Anda di halaman 1dari 6

1.

Teknik Ikat Celup

Teknik ikat celup adalah kerajinan kain favorit untuk anak-anak dan orang dewasa segala usia.
Dengan menggunakan berbagai cara pengikatan, Anda bisa menciptakan berbagai pola yang
menarik dengan teknik ikat celup. Berbicara mengenai pewarna, ada berbagai jenis pewarna siap
pakai yang bisa digunakan, dan umumnya bisa didapatkan di toko kerajinan atau pengecer biasa
di tempat Anda. Anda juga bisa membuat pewarna dari bahan-bahan alami! Langkah-langkah
untuk melakukan teknik ikat celup hampir sama, baik menggunakan pewarna komersial atau
buatan sendiri. Anda perlu mengikat kain untuk menciptakan pola yang menarik dengan
pewarna, menyiapkan kain untuk diwarnai, dan merendam kain di dalam pewarna untuk
menciptakan karya ikat celup yang luar biasa.

Buatlah pola spiral dasar. Pola spiral adalah penampilan ikat celup yang klasik. Pola spiral
dasar mengumpulkan semua kain ke dalam sebuah gulungan. Dengan menggunakan cara
pengikatan ini, akan tercipta desain yang melingkar dari bagian tengah spiral.

Bentangkan kain di permukaan yang rata. Namun sebelum melakukannya, pastikan


permukaan tersebut bersih! Jika Anda mengerjakan di atas permukaan yang biasa dipakai, seperti
meja makan, sisa makanan atau minyak bisa menodai kain dan merusak konsistensi pola yang
dibuat dengan pewarna.

 Sisa-sisa makanan yang mengenai kain bisa menimbulkan titik-titik yang terlihat jelas
pada pewarna atau bintik-bintik putih. Ambil lap lembap dan sekalah permukaan sebelum
membentangkan kain di atasnya.
 Anda perlu melindungi permukaan yang akan menjadi tempat kerja dengan
membentangkan alas yang tahan pewarna atau alas sekali pakai. Beberapa pilihan yang
biasa digunakan adalah kardus, plastik, dan terpal

Cubitlah bagian tengah kain dengan ibu jari dan dua jari. Anda hanya perlu mengumpulkan
sedikit kain di antara jari pada tahap ini. Kain yang dipegang dengan jari akan membentuk titik
tengah pada kain. Mengumpulkan terlalu banyak kain bisa menghasilkan gumpalan besar di
tengah spiral.
Gulunglah kain sambil dipegang dengan jari. Gulunglah sekencang dan serata mungkin.
Untuk membantu menciptakan bentuk spiral biasa, Anda harus meratakan kain pada permukaan
dengan gulungan kain di tangan. [4]Saat terus menggulung, kain akan mulai membentuk spiral.

 Anda perlu menggunakan alat untuk membantu menggulung kain untuk menghasilkan
spiral yang sekencang mungkin. Spiral yang kencang akan menghasilkan lebih banyak
lingkaran dalam pola, sehingga lebih rumit. Beberapa alat yang bisa digunakan untuk
menggulung spiral adalah garpu tumpul atau penghapus pada ujung pensil yang kuat.

Satukan spiral dengan tangan yang satunya lagi. Ambil ujung spiral yang teruntai dan
sambungkan ke bagian gulungan utama dengan tangan yang tidak digunakan untuk menggulung
kain. Tariklah ujung bagian luar gulungan dengan kencang sehingga spiral tergulung sekencang
mungkin.

Ikatlah spiral dengan karet gelang. Sambil terus memegang spiral dengan satu tangan,
gunakan tangan lain untuk memasukkan beberapa karet gelang pada kain. Karet harus berada di
tengah gulungan, terentang dari satu ujung gulungan ke sisi yang berlawanan.

 Mulailah dengan empat buah karet gelang dan tambah lagi jika perlu. Kain yang lebih
besar, gulungan kain yang kencang, atau kain yang lebih tebal memerlukan karet gelang
yang lebih banyak untuk menahan spiral.

