Kelengkapan Laki-laki

1. Celana

Bagi lelaki, baju kurung biasa dipasangkan dengan celana panjang yang disebut seluar.

 Jenis seluar yang digunakan:


 Seluar panjang; celana panjang yang jatuh di atas pergelangan kaki.
 Seluar Aceh; celana yang jatuhnya di atas betis, sedikit di bawah lutut.
 Seluar katuk; celana yang jatuhnya di atas lutut.
 Seluar sampit; celana yang jatuhnya di paha.

Jika lelaki memakai baju kurung dengan sarung saja tanpa memakai celana, maka ini disebut
dengan istilah "ketumbing". Biasanya jenis pemakaian ini hanya untuk di dalam rumah atau
bisa juga untuk ke masjid atau surau.

2. Kain Samping

Kain samping adalah kain sampingan yang dipakai bersama-sama dengan baju dan celana.

Terdapat beberapa cara untuk memasang kain samping:

a. Ikatan Pancung

Cara memakai kain samping yang menggunakan kain lepas. Kain dililitkan di pinggang dan
sebelum sampai ke ujung kain, kain ini "dipancung", yaitu kain disemat sambil membiarkan
ujung kain terkulai ke bawah.

b. Ikatan Kembung

Ini adalah cara memakai kain samping yang biasa dipakai oleh mempelai laki-laki dalam
acara pernikahan adat Melayu. Kata "kembung" berasal dari kesan menggembung saat
memakai ikatan ini. Kain sarung ditarik ke bagian tengah atau tepi badan untuk kemudian
diikat dan disimpul dalam berbagai macam cara agar melekat di pinggang.

c. Ikatan Lingkup

Ini adalah cara memakai kain samping yang paling sering dipakai orang. Kain sarung
digulung ke atas dan dilingkup ke bagian depan atau bagian samping. Mirip dengan cara
memakai sarung untuk keperluan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai