Anda di halaman 1dari 22

MODUL

TUSUK DASAR HIAS

MELANNI PURNAMA HASAN, S.Pd.Gr


Sekolah : SMK Negeri 2 Simpang Kiri
Mata Pelajaran : Pembuatan Hiasan Busana
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Alokasi waktu : 5 jam @ 45 Menit

KOMPETENSI DASAR :
3.1 Menerapkan tusuk dasar hiasan dalam suatu produk
4.1 Membuat tusuk dasar hiasan dalam suatu produk
A. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
3.1.1 Menjelaskan pengertian tusuk dasar hias
3.1.2 Mengklasifikasikan macam-macam tusuk dasar hiasan
3.1.3 Menentukan alat dan bahan pembuatan tusuk dasar hias
3.1.4 Menerapkan cara membuat tusuk dasar hias
3.1.5 Menerapkan tusuk dasar hias dalam suatu produk
4.1.1 Menyiapkan alat dan bahan pembuatan tusuk dasar hias dalam suatu
produk
4.1.2 Membuat tusuk dasar hias dalam suatu produk

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, siswa akan dapat:
3.1.1.1 menjelaskan pengertian tusuk dasar hias dengan benar dan tepat
3.1.2.1 Mengkalsifikasikan macam-macam tusuk dasar hiasan dengan tepat
dan percaya diri
3.1.3.1 Menentukan beberapa alat pembuatan tusuk dasar hiasan dengan tepat
dan teliti
3.1.3.2 Menentukan beberapa bahan pembuatan desain tusuk dasar hiasan
dengan tepat dan teliti
3.1.4.1 Menerapkan cara membuat tusuk dasar hiasan dengan tepat dan teliti
3.1.5.1 Menerapkan rancangan (labsheet) tusuk dasar hiasan dalam suatu
produk dengan tepat dan teliti
4.2.1.1 Menyiapkan beberapa alat pembuatan desain hiasan rancangan
(labsheet) tusuk dasar hiasan dalam suatu produk dengan teliti
4.2.1.2 Menyiapkan beberapa bahan pembuatan desain hiasan tusuk dasar
hiasan dengan teliti
4.2.2.1 Membuat rancangan produk tusuk dasar hiasan dengan tepat dan
teliti
4.2.2.2 Membuat hiasan tusuk dasar hiasan dalam suatu produk dengan tepat
dan teliti
TUSUK DASAR HIASAN

