Anda di halaman 1dari 5

NAMA TESA ANISA FIKTI

NIM 21077054

MATKUL SULAMAN

TUGAS RESUME

KONSEP DASAR SULAMAN

A. Pengertian

Dikutip dari buku Teknik dasar menyulam untuk pemula (2005) karya A. J. Boesra, menyulam
adalah suatu media untuk menghasilkan sebuah gambar. Layaknya seorang pelukis
menggunakan kuas dan cat, seorang penyulam menggunakan jarum dan benang.Menyulam
berati memperindah penampilan permukaan kain. Sehingga wajar jika banyak orang yang
menyenangi barang berbahan kain yang sudah dihiasi sulaman.Teknik sulam adalah teknik
menghias kain yang dikerjakan dengan tangan (manual), yang lebih populer dengan sebutan
menyulam.

menurut Kamus Besar Bahasa lndonesia (KBBI) pengertian sulaman disamakan dengan bordir,
suji, dan tekat, yaitu hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain. Pengertian yang sama juga
dinyatakan oleh Houch (1982) dan Pulukadang (1991) bahwa, bordir atau sulaman sebagai
sebuah karya seni dihasilkan melatui menjahit benang secara dekoratif pada permukaan kain,
sehingga membentuk motif hiasan atau corak.

Dalam buku 'Teknik Menghias Kain (Ny.WasiaR.P.) menyulam adalah menghias kain dengan
menjahitkan benang pada kain dekoratif. Menghias kain dengan teknik sulam ada bermacam-
macam bahan hiasnya, yakni:

(1) sulam benang, yaitu kain yang disulam dengan benang hias atau benang sulam;

(2) sulam payet, yaitu kain yang disulam dengan payet/mote; dan

(3) sulam pita, yaitu kain yang disulam dengan pita kain. Untuk sulam benang lebih dikenal
dengan istilah sulam saja. Demikian pula, menyulam ada ada bermacam-macam cara atau
teknik, yakni: teknik sulaman fantasi, aplikasi, bebas, melekatkan benang, melekatkan pita,
mengubah corak dan atau menghias corak.

B. Macam macam tusuk hias sulaman


1. Tusuk tikam jejak

Yaitu tusuk jahitan yang jika hasilnya dilihat dari atas tusuknya tampak sepefti jahitan mesin
dan seperti jahitan rangkap jika dilihat dari bawah. Jarak tusukan bagian bawah dua kali jarak
tusukan bagian atas. Teknik menjahitnya adalah dengan langkah maju sebelum melangkah
mundur ke belakang dengan jarak yang sama. Pada umumnya tusuk tikam jejak berguna untuk
pengganti jahit mesin, menjahit lipatan, dan membentr-rk garis. Dalam menghias busana, tusuk
tikam jejak pada umumnya digunakan untuk membuat tangkai, namun bisa juga digunakan
untuk pembatas motif dan pengisi motif.

2. Tusuk jelujur

yaitu tusukan dengan jarak sama/ konsisten yang berguna untuk tusuk sementara. Karena itu
tusuk jelujur dapat digunakan untuk membuat garis dan menjelujur sambungan dan lipatan
kain. Dalam menghias busana tusuk jelujur dapat digunakan untuk mengisi bidang atau motif.

3. Tusuk batang atau tusuk tangkai

biasa ciigunakan untuk mebuat batang, ranting, dan untuk mengisi bidang dalam membuat
hiasan dengan teknik sulaman. Teknik membuat tusuk dilakukan dengan langkah mundur + 0,5
cm dan mengaitkan 5 atau 6 benang pada bahan (tergantung desain), jarum ditarik ke iuar akan
menghasilkan tusuk tangkai dan seterusnya tusuk mundur lagi seperti yang pertama dan begitu
seterushlrs sampai selesai. Untuk membuat tangkai yang lebih besar maka jarak tusukan
dirapatkan dan mengaitkan kain lebih banyak/ besar.

