IKLAN
Cara mebuatan
- Pembuatan desain:
Bahan:
-Kain stermin.
-Benang sulam aneka warna.
Alat :
-Jarum.
-Gunting.
-Pemedangan/bidangan.
Langkah kerja:
*Memasang kain pada pemedangan/bidangan,fungsi pemedangan adalah
menahan kain agar senantiasa tegang selama proses menyulam.
*Pada dasarnya menyulam adalah menjahit dengan tangan.Ada berbagai jenis
tusuk sulaman seperti:tusuk tikam jejak,tusuk flannel,tusuk festo,tusuk
rantai,tusuk pipih,tusuk silang,tusuk simpul,tusuk tulang ikan dan lain-lain.
Tujuan menyulam adalah semata-mata menciptakan keindahan.
Dalam proses menyulam,selain penyulaman itu sendiri ada dua hal yang harus
diperhatikan yaitu,memulai dan mengakhiri sulaman caranya adalah sebagai
berikut:
a.Memulai sulaman.
Sebelum membuat tusukan pertama,buatlah jelujur halus dari bagian buruk
dengan hanya mengambil tiga atau empat langkah,lalu jarum ditusukkan pada
bagian yang baik untuk memulai sulaman atau dengan cara lain,yaitu tusukkan
jarum dari bagian buruk kebagian baik tinggalkan benamg pada bagian buruk
sekitar 2 cm.Sisa benang ini akan dijepit pada waktu membuat sulaman sehingga
ujung benang tidak tercabut.
b..Mengakhiri sulaman.
Mengakhiri sulaman dilakukan dengan cara menusukkan jarum dari bagian baik
kebagian buruk,lalu dibalutkan kebagian sulaman yang ada pada bagian buruk
sebelum benang digunting
*Pada pembuatan taplak meja ini,tusuk hias digunakan adalah tusuk silang,yang
bentuk dan cara membuatnya seperti berikut ini:
Tugas
Google Plus
Related Post
Pengertian sulaman, dalam kamus bahasa Indonesia sulam diartikan 'suji" atau 'tekad (
Poerwadarminta; 1996 : 100). Dalam bahasa Sunda, menyulam disebut 'ngabordeI ' yang
berarti membuat hiasan pada kain dengan bermacam benang berwarna ( Kamus Umum
Bahasa Sunda; 1976:64 ). Sulaman menurut Bernice Barsky dalam buku Aneka Hobi
Rumah Tangga adalah Sulaman pemula merupakan contoh sulam - menyulam dewasa ini.
Dengan gambar pemandangan, huruf, angka, serta bunga hiasan pinggir yang kebanyakan
dikerjakan dengan setik silang pada kain tenunan lurus - sebagian besar muncul dari
perkembangan yang terjadi di Amerika dan Inggris antara tahun 1753 dan 1840
(Suwargono Wirono; 1984: 57).
Alat :
1. Buku Sulam/Kruissteek Berwarna
2. Pembidang/Ram ( Boleh digunakan atau tidak )
3. Gunting/Pisau/Gillet
4. Jarum Sulam ( chenille )
Bahan :
1. Kain Sulam ( Strimin )
2. Benang Sulam ( Wol )
Alat :
1. Buku Sulam/Kruissteek Berwarna
Digunakan sebagai contoh motif yang akan dibuat.
2. Pembidang/Ram
Pembidang digunakan untuk membentang kain. Kain yang membentang kaku akan
memudahkan penarikan pita, terutama jika menggunakan kain yang bertekstur rapat dan
pita yang berukuran besar.Tetapi jika menggunakan bahan yang melar, jangan ditarik
terlalu kencang.
3. Gunting
Gunakan gunting yang tajam agar gampang memotong benang sehingga bisa masuk ke
lubang jarum.
4. Jarum Sulam
Jarum yang cocok digunakan adalah jarum chenille. Jarum tajam dengan batang besar dan
lubang lebar dengan nomor 15-18. Untuk menyulam batang ataupun tangkai gunakan
jarum yang biasa digunakan untuk menyulam benang.
Bahan :
1. Kain Sulam ( Strimin )
Merupakan media pokok yang akan di sulam, pemilihan kain sulam disesuaikan dengan
kebutuhan.
1. Cara memulai menyulam adalah dengan membentuk “X”pada bagian kain dengan
menggunakan Jarum dan Benang.
2. Dalam proses menyulam, kita dapat mengganti-ganti warna benang, sesuai warna benang
pada contoh dibuku tersebut.
3. Kemudian, dengan memulainya di awali dari bagian bawah hingga ke atas bagian kain, agar
lebih mudah membuatnya.
4. Seperti contoh gambar dibawah ini terlihat rapi Bukan.
5. Kemudian, melanjutkan bagian-bagian yang akan dibuat selanjutnya.
6. Hingga pada akhirnya sulaman itupun selesai dibuat. Taraaaaa!!!!!!
7. Sulaman pun siap untuk di muat pada bingkai dan di pajang pada dinding Anda.
2. Kemudian, Saya mengawalinya dari bagian bawah hingga ke atas bagian kain, agar
lebih mudah membuatnya.