1. Pengertian Tusuk dasar hiasan


Tusuk hias yaitu benang-benang yang diatur secara dekoratif pada
permukaan kain dengan cara menusukkan benang dengan bermacam-macam
teknik. Sementara tusuk hias terdiri atas dua kelompk yaitu tusuk hias dasar
dan tusuk hias variasi. (Ernawati , 2008: 404). Tusuk hias dasar yaitu tusuk-
tusuk yang merupakan dasar untuk membuat tusuk variasi yang menghasilkan
bermacammacam tusuk denga gaya yang berbeda (Ernawati , 2008: 404).
Macam-macam tusuk ini dinamakan dengan tusuk hias. Tusuk hias terdiri
atas dua kelompok yaitu tusuk hias dasar dan tusuk hias variasi. Tusuk hias
dasar yaitu tusuk-tusuk yang merupakan dasar untuk membuat tusuk hias
variasi. Tusuk variasi yaitu tusuk yang berasal dari variasi tusuk hias dasar
baik dengan memvariasikan arah, jarak dan sebagainya sehingga menghasilkan
bermacam-macam tusuk dengan gaya yang berbeda.
2. Macam-macam Tusuk dasar hiasan
Ernawati (2008: 405-407) mengemukakan bahwa tusuk hias dasar terdiri atas
tiga belas macam yaitu:
1. Tusuk jelujur (Running Stitch) yaitu tusuk yang mempunyai arah
horizontal ukuran dan jarak turun naik tusuk diatur sama panjang.
2. Tusuk tikam jejak yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal dan
setengah dari ukuran tusuk saling bersentuhan sehingga pada permukaan
kelihatan seperti setikan mesin.
3. Tusuk veston atau tusuk selimut (Blanket Stitch) yaitu tusuk yang
mempunyai dua arah yaitu arah vertikal dan arah horizontal mempunyai
pilinan.
4. Tusuk Flanel (Herringbone Stitch) yaitu tusuk yang mempunyai arah
diagonal pada bagian atas dan bagian bawah tusuk bersilang.
5. Tusuk Batang (Stem stitch) yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan
setengah dari ukuran tusuk masing-masing saling bersentuhan.
6. Tusuk Pipih (Satin Stitch) yaitu tusuk yang dibuat turun naik sama panjang
dan menutup seluruh permukaan ragam hias.
7. Tusuk rantai (Chain Stitch) yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal
atau vertikal dimana masing-masing tusuk saling tindih menindih sehingga
membentuk rantai-rantai yang sambung menyambung.
8. Tusuk silang yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan pada garis
tengahnya ada persilangan antara tusuk bagian atas dan tusuk bagian
bawah.
9. Tusuk biku yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal ke kiri dan ke
kanan.
10. Tusuk Palestrina yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal dan setiap
tusukan mempunyai tonjolan dan buhulan.
11. Tusuk Kepala peniti yaitu tusuk yang mempunyai pilihan-pilihan pada
permukaan kain dan menutup semua ragam hias.
12. Tusuk balut yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal yang dilakukan di
atas benang lain atau pada pinggir ragam hias yang dilubangi.
13. Tusuk Holben yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal dan vertikal
dan jarak turun naik tusuk diatur sama panjang sehingga berbentuk jajaran
3. Alat-alat yang digunakan untuk membuat tusuk dasar hiasan
Menurut Nandang Subarnas (2006: 4-8 ), alat dan bahan yang digunakan
untuk membuat sulaman anatara lain:
1) Jarum
2) Gunting
Gunting yang digunakan biasanya gunting besar dan kecil, untuk
memudahkan memotong sisa-sisa benang sulam.
3) Tudung Jari
Berfungsi untuk melindungi jari tangan ketika mendorong jarum pada kain
yang tebal, sehingga jari tangan tidak tertusuk jarum
4) Pemidangan
Pemidangan ini berfungsi untuk membentangkan kain / menegangkan
kain. Kain yang terbentang dengan rata akan lebih mudah digunakan untuk
menyulam sehingga hasilnya rapi dan bagus.
5) Mata nenek
Mata nenek merupakan alat yang digunakan untuk membantu
memeprmudah memasukan benang ke dalam lubang jarum
6) Pendedel
Pendedel memiliki kegunaan untuk membuka kembali sulaman yang
salah, sehingga dapat diulangi kembali agar hasilnya bagus.
7) Rader
Kegunaan dari rader ialah digunakan sebagai alat bantu dalam memberi
tanda garis sulaman.
8) Karbon Jahit
Berfungsi untuk digunakan untuk menjiplak motif pada bahan yang akan
disulam.
9) Pensil
Pensil digunakan untuk menjiplak motif dengan karbon, sehingga motif
dapat tergambar di permukaan kain untuk menyulam
4. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat tusuk dasar hiasan
1) Benang Sulam
Benang sulam merupakan jenis benang yang digunakan untuk membuat
sulaman, benang yang digunakan sebenarnya banyak sekali macamnya.
Berikut merupakan macam-macam benang sulam :
a) Benang Mouline
Benang maoline ini sering disebut dengan benang pelangi dan banyak
digunakan untuk menyulam. benang ini terdiri dari 2 atau 3 helai
benang yang sudah dipilin dan memiliki warna yang berlainan tetapi
dapat dipisahkan walaupun sudah dipilin.
b) Benang Mutiara
Benang mutiara ini merupakan benang katun yang digunakan untuk
menyulam. untuk membuat benang ini dihasilkan dari proses tertentu
yang membuat benang ini lebuh kuat, berkilau dan minim susut.
c) Benang Emas
Salah satu jenis benang yang berasal dari benang logam. Benang ini
memiliki kesai berkilai karena terbuat dari logam berlapis platis
ataupun plastik berlapis logam. Gigunakan untuk menghias busana
atau lenan rumah tangga
d) Benang Silver
Benang silver memiliki kesamaaan dengan benang emas, karena
masing-masing termasuk jenis benang logam. Hanya saja warna
benangnya yang berbeda.
2) Kain
Jenis kain yang dapat digunakan ialah kain dengan tenun jarang maupun
kain dengan tenun rapat, berikut merupakan jenis kain yang digunakan untuk
menyulam (Niluh Ayu, 2011: 1)
a) Kain Tenun Rapat
Kain tenun rapat merupakan jenis kain yang memiliki jarak tenun yang
rapat, contoh dari kain tenun rapat seperti : katun, blacu, satin dll
b) Kain Bagi
Contoh dari kain bagi misalnya strimin, bahan kotak-kotak, bahan
garis-garis, bahan berbentuk geometris dll
c) Kain Tenun Jarang
Kain tenun jarang merupakan jenis kain tenun yang bersifat transparan,
sebagai contoh : kain organi, kain file dll
Sementara menurut Rendra Drago (2011:11-12) menjelaskan jenis-jenis
bahan yang digunakan untuk membuat sulaman, antara lain :
a) Bahan tenunan yang rapat, seperti contoh belacu, popeli, terkolin dll
b) Bahan serupa dengan corak kotak, bintik dll
c) Bahan yang dapat dihitung benangnya seperti strimin, mating.
d) Bahan yang tipis dan bening, untuk sulam bayangan
e) Bahan lemas berkilau seperti satin
5. Cara Membuat macam-macam tusuk dasar hias
Berikut ini beberapa tahapan awal yang harus dilakukan.
 Siapkan benang yang dibutuhkan dengan warna sesuai keinginan atau
sesuai kain.
 Siapkan jarum yang akan dipergunakan.
 Masukkan benang yang akan digunakan ke dalam lubang jarum.
 Ikat mati pada ujung benang.
 Mulailah menjahit dari ujung kiri atau kanan kain.
JOBSHEET
(TUSUK JELUJUR)