4. Tusuk Rantai

Tusuk rantai digunakan untuk membuat garis pembatas, dahan dan ranting. Teknik membuat
tusuk hiasan dilakukan dengan langkah maju, lalu memasukkan jarum dari bawah ke atas,
kemudian tusukkan kembali pada lubang tempat jarum semula dan benang dilingkarkan pada
jarum dan ditarik sehingga benang yang melingkar di lubang kedua. Selanjutnya jarum kembali
menusuk lubang tempat jarum ke luar dan ekor benang melingkar pada jarum seperti semula,
begitu seterusnya sampai selesai dengan mengikuti motif hiasannya.

5. Tusuk Flanel
Tusuk flanel biasa digunakan untuk mengelinr pinggiran busana yang diobras. Di samping itu
tusuk flanel juga dapat digunakan sebagai hiasan, misalnya: sebagai tusuk dasar atau tusuk
pada sulaman bayangan. Masing-masing fungsi tersebut membutuhkan jarak tusuk yang
berbeda. Untuk sulaman bayangan, jarak antara tusuk lebih rapat (dirapatkan) {an juga
mengikuti motif dekorasi.Sedangkan untuk klim busana, jarak tusuk flanel lebih panjang.

6. Tusuk Veston
Tusuk veston biasa digunakan untuk membuat bunga, lubang kancing, untuk memperkuat dan
menghias bagian pinggir/tiras busana. Misalnya, untuk penyelesaian tiras lingkar kerung lengan,
lingkar leher, juga penyelesaian pada pinggiran pakaian bayi. selain untuk penyelesaian, tusuk
veston juga dapat berfungsi sebagai hiasan jika benang yang digunakan adalah benang hias
atau benang sulam dengan kombinasi warna yang serasi. Di samping itu tusuk veston juga
dapat digunakan sebagai hiasan penyelesaian pinggir motif pada teknik hias aplikasi.

7. Tusuk Rumani

Biasanya digunakan untuk membuat hiasan berupa motif naturalis,seperti: daun, bunga, dan
bentuk bidang yang panjang (bentuk geometris).

8. Tusuk Bunga

Pada umumnya tusuk bunga sering digunakan untuk membuat bentuk bunga pada hiasan.
Namun, tusuk bunga juga dapat digunakan untuk membentuk border sebagai hiasan pinggir
busana.

9. Tusuk Datar

Tusuk datar digunakan untuk membuat bentuk bunga, daun, dan mengisi bidang pada desain
hiasan.

10. Tusuk Daun

Tusuk daun dapat digunakan untuk membuat berbagai bentuk daun dan hiasan pinggir pada
desain hiasan busana.

11. Tusuk Lurus

Tusuk lurus dapat digunakan untuk membuat berbagai bentuk bunga dan rumput pada desain
hiasan.
12. Tusuk Bullion

Tusuk bullion dapat digunakan untuk membuat berbagai bentuk bunga kecil dan hiasan bulir-
buliran pada desain hiasan.

13. Tusuk Satin (Pipih)

Tusuk satin dapat digunakan untuk membuat berbagai bentuk

Iembaran daun, bunga kecil, dan bentuk bebas lainnya pada desain hiasan.
C. Macam macam Teknik Sulaman

1. Sulaman pipih (Suji)

2. Sulaman Fantasi

3. Sulaman Hongkong

4. Sulaman pita

5. Sulaman Brazilian

6. Sulaman kepala peniti

7. Sulaman bayangan

8. Sulaman Terawang Inggris

9. Terawang Herdranger

10. Terawang Richeliew

11. Kerancang ( terawang mesin)

12. Melekat benang

13. Sulaman Aplikasi

14. Smock Jepang

Sumber Rujukan

Teknik dasar menyulam untuk pemula / A.J. Boesra ; penyunting, Ida Ayu Maruti Depok : Kawan
Pustaka, 2006

https://journal.uny.ac.id/index.php/wuny/article/view/4219

YULIARMA The Art of Embroidery Designs Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2016
x + 325 hlm.; 17 cm x 24 cm ISBN : 978-6O2-424-L7 3-5

Anda mungkin juga menyukai