9. Di lanjutkan, membuat hiasan pada kepala, yaitu topi, seperti pada gambar di bawah ini.
10. Selanjutnya, Saya membuat kado-kado sebagai hiasan sebagai tema pada gambar.
11. Dan pada akhirnya, Sulaman pun selesai. Taraaaa....!!!!
12. Agar terlihat lebih bagus, saya pun membuat hiasan bingkai di sekelilingnya.
13. Sulaman pun siap untuk di muat pada bingkai dan di pajang pada dinding Anda.
The End
Macam-Macam Tusuk Dasar, Hias Beserta Gambar
dan Penjelasannya
December 02, 2017 1 Comment
Macam-Macam Tusuk Dasar, Hias Beserta Gambar dan Penjelasannya - Dalam mempelajari dan
mempraktekkan berbagai tusuk dasar untuk memulai menjahit. Ada dua kelompok tusuk yang
dapat kamu ketahui, yaitu tusuk dasar dan tusuk hias jenis tusuk tersebut dapat kamu gunakan
untuk membentuk berbagai hiasan pada kain atau bahan berupa sulaman, atau renda.
Sebelum menjahit, ada beberapa tahap awal yang harus kalian lakukan. Berikut ini beberapa
tahapan awal yang harus dilakukan.
1. Siapkan benang yang dibutuhkan dengan warna sesuai keinginan atau sesuai kain.
2. Siapkan jarum yang akan dipergunakan.
3. Masukkan benang yang akan digunakan ke dalam lubang jarum.
4. Ikat mati pada ujung benang.
5. Mulailah menjahit dari ujung kiri atau kanan kain.
Sebagai latihan awaI, sebaiknya kamu mempraktekkannya dengan tangan. Berikut ini beberapa
tusuk yang perIu kamu pelajari.
A. TUSUK DASAR
1. Tusuk Jelujur
Tusuk jelujur merupakan salah satu teknik tusuk dasar dalam menjahit, tusuk jelujur biasanya
digunakan untuk menyatukan atau menyambung dua permukaan kain menjadi satu supaya tidak
bergerak. Penerapan teknik tusuk ini misalnya pada lipatan ujung celana. Cara menjahit dengan
teknik ini silahkan perhatikan gambar dan keterangan berikut.
3. Tusuk Feston
Tusuk feston berfungsi untuk merekatkan dua permukaan kain supaya tidak bergerak, penerapan
teknik tusuk ini biasanya dipakai pada bagian ujung atau tepi kain. Teknik tusuk ini biasanya
digunakan oleh pengrajin dalam mebuat kerajinan dari kain flanel. Berikut ini gambar dan
keterangan cara menjahit dengan teknik tusuk feston.
Gambar Tusuk Feston
4. Tusuk Tangkai
Tusuk tangkai atau tusuk batang ini biasanya digunakan untuk jahitan hiasan. Cara menjahit
dengan teknik tusuk ini silahkan perhatikan gambar dan keterangan di bawah ini.
5. Tusuk Flanel
Tusuk flanel memiliki dua fungsi, fungsi pertama biasanya digunakan untuk merekatkan dua helai
kain, dan fungsi kedua adalah sebagai hiasan. Cara menjahitnya silahkan perhatikan gambar dan
keterangan cara menjahit dengan tusuk flanel berikut ini.
6. Tusuk Silang
Tusuk silang merupakan salah satu teknik dasar jahit yang sering dipakai sebagai jahitan pada
hiasan. Cara menjahit dengan teknik ini dapat kalian praktekan seperti contoh di bawah ini.
Gambar Tusuk Silang
Baca juga :
8 Macam Teknik Tusuk Jahit disertai Contoh Gambar
Berkreasi Sulam Pita Bunga Tahap 1
Cara Pemasangan Payet dengan Mudah dan Lengkap
B. TUSUK HIAS
1. Tusuk Biku
Tusuk biku juga sering digunakan sebagai teknik tusuk dalam jahitan hiasan. Cara menjahit dengan
tusuk biku dapat kalian praktekkan dengan memperhatikan contoh gambar dan keterangannya
berikut ini.
Gambar Tusuk Biku
3. Tusuk Penuh
Tusuk penuh juga merupakan salah satu teknik tusuk hias yang sering dipakai pada jahitan hiasan.
Cara menjahit dengan tenik tusuk ini silahkan perhatikan gambar dan keterangan berikut ini.
Gambar Tusuk Penuh
4. Tusuk Rantai
Tusuk rantai merupakan teknik tusuk hias yang juga dipakai dalam jahitan hiasan. Cara menjahit
dengan tusuk rantai silahkan perhatikan gambar dan keterangannya berikut ini.
Demikian ulasan tentang "Macam-Macam Tusuk Dasar, Hias Beserta Gambar dan
Penjelasannya" yang dapat kami sampaikan. Baca juga artikel berkarya seni menarik lainnya di
situs SeniBudayaku.com.
SHARE THIS POST
RELATED POSTS
Macam-Macam Tusuk Dasar, Hias Beserta Gambar dan Penjelasannya
Cara Menggambar dan Mewarnai Motif Ragam Hias
18 Ide Kreasi Kerajinan Tangan dari Sedotan yang Mudah Dibuat
Cara Pemasangan Payet dengan Mudah dan Lengkap
50 Ide Kreasi Kerajinan Tangan dari Kain Flanel yang Mudah Dibuat
50 Ide Inspiratif Kerajinan Tangan dari Stik Es Krim yang Mudah Dibuat
8 Cara Membuat Slime Sendiri Secara Mudah dan Murah
25 Kreasi Unik Kerajinan Tangan dari Botol Bekas yang Bisa Kamu Buat
Berlangganan
1.
AnonymousOctober 3, 2018 at 2:03 PM
Hmmm....
Reply
Silahkan berkomentar yang baik dan sopan, komentar dengan link aktif akan kami hapus.
Newer PostOlder Post
Labels
Contact
Privacy Policy
Disclaimer
Pustaka
Cop