ALOKASI WAKTU : 5 MENIT

NAMA:
KELAS:
MAPEL:

1. Tusuk jelujur merupakan salah satu teknik tusuk dasar dalam


menjahit, tusuk jelujur biasanya digunakan untuk menyatukan atau
menyambung dua permukaan kain menjadi satu supaya tidak
bergerak. Penerapan teknik tusuk ini misalnya pada lipatan ujung
celana. Cara menjahit dengan teknik ini silahkan perhatikan gambar
dan keterangan berikut.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat garis atau tanda pada kain atau bahan.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum pada ujung garis dari
bawah pada titik A, lalu tarik.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B dengan jarak sekitar setengah
sentimeter dari titik A, lalu tarik.
JOBSHEET
d. Tusuk jarum dari(TUSUK TIKAM
bawah kain JEJAK)
pada titik C.
e. Lakukan hal yang sama hingga selesai
ALOKASI WAKTU : 10 MENIT

NAMA:
KELAS:
MAPEL:

2. Tusuk tikam jejak merupakan salah satu teknik tusuk dasar menjahit
menggunakan tangan dengan hasil terlihat seperti jahitan mesin.
Teknik tusuk ini biasanya dipakai untuk menjahit pakaian robek.
Perhatikan gambar dan keterangan cara menjahit tusuk tikam jejak
berikut ini.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat garis atau tanda pada kain atau bahan.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik B
sekitar setengah sentimeter dari ujung garis yang telah dibuat. lalu tarik.
c. Tusuk jarum ke bawah atau belakang kain pada titik A.
d. Tusuk jarum ke atas atau depan kain pada titik C.
e. Tusuk jarum ke bawah atau belakang kain pada titik B.
JOBSHEET
(TUSUK
f. Tusukjarum ke atas atau depan kainFESTON)
pada titik D.
g. Lakukan hal yang sama hingga selesai.
ALOKASI WAKTU : 15 MENIT

NAMA:
KELAS:
MAPEL:

3. Tusuk feston berfungsi untuk merekatkan dua permukaan kain supaya


tidak bergerak, penerapan teknik tusuk ini biasanya dipakai pada bagian
ujung atau tepi kain. Teknik tusuk ini biasanya digunakan oleh pengrajin
dalam mebuat kerajinan dari kain flanel. Berikut ini gambar dan
keterangan cara menjahit dengan teknik tusuk feston.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat garis atau tanda di atas kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik
A, lalu tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B. d. Tusuk jarum dari bawah kain
kembali ke titik A.
e. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik C ke titik D.
f. Kaitkan atau silangkan sisa benang pada jarum di titik C.
JOBSHEET
g. Lakukan hal yang sama (TUSUK TANGKAI)
hingga selesai.

ALOKASI WAKTU : 15 MENIT

NAMA:
KELAS:
MAPEL:

4. Tusuk tangkai atau tusuk batang ini biasanya digunakan untuk jahitan
hiasan. Cara menjahit dengan teknik tusuk ini silahkan perhatikan
gambar dan keterangan di bawah ini.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat garis atau tanda pada kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kiri ke kanan. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik
A, Ialu tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B ke titik A.
d. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik C ke titik B.
e. Lakukan hal yang sama sesuai garis yang digambar pada kain.
5. Tusuk Flanel memiliki Dua fungsi, fungsi pertama biasanya digunakan
untuk merekatkan dua helai kain, dan fungsi kedua adalah sebagai
hiasan. Cara menjahitnya silahkan perhatikan gambar dan keterangan
cara menjahit dengan tusuk flanel berikut ini.