2. Teknik Simpul

Kenali efek teknik ikat celup dengan simpul. Keuntungan membuat simpul pada teknik
ikat celup adalah Anda bisa membuat simpul sebanyak mungkin sesuai keinginan. Hal ini
berguna untuk lembaran kain yang panjang. Mewarnai kain yang dibentuk simpul
menghasilkan desain garis-garis halus berwarna putih, seperti retakan kaca yang tak
beraturan, menyebar pada warna dengan arah yang acak.
Pelintir kain menjadi lilitan panjang. Peganglah tiap ujung kain sehingga panjang kain
terentang di antara tangan. Kemudian, pelintir kain dengan arah yang berlawanan dengan
gerakan memeras. Lanjutkan memelintir hingga kain tidak bisa dipelintir lagi.

Ikatlah simpul dengan karet gelang. Setelah membuat tiap simpul, tarik dengan kencang.
Pegang simpul yang dikencangkan dengan satu tangan agar tidak lepas. Lalu, dengan tangan
yang lain, kencangkan tiap simpul dengan diikat menggunakan karet gelang.
3. Pola Tak Beraturan atau electric bunching

Pahami efeknya. Teknik electric bunching mudah untuk dibentuk namun sulit
diprediksikan. Setelah kain diwarnai, hasilnya adalah “kejutan” warna yang menyebar tak
beraturan pada pakaian.

Kumpulkan kainnya. Hal ini harus dilakukan dalam porsi kecil dan tak beraturan.
Gunakan satu tangan untuk memegang kumpulan kain tersebut sehingga tidak terlepas
dan tariklah seluruh bagian kain menjadi berbentuk bola. Lakukan sedemikian rupa agar
sebanyak mungkin sisi “muka” pakaian atau sisi luar kain terlihat.

Kencangkan bola kain. Dengan satu tangan, peganglah bola kain. Dengan tangan yang lain,
ikatlah bola kain dengan beberapa karet gelang agar menyatu. Anda juga bisa menggunakan
benang kasur atau tali untuk mengencangkan bola kain, namun dengan kedua pengikat ini,
jangan mengikat bola terlalu kencang.

 Mengikat bola terlalu kencang bisa menyulitkan pewarna menembus ke bagian inti
gumpalan kain. Hal ini bisa menciptakan celah dalam desain yang diwarnai. Gunakan
sedikit pengikat untuk mengikat selonggar mungkin sambil tetap mempertahankan
bentuk bola.
 Jika Anda ingin menggunakan benang kasur atau tali, mungkin yang paling mudah
adalah meminta bantuan teman untuk memegang gumpalan kain saat Anda mengikatnya,
atau sebaliknya. Jika tidak ada teman yang bisa membantu, bentangkan tali pada
permukaan, letakkan bola kain di atasnya, yaitu di tengah tali sambil memegang bola
dengan satu tangan, silangkan ujung-ujung tali di atas bola, dan gunakan tangan yang lain
untuk membuat simpul sederhana.
4. Pola Bola Mawar
Kenali pola mawar yang akan dibuat. Pola mawar menghasilkan serangkaian lingkaran
kecil yang tumpang tindih yang bisa dihubungkan bersama dalam berbagai pola. Pola ini
akan dibuat dengan mengumpulkan beberapa titik pada kain dan diikat.

Membuat pola mawar di atas lipatan jahitan bawah kain, bagian atas dan bawah sisi-sisinya,
atau berbagai variasi lain. Jika sudah memutuskan letak mawar, gunakan kapur untuk
menggambar titik-titik di sepanjang kain tempat tiap mawar berada.

 Anda bisa menciptakan bentuk yang mawar lebih detail. Misalnya, Anda bisa membuat
lingkaran mawar di tengah kaus atau mengumpulkannya menjadi bentuk bintang.
Imajinasi Anda adalah batasnya!

Kumpulkan semua titik. Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk, cubitlah tiap titik
dan tarik bersama titik di sebelahnya. Gunakan satu tangan untuk memegang semua titik
dan tangan yang lain untuk melanjutkan membuat titik. Lanjutkan melakukan hal ini
hingga semua titik terkumpul.

Anda mungkin juga menyukai