benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan
logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.
Pengertian sulaman, dalam kamus bahasa Indonesia sulam diartikan 'suji" atau 'tekad ( Poerwadarminta;
1996 : 100). Dalam bahasa Sunda, menyulam disebut 'ngabordeI ' yang berarti membuat hiasan pada kain
dengan bermacam benang berwarna ( Kamus Umum Bahasa Sunda; 1976:64 ). Sulaman menurut Bernice
Barsky dalam buku Aneka Hobi Rumah Tangga adalah Sulaman pemula merupakan contoh sulam - menyulam
dewasa ini. Dengan gambar pemandangan, huruf, angka, serta bunga hiasan pinggir yang kebanyakan
dikerjakan dengan setik silang pada kain tenunan lurus - sebagian besar muncul dari perkembangan yang terjadi
di Amerika dan Inggris antara tahun 1753 dan 1840 (Suwargono Wirono; 1984: 57).
Alat :
1. Buku Sulam/Kruissteek Berwarna
2. Pembidang/Ram ( Boleh digunakan atau tidak )
3. Gunting/Pisau/Gillet
4. Jarum Sulam ( chenille )
Bahan :
1. Kain Sulam ( Strimin )
2. Benang Sulam ( Wol )
Alat :
1. Buku Sulam/Kruissteek Berwarna
Digunakan sebagai contoh motif yang akan dibuat.
2. Pembidang/Ram
Pembidang digunakan untuk membentang kain. Kain yang membentang kaku akan memudahkan penarikan pita,
terutama jika menggunakan kain yang bertekstur rapat dan pita yang berukuran besar.Tetapi jika menggunakan
bahan yang melar, jangan ditarik terlalu kencang.
3. Gunting
Gunakan gunting yang tajam agar gampang memotong benang sehingga bisa masuk ke lubang jarum.
4. Jarum Sulam
Jarum yang cocok digunakan adalah jarum chenille. Jarum tajam dengan batang besar dan lubang lebar dengan
nomor 15-18. Untuk menyulam batang ataupun tangkai gunakan jarum yang biasa digunakan untuk menyulam
benang.
Bahan :
1. Kain Sulam ( Strimin )
Merupakan media pokok yang akan di sulam, pemilihan kain sulam disesuaikan dengan kebutuhan.
5. Sulamlah sesuai dengan desain. Usahakan gambar desain tertutup oleh pita agar
hasil sulaman tersebut bersih dan rapi Ada berbagai macam cara membuat tusuk untuk
melakukan sulaman pita/sulam pita, tetapi yang akan ditampilkan di sini hanya 6 macam
tusuk.
Beberapa tusuk sulaman yang biasa digunakan pada sulaman benang juga dapat dipakai
untuk sulaman pita seperti tusuk tangkai, tusuk rantai, tusuk jelujur dan lain- lain. Dengan
menggunakan jenis dan ukuran pita yang berbeda, satu tusuk dalam sulam pita dapat
menghasilkan beberapa macam jenis bunga. Dengan menambahkan payet, manik-manik
dan beberapa macam tusuk sulaman dengan benang sulam seperti untuk tangkai, daun,
benang sari dan sebagainya akan menghasilkan desain bunga yang berbeda dan lebih indah.
DISUSUN OLEH:
VRENING SWASTYKA
K7111225/ 32
VI B
B. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Membuat sketsa pada kain yang telah disediakan sebelumnya dengan menggunakan sablon
untuk menjiplak gambar/pola yang diinginkan agar gambar/pola yang dihasilkan lebih rapih.
3. Menyiapkan blengker/pemidang, melonggarkan sekrupnya, melepaskan kedua lingkarannya.
Kemudian meletakkan lingkaran yang putih (yang ukurannya lebih kecil) pada dasar kain yang
akan disulam dan lingkran hijau (yang ada sekrupnya) pada bagian atas.
4. Memasukkan benang sulam pada lubang jarum dan mengatur panjang benang.
5. Menusukkan jarum dari bagian buruk (belakang) ke bagian baik (depan) kain dimulai dari pola
gambar yang paling ujung.
6. Mengkombinasikan berbagai macam tusuk dasar (dalam hal ini saya menggunakan tusuk
rantai, tusuk pipih, tusuk balut, tusuk tangkai, tusuk flanel, tusuk jelujur, tusuk buhul dan tusuk
tikam jejak) agar sulaman terlihat lebih indah.
7. Menggunakan tusuk rantai untuk membuat tepi pada pola/ gambar, agar terlihat lebih rapih.
8. Menyulam kain sesuai dengan pola gambar sampai membentuk pola yang diinginkan.
9. Memberi bingkai pada tepi kain dengan agar taplak meja terlihat rapih dan lebih indah.
10. Taplak meja siap digunakan.
C. FOTO PEMBUATAN
MEMBUAT POLA