Keterangan cara menjahit:

a. Buat gambar atau motif pada kain yang akan dijahit.


b. Mulailah menjahit dari kiri ke kanan. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik
A, lalu tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B ke titik C.
d. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik D ke titik E.
e. Lakukan hal yang sama hingga selesai.
6. Tusuk silang merupakan salah satu teknik dasar jahit yang sering dipakai
sebagai jahitan pada hiasan. Cara menjahit dengan teknik ini dapat
kalian praktekan seperti contoh di bawah ini.

Keterangan cara menjahit:

a. Buat gambar atau motif pada kain yang akan dijahit.


b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik
A, lalu tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B ke titik C.
d. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik D ke titik E hingga membentuk pola
silang.
e. Lakukan hal yang sama hingga selesai.
7. Tusuk biku juga sering digunakan sebagai teknik tusuk dalam jahitan
hiasan. Cara menjahit dengan tusuk biku dapat kalian praktekkan
dengan memperhatikan contoh gambar dan keterangannya berikut ini.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat gambar atau motif pada kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik
A, lalu tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B ke titik A lagi.
d. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik B ke titik C.
e. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik D ke titik C.
f. Tusuk jarum dari bawah kain ke titik D lagi.
g. Lakukan hal yang sama hingga selesai
8. Tusuk pipih balut merupakan salah satu teknik tusuk hias yang sering
dipakai pada jahitan hiasan. Cara menjahit dengan teknik tusuk pipih
secara mudah dapat kalian praktekkan seperti gambar dan keterangan
berikut ini.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat gambar atau motif pada kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik
A. lalu tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B.
d. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik C ke titik D.
e. Tusuk Jarum dari bawah kain pada titik E ke titik F.
f. Lakukan hal yang sama hingga selesai.
9. Tusuk penuh juga merupakan salah satu teknik tusuk hias yang sering
dipakai pada jahitan hiasan. Cara menjahit dengan tenik tusuk ini
silahkan perhatikan gambar dan keterangan berikut ini.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat gambar atau motif pada kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik
A, lalu tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B. d. Tusuk jarum dari bawah kain pada
titik C ke titik D.
e. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik E ke titik F.
f. Lakukan hal yang sama hingga selesai.
10. Tusuk rantai merupakan teknik tusuk hias yang juga dipakai dalam
jahitan hiasan. Cara menjahit dengan tusuk rantai silahkan perhatikan
gambar dan keterangannya berikut ini.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat gambar atau motif pada kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik
A, lalu tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain di samping titik A ke titik B, kaitkan sisa benang di
titik B.
d. Lakukan hal yang sama hingga membentuk motif atau pola rantai.
11. Tusuk rantai terbuka juga termasuk dalam tusuk hias yang dipakai pada
jahitan hiasan. Berikut ini cara menjahit dengan teknik tusuk rantai
terbuka.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat gambar atau motif pada kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik
A, lalu tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B ke titik A.
d. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik A ke titik C.
e. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik D.
f. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik E ke titik D.
g. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik D ke titik F.
b. Lakukan hal yang sama hingga selesai
12. Tusuk silang ganda juga dipakai pada jahitan hiasan. Cara
menjahitnya perhatikan gambar dan keterangannya berikut ini.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat gambar atau motif pada kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kiri ke kanan. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik
A, Ialu tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B ke titik C.
d. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik D ke titik E.
e. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik E ke titik F.
f. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik B ke titik G.
g. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik D ke titik H.
h. Lakukan hal yang sama hingga selesai.
13. Tusuk tulang ikan juga termasuk dalam tusuk hias yang dipakai pada jahitan
hiasan. Berikut gambar dan keterangan cara menjahit dengan tusuk tulang
ikan.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat gambar atau motif pada kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik
A, lalu tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B ke titik C
d. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik D ke titik E.
e. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik F ke titikG
f. Lakukan hal yang sama hingga membentuk pola tulang ikan.
14. Tusuk bintang delapan dipakai untuk jahitan hiasan juga. Cara
menjahitnya perhatikan gambar dan keterangan berikut ini.

Keterangan cara menjahit:

a. Buat gambar atau motif pada kain yang akan dijahit.


b. Mulailah menjahit dari kiri ke kanan. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik
A, lalu tarik jarum hingga ujung benang
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B ke titik C.
d. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik D ke titik E.
e. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik F ke titik G.
f. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik H ke titik I.
g. Lakukan hal yang sama untuk membentuk bintang delapan lainnya.
6. Menganalisis rancangan (labsheet) tusuk dasar hiasan dalam suatu
produk

7. Alat dan Bahan membuat desain rancangan tusuk dasar hias pada

Alat : Penggaris, pensil


Bahan : Kertas HVS/sketchbook, penghapus,karbon
8. Membuat Rancangan Tusuk dasar hias dalam suatu produk

Anda mungkin juga menyukai